Faktor Penarik Migrasi
4.3 Faktor Penarik Migrasi
Faktor Penarik terjadinya migrasi merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar negeri, dalam hal ini Amerika Serikat, yang menyebabkan para imigran “tertarik” untuk melakukan migrasi. Terdapat 3 Faktor Pendorong yang berasal dari Amerika Serikat, yakni Aging Population (Populasi yang semakin menua); Economic Change (Perubahan ekonomi); Common Languange (Persamaan bahasa). Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor tersebut beserta data dan ulasannya
73 International Organization for Migration Journal (2011) National Profile Of Migration Of Health
Professionals – Ghana. Hal.8
4.3.1 Aging Population (Populasi yang semakin menua) Masyarakat di Amerika Serikat tentu sama seperti masyarakat di negara lainnya yang lambat laun akan menua. Menurut Joshua M Wiener dan Jane Tilly dalam artikelnya yang berjudul Population Ageing in The United States of America: Implications for Public Programmes , antara tahun 2000 hingga 2050, jumlah orang tua di Amerika akan diprediksikan meningkat
hingga 135%. 74 Lebih rincinya, penduduk yang berusia diatas 65 tahun pada tahun 2000 meningkat sebesar 12,7% dan akan terus meningkat menjadi
20,3% pada tahun 2050. Sehingga menurut data dari jurnal Wiener dan Tilly, penduduk dengan usia diatas 85 tahun, yang dimungkinkan lebih membutuhkan pelayanan serta perawatan kesehatan yang lebih tinggi, diprediksikan akan meningkat kurang lebih sebesar 350% (lihat tabel.4).
Tabel.4 Populasi Amerika Serikat Berdasarkan Umur Tahun 2000 dan 2050 (dalam juta)
Perubahan Total
74 Wiener, Joshua M dan Tilly, Jane (2002). Population Ageing in The United States of America: Implications for Public Programmes. Hal. 776
Sumber : U.S Cencus Bureau 75
Penuaan yang terjadi ini tentu membuat kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat, yang jika diteruskan dampaknya akan berbanding lurus dengan kebutuhan konsultasi pada dokter atau para ahli medis lainnya. Sehingga sudah menjadi kewajiban suatu negara untuk memikirkan kondisi kesehatan masyarakatnya dengan memberikan fasilitas- fasilitas kesehatan dan jumlah tenaga medis yang mencukupi.
Menurut Wiener dan Tilly para lanjut usia ini rentan mengalami penyakit seperti Alzheimer, penyakit hati, osteoporosis dan sebagainya. Untuk itu perlu adanya hubungan yang intensif antara pasien dengan dokter. Sehingga perlu ada cara-cara baru yang perlu dipikirkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dalam pelayanan medis dan perawatan jangka panjang.
Sedangkan di Amerika Serikat sendiri jumlah akan dokter dan para ahli medis lainnya masih dinilai kurang. Menurut New England Journal of Medicine dilaporkan dalam kurun waktu delapan tahun yakni pada tahun 1998 hingga 2006, jumlah dokter anak menurun sebesar 8%, dokter spesialis kebidanan menurun 16% dan praktisi penyakit dalam menurun sebesar 18% di
75 Ibid
Amerika Serikat. 76 Bahkan menurut The Association of American Medical Colleges, pada tahun 2015 nanti Amerika Serikat nanti akan kekurangan
62.900 dari jumlah dokter yang dibutuhkan. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat 100% pada tahun 2025. 77
Pemerintah Amerika Serikat merekomendasikan kebijakan untuk menambah jumlah dokter per wilayah. Rekomendasi tersebut berisikan bahwa suatu wilayah tertentu setidaknya memiliki 60-80 dokter untuk perawatan
primer dan 85-105 dokter spesialis, per 100.000 penduduk. 78 Namun menurut penelitian dari Katherine Baicker, profesor ekonomi
kesehatan di Harvard School of Public Health, dan Amitabh Chandra di Harvard Kennedy School of Government, bahwa meningkatkan jumlah dokter
untuk perawatan primer memang dapat berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas kesehatan dan juga dapat mengurangi biaya bagi pasien, tapi untuk menambah jumlah dokter spesialis itu hanya akan menambah
jumlah pengeluaran negara dan kemiskinan di masyarakat. 79
76 National Association of Community Health Centers (2009) America Needs More Primary Care Doctors. Hal.30 . Artikel dapat diakses secara online melalui situs resmi NACHC dengan alamat
