melalui persiapan prosedur operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja Hadiguna, 2009:47.
2.3.2 Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui
Kansil, 1997:26. Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa, kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Dalam hal
ini, kecelakaan yang terjadi merupakan akibat langsung dari pekerjaaan atau terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan Kecelakaan kerja dapat terjadi
karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja atau perbuatan yang tidak selamat. Dengan kata lain kecelakaan kerja adalah setiap perbuatan atau kondisi
tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Ruang lingkup kecelakaan akibat kerja kadang-kadang diperluas, sehingga melingkupi juga kecelakaan yang
terjadi saat perjalanan atau transport ke dan dari tempat kerja. Faktor penyebab kecelakaan dapat dilihat dari dimensi pokok, yaitu:
1. Berkaitan dengan sistem kerja yang merupakan penyebab utama dan
kebanyakan kecelakaan yang terjadi pada suatu organisasi baik dikantor maupun di pabrik atau ditempat kerja lainnya.
2. Berkaitan dengan pekerjaannya selaku manusia biasa yang dalam hal akibat
dan sistem kerja, tetapi bisa juga bukan dari kelalaian manusianya selaku pekerja.
Universitas Sumatera Utara
Pencegahan yang harus dilakukan untuk menghindari kecelakaan antara lain mencakup tindakan:
a. Memperhatikan faktor-faktor keselamatan kerja b. Melakukan pengawasan yang teratur
c. Melakukan tindakan koreksi terhadap kejadian d. Melaksanakan program diklat keselamatan kerja dan menghindari cara
kecelakaan dan menghadapi kemungkinan timbulnya kecelakaan Abdurrahmant, 2006:109.
2.3.3 Tujuan Keselamatan Kerja Adapun yang menjadi tujuan keselamatan kerja adalah :
1. Para pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja dapat digunakan sebaik-
baiknya 3.
Agar semua hasil produksi terpelihara keamananya 4.
Agar adanya jaminan pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai 5.
Agar dapat meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja. Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek dan salah satunya yaitu
perlindungan keselamatan, Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan kerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh periindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu dirinya serta
pelaksanaan pekerjaannya. Di dalam peraturan perundang-undangan ditetapkan bahwa syarat-syarat
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja yakni: 1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
2. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
3. Memberi kesempatan, atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian lain yang berbahaya 4.
Memberi pertolongan pada kecelakaan 5.
Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja 6.
Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar,
radiasi, suara dan getaran 7.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan
8. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
9. Menyelenggarakan udara yang cukup
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
12. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya 13.
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman, atau barang
14. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
Universitas Sumatera Utara
15. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang 16.
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya- Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi UU No.1 Pasal 3 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2.4 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 2.4.1 Pengertian Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan dari dibuatnya program K3 adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah usaha perlindungan,
pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan sebagai berikut: a.
Perlindungan terhadap kecelakaan yang dapat menimpa: 1.
Tenaga kerja pegawai dan bukan pegawai dan orang lain yang berada di tempat kerjaberhubungan dengan kegiatan Perseroan umum dan
pelanggan 2.
Sumber produksi seperti material, peralatan, bangunan, instalasi, dan asset perseroan lainnya
Universitas Sumatera Utara
3. Proses produksi, seperti pembangunan, pembangkitan, penyaluran, dan
distribusi tenaga listrik 4.
Hasil produksi, seperti pemanfaatan tenaga listrik oleh pelanggan b. Pencegahan timbulnya kecelakaan, seperti:
1. Kecelakaan dinas yang menimpa pegawai kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, dan kecelakaan dinas lainnya 2.
Kecelakaan masyarakat umum yang ada hubungannya dengan perseroan 3.
Kerugian aset Perseroan akibat kecelakaan kecelakaan dinas, kecelakaan tenaga kerja bukan pegawai, kecelakaan masyarakat umum, kebakaran
ledakan, kerusakangangguan, bencana alam dan kehilangan c. Penyelesaian bila terjadi kecelakaan dan kerugian
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktivitas kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang sangat populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan
singakatan K3L yang artinya keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Aspek lingkungan dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan kerja juga
merupakan hal yang sangat penting, namun dalam pembahasan berikut yang akan menjadi fokus utamanya adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja Suria,
2011:130.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sedarmayanti 2000, mengemukakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengawasan terhadap manusia, mesin, material dan metode
yang mencakup lingkungan kerja agar karyawan tidak mengalami cedera. Keselamatan dan kesehatan kerja juga memiliki sasaran yang hendak dicapai
yaitu: 1. Timbulnya motivasi untuk bekerja secara aman
2. Terciptanya kondisi yang tertib, aman dan menyenangkan 3. Mengurangi tingkat kecelakaan di lingkungan tempat kerja
4. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya makna keselamatan kerja 5. Meningkatkan produktifitas kerja Sedarmayanti, 2000:145
Pada prinsipnya dasar keselamatan dan kesehatan kerja menekankan beberapa hal, yaitu:
a. Setiap karyawan berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan
b. Setiap karyawan yang berada di tempat kerja harus dijamin keselamatannya c. Tempat pekerjaan dijamin selalu dalam keadaan aman Sedarmayanti,
2007:208
2.4.2 Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja