IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA AMPLAS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DI DESA AMPLAS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: NURFADHILAH NIM: 3123111055

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ii

ABSTRAK

Nurfadhilah, NIM : 3123111055, Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Kepala Desa Amplas Jalan Protokol Pasar I, Tambak Rejo. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Amplas yang dipilih secara purposive sampling sehingga sampel penelitian penyebaran angket diambil 15% dari 211 orang atau sama dengan 32 orang. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawncara dan observasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa belum sepenuhnya diimplementasikan di Desa Amplas dalam pemberdayaan masyarakat yaitu dengan persentase 71,09%. Dari keempat program pemberdayaan terdapat 3 program yang sudah terlaksana. Di antara program tersebut adalah peningkatan partisipasi masyarakat dalam memberikan pendapat dalam Musyawarah Pembangunan Desa, pembinaan kewirausahaan seperti pelatiham jahit-menjahit dan pelaksanaan kegiatan gotong-royong dan kerja bakti. Kemudian ada satu program yang belum terlaksana yaitu pemberian pinjaman modal.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”, sebagai salah satu syarat tugas akhir menyelesaikan perkuliahan S-1 di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Ucapan terima kasih diberikan kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan Selanjutnya terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Numala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan M.Si, selaku Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A,S.H, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Arief Wahyudi S.H, M.H. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan sekaligus merupakan Dosen Penguji.


(6)

iv

6. Ibu Hodriani S.Sos., M.AP., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia memberikan waktu dan dengan penuh kesabaran memberi bimbingan, serta saran-saran untuk membantu menyelesaikan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Yusna Melianti M.H. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah bersedia memberikan bimbingan semasa perkuliahan dan sekaligus merupakan Dosen Penguji.

8. Bapak Drs. Halking M.Si. selaku Dosen Penguji.

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Unimed, khususnya di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu dan memberi bekal ilmu dan pengetahuan selama masa perkuliahan.

10. Kepala Desa Amplas Bapak Edi Purwanto yang telah memberikan izin meneliti di Desa Cinta Rakyat beserta Sekretaris Desa Bapak Adi Siswanto dan Kepala Urusan Pembangunan Bapak Adi Saputra Purba yang telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini.

11. Teristimewa kepada kedua orang tua yaitu Buyaku Muhammad Zulkifli dan Ummiku Tindo yang telah mendidik, memberikan doa, dukungan baik moril dan material selama penulis menjalani studi di bangku kuliah. Adik saya Khairunnisa Lutfi dan Muhammad Haikal Furqon beserta sepupu saya Husnil Mardiah dan Azra Aulia.

12. Terima kasih teman seperjuangan PPKn Reg B 2012: Melina Simanjuntak, Merta Butarbutar, Okberima Lumbangaol, Novarita Parhusip, Asnidar Silalahi, Monika, Lestari Ningsih, Alm. Ashari Afandi, Ahmad Ridho Arif,


(7)

v

Marojahan Siregar, Laurentus Lumbangaol, Triulana, Tiamonika, Nita Tursiah, Sri Lestari, Shela Siahaaan, Ririn Tindaon, Firman Siringo-ringo, Gembira Rumabutar, Fenni Chairani, Fahmi Kalehar, Priston Naibaho, Inti Ladi Simbolon dan Ifni Sri Ulana. Untuk teman satu pembimbing skripsi: Riski Adelina, Desi Purwasih, Masna Simanjuntak dan Eki Purba atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan.

13. Terima kasih Sahabat Cewos: Almh. Intan Indriyani, Fairuz Noni Anari, Siti Aliyah Nasution, Fatimah Gozali Lubis dan Endah Wardani yang telah memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat Lollyta Syafrina, Ela Laura, Widya Oktaviali, Fitra Anita, Herdiana, Yudi Saputra, Widiasih Kemala Putri, Ayu Syufiatun, Faturrahman, Rifai, yang telah memberikan doa dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. 15. Teman-teman PPLT di SMK TRISAKTI: Riszkiyana, Fika Azura, Dwi

Atikah, Eri , Abednego, Indri Haloho, Sarmaida, Nurlita Pandiangan, Andrey Purba yang telah membantu dan motivasi untuk penyelesaian skripsi ini.