http://www.nachc.com/magazine-article.cfm?MagazineArticleID=139 (diakses pada Juni 2014)
Lowrey, Annie dan Pear, Robert (2012) Doctor Shortage Likely to Worsen With Health Law. Artikel dapat diakses secara online melalui situs resmi The New York Times dengan alamat http://www.nytimes.com/2012/07/29/health/policy/too-few-doctors-in-many-us- communities.html?_r=0 (diakses pada Juni 2014)
78 Ibid 79 Epperly, Ted (2009) Commentary: Why We Do Need More Doctors. Artikel dapat diakses secara
online melalui situs resmi CNN dengan alamat http://edition.cnn.com/2009/HEALTH/05/27/epperly.doctors/ (diakses pada Juni 2014)
Dari sudut pandang Amerika Serikat sendiri mungkin ini merupakan permasalahan nasional yang berdampak pada kebutuhan fasilitas kesehatan. Mau atau tidak keadaan ini dapat dikatakan sebagai faktor penarik tersendiri bagi dokter-dokter calon imigran. Sehingga Amerika Serikat terkesan cenderung “memanfaatkan” momen tersebut dengan menerima dokter-dokter dari luar negeri dengan dalih untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Menurut artikel dari The Guardian UK yang berjudul Why America Steals Doctors From Poorer Countries hal ini dikarenakan pelatihan dokter yang ada di Amerika Serikat memakan waktu yang lama, sulit, dan juga mahal harganya. Biaya yang diperlukan bagi dokter yang telah terlatih adalah
$200.000. 80 Bagaimanapun dengan keadaan Amerika Serikat yang seperti ini, jelas
merupakan daya tarik tersendiri bagi dokter-dokter di berbagai belahan dunia. Keadaan “kekurangan dokter” yang berawal dari populasi yang semakin menua ini merupakan celah kesempatan kerja bagi dokter-dokter tersebut.
Tidak terkecuali dokter dan ahli medis lainnya yang berasal dari Ghana. Dokter-dokter Ghana merasakan ini merupakan kesempatan yang menguntungkan sehingga mereka memutuskan untuk melakukan migrasi ke Amerika Serikat. Masih menurut artikel Why America Steals Doctors From
80 Wolff, Jonathan (2011) Why America Steals Doctors From Poorer Countries. Artikel dapat diakses secara online melalui situs resmi The Guardian dengan alamat
http://www.theguardian.com/education/2011/apr/04/america-steals-doctors-from-developing-countries
(diakses pada Juni 2014)
Poorer Countries , selama dekade terakhir ini terdapat kurang lebih 25% dari dokter yang berpraktik di Amerika Serikat adalah mereka yang sebelumnya
menerima pelatihan atau praktik di tempat lain. Sebagian besar berasal dari Ghana, Afrika Selatan dan Nigeria 81
4.3.2 Economic Change (Perubahan ekonomi) Kondisi ekonomi di negara tujuan migrasi sudah tentu menjadi pertimbangan bagi calon imigran. Ekonomi yang stabil atau memiliki sejarah peningkatan yang baik di negara tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri. Untuk itu pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat yang dapat membuat para calon imigran tertarik untuk memlih Amerika sebagai destinasi migrasinya.
Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Amerika berjumlah kurang lebih 26.000.0000 jiwa. 82 Menurut jurnal yang berjudul U.S. Economic and Social
Trends Since 2000 , karya Linda A. Jacobsen Mark Mather, di Amerika Serikat, suatu keluarga dianggap miskin jika pendapatan mereka berada di standar kemiskinan resmi seperti yang didefinisikan oleh Kantor Manajemen dan Anggaran. Pada tahun 2008, suatu keluarga dengan dua orang anak
82 Jacobsen, Linda A. dan Mather, Mark (2010) U.S. Economic and Social Trends Since 2000 ,
81 Ibid
Population Buletin, Hal.3 Population Buletin, Hal.3
hingga $221,297 per tahunnya 84 Amerika Serikat, sama seperti negara-negara lainnya juga pernah
mengalami suatu transformasi dalam bidang ekonominya. Contohnya saja perubahan pada siklus naik dan turunnya tingkat tenaga kerja. Pada tahun 2009, terdapat kurang lebih 16.000.000 masyarakat di Amerika Serikat yang
pengangguran. 85 . Keadaan ini ditunjang oleh peristiwa robohnya gedung WTC pada 11 September 2001 yang mengakibatkan banyak perubahan. Diantaranya
kekhawatiran tentang keamanan perbatasan di Amerika Serikat, hilangnya pekerjaan di bidang konstruksi, manufaktur, dan gaji yang lebih rendah.
