Faktor Kombinasi
4.4 Faktor Kombinasi
Faktor kombinasi adalah faktor-faktor yang merupakan kombinasi antara faktor pendorong dan penarik suatu masyarakat untuk melakukan migrasi. Delanyo Dovlo mengungkapkan bahwa kombinasi ini merupakan gabungan
kondisi masyarakat di negara pengirim dan negara penerima. 94 Terdapat 6 Pola yang menjadi faktor-faktor kombinasi penyebab migrasi internasional para ahli
medis Ghana ke Amerika Serikat, yakni The Income gradient (pola pendapatan/gaji); The Job Satisfaction gradient (pola kepuasan terhadap
92 Ghanaian Language, dapat diakses secara online di situs Ghana Web dengan alamat http://www.ghanaweb.com/GhanaHomePage/tribes/languages.php (diakses pada Juni 2014)
93 Shin, Hyon B. dan Kominski ,Robert A. (2010) Languange Use in The United States : 2007. Hal 2
94 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.4 94 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.4
4.4.1 The Income gradient (pola pendapatan/gaji)
Menurut Delanyo Dovlo, yang dimaksud dengan The Income gradient adalah perbedaan pendapatan dan taraf hidup yang diperoleh oleh tenaga
medis yang ada di negara pengirim dan negara penerima. 95 Dalam fenomena Ghana dan Amerika Serikat, perbedaan terlihat pada jumlah gaji yang
diterima oleh tenaga ahli medis di kedua negara. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh David McCoy dan lainnya, gaji seorang dokter di Ghana
pada tahun 2005-2006 rata-rata sebesar US$ 14,616 per tahun. 96 Sedangkan gaji dokter di Amerika Serikat dari tahun 2006 menurut data dari JAMA
Internal Medicine , rata-rata sebesar US$ 165,278 hingga 221,297 per tahunnya. 97 Bahkan menurut Washington Post, Amerika Serikat dinilai
95 Ibid Hal.6. 96 David McCoy, et al. (2008). Salaries and Incomes of Health Workers in sub-Saharan Africa. Health
Policy Journal. Vol 371. hal.678. 97 Cortez, Michelle Fay (2013) Pay Gap for Women Doctors Increases to $50,000 a Year. Artikel
dapat diakses secara
Bloomberg dengan alamat Bloomberg dengan alamat
Contohnya permasalahan yang telah umum dan pada tahun 2000 menjadi salah satu permasalahan krusial adalah isu kelaparan dan kemiskinan yang ada
di Ghana. 99 Persediaan makanan yang cukup dan bergizi di Ghana masih kurang terpenuhi. Seorang ibu hamil jika tidak makan makanan yang benar
akan berakibat pada fisik dan mental anak yang dikandungnya rusak. Kerentanan terhadap penyakit juga menjadi kajian kesehatan yang disorot di Ghana. Menurut John Agyekum Kufuor, Presiden Ghana pada saat itu, tantangan yang dihadapi bukan hanya soal kelangsungan hidup dan keadilan sosial, namun harapan yang nyata tentang pembangunan sosial jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi. 100 Untuk itu pemerintah Ghana mulai melakukan
transformasi di bidang pertanian untuk mengatasi masalah tersebut diatas. Selain itu pendidikan turut menjadi hal penting di Ghana. Kesadaran akan bersekolah ditingkatkan agar pendidikan merata dapat didapat dengan baik untuk masyarakat. Menurut Dr Kwame Akyeampong, dalam jurnalnya
yang berjudul Educational Expansion and Access in Ghana: A Review of 50
http://www.bloomberg.com/news/2013-09-02/pay-gap-for-women-doctors-increases-to-50-000-a- year.html (diakses pada Juni 2014)
98 Kliff, Sarah (2012) Six out of every seven doctors agree: Our health- care system doesn’t work. Artikel dapat diakses secara online melalui situs resmi The Washington Post dengan alamat
http://www.washingtonpost.com/blogs/wonkblog/wp/2012/11/15/six-out-of-every-seven-doctors- agree-our-health-care-system-doesnt-work/ (diakses pada Juni, 2014)
Kufuor, John Agyekum (2011 ) Ghana’s Transformation, International Food Policy Research
Institute. Hal.2 100 Ibid
Years of Challenge and Progress, 101 pada tahun 2006 angka putus sekolah di Ghana masih tinggi, yakni sekitar 34%. Gambaran seperti itulah yang
setidaknya melekat pada masyarakat Ghana. Sedangkan untuk taraf hidup di Amerika Serikat dapat dikatakan jauh lebih baik. Isu terkait tentang kemiskinan dan kelaparan tidak pernah menyentuh angka yang fantastis. Rata-rata pendapatan masyarakat di Amerika Serikat mencapai $39.531 per tahun. Angka ini bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara OECD lainnya yang “hanya” $23.938 per tahunnya. 102
Di Amerika Serikat ada kurang lebih 80% penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi, sedangkan sisanya lulusan sarjana. Pendidikan di Amerika Serikat, menurut situs OECD Better Life Index, memiliki masyarakat yang well-educated dan well-trained atau berpendidikan serta terlatih. Pencapaian pendidikan di Amerika menempati peringkat ke 7 dari
negara-negara OECD lainnya 103 Sehingga dalam pola pendapatan/gaji dan taraf hidup antara Ghana dan
Amerika dapat dikatakan jauh perbandinganya. Amerika Serikat dinilai lebih unggul dalam hal sistem gaji dan juga taraf hidup yang lebih baik jika dibandingkan dengan Ghana.
101 Akyeampong, Kwame. Educational Expansion and Access in Ghana: A Review of 50 Years of Challenge and Progress. Centre for International Education University of Sussex, UK. Hal.7
United States. Artikel berisi tentang ulasan kehidupan di Amerika Serikat. Dapat diakses secara online di situs resmi OECD. Dengan alamat http://www.oecdbetterlifeindex.org/countries/united- states/ (diakses pada Juni 2014) 103 Ibid
4.4.2 The Job Satisfaction gradient (pola kepuasan terhadap pekerjaan)
Sebagaimana telah disebutkan pada sub bab Faktor Penarik Migrasi, keadaan yang mempengaruhi perpindahan tenaga kerja adalah tingkat kepuasan terhadap pekerjaan mereka. Disebutkan oleh Delanyo Dovlo, kepuasan tingkat pekerjaan dapat ditunjukkan oleh lingkungan pekerjaan yang berkualitas yang kemudian diukur berdasarkan sarana dan prasana yang
tersedia. 104 Pemerintah Ghana dinilai belum maksimal dalam memberikan pelatihan dan peningkatan dalam penggunaan teknologi kesehatan. 105 Namun
untuk ketersediaan obat, mereka mempersiapkan dengan baik. Dimana ketersediaan obat menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang harus dipenuhi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Ghana, ketersediaan obat merupakan kunci esensial dari fasilitas di apotek. Pada tahun 2008, apotek di Ghana menyiapkan 98% obat-obatan yang diperlukan, dan 73% di apotek swasta. Ini dianggap penurunan karena pada tahun 2002, ketersediaan obat
pada apotek swasta mencapai 85,7%. 106 Tetapi hal ini diimbangi dengan pendistribusian obat ke masyarakat yang masih sangat tinggi yakni 94,2%.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Pemerintah Ghana berusaha untuk memperbaiki fasilitas kesehatan bagi masyarakatnya secara perlahan.
104 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.4 105 Ibid. 106 Arhinful, Dr Daniel Kojo-Ministry of Health (2009), Health Facilities Survey in GHANA: Report of a survey conducted May – June 2008. Hal.7
Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan Ghana atas Medical Laboratorium (MedLab) yang merupakan laboratorium pertama di Afrika Barat yang
berstandar akreditasi ISO 15189:2007. 107 Serta kerjasama-kerjasama di bidang medis lainnya.
Amerika Serikat memiliki lebih sarana serta prasarana yang melengkapi kinerja para ahli medis disana. Alat-alat yang lebih lengkap dan canggih membuat pekerjaan dokter menjadi lebih mudah. Laboratorium di Amerika Serikat juga memiliki program-program yang bervariasi. Seperti yang dilakukan oleh Association of Public Health Laboratory, kegiatan mereka meliputi Food Safety, Emergency Response, Environmental Health,
dan lainnya. 108 Tentu dalam melaksanakan ini didukung oleh pengoperasian serta peningkatan fasilitas. Laboratorium terus melakukan peningkatan
melalui culture of quality. Berupa mengsponsori pelatihan khusus, mengkomunikasikan tentang ancaman kesehatan dan berbagi informasi tentang praktik terbaik.
