Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi hal-hal yang nonteknis seperti status wanita dan pendidikan. Walaupun masalah tersebut perlu diperbaiki sejak awal, namun kurang realistis bila mengharapkan perubahan drastis dalam tempo singkat, karena itu diperlukan intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu relatif pendek Sarwono, 2006. Faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Dukungan yang penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan dari suami sehingga memberikan support moril terhadap ibu Kartini, 1986. Dalam perjalanan kala I ibu mengalami gangguan psikologi yaitu kecemasan dimana Mc Nerney and Grenberg menyebutkan kecemasan merupakan sebagai reaksi fisik, mental dan kimiawi dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang Nolan, 2003, Hal.90, iyus Yosep, 2007, Hal.45. Secara psikologis kecemasan meningkat dipengaruhi oleh koordinasi dan gerak. Kesulitan mendengarkan atau mengganggu hubungan dengan orang lain. Kecemasan dapat membuat individu menarik diri dan menurunkan keterlibatab dengan orang lain Suliswati, 2005, Hal.115. 1 Universitas Sumatera Utara Menurut PPDGJ–II, Rev. 1983 diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan baik akut maupun kronik mencapai 5 dari jumlah penduduk, dengan perbandingan wanita dan pria 2 banding 1, diperkirakan 2 - 4 diantara penduduk dalam kehidupannya mengalami gangguan cemas Hawari, 2006, Hlm. 63. Berdasarkan penelitian dari Iis Riawati Simamora dari beberapa rumah bersalin di medan tahun 2008 lebih dari 50 ibu bersalin mengalami kecemasan dengan hasil penelitian pada ibu primigravida mengalami kecemasan sedang yaitu sebesar 65,6 dan multigravida kecemasan ringan 81,3. Pendamping persalinan merupakan faktor pendukung dalam lancarnya persalinan karena efek perasaan wanita terhadap persalinan yang berbeda berkaitan dengan persepsinya orang yang mendukung baik dari orang terdekat dapat mempengaruhi kecemasan ibu Kitzinger 1989 dalam Mander, 2003, Hal. 141; Henderson, 2005, hal. 364 dan 367. Setelah melalui banyak penelitian kehadiran suami memberi dukungan kepada istri membantu proses persalinan karena membuat istri lebih tenang. Faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan factor yang sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan Musbikin, 2007, Hal.262. Namun demikian faktor psikis selama ini belum mendapatkan perhatian oleh penolong persalinan, hal ini sesuai dengan pendapat Kartono 1986 yang menyatakan bahwa para dokter dan bidan hampir-hampir tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan kondisi psikis wanita tersebut, sebab mereka biasanya disibukkan oleh faktor-faktor somatis jasmaniah. Pada umumnya para dokter dan bidan menganggap Universitas Sumatera Utara tugas mereka telah selesai apabila bayinya sudah lahir dengan selamat dan ibunya tidak menunjukkan tanda-tanda patologis Kartono, 1986. Pertaruhan hidup dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan mengalami ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati baik masyarakat masih menganggap paradigma persalinan merupakan bagi dirinya sendiri ataupun bayi yang akan dilahirkannya Kartini, 1986. Melihat fenomena di atas, menunjukkan bahwa proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor passage, passanger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Dimana kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam intra psikis dapat mengakibatkan persalinan menjadi lamapartus lama atau perpanjangan Kala II Depkes RI Pusdiknakes. Berdasarkan pre survey bulan Januari–Februari 2009 di RSU. Dr. F. L. Tobing Sibolga terdapat 30 ibu hamil dalam trisemester III yang akan bersalin, 20 diantaranya ibu primigravida dan multigravida menyatakan cemas dalam menghadapi proses persalinan. Gangguan psikis dapat juga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, terutama tentang proses mekanisme persalinan. Selain dari faktor psikologis, faktor fisiologis merupakan penyebab kecemasan. Terjadinya perubahan fisik yang dialami ibu dengan terjadinya perubahan kardiovaskuler, pernafasan, neuromuskuler, gastrointensial, saluran perkemihan dan Universitas Sumatera Utara kulit Stuart, 2006, Hlm.148. Dalam hasil penelitian Susiaty selain usia kehamilan penyebab kecemasan dapat dihubungkan dengan usia ibu yang memberi dapak terhadap perasaan takut dan cemas yaitu dibawah usia 20 tahun serta diatas 31–40 tahun karena usia ini merupakan usia kategori kehamilan beresiko tinggi dan seorang ibu yang berusia lebih lanjut akan menanggung resiko yang semakin tinggi untuk melahirkan bayi cacat dengan sindrom down Susiaty, 2008, ¶ 1, http: library. Gunadarma.ac.id, diperoleh tanggal 28 october 2009. Diantara sebanyak 357 wanita hamil, yang dilibatkan dalam penelitian yang dilakukan Lee dan rekan–rekannya, para ilmuan tersebut menemukan lebih dari separuh 54 calon ibu memiliki rasa cemas dan lebih dari sepertiga 37 menunjukkan tanda-tanda depresi pada periode tertentu dalam masa kehamilan wakhia, Agus 2008

B. Rumusan Masalah