Perekonomian Amerika Serikat mencoba untuk bangkit dari keterpurukannya di tahun 2001. Pada tahun 2002 satu per satu aspek perekonomian mulai dibenahi. Pertumbuhan dari Pendapatan Domestik Bruto
(PDB) Amerika Serikat pada tahun 2000 naik mencapai 5%. 86 Kenaikan ini dinilai sangat baik jika dibandingkan dengan PDB tahun 2001 yang “hanya”
2,7%. Kekuatan saham pada tahun 2002 juga ikut naik, sehingga deposito di
83 Ibid Hal.5 84 Cortez, Michelle Fay (2013) Pay Gap for Women Doctors Increases to $50,000 a Year. Artikel
dapat diakses secara
Bloomberg dengan alamat http://www.bloomberg.com/news/2013-09-02/pay-gap-for-women-doctors-increases-to-50-000-a- year.html (diakses pada Juni 2014)
85 Jacobsen, Linda A. dan Mather, Mark (2010) U.S. Economic and Social Trends Since 2000 , Population Buletin, Hal.3
86 Waller, Christopher J. (2003). “Its Up. Its Down. Wait, Its back up...” The U.S Economy in 2002. Kentucky Anual Economic Report 2013. Hal.11 86 Waller, Christopher J. (2003). “Its Up. Its Down. Wait, Its back up...” The U.S Economy in 2002. Kentucky Anual Economic Report 2013. Hal.11
2,2%, 1,22% dan 2,95% sepanjang 2012 87 Penjelasan diatas menunjukkan bahwa negara maju seperti Amerika
pun memiliki masa-masa kritis dimana perekonomiannya tidak stabil. Kemanan negara terancam, pengangguran meningkat, menjadi sebagian dampak dari penurunan ekonomi tersebut. Namun ketika negara mampu menunjukkan bahwa mereka bisa bangkit dan eksis kembali, itu tidak hanya membuktikan bahwa negara tersebut mampu mengatasi permasalahan dalam negerinya saja, tetapi juga menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kondisi negara mereka tetap stabil.
Keadaan inilah yang membuat para ahli medis dari Ghana tidak mengurungkan niatnya untuk bermigrasi ke Amerika Serikat. Amerika Serikat dinilai telah berhasil bangkit dan stabil dalam perekonomiannya sehingga ini menjadi daya tarik bagi para imigran. Ditambah dengan faktor yang sebelumnya, yakni populasi yang semakin menua sehingga kebutuhan akan dokter harus segera dicukupi, semakin membuat para ahli medis bersemangat uutuk bermigrasi ke Amerika Serikat. Keadaan ini dibuktikan dengan jumlah
87 Ibid. Hal.13 87 Ibid. Hal.13
Ghana yang bermigrasi. Jumlah tersebut meningkat dari yang sebelumnya terdapat 299 jiwa yang bermigrasi pada tahun 2000. 89
4.3.3 Common Languange (Persamaan bahasa)
Bahasa, menurut Delanyo Dovlo menjadi faktor yang menjadikan para migran tertarik untuk melakukan migrasi. 90 Jika negara yang dituju memiliki
permasamaan bahasa dengan bahasa sehari-hari mereka di negara asalnya maka daya tarik untuk bermigrasi ke negara tersebut akan lebih besar. Penggunaan bahasa yang umum dan internasional seperti bahasa Inggris, merupakan faktor yang signifikan.Amerika Serikat dan Ghana sama-sama menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari mereka.
Bahasa resmi masyarakat Ghana adalah Inggris. Menurut situs Ghana Embassy, Inggris menjadi bahasa resmi yang digunakan di sekolah dan kehidupan sehari hari, juga ada 9 bahasa lokal yang sering digunakan. 91
Sembilan bahasa tersebut adalah Akan, Dagaare yang biasa digunakan di
88 Data diambil dari situs Migration Policy Institute, dengan judul Ghana: Searching for Opportunities at Home and Abroad. Dapat diakses di alamat http://www.migrationpolicy.org/article/ghana-
searching-opportunities-home-and-abroad. (Diakses pada Mei 2014) 89 Awumbila, Mariama; Manuh, Takyiwaa; Quartey, Peter; Tagoe, Cynthia Addoquaye; Bosiakoh,
Thomas Antwi (2008) Migration Country Paper (Ghana). hal.11
90 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.4 91 Language and Relgion, dapat diakses secara online di situs resmi Ghana Embassy, dengan alamat
http://www.ghanaembassy.org/index.php?page=language-and-religion (diakses pada Juni 2014)
Upper West, Dangbe dan Ga yang biasa digunakan di Greater Accra, Dagbane dan Gonja yang baisa digunakan di Northern Region, Ewe yang biasa digunakan di Volta, Kasem yang biasa digunakan di Upper East, dan Nzema 92 yang biasa digunakan di Western.
Sedangkan bahasa resmi Amerika Serikat adalah Inggris. Menurut data dari US Cencus Bureau pada tahun 2007, selain Inggris bahasa lain yang banyak digunakan di Amerika selain Inggris adalah Bahasa Spanyol, Bahasa Indo-Eropa (seperti India, Jerman, Italia, Portugis, dan lainnya), Bahasa Asia (Sperti China, Jepang, Korea, Vietnam, dan lainnya), dan bahasa lainnya
seperti Alaska, Hungaria, dan Afrika. 93