107 MedLab Ghana Ltd. Dapat diakses melalui situs resmi MedLab dengan alamat http://medlab.com.gh/about-us (diakses pada Juni 2014) ISO 15189:2007, merupakan standar ISO
untuk Laboratorium Kesehatan. 108 About Public Health Laboratories (2008-2014) Dapat diakses secara online di situs resmi APHL,
dengan alamat http://www.aphl.org/AboutAPHL/aboutphls/Pages/default.aspx (diakses pada Juli 2014)
Kepuasan terhadap pekerjaan di Ghana dan Amerika Serikat dibedakan dari sarana dan prasarana yang ada. Amerika Serikat dianggap lebih memiliki peralatan yang lebih baik serta canggih. Namun pemerintah Ghana juga terus berupaya melakukan perubahan pada fasilitas kesehatan mereka ke arah yang lebih baik. Sehingga tenaga medis dapat menyalurkan ilmunya dengan mudah tanpa harus bermigrasi ke negara yang lebih maju.
4.4.3 The organizational environment / career opportunity gradient (pola lingkungan organisasi serta keuntungan dalam berkarir)
Delanyo Dolvo berasumsi bahwa tenaga medis disuatu negara tidak akan bermigrasi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya jika mereka yakin bahwa mereka masih memiliki jaminan karir yang menguntungkan di daerah
tersebut. 109 Pola keuntungan dalam berkarir di Ghana dianggap kurang dengan banyaknya para ahli medis yang pergi bermigrasi ke negara lain. Dengan
kurangnya peralatan-perlatan yang dapat menunjang kinerja, gaji yang kurang mencukupi, membuat para ahli medis meniali keuntungan dalam berkarir di Ghana masih belum cukup. Amerika Serikat dinilai para ahli medis memiliki keuntungan-keuntungan tersebut. Salah satu diantaranya adalah dengan adanya organisasi-organisasi yang menunjang para ahli medis bersatu demi kebaikan dan perkembangan kesehatan di masa yang akan datang.
109 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.6.
The Ghana Physicians and Surgeons Foundation (GPSF) adalah salah satu organisasi dari para profesional medis di Amerika Serikat dan Kanada yang berasal dari Ghana, atau yang memiliki keterkaitan dengan perbaikan
kesehatan di Ghana. 110 Perbaikan kesehatan ini dilakukan melalui pendidikan lebih lanjut, penelitian yang terkait dengan pelayanan kesehatan, advokasi,
dan lainnya. Misi dari GPSF ini adalah untuk mempromosikan pelatihan khusus dan pengambangan profesional dalam bidang kedokteran , bedah, dan
ilmu lain yang terkait. 111 GPSF ini sangat mendukung tujuan dari Ghana College of Physicians
and Surgeons (GCPS) 112 untuk itu organisasi ini membantu mengadvokasi dengan cara turut mempengaruhi kebijakan kesehatan dan mendidik
masyarakat umum tetntang isu kesehatan di Ghana dan daerah Afrika lainnya. Organisasi ini juga mendukung semua inisiatif kesehatan oleh para ahli medis Ghana dan yang lainnya di Amerika meskipun sifatnya non-profit. 113
Beberapa keuntungan menjadi anggota dari organisasi ini ada berbagai macam. Diantaranya adalah adanya kerjasama dan kolaborasi yang ditawarkan antara anggota dan non-anggota yang memiliki proyek tentang medis dan kesehatan yang ada di Ghana. Selain itu adanya Konferensi tahunan
110 The Ghana Physicians and Surgeons Foundation. Mission and Purpose. Dapat diakses di situs resmi GPSF dengan alamat http://www.ghanaphysicians.org/ (diakses pada Juni 2014)
