Mengelola Keuangan

G. Mengelola Keuangan

Perusahaan/usaha adalah merupakan sebagai suatu organisasi yang mempunyai bermacam-macam kegiatan sesuai dengan jenis dan bidang usahanya. Misalnya kegiatan membeli bahan, mengolah bahan, menjual barang atau jasa. Kegiatan-kegiatan itu biasanya mempunyai hubungan erat antara satu sama lain, dan umumnya mempunyai hubungan dengan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Agar kegiatan yang dilakukan itu dapat diketahui, dan dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengukur hasil yang diperoleh dari kegiatan itu berarti harus dilakukan kegiatan pencatatan atau pembukuan. Dengan kata lain bahwa pembukuan pada dasarnya merupakan kegiatan pencatatan dan dilanjutkan dengan perhitungan mengenai kedudukan dari perubahan kekayaan dan modal, penerimaan dan pengeluaran dari operasional usaha dengan berbagai tujuan kegunaanya. Dengan demikian bahwa pembukuan akan memuat dan menujukkan data kekayaan dan modal serta keadaan keuangan suatu perusahaan.

Untuk itu di dalam mengelola keuangan tugas pertama adalah pembukuan maksudnya melakukan inventarisasi dan penyusunan neraca usaha yang dapat menggambarkan kedudukan kekayaan dan modal usaha pada waktu tertentu. Kegiatan inventarisasi ternasuk ke dalamnya proses menghitung, mengukur dan menilai semua benda-benda kekayaan, serta modal usaha yang digolongkan menurut status, sifat dan fungsinya.

Neraca usaha menggambarkan kedudukan keuangan dan permodalan usaha pada waktu tertentu. Sehingga dari keadaan neraca usaha dapat dinilai kemajuan dan bonafitas perusahaan. Oleh karena itu, Neraca usaha menggambarkan kedudukan keuangan dan permodalan usaha pada waktu tertentu. Sehingga dari keadaan neraca usaha dapat dinilai kemajuan dan bonafitas perusahaan. Oleh karena itu,

1. Kegunaan Pembukuan

a. Bagi perusahaan

1) Sebagai alat untuk membantu mengingat kegiatan/kejadian yang telah dilakukan oleh perusahaan.

2) Sebagai sarana pemisah antara harta perusahaan dengan harta pribadi.

3) Sebagai bahan informasi bagi pemilik/pimpinan perusahaan dalam hal maju mundurnya kegiatan perusahaan.

b. Bagi pihak luar

1) Sebagai bahan informasi pada pihak creaditur (pemberi kredit).

2) Sebagai pedoman bagi kantor inspeksi pajak untuk menetapkan besarnya pajak.

2. Macam dan Bentuk Pembukuan Pada hakikatnya bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembukuan

adalah bertahap yaitu dari mencatat setiap data transaksi sampai data tersebut diolah, sehingga dapat memberikan informasi tentang kekayaan, modal dan keuangan. Pada masing-masing tahap mempunyai sistem pembukuan dengan nama buku yang berlainan, antara lain:

a. Buku harian Buku harian adalah catatan semua transaksi yang dilakukan setiap waktu. Pada pelaksanaannya akan selalu menurut tertib waktu, yaitu dimulai dari tanggal dan bulan yang termuda, sampai tanggal dan bulan tertua. Semua transaksi yang dicatat dalam buku ini berdasarkan bukti pembukuan antara lain:

1) Kwitansi.

2) Pertinggal kwitansi.

3) Tembusan faktur penjualan.

4) Faktur pembelian.

5) Nota kredit.

6) Nota debet.

b. Buku jurnal Buku jurnal adalah catatan berupa pendebetan dan pengkreditan transaksi secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan. Sebagai data transaksi yang dimasudkan dalam buku jurnal adalah data yang telah dicatat pada buku harian.

Buku jurnal membantu perusahaan untuk pencatatan ke dalam buku besar, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan mencatat mudah dikontrol dan diperbaiki. Syarat-syarat jurnal adalah sebagai berikut:

1) Bila harta (+) → dicatat sebelah kiri/debet.

2) Bila harta (-) → dicatat sebelah kanan/kredit.

3) Bila utang (+) → dicatat sebelah kanan/kredit

4) Bila utang (-) → dicatat sebelah kiri/debet.

5) Bila modal (+) → dicatat sebelah kanan/kredit

6) Bila modal (-) → dicatat sebelah kiri/debet.

Persyaratan di atas harus mengikuti persamaan pembukuan yaitu : HARTA = HUTANG + MODAL

Buku jurnal yang biasa dipakai pada perusahaan adalah jurnal umum. Dengan bentuk jurnal 2 kolom dan jurnal 4 kolom.

c. Buku besar

Buku besar adalah pengelompokkan menurut jenis sesuai dengan kelompok permasalahan yang mengacu pada kelompok harta, hutang, dan modal yang mempunyai kartu-kartu perkiraan sendiri.