Berbagai cara telah dilakukan untuk menyelesaikan skripsi ini sehingga masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karna itu diharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat membangun kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Nurfadhilah NIM. 3123111055


(8)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori... 8

1. Pengertian Implementasi ... 8

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa ... 9

3. Pemerintahan Desa ... 10

4. Pelaksanaan Pembangunan ... 13

5. Pemberdayaan Masyarakat ... 14

6. Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Lokasi Penelitian ... 28

C. Populasi Dan Sampel ... 29

D. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 30


(9)

vii

2. Defenisi Operasional ... 31

3. Kisi-Kisi Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 34

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sumatera Utara………...1

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penelitian………...31

Tabel 4.1 Luas Desa Amplas………35

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin……….36

Tabel 4.3 Pendidikan Masyarakat Desa Amplas………..36

Tabel 4.4 Pemberdayaan politik perlu dilakukan di Desa Amplas………..41

Tabel 4.5 Masyarakat pernah memberi aspirasi, kritik dan saran terhadap …………Pemerintah Desa………...42

Tabel 4.6 Pemerinta Desa menerima aspirasi, kritik dan saran masyarakat…….43

Tabel 4.7 Masyarakat mau datang dalam Musyawarah Pembangunan Desa……44

Tabel 4.8 Masyarakat berpartisipasi dalam musyawarah pembangunan desa…..46

Tabel.4.9.Pemerintah Desa mau mendorong masyarakat untuk aktif dalam ……..…..musyawarah pembangunan desa………..……47

Tabel 4.10 Rekapitulasi Peningkatkan partisipasimasyarakat………...49

Tabel 4.11 Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi diperlukan………….50

Tabel 4.12 Pemerintah Desa pernah mengadakan pembinaan kewirausahaan…..52

Tabel 4.13 Pembinaan kewirausahaan seperti jahit-menjahit adalah program yang …………..tepat dalam mengembangkan potensi masyarakat………..52

Tabel 4.14 Masyarakat mau mengikuti pembinaan kewirausahaan………..54

Tabel 4.15 Pemerintah Desa Amplas mau mengajak masyarakat untuk mengikuti …………..pembinaan kewirausahaan………..55

Tabel 4.16 Rekapitulasi pembinaan kewirausahaan…………...………..56

Tabel.4.17 Pemerintah Desa Amplas pernah mengadakan program pemberian ………….pinjaman modal………...57

Tabel 4.18 Pernah diberikan pinjaman modal bantuan untuk melakukan usaha..58

Tabel 4.19 Perlu diberikan pinjaman modal bantuan untuk melakukan usaha …59 Tabel.4.20..Pemberikan pinjaman modal bantuan untuk memajukan usaha ………masyarakat………60


(11)

Tabel 4.22 .Masyarakat maasih menjaga dan melestarikan lingkungan………..62 Tabel.4.23..Masyarakat maasih melakukan kegiatan gotong royong dan kerja …………..bakti………63 Tabel 4.24 Pernah dlakukan kegiatan gotong royong dan kerja bakti…………..63 Tabel 4.25 Penting dilakukan kegiatan gotong royong dan kerja bakti…………65 Tabel 4.26 Pernah dilakukan kegiatan gotong royong dan kerja bakti………….66 Tabel 4.27 Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan gotong royong dan kerja bakti….67 Tabel 4. 28 Rekapitulasi Tabulasi Frekuensi Jawaban Angket Responden……..70


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Angket

2. Hasil Angket

3. Daftar Pedoman Wawancara 4. Hasil Wawancara

5. Lampiran Dokumentasi Penelitian 6. Nota Tugas

7. Pernyataan Keaslian Tulisan

8. Surat Ijin Penelitian dari Jurusan PPKn 9. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

10. Surat keterangan telah mengadakan penelitian dari Pemerintah Desa Amplas 11. Surat keterangan bebas dari Perpustakaan Jurusan PPKn

12. Surat keterangan bebas dari Perpustakaan Universitas Negeri Medan 13. Kartu mengikuti seminar proposal Jususan PPKn


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Dasar Negara Republik Negara Indonesia 1945 Pasal 18 ayat (1) menyebutkan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintah daerah, yang diatur dengan undang-undang”. Ini berarti bahwa daerah diberi kesempatan untuk melaksanakan hak dan kewenangan mengatur rumah tangganya sendiri.