111 Ibid 112 Tujuan dari Ghana College of Physicians and Surgeons dapat dilihat di sub bab 4.2.4 Hal.24 113 The Ghana Physicians and Surgeons Foundation. Membership. Dapat diakses di situs resmi GPSF dengan alamat http://www.ghanaphysicians.org/#!membership/ccjp (diakses pada Juni 2014) 111 Ibid 112 Tujuan dari Ghana College of Physicians and Surgeons dapat dilihat di sub bab 4.2.4 Hal.24 113 The Ghana Physicians and Surgeons Foundation. Membership. Dapat diakses di situs resmi GPSF dengan alamat http://www.ghanaphysicians.org/#!membership/ccjp (diakses pada Juni 2014)
jaringan rekan kerja lainnya. 114 Gambar.2 Konferensi Continuing Medical Education
Sumber : The Ghana Physicians and Surgeons Foundation
114 Ibid
4.4.4 Governance gradient (pola kepemerintahan) Pola kepemerintahan yang dimaksud disini adalah terkait dengan lingkungan organisasi yang dibahas sebelumnya serta tingkat birokrasi dan
administrasi juga perbedaan efisiensi dengan layanan yang dikelola. 115 WHO memiliki program kesehatan yang bernama Health for All by year 2000
mendasarkan programnya pada konsep holistik kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial. Bukan hanya pemberantasan penyakit. Visi dari Health for All by year 2000 ini mengakui bahwa kesehatan tidak hanya ditentukan oleh peyedian perawatan medis, tetapi juga oleh variabel ekonomi, sosial, politik dan lingkungan dimana masyarakat tersebut
tinggal. 116 Ghana dan sebagian negara berkembang lainnya sangat disayangkan masih terjebak pada paradigma bahwa peningkatan medis itu
berarti tidak adanya penyakit bahkan masih ada hambatan berupa penyediaan layanan pada fasilitas kesehatan. 117
Kegiatan ini di Ghana dibantu oleh seorang Public Health Physician (PHP). Public Health Physician adalah seorang praktisi medis yang memiliki spesialisasi kesehatan masyarakat yang memiliki peran dalam memberikan kontribusi untuk peningkatan kesehatan masyarakat melalui intervensi pada
115 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.6. 116 World Health Organization (1971) Global Strategy for Health for All by the Year 2000.
117 Amofah, G. K. Amofah. The Dilemma Of The Public Health Physician In Ghana. Artikel dapat diakses secara online di situs resmi Ghana Health Service dengan alamat
http://www.ghanahealthservice.org/healthcare.php?nd=16&tt=the%20dilemma%20of%20the%20publi c%20health%20physician%20in%20ghana (diakses pada juni 2014) http://www.ghanahealthservice.org/healthcare.php?nd=16&tt=the%20dilemma%20of%20the%20publi c%20health%20physician%20in%20ghana (diakses pada juni 2014)
kesehatan dan pencegahan-pengobatan penyakit. Untuk itu para PHP ini memiliki peran penting dalam pengembangan kesehatan masyarakat.
Tantangan PHP yang ada di Ghana ini, menurut Dr. G. K. Amofah, seorang Spesialis Kehehatan Publik, adalah PHP belum dihargai dengan baik dan masih ada kesenioritasan dikalangan dokter-dokter yang lebih senior. Menurut Amofah, faktor yang menyebabkan keadaan ini adalah kesehatan publik diajarkan di sekolah kedokteran pada masa lalu. Untuk saat ini sebagian mahasiswa kedokteran mulai sedikit yang berminat untuk mendalaminya. Mahasiswa kedokteran sekarang banyak yang lebih memilih ilmu bedah dan penyakit dalam. Keadaan membaik selama 10 tahun terakhir ini di Ghana. Petugas medis yang masih muda dan berbakat sangat antusias pada public health atau kesehatan masyarakat. Hasilnya para PHP sekarang sangat diapresiasi dengan baik bahkan di masyarakat internasional, namun
tidak bagi pemerintahnya sendiri. 119 Sangat ironi memang ketika masyarakat internasional mengapresiasi dengan baik para PHP dari Ghana ini, namun
tidak oleh Kementerian Kesehatan Ghana.
