KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PENYUSUNAN PERATURAN DESA (PERDES) BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA (Studi Kasus Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan).

(1)

KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PENYUSUNAN PERATURAN DESA (PERDES) BERDASARKAN UNDANG

UNDANG NOMOR. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA (Studi Kasus Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

FAUZIAH S ANGKAT NIM. 3123111020

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Fauziah S Angkat. NIM.31213111020. “kompetensi aparatur pemerintah desa dalam penyusunan peraturan desa berdasarkan Undang-Undang No. Tahun 2014 di Desa Bandar Khalipah kec Percut Sei Tuan”.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mendeskripsikan keberadaan peraturan desa di Desa Bandar Khalipah Kec Percut Sei Tuan 2) Untuk mendeskripsikan proses penyusunan peraturan desa di Desa bandar Khalipah Kec Percut Sei Tuan berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014, Untuk mendeskripsikan kendala proses penyusunan peraturan desa di Desa Bandar Khalipah Kec Percut Sei Tuan berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014, 4) Untuk mendeskripsikan solusi proses penyusunan peraturan desa di Desa Bandar Khalipah Kec Percut sei Tuan berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah perangkat desa yang meliputi kepala desa, Sekertaris Desa, Ketua BPD desa Bandar Khalipah Kec Percut Sei Tuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. yang pertama metode pengumpulan data. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan hal-hal sebagai berikut: materi muatan peraturan desa yang ada di Desa Bandar Khalipah kec Percut Sei Tuan Peraturan desa yang ada merupakan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh kepala desa setelah dibahas dan disepakati bersama badan permusyawaratan desa. peraturan desa merupakan bagian dari peraturan daerah yang dibuat oleh badan permusyawaratan desa bersama kepala desa dimana tata cara pembentukannya diatur oleh peraturan daerah Kabupaten/ Kota yang bersangkutan. kendala yang muncul dalam proses penyusunan peraturan desa tersebut antara lain: a) Melakukan koordinasi secara berkesinambungan dengan anggota BPD dalam proses penyusunan peraturan desa b) BPD melakukan pertemuan secara berkesinambungan setiap satu minggu sekali yaitu setiap selasa malam untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam melaksanakan hasil peraturan desa


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat- NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Kompetensi aparatur pemerintah desa dalam penyusunan peraturan desa berdasarkan UU No.6 tahun 2014”.

Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi tata bahasa maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga penulis banyak menemukan hambatan. Namun, karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Reh Bunga Beru PA. S.H, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

4. Baapak Arief Wahyudi, SH.,MH. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan mulai dari awal sampai selesainya skripsi ini.


(6)

iii

5. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku dosen Pembimbing Akademik dan juga sebagai penguji utama yang telah banyak memberikan masukan, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Ramsul Nababan, SH.,MH selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. M.Fahmi Siregar, SH.,MH selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi support dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini terutama ayah dan ibu saya yaitu Abdullah siddik Angkat dan ibu Raya Jaikmah Boang manalu

9. Sahabat tersayang yang selalu hadir di sela-sela pengerjaan skripsi dan memberi semangat dan tidak ada hentinya untuk selalu mengingatkan mengerjakan skripsi ini dengan sebaik-baiknya yaitu Geng Takwa, dimana anggotanya adalah Nurhadizah Berutu S.Pd, Nurul Chairiza Fasya Saragih, S.Pd, Rifki Firnando, Indah lestari Spd

10.Terimakasih kepada adek-adek kos saya yang telah member support

11.Terimakasih juga buat sahabat saya yang bernama winda sahabat saya selalu menemani dan memberi motivasi kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

12.Teman-teman PPKn Reg A 2012 yang sama-sama berjuang dari awal hingga akhir skripsi ini.

