Peran Perbankan di Indonesia

konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Secara khusus berkaitan dengan Bank Perkreditan Rakyat diatur dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3235KepDir tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 3236KepDir tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Prinsip Syariah. Usaha Bank Perkreditan Rakyat Di dalam Pasal 13 Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Perbankan menegaskan bahwa usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi : • Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan danatau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. • Memberikan kredit. • Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah • Menempatkan dananya dalam bentuk Sertipikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertipikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.

4. Peran Perbankan di Indonesia

Setelah mengalami keterpurukan pada krisis moneter beberapa saat yang lalu, bangsa Indonesia saat ini berupaya bangkit dengan lebih memprioritaskan upaya- upaya dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Berkaitan dengan pembangunan di Indonesia, Emil Salim menegaskan : 27 Hakekat pembangunan adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, ini berarti bahwa pembangunan mencakup : 1 Kemajuan lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan dan lainnya. 2 Kemajuan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan dan rasa sehat. 3 Kemajuan yang meliputi seluruh rakyat sebagaimana tercermin dalam perbaikan hidup berkeadilan sosial. Lebih lanjut dijelaskan pula tantangan pembangunan dipengaruhi oleh empat faktor, yakni sebagai berikut : 1 Perkembangan penduduk dan masyarakat. 2 Perkembangan sumber alam dan lingkungan. 3 Perkembangan teknologi dan ruang lingkup kebudayaan. 4 Perkembangan ruang lingkup interinasional Dari keempat faktor tersebut nyatalah bahwa didalam pembangunan itu mengandung perubahan yang amat besar, yaitu perubahan struktur ekonomi perubahan struktur sosial, perubahan wilayah, perubahan teknologi, perubahan system nilai dan kebudayaan serta perubahan konsumsi. Pendapat dari Arief Budiman mengenai pembangunan dikatakan 28 Pembangunan secara umum diartikan sebagai suatu usaha untuk memajukan masyarakat dan warganya. Kemajuan ditafsirkan sebagai kemajuan materiil, sehingga pembangunan sering diartikan kemajuan yang dicapai masyarakat dibidang ekonomi. Sedangkan Bambang Sunggono, menyatakan : 29 Pembangunan juga dapat diartikan sebagai transformasi social yang terjadi sehubungan dilaksanakannya intensifikasi pertumbuhan ekonomi, khususnya proses industrialisasi. 27 Emil Salim, 1991,Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta , h.3 28 Arief Budiman, 1995, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Gramedia Utama, Jakarta, h.1 29 Bambang Sunggono, 1994, Hukum dan Kebijakan Publik , Sinar Grafika, Jakarta,. h.104 Berkaitan dengan derap pembangunan dan perekonomian dalam suatu negara, kiranya lembaga keuangan khususnya perbankan mempunyai peranan yang sangat strategis dan vital. Bank sebagai suatu badan usaha apabila dikelola dengan profesional akan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pihak- pihak yang terkait. Reformasi dibidang perbankan dengan lahirnya Pakto 88 memberikan dampak yang positif bagi perkembangan sector financial dalam laju pertumbuhan ekonomi sehingga pada saat tersebut negara kita termasuk sebagai salah satu negara yang dinilai sukses oleh badan-badan ekonomi dan keuangan dunia seperti IMF dan World Bank, serta menumbuhkan kepercayaan untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga dunia tersebut dalam melanjutkan pembangunan. Dalam kenyataannya sector finansial telah berhasil memobilisasi dana tabungan masyarakat dan meningkatkan daya saing perbankan. Bahkan saat ini bank-bank di Indonesia telah berhasil melakukan konsolidasi, sesuai dengan keinginan pemerintah dalam penerapan Prudent Banking prinsip kehati-hatian yaitu : menyediakan permodalan CAR, pengaturan keseimbangan yang sehat antara kredit yang diberikan dan dana masyarakat yang tersedia LDR, juga peningkatan pelayanan perbankan pada pelbagai kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Kesemuanya ini telah memberikan andil yang besar bagi upaya memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Banyak fasilitas yang disediakan oleh dunia perbankan dalam menunjang perkembangan perekonomian di Indonesia, yaitu melalui usaha pembiayaan yang ditujukan untuk mengembangkan usaha kepada seluruh lapisan masyarakat, misalnya : Kredit Usaha Kecil KUK atau Usaha Kecil Menengah UKM, kredit pedagangan, kredit perumahan dan kredit investasi baik berskala kecil, menengah maupun berskala besar ExportImport ke mancanegara yang dapat menghasilkan devisa dengan kemudahan dalam persyaratan.

5. Bank dan Kebijaksanaan Moneter.