118 Ibid 119 Amofah, G. K. Amofah. The Dilemma Of The Public Health Physician In Ghana. Artikel dapat
diakses secara online di situs resmi Ghana Health Service dengan alamat http://www.ghanahealthservice.org/healthcare.php?nd=16&tt=the%20dilemma%20of%20the%20publi c%20health%20physician%20in%20ghana (diakses pada juni 2014)
Masih menurut dokter Amofah, para PHP masih dianggap terlalu banyak menjalankan tugas-tugas administratif daripada pelayanan masyarakat. Seperti mengelola anggota, menyelenggarakan pertemuan, perencanaan anggran dan sebagainya. Fungsi ini sama sekali berbeda dengan fungsi teknis dokter di rumah sakit seperti harus mendiagnosa pasien, meneliti hasil laboratorium dan sebagainya. Situasi ini sering terjadi di berbagai Departemen Kesehatan di Ghana.
Sedangkan administrasi di Amerika Serikat terlihat lebih rapi. Amerika Serikat sangat memegang peran penting terkait tentang pendidikann yang dijalani oleh para “calon” ahli medis sebelum mereka lulus. Sehingga banyak Universitas di Amerika Serikat menanamkan ilmu tentang hal tersebut mulai dari kuliah. Pemerintah pun juga turut mendukung hal tersebut. Salah satu contohmya adalah Universitas Washington. Universitas ini merupakan univerditas yang terbaik di Amerika Serikat karena memiliki program Master
of Health Administration (MHA). 120 Program ini diakreditasi oleh Commission on Accreditation of Health care Management Education
(CAHME) karena telah membekali mahasiswanya dengan ketrampilan teknis dan akademik yang dapat menunjang kesuksesan mereka di dunia kerja. Selain itu Universitas Washington juga memiliki program Executive MHA. Program ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan kualifikasi
120 Asian Correspondent. (2011) Artikel dapat diakses secara online dengan alamat http://asiancorrespondent.com/46389/top-10-health-care-administration-programs-in-the-us/ (diakses
pada Juni 2014) pada Juni 2014)
Dari sini dapat dikaji bahwa adanya perbedaan perlakuan pemerintah terhadap para ahli medis yang berada di Ghana dan Amerika Serikat. Pemerintah Ghana menganggap para ahli medisnya berdasarkan tingkat pekerjaan yang mereka jalani kurang diapresiasi dengan baik. Hal ini dikarenakan masih ada senioritas di kalangan para medis. Sehingga mereka yang junior, dianggap belum terlalu berpengalaman untuk mengatasi permasalahan yang terkait. Sedangkan di Amerika Serikat, di tingkat mahasiswa pun telah ditanamkan ilmu-ilmu serta keterampilan teknis dan administrasi. Ini dimaksudkan agar mahasiswanya menjadi lulusan yang berkualitas dan dinilai mampu untuk langsung terjun ke dunia kerja. Peran pemerintah Amerika Serikat pun selalu mendukung sistem perawatan
kesehatan. Keadaan ini dibuktikan dengan adanya Affordable Care Act, 121 yang memeberikan masyarakat Amerika Serikat stablitas dan flesibilitas untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan mereka.
121 Affordable Care Act, link untuk mengakses isi lenkap dari hukum ini dapat di akses di situs resmi U.S Department of Health and Human Services dengan alamat
http://www.hhs.gov/healthcare/rights/law/index.html (diakses pada Juni 2014)
4.4.5 The Protection/Risk gradient (pola perlindungan atau resiko)
Pola perlindungan akan resiko ini diungkapkan oleh Delanyo Dovlo terkait dengan keamanan akan penyakit HIV/AIDS di Afrika. 122 Menurutnya
masih ada persepsi mengenai resiko untuk bekerja di Afrika dikarenakan kurangnya tingkat pengamanan terhadap HIV/AIDS. Pola ini dimaksudkan dalam peran penting dalam pengambilan keputusan untuk bermigrasi dan bekerja di luar negeri bagi para imigran.
