Pengembangan Hipotesis TELAAH PUSTAKA

34

2.4 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang teoritis yang sudah dijelaskan diatas, hipotesis dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Pengaruh institusional terhadap integritas laporan keuangan Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain Tarjo, 2008. Pengaruh investor institusional terhadap manajemen perusahaan penting untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan para pemegang saham. Tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Mitra 2002, Koh 2003, dan Pratana dan Mas’ud 2003 menemukan bahwa kehadiran kepemilikan institusional yang tinggi membatasi manajer untuk melakukan pengelolaan laba dan dapat meningkatkan integritas laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa kepemilikan institusional dalam perusahaan dapat meningkatkan monitoring terhadap perilaku manajer dalam mengantisipasi manipulasi yang mungkin dilakukan sehingga dapat meningkatkan integritas laporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap Integritas laporan keuangan. 35 2 Pengaruh kepemilikan manajemen terhadap integritas laporan keuangan Jensen dan Meckling 1976 dalam Jamaan 2008 menemukan bahwa kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan manajer dengan pemegang saham. Meningkatnya proporsi saham yang dimiliki oleh manajer akan mengurangi resiko tindakan manipulasi. Kepemilikan saham yang besar akan mengikutsertakan manajer secara langsung untuk merasakan manfaat dari keputusan yang telah diambil dan menanggung konsekuensi pengambilan keputusan yang salah. Kepemilikan oleh manajer dapat menentukan kebijakan dan pengambil keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola. Dengan demikian, manajer pada perusahaan yang memiliki persentase kepemilikan manajerial akan cenderung memiliki tanggung jawab lebih besar dalam menjalankan perusahaan, mengambil keputusan terbaik untuk kesejahteraan perusahaan, dan melaporkan laporan keuangan dengan informasi yang benar dan jujur sehingga memiliki integritas laporan keuangan yang tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 36 3 Pengaruh komite audit dan integritas laporan keuangan. Sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan good corporate governance, Bursa Efek Indonesia BEI mewajibkan perusahaaan tercatat memiliki komisaris independen dan komite audit. Keanggotaan komite audit sekurang-kurangnya tiga anggota dan seorang di antaranya komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite. Sebaliknya, pihak lain adalah pihak ekstern yang independen dan sekurang-kurangnya salah seorang memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan. Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan Bradbury et al., 2004 dalam Suaryana, 2006. Komite audit juga bertugas untuk menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor eksternal, dan auditor internal. Adanya komunikasi formal tersebut dapat menjamin proses audit internal dan eksternal yang baik sehingga meningkatkan akurasi laporan keuangan dan kemudian meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Komite audit yang beranggotakan komisaris independen diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugasnya terutama yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem pelaporan keuangan. Komite audit dalam perusahaan dapat menjadi salah satu upaya dalam mengurangi kecurangan dalam penyajian laporan keuangan sehingga komite audit diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap tindakan manajemen yang memungkinkan untuk melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan yang 37 mempengaruhi integritas laporan keuangan. Berdasarkan rangkaian penjelasan diatas, maka hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah: H 3 : Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 4 Pengaruh komisaris independen terhadap integritas laporan keuangan Keberadaan komisaris independen dalam suatu perusahaan dapat menjadi penyeimbang dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait. Dewan komisaris yang independen secara umum mempunyai pengawasan yang lebih baik terhadap manajemen, sehingga mengurangi kemungkinan kecurangan dalam menyajikan laporan keuangan yang dilakukan manajemen Chtourou, et al. 2001 dalam Arief Bambang, 2007. Menurut Fama dan Jensen 1983 komisaris independen dapat menjadi penengah apabila terjadi perselisihan diantara manajer internal dan mengawasi kebijakan-kebijakan manajer sera memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang memenuhi good corporate governance dan mengurangi resiko kecurangan yang dapat dilakukan manajemen terhadap laporan keuangan sehingga dalam hal ini komisaris independen dalam perusahaan dapat meningkatkan integritas laporan keuangan. Berdasarkan uraian penjelasan 38 diatas, maka hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: H4 : Komisaris indipenden berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 5 Kualitas audit dan integritas laporan keuangan Menurut Dye 1993 dalam Rachmawati 2008 kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang berperilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kantor akuntan besar mempunyai reputasi yang lebih baik dalam opini publik. Naim 1999 menyimpulkan bahwa Kantor Akuntan Publik KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan juga lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Ketidakpatuhan pelaporan keuangan lebih sering dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan auditor kecil Naim, 1999. Penelitian Lennox 2000 mengemukakan bahwa KAP yang besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak reputasinya dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas jasa audit yang diberikan KAP yang lebih besar akan menghasilkan opini yang lebih baik sehingga meningkatkan integritas laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis kelima yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 5 : Kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan 39

BAB III METODE PENELITIAN