Kandungan Nutrien Di Dalam Tanah

Mikoriza akan berkembang baik bila tidak ada hambatan aerase. Oleh karena itu mikoriza akan dapat berkembang lebih baik pada tanah berpasir dibandingkan tanah berliat atau gambut Islami dan Wani, 1995.

2. Kandungan Nutrien Di Dalam Tanah

Perkecambahan dari spora tidak begitu dipengaruhi oleh kesuburan tanah. Penambahan nitrogen dan potasium ternyata dapat merangsang atau menghambat perkecambahan. Penambahan fosfor dapat meningkatkan pertumbuhan perkecambahan tetapi penambahan nitrogen dan potasium kurang ada pengaruhnya. Bahan organik dapat mengurangi kemampuan berkecambah dari spora baik pada medium agar maupun pada media tanah tidak steril, kelihatannya dengan jalan mempengaruhi langsung terhadap perkecambahan spora. Pengaruh tidak langsung yaitu dengan menggiatkan kegiatan mikrobia tanah untuk kemudian menghambat perkecambahan spora. Ketersediaan hara terutama nitrogen dan fosfat yang rendah akan mendorong pertumbuhan mikoriza. Akan tetapi kandungan hara yang terlalu rendah atau tinggi menghambat pertumbuhan mikoriza. Perkecambahan spora tidak hanya bergantung pada spesies dari CMA tetapi juga kandungan nutrien di dalam tanah Islami dan Wani, 1995. 3.pH Tanah Tidak sama dengan jasad renik lainnya cendawan pada umumnya lebih tahan terhadap perubahan pH tanah. Meskipun demikian daya adaptasi pada tiap Universitas Sumatera Utara jenis spesies cendawan terhadap pH tanah berbeda-beda, karena pH tanah mempengaruhi perkecambahan, perkembangan dan peran mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman Suhardi, 1989. Untuk perkecambahan spora, pH optimum dapat berbeda-beda untuk masing-masing spesies CMA dan untuk lingkungan yang berbeda pula. Derajat keasaman pH optimum untuk perkecambahan spora tidak hanya tergantung pada spesies cendawan tetapi juga kandungan nutrien di dalam tanah. Derajat keasaman berpengaruh langsung terhadap aktivitas enzim yang berperan dalam perkecambahan spora Abbot dan Robson, 1984. Derajat keasaman optimum untuk perkecambahan spora berbeda-beda untuk masing-masing spesies CMA dan untuk lingkungan yang berbeda-beda. Misalnya untuk Glomus mosseae biasanya pada tanah alkali dapat berkecambah dengan baik pada air atau pada pH 6 sampai 9. Sedangkan spora dari Gigaspora coralloidea dan G. Heterogama dari jenis yang lebih asam dapat berkecambah dengan baik pada pH 4 sampai 6, Glomus epigaeum perkecambahannya lebih baik pada pH 6 sampai dengan 8 Abbot dan Robson, 1984.

4. Suhu Udara