Menurut Widjaja (2002:77) tujuan yang ingin dicapai dalam penyerahan urusan ini adalah menumbuhkembangkan daerah dalam berbagai berbagai yaitu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menumbuhkan kemandirian daerah dan meningkatkan daya saing daerah dalam proses pertumbuhan.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa membuat kebijakan dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa dan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945. Menurut Penjelasan Undang-Undang Desa ini menggunakan pendekatan “Desa Membangun, Membangun Desa”. Dengan demikian, Desa harus dibangun untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yaitu melalui pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yaitu pada Pasal 112 ayat (3) yang menyebutkan bahwa: Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota harus melaksanakan memberdayakan masyarakat Desa.


(14)

2

Adapun dana untuk program pemberdayaan masyarakat bersumber dari APBN dan dianggarkan dalam APBD Kabupaten Deli Serdang. Pada tahun 2015, Pemerintah Desa Amplas sudah mendapatkan dana desa tersebut sebanyak 80, kemudian pada tahun 2016 sudah mendapatkan dana desa sebanyak 50%.

Dalam Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, menyatakan bahwa:

(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap pada tahun anggaran berjalan dengan ketentuan:

a. Tahap I pada bulan April Sebesar 40 persen,

b. Tahap II pada bulan Agustus sebesar 40 persen, dan c. Tahap III pada bulan November sebesar 20 persen.

(2) Penyaluran Dana Desa setiap tahap dilakukan paling lambat pada minggu kedua.

(3) Penyaluran Dana Desa setiap tahap paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterima kas Daerah

Penyaluran dana desa dilakukan dengan tiga tahap. Namun Pemerintah Desa Amplas masih mendapatkan dua tahapan penyaluran dana. Program ini sangat diprioritaskan. Kemudian pada Pasal 20 juga menyebutkan bahwa “penggunaan Dana Desa mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa”. Dalam RPJM Pemerintah Desa Amplas banyak dituliskan mengenai program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Antonius (2013:72) bahwa “pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu, ketidak mampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah”. Ini berarti bahwa masyarakat masih mengalami kemiskinan dan ketidakberdayaan.


(15)

3

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah dan persentase Penduduk Miskin di Sumatera Utara tahun 2010-2014 adalah

Tabel 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sumatera Utara

Kabupaten/ Kota

Jumlah Penduduk Miskin Persentase Jumlah Penduduk Miskin

Perkotaan Perdesaan Perkotaan +

Perdesaan Perkotaan Perdesaan

Perkotaan + Perdesaan

Maret 2010 689,0 801,9 1 490,9 11,34 11,29 11,31

Maret 2011 696,2 796,0 1 492,2 10,75 11,89 11,33

Sept 2011 658,9 777,5 1 436,4 10,10 11,53 10,83

Maret 2012 678,0 747,8 1 425,8 10,32 11,01 10,67

Sept 2012 680,0 720,4 1 400,4 10,28 10,53 10,41

Maret 2013 665,4 697,0 1 362,4 9,98 10,13 10,06

Sept 2013 701,9 714,5 1 416,4 10,45 10,33 10,39

Maret 2014 632.2 654.5 1 286,7 9.35 9.4 9.38

Sept 2014 667.5 693.1 1 360,6 9.81 9.89 9.85

Sumber data: BPS Sumatera Utara 2015

Data di atas menunjukkan bahwa masyarakat Desa kurang menikmati kesejahteraan dan kemakmuran dibandingkan dengan penduduk di perkotaan. Penduduk desa mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian yang menjanjikan, namun kemiskinan tidak bisa lepas dari pedesaan. Menurut Wicaksono (2006:120) “kemiskinan merupakan ketidakberdayaan secara sosial, ekonomi, politik dan psikologi”. Dengan demikian masyarakat harus diberikan dorongan, motivasi, kesempatan dan fasilitas untuk diberdayakan.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan membutuhkan keseimbangan antara peran dan fungsi Pemerintah Desa dan masyarakat. Pemerintah sebagai pengatur dan pengurus urusan pemerintahan harus mampu meningkatkan


(16)

4

kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan masyarakat juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh pemerintah.

