Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Kebijakan Umum APBD 2017
4.1.1 Target Pendapatan Daerah.
Berdasarkan proyeksi kondisi perekonomian tahun 2015 dan 2016 serta kebijakan umum pendapatan maka proyeksi Pendapatan Daerah tahun 2017
ditargetkan sebesar Rp. 23.520.469.013.606,00 atau naik 3,78 persen terhadap Penetapan Perda APBD Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp. 22.663.137.346.213,00. Secara lebih rinci, target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
1. Target Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 14.844.633.633.406,00, terdiri dari:
a. Target Pajak Daerah sebesar Rp 12.129.000.000.000,00 b. Target Retribusi Daerah sebesar Rp 116.983.858.000,00
c. Target Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar Rp 368.333.421.106,00
d. Target Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp 2.230.316.354.300,00
2. Target Dana Perimbangan sebesar a. Target
Dana Bagi
Hasil Pajak
Bukan Pajak
sebesar Rp 1.673.420.408.200,00
b. Target Dana Alokasi Umum sebesar Rp 1.672.878.372.000,00 c. Target Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 5.329.536.600.000,00
3. Diasumsikan belum ada pendapatan yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
4.1.2 Upaya Pemerintah Daerah dalam Mencapai Target Pendapatan Daerah
1 Penyampaian
Pemberitahuan Kewajiban
Pemilik Kendaraan
Bermotor secara Elektronis kepada Wajib Pajak sebelum jatuh tempo Pajak Daerah, melalui SMS Push;
2 Pengembangan metode Pembayaran Pajak melalui Penambahan
Kerjasama dengan Lembaga Keuangan pihak Leasing dan Otoritas Jasa Keuangan Perbankan dan Jasa layanan Swasta Jasa Retail;
3 Penambahan Metode Pembayaran pada Mesin ATM Samsat;
4 Penyempurnaan Sistem Aplikasi Administrasi Retribusi Daerah;
5 Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor PKB melalui Payment
Point Online Bank PPOB; 6
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor melalui 1.050 Kantor Pos Cabang di seluruh Jawa Timur, dalam rangka memperluas Tax
Coverage Pembayaran Pajak di daerah pelosok di seluruh Jawa Timur.
4.2 Kebijakan Belanja Daerah
Pengalokasian Belanja Daerah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Tahun Anggaran 2017 disesuaikan dengan asumsi dasar ekonomi
makro, kebutuhan penyelenggaraan daerah, kebutuhan pembangunan, dan mengikuti ketentuan perundangan yang berlaku. Kebijakan terkait Belanja
Daerah untuk Tahun Anggaran 2017 yaitu sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Kebijakan Umum APBD 2017
4.2.1 Kebijakan terkait Pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Wajib Pasal 106 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 :
1 Memenuhi Belanja Mengikat yaitu belanja yang dibutuhkan secara
terus-menerus dan dialokasikan oleh Pemda dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran
bersangkutan seperti Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa. 2
Memenuhi Belanja
Wajib yaitu
belanja untuk
terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat
antara lain : Pendidikan dan Kesehatan danatau melaksanakan kewajiban kepada pihak ketiga.
4.2.2 Kebijakan terkait Pemenuhan Belanja Prioritas dalam pencapaian visi dan misi RPJMD :
1 Melaksanakan Program Unggulan dan Program Prioritas dalam
rangka pencapaian Visi dan Misi RPJMD. 2
Melaksanakan sasaran dan prioritas pembangunan tahun 2017 sesuai dengan arah kebijakan pembangunan tahun ketiga yang
tertuang di dalam RPJMD. 3
Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya
pengentasan kemiskinan. 4
Melaksanakan program-program yang mendukung pencapaian 9 prioritas
pembangunan nasional
Nawa Cita
sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015 - 2019 serta pemenuhan ketentuan
perundang-undangan. 5
Melaksanakan pendampingan
terhadap program-program
pemerintah pusat serta program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan Internasional.
6 Mengakomodir seluruh program pembangunan yang dijaring melalui
Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang. 7
Mengakomodir Hasil telaahan pokok-pokok pikiran DPRD, yang merupakan hasil kajian permasalahan pembangunan daerah yang
diperoleh dari DPRD berdasarkan risalah rapat dengar pendapat danatau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses yang
dituangkan dalam Laporan Hasil Reses DPRD Provinsi Jawa Timur. 4.2.3 Kebijakan terkait pengalokasian belanja penyelenggaraan Urusan Wajib
Pelayanan Dasar Pemerintah Daerah Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014:
1 Pendidikan
2 Kesehatan
3 Pekerjaan umum dan penataan ruang
4 Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
5 Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat
6 Sosial
4.2.4 Kebijakan terkait belanja hibah, bantuan sosial, subsidi, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Kebijakan Umum APBD 2017
Tahun 2016, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 :
1 Hibah adalah pemberian uangbarang atau jasa dari pemerintah
daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan,
yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang
bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
2 Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uangbarang dari
pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok danatau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif
yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
3 Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupatenkota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah
Iainnya atau dari pemerintah kabupatenkota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah Iainnya dalam rangka pemerataan
danatau peningkatan kemampuan keuangan. 4
Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
4.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah