Glosarium Bahasa Pali

Glosarium Bahasa Pali

Anāgāmi “Yang tidak-kembali”: ini adalah tingkat ketiga dari empat tingkat kesucian di dalam tradisi Theravada. Setelah meninggal, seorang Yang tidak-kembali akan terlahir kembali di alam surga yang disebut 'tanah suci' yang dikenal dengan ‘kediaman murni’. Di sana ia akan melanjutkan latihan spiritualnya sampai ia mencapai nibbana dan kemudian menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang arahat.

Arahat “Yang layak dan mulia”: gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah mencapai tahap kesucian keempat atau tahap kesucian terakhir. Buddha menggambarkan dirinya telah melampaui

“lingkaran kelahiran dan kematian dan telah menghancurkan noda- noda tersebut”. Beliau sepenuhnya

Dhamma, telah menyelami nibbana, dan sepenuhnya bebas dari

memahami

230 | Kisah Tersirat: Sebuah Apresiasi Analitis atas Kisah Buddha

pikirannya. Ariya

“Yang Mulia”: istilah umum untuk empat tingkat kesucian,

yaitu,

sotapanna, sakadagami,

a nāgāmi, dan arahat Biksu

Biarawan Buddhis yang berdedikasi untuk berlatih atau

ajaran Buddha untuk memperoleh pencerahan Biku

spiritual. Brāhma Kasta pemuka agama selama masa Buddha: peran

ṇa or utamanya dalam masyarakat adalah untuk brahma melakukan tugas keagamaan seperti yang n

dijelaskan dalam kitab suci utama mereka, Veda. Disebutkan bahwa para brahmana adalah mereka yang layak memperoleh penghormatan tertinggi atas kebajikan dan kelahiran mereka. Buddha tidak menyetujui dan kemudian menggunakan istilah tersebut kepada orang –orang yang telah mencapai pencerahan spiritual.

Brāhma- Secara harfiah berarti “cara hidup yang mulia”, vihāra

adalah istilah kolektif dari empat kualitas mental luhur, yaitu welas asih (karu ṇā), keramahan atau cinta kasih (m ettā), kebahagiaan dari ber-empati ( muditā) dan ketenangan batin (upekkhā).

Dāna Kemurahan hati atau pemberian: dorongan hati paling penting dalam praktik ajaran Buddha dan

Glosarium Bahasa Pali | 231

membantu

untuk mengatasi kecenderungan melekat, berhasrat, dan memiliki keinginan tak berakhir.

manusia

Deva Dewa atau makhluk surgawi: kepercayaan tradisional di India semasa Buddha adalah mereka ada dalam beberapa tingkatan di surga, dan menikmati kehidupan yang luar biasa lama di bawah keadaan yang paling menyenangkan dan bahagia.

Lihat “The Thirty-one Planes of Existence” diedit oleh Access to Insight, Access to Insight (Legacy

Edition, version ati-legacy-2013.12.21.11), http://www.accesstoinsight.org/ptf/Dhamma/sag

ga/loka.html Dhamm Di dalam buku ini, istilah ini biasanya mengacu

a pada ajaran/ filosofi Buddha, tetapi istilah ini juga memiliki arti sebagai berikut: Hukum alam; kualitas mental yang harus dilatih untuk mencapai pencerahan; dan sebuah fenomena dalam dan dari dirinya sendiri.

Dukkha Secara

diterjemahkan sebagai ‘penderitaan’, istilah ini sesungguhnya berarti

umum

seluruh spektrum pengalaman negatif dari

232 | Kisah Tersirat: Sebuah Apresiasi Analitis atas Kisah Buddha

ketidakpuasan, ketidaknyamanan, gangguan, kesulitan, dan yang lebih ekstrim, rasa sakit, kepedihan, dan penderitaan.

Lihat “Dukkha”, diedit oleh Access to Insight, Access to Insight (Legacy Edition, version ati- legacy-2013.12.21.11), 5 Nov 13,

http://www.accesstoinsight.org/ptf/Dhamma/sac ca/sacca1/dukkha.html/

Jhāna Ini adalah keadaan meditasi keheningan yang mendalam dan konsentrasi dengan batin bersatu dan tercerap sepenuhnya pada objek perhatian yang dipilih.

Lihat “Jhana; jhana”, diedit oleh Access to Insight, Access to Insight (Legacy Edition), 30 Nov 13,

http://www.accesstoinsight.org/ptf/Dhamma/sac ca/sacca4 / samma-samadhi/jhana.html/

Karunā Welas asih, satu dari empat brahma- vihāra. Khattiya Kasta “Prajurit” (kesatria) yang mungkin paling

mendominasi kekuatan politik dalam masa

Glosarium Bahasa Pali | 233

Buddha. Mettā

Keramahan, cinta kasih atau kemauan baik, satu dari empat brahma- vihāra.