HIV dan AIDS memang merupakan masalah yang serius di Ghana. Pada tahun 2000 ada sekitar 350.000 jiwa di Ghana yang terinveksi
HIV/AIDS. 123 Dengan rincian 330.000 jiwa merupakan orang dewasa dan 20.000 nya adalah anak-anak. Data dari Kementerian kesehatan Ghana
mengungkapkan bahwa telah lebih dari 150.000 jiwa meninggal karena AIDS sejal awal tahun 1980. 124 Namun pemerintah Ghana menyadari bahwa para
pengidap HIV/AIDS ini manusia yang tetap harus dimanusiakan dengan memperlakukannya layaknya penduduk yang lainnya. Bagaimanapun masyarakat Ghana yang tidak tertular AIDS percaya bahwa mereka tidak tertular dan segera sadar diri untuk mengubah pola hidup mereka.
122 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.5 123 Ministry of Health- National AIDS/STI Control Programme Disease Control Unit (2001) HIV/AIDS in Ghana : Background, Projections, Impacts, Interventions, and Policy .3 rd edition. Hal.6 124 Ibid
Gambar.3 Penjualan Kondom di Ghana tahun 1996-2000
GSMF : Ghana Social Marketing Foundation PPAG : Planned Parenthood Association of Ghana MOH : Ministry of Health Sumber : UNAIDS: Country Profile Ghana, Juli 2001
Kampanye yang dilakukan untuk bersikap waspada dan memeberantas AIDS juga dilakukan oleh beberapa lembaga di Ghana. Diantaranya ialah Ghana Social Marketing Foundation, Johns Hopkins University, the National AIDS/STI Control Programme dan Kementerian Komunikasi Ghana. Pembagian kondom gratis juga dilakukan selama kampanye. Target utama Kampanye yang dilakukan untuk bersikap waspada dan memeberantas AIDS juga dilakukan oleh beberapa lembaga di Ghana. Diantaranya ialah Ghana Social Marketing Foundation, Johns Hopkins University, the National AIDS/STI Control Programme dan Kementerian Komunikasi Ghana. Pembagian kondom gratis juga dilakukan selama kampanye. Target utama
Pemerintah Ghana telah membuat beberapa kebijakan terkait tentang pemberantsan HIV/AIDS. Semua usaha atau tindakan yang akan dilakukan pemerintah maupun masyarakat Ghana ini dipandu oleh dua kebijakan dasar yang menjadi frame dalam setiap kegiatan. Kebijakan ini yakni Draft National HIV/AIDS/STI Policy dan The National Strategic Framework on HIV/AIDS. Tujuan dibuatnya kebijakan ini adalah untuk membangun lingkungan yang kondusif melalui advokasi untuk memastikan komitmen politik yang berkelanjutan terhadapat HIV/AIDS. Selain itu juga untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan seksual dan reproduksi, mengurasi stigma dan deskriminasi, serta mengurangi tingkat
kematian. 126 Draft National HIV/AIDS/STI Policy yang dikeluarkan pada tahun
1997 ini, seperti yang dikutip pada Jurnal dari Kementerian Kesehatan Ghana, 127 bertujuan untuk :
1. Mengurangi dampak morbiditas dan mortalitas akibat HIV / AIDS secara umum;
125 Ibid. Hal 45 126 Opcit. Hal 53 127 Ministry of Health- National AIDS/STI Control Programme Disease Control Unit (2001) HIV/AIDS in Ghana : Background, Projections, Impacts, Interventions, and Policy .3 rd edition. Hal. 54
2. Memastikan bahwa hak asasi manusia dari orang yang terinfeksi HIV dan penderita AIDS dilindungi dan ditegakkan;
3. Memastikan bahwa orang yang terinfeksi HIV/AIDS diberikan perawatan medis dan sosial yang memadai, termasuk memberikan konseling;
4. Menjamin bahwa akses serta peluang sosial dan ekonomi tetap terbuka untuk orang yang terinfeksi HIV/AIDS;
5. Memastikan bahwa perhatian yang cukup memadai diberikan kepada kelompok-kelompok perempuan yang rentan terhadap HIV;
6. memastikan bahwa ada program yang konsisten informasi dan pendidikan tentang HIV / AIDS di kalangan masyarakat umum, terutama di kalangan kaum muda, dan implementasinya terhadap perubahan perilaku;
7. Mengurangi kerentanan terhadap infeksi, mengurangi stigma dan diskriminasi, dan meminimalkan dampak dari sosial dan ekonomi
Kebijakan ini digunakan sebagai landasan utama dari berbagai kegiatan
dilakukan dalam upaya pemberantasan/pengurangan HIV/AIDS di Ghana. Termasuk memberikan kondom gratis untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas.
yang
sedang
dan
akan
Sedangkan The National Strategic Framework on HIV/AIDS, diperkenalkan pada tahun 1998, bertujuan untuk mencegah dan mengurangi dampak sosial serta ekonomi bagi individu, masyarakat dan seluruh negara.