Menurut Usman (2004:3) ”Kegiatan pembangunan perlu diarahkan untuk merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Perencanaan dan implementasi pembangunan seharusnya berisi usaha untuk memberdayakan mereka sehingga mereka mempunyai akses pada sumber-sumber ekonomi sekaligus politik”.

Pemberdayaan sebagai upaya untuk membangun daya harus mampu membangkitkan dan mengembangkan potensi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan Desa. Berbagai kebijaka dibuat oleh Pemerintah Desa Amplas untuk menanggulangi kemiskinan tapi belum terlaksana dengan maksimal.

Implementasi Undang-Undang Desa dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat di desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan belum maksimal. Terlihat dari program pemberdayaan masyarakat yang belum sepenuhnya terlaksana seperti di bidang politik, peningkatan partisipasi masyarakat dalam Musyawarah Pembangunan Desa masih rendah karena peran Pemerintah Desa belum terlihat jelas, di bidang ekonomi, masyarakat belum mendapat pembinaan kewirausahaan seperti jahit-menjahit dan belum dilaksanakannya pemberian pinjaman modal oleh Pemerintah Desa. Kemudian di bidang lingkungan juga harus dilakukan karena t kegiatan gotong royong dan kerja bakti yang mulai pudar.

Kemampuan masyarakat yang lemah dalam SDA membuat kondisi ekonomi masyarakat semakin memprihatinkan dan perlu diberdayakan. Dengan mengimplementasikan pemberdayaan masyarakat, maka kehidupan akan lebih


(17)

5

maju dan sejahtera. Sehingga implementasi Undang-Undang Desa dalam pem-berdayaan masyarakat sangat dibutuhkan dan harus didukung pelaksanaannya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk peneliti dengan berjudul “Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkanlatar belakangyang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan partisipasi masyarakat untuk memberikan pendapat dalam Musyawarah Pembangunan Desa (Musbangdes) masih rendah.

2. Pembinaan kewirausahaan seperti pelatiham jahit-menjahit belum terlaksana dengan maksimal.

3. Pemberian modal pinjaman belum dilaksanakan oleh Pemerintah Desa. 4. Pelaksanaan kegiatan gotong-royong dan kerja bakti mulai pudar.

5. Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Belum Terlaksana dengan maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Belum Terlaksana dengan Maksimal”.


(18)

6

D. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti dan memberi arah dalam melaksanakan pengumpulan data perlu dibuat suatu rumusan masalah dan yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang?”.

E. Tujuan Masalah.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagai acuan untuk melaksanakan peemberdayaan masyarakat.

F. Manfaat Masalah

Sebuah penelitian harus mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis, maka manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi penulis penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

2. Bagi masyarakat penelitian ini sebagai informasi bahwa pentingnya pemberdayaan masyarakat diimplementasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


(19)

7

3. Bagi Pemerintah dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan mengambil kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Desa.

4. Bagi Perguruan Tinggi merupakan suatu informasi/bahan kajian dan menambah literatur untuk penelitian lebih lanjut bagi masyarakat kampus khususnya mahasiswa jurusan PPKn fakultas ilmu sosial Universitas Negeri Medan.


(20)

75 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan masalah dalam penelitian skripsi ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagai acuan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sudah diimplementasi sebanyak 71,09%. Sehingga program tersebut beluk diimplementasikan dengan maksimal di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Hal ini dapat dibuktikan dari hasil keseluruhan data tabel yang sudah disajikan bahwa dari keempat indikator yaitu indikator peningkatan partisipasi untuk memberikan pendapat dalam Musyawarah Pembangunan Desa (Musbangdes). Masyarakat sudah berpartisipasi untuk datang dan memberikan pendapat dalam Musyawarah Pembangunan Desa yaitu 71,87%.

Indikator pembinaan kewirausahaan seperti pelatihan jahit-menjahit sudah diimplementasikan di Desa Amplas sebanyak 81,87%. Program ini sudah dilaksanakan dan masyarakat mau mengikuti program tersebut karena merupakan program yang tepat untuk mengembangkan usaha masyarakat.

Indikator pemberian modal pinjaman belum sepenuhnya diimplementasikan di Desa Amplas yaitu sebanyak 43,75%. karena merupakan program yang tepat untuk mengembangkan usaha masyarakat. Namun dalam program pemberian modal pinjaman belum dilaksanakan oleh Pemerintah Desa


(21)

76

dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pinjaman uang yang diberikan oleh Pemerintah Desa Amplas.