Medan, Maret 201 Fauziah S Angka NIM. 3123111020


(7)

vi

DAFTAR GAMBAR


(8)

vii

DAFTAR TABEL


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 angket

Lampiran 2 Dokumentasi penelitian Lampiran 3 Nota Tugas

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian dari Jurusan Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian dari Fakultas Lampiran 6 Surat Keterangan dari Tempat Penelitian Lampiran 7 Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED

Kartu Bimbingan skripsi Pernyataan Keaslian Tulisan Riwayat Hidup Penulis


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing masing mempunyai pemerintahan daerah dengan segala perangkatnya tersendiri berdasarkan undang- undang. Disetiap daerah mempunyai peraturan perundang- undangan agar daerah tersebut memliki tujuan atau patokan untuk memajukan daerah tersebut.

Peraturan perundang-undangan merupakan peraturan yang tertulis yang memuat norma hukum yang bersifat mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam perundang-undangan. Selain itu peraturan perundang undangan menjadi sangat penting bagi warga negara karena dapat menciptakan ketertiban dan kententraman dalam kehidupan masyarakat.

Sejak ditetapkannya UU No. 6 Tahun 2014 Tentang desa maka pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat melakukan penataan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 (3) UU No. 6 Tahun 2014 Tentang desa. Berdasarkan hasil evaluasi tingkat perkembangan pemerintah desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan efektivitas penyelengaraan pemerintah desa, mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, mempercepat


(11)

2

kualitas pelayanan publik, meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan desa, dan meningkatkan daya saing desa. Dengan disahkannya UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa memberi keleluasaan yang lebih kepada pemerintah desa dan menjalankan otonomi daerah

Dalam pemerintahan desa terbagi ke dalam dua lembaga yaitu kepala desa dengan badan permusyarawatan desa sehingga dalam penyelengaraan pemerintah desa akan saling berhubungan dan saling membutuhkan antara satu dengan lainnya yang nantinya apabila hubungan tersebut berjalan dengan baik akan bermuara kepada pemrintahan yang baik, indikator adanya hubungan antara kepala desa dengan BPD dalam hal penyelenggaraan pemerintah desa dan dalam penyusunan, pembahasan serta penetapan peraturan desa.

Melihat keberadaan BPD sebagai mitra kerja dari kepala desa, maka tidak dapat disangsikan lagi bahwa diantara kedua lembaga kekuasaan tersebut terdapat hubungan yang tidak dipisahkan. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah desa, Kepala desa dan BPD dalam menjalankan kinerjanya berdasarkan peraturan daerah yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.

Desa Bandar Khalipah yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari 17 dusun dengan jumlah penduduk 38.381 juga mempunyai peraturan desa, penyusunan peraturan di desa ini tidak berbeda dengan di desa lain yaitu adanya rapat antara kepala desa, badan permusyawaratan desa, anggota BPD.

Dalam penyusunan peraturan desa Bandar Khalipah aparatur desa yakni Kepala desa dan BPD serta anggota BPD melakukan rapat sebanyak 6 kali dengan


(12)

3

jalannya rapat kepala desa membuka rapat dan menjelaskan pokok pokok yang akan dibahas selanjutnya sekertaris dan tanya jawab oleh peserta rapat.

UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 ayat 5 bahwa pelaksanaan penyelengaraan desa harus dilaksanakan secara demokratis kemudian dibuatlah sebuah forum yaitu musyawarah desa, bahwa musyawarah desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BPD, pemerintah desa, dan unsur masyarakat desa yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

Penyusunan peraturan desa perlu dilakukan proses penguatan kerjasama pemerintah desa, BPD, dan masyarakat desa khususnya tahap penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban agar berorientasi kepada peningkatan masyarakat desa dan memenuhi prinsip good village governance. Di desa Bandar Khalipah masih menggunakan kaidah penyusunan yang konvensional tidak seperti peraturan lainnya. Padahal dalam peraturan perundang undangan yang berlaku sangat dimungkinkan untuk berkreasi membuat model legal drafting yaitu proses pembuatan peraturan perundang-undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan persiapan, tekhnik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. Peraturan desa sebagai upaya pembenahan mekanisme penyusunan produk hukum lokal sebagai implikasi kebijakan otonomi yang ada.

