Bank dan Kebijaksanaan Moneter.

perkembangan perekonomian di Indonesia, yaitu melalui usaha pembiayaan yang ditujukan untuk mengembangkan usaha kepada seluruh lapisan masyarakat, misalnya : Kredit Usaha Kecil KUK atau Usaha Kecil Menengah UKM, kredit pedagangan, kredit perumahan dan kredit investasi baik berskala kecil, menengah maupun berskala besar ExportImport ke mancanegara yang dapat menghasilkan devisa dengan kemudahan dalam persyaratan.

5. Bank dan Kebijaksanaan Moneter.

Kebijaksanaan moneter merupakan bagian yang amat penting dalam kebijaksanaan ekonomi dan pembangunan. Hal ini sangat jelas dan tepat mengingat tujuan dari kebijakan moneter adalah untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilias harga, pemerataan pembangunan dan keseimbangan neraca pembayaran. Pengertian kebijakan moneter dapat ditemukan pada pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yaitu : Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bungaā€¯ Namun demikian kebijakan moneter hanyalah merupakan salah satu dari tiga kebijaksanaan ekonomi makro disamping kebijakan fiscal dan kebijakan perdagangan luar negeri. Menurut Iswardono, kebijakan moneter dilaksanakan dengan jalan menggunakan instrumen berupa : 30 a. Bank rate policy atau politik diskonto Yaitu kebijakan dimana digunakan untuk mengukur berapa besarnya diskonto yang dikenakan terhadap bank-bank umum. Cara bekerjanya bank rate adalah Bank Sentral menentukan besarnya bank rate tersebut. b. Operasi pasar terbuka open market operation Yaitu kegiatan pembelian atau penjualan surat-surat berharga oleh Bank Sentral. c. Perubahan cadangan minimum Reserve Requirement yaitu Bank Sentral mengatur persyaratan cadangan minimum untuk Bank Umum d. Pengawasan Kredit Selektif Selectif Credit Control Yaitu pengawasan terhadap praktek perkreditan oleh pihak perbankan. e. Moral Suasion. Yaitu instrumen kebijakan moneter yang bersifat kualitatif dengan metode penghimbauan kepada para banker dan pengusaha agar mengikuti dan mentaati kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral Dengan dijalankannya semua instrumen tersebut diharapkan tujuan pencapaian pertumbuhan ekonomi, stabilisasi dan pemerataan dapat dicapai. Menurut Muhammad Djumhana, kebijakan moneter mengacu untuk : 31 30 Iswardono, 1991, Uang dan Bank, BPPE, Yogyakarta, h.7. 1. Menunjang pemerataan pembangunan, antara lain dengan jalan meningkatkan kedudukan golongan ekonomi lemah, mendorong perluasan kesempatan kerja, serta mendorong pemerataan pendapatan masyarakat. 2. Meningkatkan mobilitas tabungan masyarakat, yaitu menghimpun semua simpanan masyarakat yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat untuk investasi. 3. Memelihara dan meningkatkan kestabilan ekonomi khususnya untuk menjaga kestabilan harga dengan menekan inflasi, dan jika dapat selalu berada dalam posisi satu digit. 4. Menyempurnakan serta meningkatkan efisiensi dan peranan lembaga keuangan dalam rangka pengembangan system lembaga keuangan yang lebih sehat dan lengkap, sehingga pengaturan dan arah pembiayaan-pembiayaan pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat bisa dilakukan secara efektif dan efisien

6. Bank Sebagai Lembaga Keuangan