Kemudian indikator pelaksanaan kegiatan gotong royong dan kerja bakti sudah diimplementasikan sebanyak 86,87%. Kegiatan gotong-royong dan kerja bakti sudah dilaksanakan di Desa Amplas. Kegiatan ini mulai pudar dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sekarang masyarakat hanya akan mengadakan kegiatan gotong-royong ketika akan ada suatu pembangunan misalnya pembangunan jalan jembatan, poskamling dan lain-lain. Sehingga adanya pembangunan membuat masyarakat menjadi semangat untuk melakukan kegiatan tersebut.

B. Saran

Dari pembahasan di atas maka dapat diambil saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada Pemerintah Pusat diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan dan

keinginan masyarakat di Desa dan khususnya pada Dana Desa yang keluarkan untuk setiap desa seharusnya diberikan secara merata dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

2. Kepada Pemerintah Desa Amplas disarankan untuk mengadakan sosialisasi yang lebih sering lagi kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengetahui apa itu program pemberdayaan masyarakat dan masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam setiap prosesnya.


(22)

77

3. Kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan minat dan mau menerima apa yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Desa sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam musyawarah Musbangdes, ikut dalam pembinaan kewirausahaan yang telah ditentukan dan melaksanakan kegiatan gotong royong.

4. Kepada pembaca diharapkan dapat mengetahui manfaat dari penelitian tentang implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagai acuan untuk melaksanakan peemberdayaan masyarakat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang serta dapat menjadi bahan pustaka di Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial dan Universitas Negeri Medan.


(23)

78

78

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

Abe, Alexander. 2005. Perencanan Daerah Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Jogja Mandiri.

Adisasmita, rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Antonius, Bungaran, S. dkk. 2013. Dampak Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Labolo, Muhadam. 2006. Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nyoman Sumaryadi, I. 2010. Sosiologi Pemerintahan. Bogor. Ghalia Indonesia. Saragi, Tumpal. 2004. Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa Alternatif

Pemberdayaan Desa. Yogyakata: Cipruy.

Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : FIS UNIMED.

Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widjaja, Haw. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Widya Wicaksono, Kristian. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. 2015. Bandung: Fokusindo Mandiri.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. 2015. Bandung: Fokusindo Mandiri.


(24)

79

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 2015. Bandung: Fokusindo Mandiri.

Sumber Jurnal:

Ulumiyah, Ita. 2013. Peran Pemerintah Desa Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa. Dalam Jurnal Administrasi Publik.Vol 1 No 5. Malang: Universitas Brawijaya.

Hermansyah. 2015. Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tama Tidung. Dalam Ejournal Pemerintahan Integartif. Vol 3 No 2. Samarinda: Universitas Mulawarman.

Widjajanti, Keshi. 2011. Model Pemberdayaan Masyarakat.Vol 1 No 12. Juni 2011. Semarang: Universitas Semarang.

Mulyono, Sutrisno Purwohadi. 2014. Sinergits Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Pasca Pemberlakuan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jilid 43 No. 3 Juli 2014. Universitas Negeri Semarang.

Nor, Munawar. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Vol 1 No 2 Juli 2011.

Sumber internet:

Badan Pusat Statistik, Jumlah penduduk miskin Sumatera Utara, https://bps.go.id. Diakses senin, 16 Mei 2016. Pukul 18.43


(1)

7

3. Bagi Pemerintah dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan mengambil kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Desa.

4. Bagi Perguruan Tinggi merupakan suatu informasi/bahan kajian dan menambah literatur untuk penelitian lebih lanjut bagi masyarakat kampus khususnya mahasiswa jurusan PPKn fakultas ilmu sosial Universitas Negeri Medan.


(2)

75 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan masalah dalam penelitian skripsi ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagai acuan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sudah diimplementasi sebanyak 71,09%. Sehingga program tersebut beluk diimplementasikan dengan maksimal di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Hal ini dapat dibuktikan dari hasil keseluruhan data tabel yang sudah disajikan bahwa dari keempat indikator yaitu indikator peningkatan partisipasi untuk memberikan pendapat dalam Musyawarah Pembangunan Desa (Musbangdes). Masyarakat sudah berpartisipasi untuk datang dan memberikan pendapat dalam Musyawarah Pembangunan Desa yaitu 71,87%.