Masih banyaknya kendala dan hambatan yang belum dapat diselesaikan dengan sempurna mengingat aparatur pemerintah desa pendidikan nya masih rendah yaitu SMA/sederajat dengan demikian kemampuan yang dimiliki aparatur


(13)

4

mengenai penyusunan peraturan desa masih sangat terbatas dan belum dikuasai dan aparatur desa masih banyak yang kurang berpartisipasi sesuai dengan hasil pra penelitian penyusunan peraturan desa.

Kedisplinan aparatur desa juga sangat memengaruhi kepatuhan terhadap atasan juga sangat berpengaruh lebih terhadap penyusunan aparatur desa dimana aparatur desa tidak atau jarang hadir apabila ada rapat musyawarah mengenai penyusunan peraturan desa serta pelayanan aparatur desa juga kurang baik terhadap masyarakat oleh karena itu penyelengaraan aparatur desa dalam penyusunan peraturan kurang efektif dan efisien .

Berdasarkan fakta dan perspektif yuridis baik secara implisit maupun eksplisit landasan hukum untuk menyusun legal drafting peraturan desa semakin menguat mulai dari ranah konstitusi hingga taraf peraturan desa sekalipun, oleh karena itu untuk menggerakkan potensi desa menjadi relevan terhadap pelaksanaan legal drafting.

Peraturan desa sebagai upaya pembenahan mekanisme penyusunan produk hukum di desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan penyusunan peraturan desa. Pemerintahan desa Bandar Khalipah sedikit banyak mengalami masalah.

Masyarakat Desa Bandar Khalipah umumnya tidak memperoleh informasi secara transparan bagaimana penyusunan peraturan desa tersebut dilaksanakan.Berdasarkan permasalahan itulah, maka dapat tertarik untuk melakukan penelitian yaitu


(14)

5

Kompetensi Aparatur pemerintah Desa dalam Penyusunan Peraturan Desa berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percaut Sei Tuan”.

B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah kepada pokok permasalahan yang diteliti dari uraian latar belakang sebelumnya. Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Kualitas proses pemerintahan desa dalam penyusunan peraturan desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang 2. Kurangnya sosialisasi mengenai peraturan desa berdasarkan UU No.6

Tahun 2014

3. Rendahnya perhatian dan kepedulian aparatur desa mengenai peraturan desa 4. Hubungan kerja Kepala desa dengan BPD

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah haruslah dilakukan dalam setiap penelitian agar lebih terarah dan tidak luas. Dalam hal ini pembatasan masalah akan mempermudah sasaran yang akan dicapai. Dengan demikian yang menjadi pembatasan masalah adalah

1. Penyusunan peraturan desa yang selama ini dianggap kurang efektif kepada kepentingan masyarakat.


(15)

6

2. Hubungan kerjasama Kepala desa dengan BPD dalam penyusunan peraturan desa.

D. Perumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas masalah dalam penelitian dan untuk menjaga agar tidak terjadi salah pengertian .maka penulis menetapkan perumusan masalah sebagi berikut

1. Bagaimana kompetensi para aparatur pemerintah desa dalam penyusunan peraturan desa yang selama ini dianggap kurang efektif kepada kepentingan masyarakat desa?

2. Bagaimana hubungan kerjasama antara Kepala desa dengan BPD ?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian maka perlu adanya tujuan penelitian dalam menetapkan tujuan penelitian merupakan sangat penting karena setiap penelitian harus mempunyai tujuan tertentu, akan mudah mencapai sasaran yang diharapakan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang dilihat dari tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui kompetensi aparatur pemerintah desa dalam penyusunan rancangan peraturan desa berdasarkan UU No.6 tahun 2014 dan untuk mengetahui hubungan kerjasama antara kepala desa dan BPD.