Seperti yang dikutip dari Jurnal Kementerian Kesehatan Ghana, 128 berikut beberapa komponen kunci untuk program yang efektif dan strategis :
1. Memperluas pendekatan multi-sektoral
2. Kebijakan dan hukum yang mendukung
3. Akses terhadap informasi dan layanan yang komprehensif
4. Desentralisasi, partisipasi dari masyarakat dan individu dan bertanggung jawab dalam semua program HIV / AIDS
5. Mobilisasi sumber daya yang memadai
6. Pengawasan yang efektif, meliputi evaluasi dan penelitian
Dengan adanya dua kebijakan yang merupakan garis besar atau landasan dari semua kegiatan yang ada nantinya, diharapkan tingkat HIV/AIDS yang mengancam masyarakat Ghana akan terus berkurang. Dapat dilihat dari tahun 2000-2009 penderita HIV/AIDS dengan rentang umur 15-49 tahun berkurang secara signifikan (lihat Gambar.5)
128 Ibid. Hal 55
Gambar.4 Prevalansi Estimasi HIV di Ghana tahun 2000
Sumber: Kementerian Kesehatan Ghana, 2001
Gambar.5 Presentase Masyarakat Ghana Terinveksi HIV umur 15-49 tahun
Sumber Life Management
4.4.6 Social Security and Benefits gradient (pola keamanan sosial dan keuntungan sosial)
Faktor yang terakhir adalah keamanan dan keuntungan sosial. Menurut Delanyo Dovlo, faktor ini menyangkut keamanan dan keuntungan sosial para pakerja di masa yang akan datang ketika mereka sudah pensiun 129 Di Ghana
salah satu alasan utama yang diberikan oleh imigran khususnya umur 50 tahun keatas adalah menyimpan uang untuk tempat tinggal dan dana pensiun.
Ghana mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan pensiun dalam National Pensions Law of 2008 (Act 766). Tujuan dari undang-undang ini adalah untuk memberikan manfaat dari dana pensiun untuk menjamin
keamanan penghasilan bagi pekerja yang sudah pensiun. 130 National Pensions Law of 2008 (Act 766) berisi 4 bagian. Bagian yang pertama adalah tentang
pembentukan three-tier pension scheme dan National Pensions Regulatory Authority, Bagian kedua adalah mengansi skema jaminan sosial, bagian ketiga menyediakan skema kerja pensiun, dana penghematan dan skema pengelolaan program pensium secara pribadi, dan yang terakhir adalah ketentuan umum.
Ghana juga memiliki Social Security and National Insurance Trust (SSNIT) yakni lembaga keuangan non-bank terbesar di Ghana. SSNIT dipercaya sebagai lembaga yang membawahi Ghana's National Pension
129 Dovlo, Delanyo (2003) The Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa. Hal.5
130 The Parliament Of The Republic Of Ghana, The Seven Hundred And Sixty-Sixth National Pensions Act,2008
Scheme , termasuk three-tier pension scheme. Skema pensiun three-tier membutuhkan tingkat kontribusi tambahan 1% dari yang akan dibagi sama
rata antara majikan dan karyawan. Majikan sekarang akan membayar 13% dan pekerja akan membayar 5,5%, dan juga memberikan kontribusi sebesar 18,5% dari gaji mereka. Skema baru ini juga dinilai memastikan standar hidup yang lebih baik bagi pekerja di Ghana yang akan pensiun juga meningkatkan tabungan nasional dan ketersediaan dana jangka panjang untuk pembangunan
ekonomi 131 Sedangkan di Amerika Serikat selain pemerintah, pengusaha juga
memainkan peran kunci dalam membantu pekerja menabung untuk masa pensiunnya. Sekitar setengah dari semua masyarakat yang dipekerjakan secara swasta dan sebagian besar pegawai pemerintah dibantu oleh beberapa jenis
program pensiun. 132 Salah satunya adalah dengan menerapkan Cash Balance Plans. Di Amerika Serikat pada dasarnya memiliki dua rencana pensiun yang
paling umum, yakni defined benefit plans dan defined contribution plans. Defined benefit plans adalah memberikan beberapa manfaat tertentu kepada
pekerja pensiun yang telah memenuhi syarat.