Nāga Ular sakti. Nibbāna Keadaan di mana suatu makhluk mengalami

pembebasan batin. Istilah ini secara harfiah berarti pikiran “tidak terikat” dari belenggu dan

kekotoran batin yang menyebabkan seseorang terus mengalami kelahiran kembali. Istilah ini juga berkonotasi

dengan

pemadaman api:

pendinginan, menenangkan, dan damai.

Lihat “Nibbana: nibbana”, diedit oleh Access to Insight, Access to Insight (Legacy Edition, version ati-legacy-2013.12.21.11) 30 Nov 13,

http://www.accesstoinsight.org/ptf/Dhamma/sac ca/sacca3/nibbana.html

Parinibb Penghentian lengkap kelima agregat (yaitu, āna

bentuk fisik, perasaan, persepsi, bentuk mental, dan kesadaran-indra) yang terjadi setelah kematian seorang arahat.

Sa ṅgha Dalam arti konvensional, berarti sebuah

234 | Kisah Tersirat: Sebuah Apresiasi Analitis atas Kisah Buddha

komunitas biarawan dan biarawati. Pada tingkat ideal, ini mengacu pada para pengikut Buddha, umat biasa atau monastik, yang setidaknya telah mencapai sotāpanna.

Sakadāg Yang kembali sekali lagi: tingkat kesucian kedua di āmi

mana seseorang telah melemahkan dua belenggu, yaitu, hawa-nafsu dan keinginan jahat, sebagai tambahan untuk melenyapkan tiga lainnya sebagai sotāpanna. Ia akan hanya mengalami kelahiran kembali sebagai manusia. Ini berarti bahwa bahkan jika ia belum mencapai nibbana pada kehidupan tersebut, setelah meninggal, ia akan kembali terlahir di alam surga, ia akan menyelesaikan perjalanan spiritualnya.

Satipa ṭṭ Secara harafiah berarti landasan kewaspadaan: hānā

pada dasarnya merupakan metode untuk memfokuskan batin untuk mengamati secara cermat empat objek yang muncul: tubuh, perasaan, pikiran dan kondisi mental. Melalui kesadaran dan pengamatan objektif pada objek- objek tersebut, batin dapat menjadi cukup tenang, hening, jernih dan tajam untuk mewujudkan hakikat diri apa adanya.

Sotāpan Pemasuk-arus/Pemenang-arus: tahap pertama na

kesucian, yakni seseorang menyelami Dhamma

Glosarium Bahasa Pali | 235

untuk pertama kalinya dan menghilangkan tiga belenggu yang mengikat ia dalam lingkaran kelahiran kembali. Belenggu-belenggu adalah keyakinan adanya aku yang kekal, keragu-raguan tentang Dhamma dan kemelekatan pada ritual dan upacara (di dalam konteks keyakinan bahwa upacara dan ritual tersebut akan membawa pembebasan spiritual). Ia akan terlahir kembali paling banyak tujuh kali lagi dan tidak ada kelahiran di alam menderita, seperti di dalam neraka, sebagai hantu kelaparan atau sebagai binatang.

Lihat “Path and Fruit”, Sister Ayya Khema, in http://www.Buddhanet.net/ayyatalk.html

Subhava Kediaman murni: sebuah alam surga yang hanya su

orang tidak-kembali ( anāgāmi) yang akan terlahir di sini.

Sutta Khotbah Dhamma yang dikhotbahkan terutama oleh Buddha walaupun beberapa adalah dari murid terdekat Beliau. Berjumlah lebih dari 10.000 dan disusun dalam lima koleksi: panjang (digha), setengah-panjang (majjhima), terhubung (samyutta), menurut angka (anguttara) dan

236 | Kisah Tersirat: Sebuah Apresiasi Analitis atas Kisah Buddha

minor (khuddaka). Vassa

Retret pada musim hujan: periode tiga bulan dari Bulan Juli sampai Oktober, sesuai perkiraan musim hujan di India. Dalam masa ini, para biksu dan biksuni wajib untuk berdiam pada suatu tempat.

Vessa Kasta pedagang atau penjual pada zaman Buddha. Vinaya

Aturan disiplin yang mengatur tata hidup anggota Sangha. Meliputi enam volume dalam teks yang tercetak.

Untuk ringkasan yang baik, lihat “Vinaya Pitaka: The Basket of the Discipline”, diedit oleh Access to Insight. Access to Insight (Legacy Edition, version ati-legacy-2013.12.21.11), 17 Dec 13,