(16)

7

F. Manfaat Penelitian

Tidak ada penelitian yang tidak memliki manfaat. Penelitian yang baik harus dimanfaatkan.inilah sikap pragmatis dari penelitian,adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pemerintah penelitian ini dapat berguna sebagai masukan mengenai penyusunan peraturan desa.

2 Bagi masyarakat,dengan mengetahuinya dan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 diharapkan untuk lebih ikut berpartisipasi dalam hal menjalankan peraturan desa.

3 Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan berpikir khususnya dibidang dasar dasar ilmu hukum.

4 Bagi Jurusan/Fakultas, Untuk dijadikan bahan bacaan dan menambah literatur di Jurusan PPKn perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan perpustakaan UNIMED.


(17)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada aparatur pemerintah desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang 1. Kompetensi aparatur pemerintah desa Bandar Khalipah dalam penyusunan peraturan desa masih kurang dikarenakan oleh pendidikan masing masing aparatur desa masih rendah, aparatur desa juga harus berkompeten dalam membuat peraturan desa Bandar Khalipah setiap tahun nya harus menghasilkan peraturan baru untuk kepentingan masyarakat dan tujuan untuk mensejahterakan desa Bandar Khalipah, serta aparatur pemerintah desa harus banyak latihan dalam pembuatan naskah akademik dalam pembuatan produk hukum desa.

2. Hubungan kejasama Kepala Desa dengan BPD sangat lah memengaruhi dalam penyusuanan peraturan desa dikarenakan kepala desa dan BPD adalah tonggak utama dalam birokrasi desa Bandar khalipah tersebut, maka harus ada sinergi dan koordinasi dalam menyamakan visi dan misi dan keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu kemajuan desa, serta kepala desa dan BPD harus memiliki acuan yang jelas dan harus memahami tugas pokok dan fungsi masing masing.


(18)

66

B. Saran

Kompentensi aparatur desa masih rendah dalam penysunan peraturan desa harus ditingkatkan, melalui pembinaan maupun pelatihan/keterampilan guna mengatasi hambatan yang terjadi dalam penyusunan peraturan. Diharapkan kepala aparatur desa Bandar Khalipah lebih serius dan lebih aktif dalam pembuatan peraturan desa guna meningkatkan kesejahteraan desa dan menunjukan desa.

Kepada kepala desa dan BPD, Sebaiknya kepala desa dan BPD harus lebih sering menyamakan pendapat karena ini berdampak buruk terhadap penyusunan peraturan dimana penyusunan peraturan akan bermuara kepada kemajuan desa dan diharapkan kepada badan permusyawaratan desa dan kepala desa tetap menjalankan fungsinya dan dapat berkoordinasi dan bekerjasama yang baik sebagai mitra kerja untuk masyarakat.


(19)

67

DAFTAR PUSTAKA Buku

Arikunto.Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Sidoarjo: Kencana.

Asshiddiqie, Jimly dan M Ali Safaat. 2012 Teori Hans Kelsen Teori Hukum.Jakarta:Sinar Grafika

Uno, Hamzah B. 2014. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Nurcholis, Hanif. 2007. Teori Dan Praktik Pemerintahan Dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo.

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: Erlangga.

Huda,2015,hukum pemerintahan desa Jakarta : Erlangga

Palan. 2007.competency management teknis Mengimplementasikan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Salemba Empat: Jakarta

Setiawan, Deny. 2014. Metode Penelitian. Medan: Laboratorium Ppkn Fis Unimed.

Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokus Media.

Solekhan, Moch. 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi Masyarakat. Malang: Setara Press.

Waluyo, Bambang. 2008. Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta: Sinar Grafika.

Wasistiono, Sadu Dan Tahir, Irwan. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV Fokus Media.

Widjaja, HAW. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh. Jakarta: PT Grafindo Persada.


(20)

68

Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widjaja, HAW. 2013. Penyelenggaraan Otonomi Di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yudoyono, Bambang. 2001. Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Perundang-undangan

Undang- undang Dasar NKRI 1945

Undang Undang desa No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Peraturan pemerintah No.43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Desa

Jurnal:

Astuti, Dwi. 2014. Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Di Desa Bumiayu Pati.Jurnal Ilmiah PPKn IKIPVeteran Semarang.Vol. 2, No. 1, Nopember 2014.

