BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Untuk memfokuskan penelitian ini pada objek yang akan diteliti dan agar tidak mengaburkan topik permasalahan yang akan dibahas nantinya, maka diberikan batasan ruang
lingkup penelitian. Berdasarkan judul penelitian, maka tempat penelitian ini adalah di Provinsi Sumatera Utara. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel AHP yaitu berupa alternatif-alternatif kebijakan dalam upaya pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sumatra Utara. Variabel penelitian dan definisi
operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Aspek ekonomi merupakan aspek yang mengukur suatu permasalahan
dari sisi kuantitatif dapat dihitung yaitu upaya pengelolaan perkebunan kelapa sawit diikuti dengan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional. Adapun alternatif-alternatif kebijakan dari aspek ekonomi adalah:
Peningkatan produktivitas dan mutu kelapa sawit; meningkatkan produktivitas tanaman serta mutu kelapa sawit secara bertahap,
baik yang dihasilkan oleh petani pekebun maupun perkebunan besar.
Pengembangan industri hilir dan peningkatan nilai tambah kelapa sawit; ekspor kelapa sawit Indonesia tidak lagi berupa bahan
mentah CPO, tapi dalam bentuk hasil olahan, sehingga nilai
tambah dinikmati di dalam negeri dan meningkatkan kesempatan lapangan kerja baru.
Dukungan penyediaan dana; tersedianya berbagai kemungkinan sumber pembiayaan yang sesuai untuk pengembangan kelapa
sawit, baik yang berasal dari lembaga perbankan maupun non bank. Disamping itu perlu segera dihidupkan kembali dana yang berasal
dari komoditi kelapa sawit untuk pengembangan agribisnis kelapa sawit.
Pengembangan pasar minyak kelapa sawit dan produk turunannya serta penetapan harga TBS
b. Aspek sosial merupakan aspek yang terkait dengan masalah social yaitu