Menurut Sedarmayanti 2000, mengemukakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengawasan terhadap manusia, mesin, material dan metode
yang mencakup lingkungan kerja agar karyawan tidak mengalami cedera. Keselamatan dan kesehatan kerja juga memiliki sasaran yang hendak dicapai
yaitu: 1. Timbulnya motivasi untuk bekerja secara aman
2. Terciptanya kondisi yang tertib, aman dan menyenangkan 3. Mengurangi tingkat kecelakaan di lingkungan tempat kerja
4. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya makna keselamatan kerja 5. Meningkatkan produktifitas kerja Sedarmayanti, 2000:145
Pada prinsipnya dasar keselamatan dan kesehatan kerja menekankan beberapa hal, yaitu:
a. Setiap karyawan berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan
b. Setiap karyawan yang berada di tempat kerja harus dijamin keselamatannya c. Tempat pekerjaan dijamin selalu dalam keadaan aman Sedarmayanti,
2007:208
2.4.2 Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi
ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mangkunegara 2002 bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai. e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. http:repository.usu.ac.idbitstream123456789236505Chapter20I.pdf.
diakses pada 3 Januari 2014 pukul 15.30 WIB Dengan demikian maksud dan tujuan tersebut adalah bagaimana melakukan
suatu upaya dan tindakan pencegahan untuk memberantas upaya pemeliharaan serta peningkatan kesehatan gizi serta bagaimana mempertinggi efisiensi dan
produktivitas manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik dengan tidak meninggalkan masalah perlindungan terhadap masyarakat di sekitar
lingkungan perusahaan agar terbebas dari polusi dan limbah industri.
Universitas Sumatera Utara
Apabila perusahaan dapat melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik maka perusahaan akan dapat memperoleh
manfaatmanfaat sebagai berikut: a. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang b. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih komitmenc.
Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi d. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim e. Fleksibelitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
partisipasi dan rasa kepemilikan f. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan g. Dan kemudian perusahaan juga dapat meningkatkan keuntungannya secara
substansial Sculler dan Jackson, 1999. 2.5 Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja untuk
menghasilkan produk. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan melihat kuantitas dan kualitas output yang dihasilkan oleh setiap karyawan selama
sebulan. Seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabiia ia mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dan lebih berkualitas
dibandingkan dengan karyawan lain dalam waktu yang sama,
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari harus lebih baik dari kemarin
dan hari esok lebih baik dari hari ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas Cahyono, 1996:283 adalah:
a. Manusia
Faktor manusia mencakup beberapa aspek antara lain kuantitas, tingkat keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemampuan, sikap,
minat, struktur pekerjaan, umur, jenis kelamin. b.
Modal Faktor modal meliputi aspek modal tetap, teknoiogi, bahan baku.
c. Faktor metode proses
Faktor metode meliputi tata ruang tugas, penanganan bahan baku penolong dan mesin, perencanaan dan pengawasan produksi, pemeliharaan melalui
pencegahan, teknoiogi yang memakai cara alternatif. d.
Faktor produksi Meliputi kuantitas, kualitas, ruangan produksi, struktur campuran,
spesialisasi produksi. e.
Faktor iingkungan organisasi Meliputi organisasi dan perencanaan, kebijaksanaan personalia, system
manajemen, gaya kepemimpinan, kondisi kerja, ukuran perusahaan, iklimkerja, system intensif.
f. Faktor lingkungan negara
Universitas Sumatera Utara
Meliputi struktur social politik, struktur industri, pengesahan, tujuan pengembangan jangka panjang dan lain-lain.
g. Faktor lingkungan internasional
Meliputi kondisi perdagangan dunia, masalah-masalah perdagangan internasional, kebijakan migrasi tenaga kerja.
h. Umpan balik
Umpan balik menunjukkan bagaimana masyarakat menilai kuantitas dan kualitas produksi berapa banyak uang yang harus dibayarkan untuk
masukan-masukan utamanya tenaga kerja dan modal dimana masyarakat menawarkan pada perusahaan.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja perlu diupayakan, karena mempunyai manfaat, baik secara makro maupun secara mikro. Secara makro
peningkatan produktivitas bermanfaat dalam pendapatan masyarakat yang lebih tinggi, tersedianya barang kebutuhan masyarakat yang lebih banyak dengan harga
lebih rendah, perbaikan kondisi kerja termasuk jam kerja dan lain-lain, Secara mikro bermanfaat bagi karyawan yaitu dapat meningkatkan gaji atau upah,
memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan semangat kerja, menimbulkan rasa aman di tempat kerja dan lain-lain. Oleh karenanya meningkatkan produktivitas
karyawan merupakan suatu keinginan perusahaan. Melalui para manajernya,
perusahaan berusaha untuk memaksimalkan potensi karyawan.
2.6 Penelitian Terdahulu