Laksana, Nuring Septyasa. (2013). “Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Desa Dalam Program Desa Siaga Di Desa Bandung Kecamatan Playen

Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal

Kebijakan Dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X, Volume 1, Nomor 1.

Linda muchacha,suwondo.(2007). “Kinerja Aparat Pemerintah Desa dalam rangka

Otonomi daerah”.Jurnal Administrasi Publik (JAP). Volume 1 Nomor 4

Marasuara, Riko (2013). ”Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa BPD) dalam Penyelenggaraan pemerintah Desa (suatu studi di Desa bolangitung satu kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolang

Mongondow Utara”Jurnal ilmu pemerintah,volume 7 nomor 3.

Randi, (2015). ”Studi tentang Kemampuan Aparatur Desa dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan didesa long hubung Kabupaten Mahakam Hulu” jurnal ilmu pemerintahan,volume 3 nomor 1

Shokib,Sugeng.(2016).” Pengembangan Kompetensi Aparatur dalam Perspektif Pengelolaan dan Pelayanan Umum di Kantor Desa” jurnal ilmu sosial dan politik,volume 5 nomor 2.

Saiful, (2014).“Eksistensi Peraturan desa Pasca Berlakunya UU No 12 tahun 2011”.Jurnal ilmu hukum legal opinion, Volume 2 Nomor 6.


(21)

69

Tomy M Saragih, (2011).“ Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah rencana Detail Tata Ruang dan Kawasan”. Jurnalisasi.Volume 17 nomor 3.


(1)

F. Manfaat Penelitian

Tidak ada penelitian yang tidak memliki manfaat. Penelitian yang baik harus dimanfaatkan.inilah sikap pragmatis dari penelitian,adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pemerintah penelitian ini dapat berguna sebagai masukan mengenai penyusunan peraturan desa.

2 Bagi masyarakat,dengan mengetahuinya dan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 diharapkan untuk lebih ikut berpartisipasi dalam hal menjalankan peraturan desa.

3 Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan berpikir khususnya dibidang dasar dasar ilmu hukum.

4 Bagi Jurusan/Fakultas, Untuk dijadikan bahan bacaan dan menambah literatur di Jurusan PPKn perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan perpustakaan UNIMED.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada aparatur pemerintah desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang 1. Kompetensi aparatur pemerintah desa Bandar Khalipah dalam penyusunan peraturan desa masih kurang dikarenakan oleh pendidikan masing masing aparatur desa masih rendah, aparatur desa juga harus berkompeten dalam membuat peraturan desa Bandar Khalipah setiap tahun nya harus menghasilkan peraturan baru untuk kepentingan masyarakat dan tujuan untuk mensejahterakan desa Bandar Khalipah, serta aparatur pemerintah desa harus banyak latihan dalam pembuatan naskah akademik dalam pembuatan produk hukum desa.

2. Hubungan kejasama Kepala Desa dengan BPD sangat lah memengaruhi dalam penyusuanan peraturan desa dikarenakan kepala desa dan BPD adalah tonggak utama dalam birokrasi desa Bandar khalipah tersebut, maka harus ada sinergi dan koordinasi dalam menyamakan visi dan misi dan keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu kemajuan desa, serta kepala desa dan BPD harus memiliki acuan yang jelas dan harus memahami tugas pokok dan fungsi masing masing.


(3)

B. Saran

Kompentensi aparatur desa masih rendah dalam penysunan peraturan desa harus ditingkatkan, melalui pembinaan maupun pelatihan/keterampilan guna mengatasi hambatan yang terjadi dalam penyusunan peraturan. Diharapkan kepala aparatur desa Bandar Khalipah lebih serius dan lebih aktif dalam pembuatan peraturan desa guna meningkatkan kesejahteraan desa dan menunjukan desa.