Indikator pembinaan kewirausahaan seperti pelatihan jahit-menjahit sudah diimplementasikan di Desa Amplas sebanyak 81,87%. Program ini sudah dilaksanakan dan masyarakat mau mengikuti program tersebut karena merupakan program yang tepat untuk mengembangkan usaha masyarakat.

Indikator pemberian modal pinjaman belum sepenuhnya diimplementasikan di Desa Amplas yaitu sebanyak 43,75%. karena merupakan program yang tepat untuk mengembangkan usaha masyarakat. Namun dalam program pemberian modal pinjaman belum dilaksanakan oleh Pemerintah Desa


(3)

76

dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pinjaman uang yang diberikan oleh Pemerintah Desa Amplas.

Kemudian indikator pelaksanaan kegiatan gotong royong dan kerja bakti sudah diimplementasikan sebanyak 86,87%. Kegiatan gotong-royong dan kerja bakti sudah dilaksanakan di Desa Amplas. Kegiatan ini mulai pudar dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sekarang masyarakat hanya akan mengadakan kegiatan gotong-royong ketika akan ada suatu pembangunan misalnya pembangunan jalan jembatan, poskamling dan lain-lain. Sehingga adanya pembangunan membuat masyarakat menjadi semangat untuk melakukan kegiatan tersebut.

B. Saran

Dari pembahasan di atas maka dapat diambil saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada Pemerintah Pusat diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan dan

keinginan masyarakat di Desa dan khususnya pada Dana Desa yang keluarkan untuk setiap desa seharusnya diberikan secara merata dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

2. Kepada Pemerintah Desa Amplas disarankan untuk mengadakan sosialisasi yang lebih sering lagi kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengetahui apa itu program pemberdayaan masyarakat dan masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam setiap prosesnya.


(4)

3. Kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan minat dan mau menerima apa yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Desa sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam musyawarah Musbangdes, ikut dalam pembinaan kewirausahaan yang telah ditentukan dan melaksanakan kegiatan gotong royong.

4. Kepada pembaca diharapkan dapat mengetahui manfaat dari penelitian tentang implementasi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sebagai acuan untuk melaksanakan peemberdayaan masyarakat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang serta dapat menjadi bahan pustaka di Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial dan Universitas Negeri Medan.


(5)

78

78

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

Abe, Alexander. 2005. Perencanan Daerah Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Jogja Mandiri.

Adisasmita, rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Antonius, Bungaran, S. dkk. 2013. Dampak Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Labolo, Muhadam. 2006. Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nyoman Sumaryadi, I. 2010. Sosiologi Pemerintahan. Bogor. Ghalia Indonesia. Saragi, Tumpal. 2004. Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa Alternatif

Pemberdayaan Desa. Yogyakata: Cipruy.

Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : FIS UNIMED.

Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widjaja, Haw. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Widya Wicaksono, Kristian. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. 2015. Bandung: Fokusindo Mandiri.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. 2015. Bandung: Fokusindo Mandiri.


(6)

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 2015. Bandung: Fokusindo Mandiri.

Sumber Jurnal:

Ulumiyah, Ita. 2013. Peran Pemerintah Desa Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa. Dalam Jurnal Administrasi Publik.Vol 1 No 5. Malang: Universitas Brawijaya.

Hermansyah. 2015. Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tama Tidung. Dalam Ejournal Pemerintahan Integartif. Vol 3 No 2. Samarinda: Universitas Mulawarman.

Widjajanti, Keshi. 2011. Model Pemberdayaan Masyarakat.Vol 1 No 12. Juni 2011. Semarang: Universitas Semarang.

Mulyono, Sutrisno Purwohadi. 2014. Sinergits Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Pasca Pemberlakuan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jilid 43 No. 3 Juli 2014. Universitas Negeri Semarang.

Nor, Munawar. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Vol 1 No 2 Juli 2011.

Sumber internet:

Badan Pusat Statistik, Jumlah penduduk miskin Sumatera Utara, https://bps.go.id. Diakses senin, 16 Mei 2016. Pukul 18.43