131 Mensah, Daniel Aidoo (2010) The New Three-Tier Pension Scheme - Management Of The Scheme And Other Matters . Artikel dapat diakses secara online di situs resmi National Pensions Reguatory
Authority (NPRA) dengan alamat http://npra.gov.gh/site/index.php?option=com_content&view=article&id=56:the-new-three-tier- pension-scheme&Itemid=30 (diakses pada Juni 2014)
dengan alamat http://economics.about.com/od/laborinamerica/a/pensions.htm (diakses pada Juni 2014)
U.S Department of States (2014) Pensions in the United States. Artikel dapat diakses secara online
Sedangkan Defined contribution plans menentukan jumlah kontribusi yang akan dibuat oleh majikan terhadap rekening pensiunan karyawannya. 133
Dalam program ini jumlah yang diberikan pada karyawan tentung tergantung pada jumlah untung dan rugi yang dialami oleh perusahaannya. Untuk itu, muncullah cash balance plan. Yakni memberikan manfaat-manfaat yang akan diberikan melalui karakteristik yang sama dengan defined contribution plans. Sehingga dengan kata lain cash balance plan lebih menjajikan keuntungan
dari saldo rekening yang akan diberikan. 134 Dicontohkan dalam cash balance plan, pekerja setiap mendapatkan
gaji dianjurkan untuk “pay credit” dengan menyisihkan 5% gajinya. Sehingga naik dan turunnya investasi ini tergantung pada untung atau ruginya
perusahaan. Diasumsikan pekerja memiliki saldo rekening sebesar $ 100.000 ketika ia mencapai usia 65 tahun. Jika pekerja memutuskan untuk pensiun pada saat itu, ia akan memiliki hak untuk anuitas yang didasarkan pada saldo rekening. Anuitas tersebut mungkin sekitar $ 8.500 per tahun untuk hidup.
Jika pekerja mendapatkan distribusi lump sum 135 dapat diperpanjang dengan In 136 dividual Retirement Account .
133 United States Department of Labor, FAQs About Cash Balance Pension Plans. Dapat diakses secara online di situs resmi United States Department of Labor, dengan alamat
http://www.dol.gov/ebsa/FAQs/faq_consumer_cashbalanceplans.html (diakses pada Juni 2014)
134 Ibid 135 Pembayaran uang secara tunggal/langsung, sebagai ganti dari pembayaran yang dilakukan dari
waktu ke waktu 136 Rekening pensiun yang banyak ditawarkan oleh lembaga keuangan di Amerika Serikat yang
memberikan keuntungan pajak dan tabungan untuk pensiun
Sehingga sebagian besar dana dari cash balance plans ini terprokteksi dengan aman oleh Asuransi Federal yang dibawahi langsung oleh Pension Benefit Guaranty Corporation. Untuk itu para migran yang bekerja di Ghana ataupun sedang bermigrasi ke Amrika Serikat dapat menghitung sendiri mengenai jaminan masa pensiun mereka.
Menurut penulis jaminan pensiun memang menjadi hal yang penting dalam jaminan masa depan bagi semua pekerja. Pemerintah Ghana dan Amerika Serikat telah memberikan kebijakan dalam rangka pemenuhan jaminan bagi para pekerjanya. Namun dalam hal ini harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah dengan pekerja. Kebijakan pengaturan dana pensiun akan menjadi sia-sia jika pekerjanya tidak memiliki kemauan yang tinggi. Untuk itu jika faktor ini dimasukkan dalam kajian faktor migrasi, penulis menilai kurang tepat. Karena segala fasilitas ataupun dana yang nantinya akan diperoleh para pensiunan itu tidak terlepas dari apa yang telah mereka kerjakan sebelumnya. Sehingga ada atau tidaknya fasilitas, banyak atau sedikitnya dana pensiun yang menentukan adalah para pekerja itu sendiri.