Kepada kepala desa dan BPD, Sebaiknya kepala desa dan BPD harus lebih sering menyamakan pendapat karena ini berdampak buruk terhadap penyusunan peraturan dimana penyusunan peraturan akan bermuara kepada kemajuan desa dan diharapkan kepada badan permusyawaratan desa dan kepala desa tetap menjalankan fungsinya dan dapat berkoordinasi dan bekerjasama yang baik sebagai mitra kerja untuk masyarakat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Arikunto.Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Sidoarjo: Kencana.

Asshiddiqie, Jimly dan M Ali Safaat. 2012 Teori Hans Kelsen Teori Hukum.Jakarta:Sinar Grafika

Uno, Hamzah B. 2014. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Nurcholis, Hanif. 2007. Teori Dan Praktik Pemerintahan Dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo.

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: Erlangga.

Huda,2015,hukum pemerintahan desa Jakarta : Erlangga

Palan. 2007.competency management teknis Mengimplementasikan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Salemba Empat: Jakarta

Setiawan, Deny. 2014. Metode Penelitian. Medan: Laboratorium Ppkn Fis Unimed.

Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokus Media.

Solekhan, Moch. 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi Masyarakat. Malang: Setara Press.

Waluyo, Bambang. 2008. Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta: Sinar Grafika.

Wasistiono, Sadu Dan Tahir, Irwan. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV Fokus Media.

Widjaja, HAW. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh. Jakarta: PT Grafindo Persada.


(5)

Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widjaja, HAW. 2013. Penyelenggaraan Otonomi Di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yudoyono, Bambang. 2001. Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Perundang-undangan

Undang- undang Dasar NKRI 1945

Undang Undang desa No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Peraturan pemerintah No.43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Desa

Jurnal:

Astuti, Dwi. 2014. Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Di Desa Bumiayu Pati.Jurnal Ilmiah PPKn IKIPVeteran Semarang.Vol. 2, No. 1, Nopember 2014.

Laksana, Nuring Septyasa. (2013). “Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Desa

Dalam Program Desa Siaga Di Desa Bandung Kecamatan Playen

Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal

Kebijakan Dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X, Volume 1, Nomor 1.

Linda muchacha,suwondo.(2007). “Kinerja Aparat Pemerintah Desa dalam rangka

Otonomi daerah”.Jurnal Administrasi Publik (JAP). Volume 1 Nomor 4

Marasuara, Riko (2013). ”Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa BPD) dalam Penyelenggaraan pemerintah Desa (suatu studi di Desa bolangitung satu kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolang

Mongondow Utara”Jurnal ilmu pemerintah,volume 7 nomor 3.

Randi, (2015). ”Studi tentang Kemampuan Aparatur Desa dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan didesa long hubung Kabupaten Mahakam

Hulu” jurnal ilmu pemerintahan,volume 3 nomor 1

Shokib,Sugeng.(2016).” Pengembangan Kompetensi Aparatur dalam Perspektif

Pengelolaan dan Pelayanan Umum di Kantor Desa” jurnal ilmu sosial dan

politik,volume 5 nomor 2.

Saiful, (2014).“Eksistensi Peraturan desa Pasca Berlakunya UU No 12 tahun


(6)

Tomy M Saragih, (2011).“ Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah rencana Detail Tata Ruang dan Kawasan”. Jurnalisasi.Volume 17 nomor 3.


Dokumen yang terkait

Proses Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Studi di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2015)

4 27 45

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

0 4 17

PERAN PEMERINTAHAN DESA DALAM PENYUSUNAN APBDes PERSPEKTIF UNDANG UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA (Studi di Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal)

4 41 137

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA AMPLAS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 24

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA SEBAGAI ACUAN KINERJA KEPALA DESA DI DESA LAUT DENDANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELISERDANG.

0 2 22

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan Proses Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014).

0 2 15

PENDAHULUAN Proses Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014).

0 2 12

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan Proses Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014).

0 1 16

KEWENANGAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGUPAYAKAN PENERIMAAN DESA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA.

0 0 2

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5