Prinsip, cara, dan metode pengadaan barangjasa pemerintah

Penyedia barangjasa adalah orang atau perseorangan atau badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan barang layanan jasa. 5. Panitia Pengadaan Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna AnggaranDewan Gubernur BIPimpinan BHMNDireksi BUMN Direksi BUMD, untuk melaksanakan pemilihan penyedia barangjasa. 6. Unit Layanan Pengadaan Procurement Unit Unit Layanan Pengadaan Procurement Unit adalah satu unit yang terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barangjasa pemerintah, yang dibentuk oleh Pengguna AnggaranGubernur BupatiWalikotaDewan Gubernur BIPimpinan BHMNDireksi BUMN Direksi BUMD yang bertugas secara khusus untuk melaksanakan pemilihan penyedia barangjasa di lingkungan DepartemenLembagaSekretariat Lembaga Tinggi NegaraPemerintah DaerahKomisiBIBHMNBUMN BUMD. 7. Pejabat Pengadaan Pejabat pengadaan adalah 1 satu orang yang diangkat oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna AnggaranDewan Gubernur BIPimpinan BHMN Direksi BUMNDireksi BUMD untuk melaksanakan pengadaan barangjasa dengan nilai sampai dengan Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah.

2.1.3.3 Prinsip, cara, dan metode pengadaan barangjasa pemerintah

Menurut Perpres No. 54 Tahun 2010 terbaru pasal 5, pengadaan barangjasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut : a. Efisien, berarti Pengadaan BarangJasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum. b. Efektif, berarti Pengadaan BarangJasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar- besarnya. c. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan BarangJasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia BarangJasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya. d. Terbuka, berarti Pengadaan BarangJasa dapat diikuti oleh semua Penyedia BarangJasa yang memenuhi persyaratankriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas. e. Bersaing, berarti Pengadaan BarangJasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin Penyedia BarangJasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh BarangJasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan BarangJasa. f. Adiltidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia BarangJasa dan tidak mengarah untuk member keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. g. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan BarangJasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Pengadaan barangjasa pemerintah di Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Menggunakan penyedia barangjasa Yaitu pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak penyedia barangjasa setelah melalui proses pemilihan penyedia barangjasa dengan metode pemilihan yang ditentukan 2. Swakelola Yaitu pekerjaan yang dilaksanakan sendiri oleh pengguna barangjasa, atau dikuasakan kepada instansi pemerintah bukan penanggung jawab anggarankelompok masyarakatlembaga swadaya masyarakat LSM. Metode Pemilihan Penyedia BarangJasa 4 terdapat 4empat metode, yakni sebagai berikut: 1. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional danatau satu surat kabar provinsi. 2. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbatas karena jumlah penyedia barangjasa yang diyakini mampu terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks dengan pengumuman secara luas sekurang- kurangnya di satu surat kabar nasional danatau satu surat kabar provinsi dengan mencantumkan penyedia barangjasa yang telah diyakini mampu , 4 Berdasarkan Perpres No. 95 Tahun 2007 Perubahan Ketujuh atas Keppres No. 80 Tahun 2003 guna memberi kesempatan kepada penyedia barangjasa lainnya yang memenuhi kualifikasi. 3. Pemilihan Langsung Merupakan metode pemilihan yang membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran dan sekurang-kurangnya 3 penawaran dari penyedia barangjasa yang telah lulus prakualifikasi. Metode ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang bernilai di antara Rp. 50 Juta sampai Rp. 100 Juta. 4. Penunjukan Langsung Metode ini langsung menunjuk 1 satu penyedia barangjasa dengan cara melakukan negosiasi teknis maupun harga. Biasanya digunakan dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus. Termasuk apabila nilai pengadaan dibawah Rp. 50 Juta. Yang dimaksud dalam keadaan tertentu adalah : a. penanganan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan segera, termasuk penanganan darurat akibat bencana alam serta tindakan darurat untuk pencegahan bencana danatau kerusakan infrastruktur yang apabila tidak segera dilaksanakan dipastikan dapat membahayakan keselamatan masyarakat. Pekerjaan sebagai kelanjutan dari tindakan darurat di atas, untuk selanjutnya dilakukan sesuai dengan tata cara pengadaan barangjasa sebagaimana diatur di dalam Peraturan Presiden ini; danatau b. pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan keamanan negara yang ditetapkan oleh Presiden; danatau c. pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah, dengan ketentuan: 1 untuk keperluan sendiri; danatau 2 teknologi sederhana; danatau 3 risiko kecil; danatau 4 dilaksanakan oleh penyedia barangjasa usaha orang perseorangan danatau badan usaha kecil termasuk koperasi kecil; danatau d. pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak paten atau pihak yang telah mendapat ijin; danatau e. pekerjaan pengadaan barang dan pendistribusian logistik pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang penanganannya memerlukan pelaksanaan secara cepat dalam rangka penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diselenggarakan sampai dengan bulan Juli 2005 berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan dan pendistribusian surat suara, kartu pemilih beserta perlengkapan lainnya untuk pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; dan atau f. pekerjaan pengadaan barangjasa yang penanganannya memerlukan pelaksanaan secara cepat dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara. Pekerjaan tersebut meliputi: 1 pekerjaan pengadaan perumahan, yang waktu pelaksanaan pengadaannya dilakukan sebelum 31 Desember 2006; 2 pekerjaan yang dilakukan dalam rangka meneruskan pekerjaan pengadaan perumahan yang tidak dilaksanakan oleh pemberi hibah sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang penyelesaian pekerjaannya perlu dilaksanakan secara cepat paling lama 1 satu tahun setelah pemberi hibah tidak mampu melaksanakan kewajibannya; danatau g. pekerjaan pengadaan barang dan pendistribusian logistik pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang penanganannya memerlukan pelaksanaan secara cepat dalam rangka penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi dan kabupatenkota yang diselenggarakan sampai dengan bulan Desember 2006 berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan Kartu Tanda Penduduk, pengadaan dan pendistribusian surat suara, kartu pemilih beserta perlengkapan lainnya untuk pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Yang dimaksud dalam keadaan khusus adalah: a. pekerjaan berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah; atau b. pekerjaanbarang spesifik yang hanya dapat dilaksanakan oleh satu penyedia barangjasa, pabrikan, pemegang hak paten; atau c. merupakan hasil produksi usaha kecil atau koperasi kecil atau pengrajin industri kecil yang telah mempunyai pasar dan harga yang relatif stabil; atau d. pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khusus danatau hanya ada satu penyedia barangjasa yang mampu mengaplikasikannya; atau e. pekerjaan pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan dalam rangka menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang jenis, jumlah dan harganya telah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.

2.1.4 Pengertian dan jenis Fraud dalam pengadaan barangjasa