PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 SALAPIAN T.P 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KONSEPTUAL

SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 SALAPIAN T.P 2015/2016

Oleh: Rosita Dewi

4121121025

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2017


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Rosita Dewi lahir di Desa Sukamulia Perkebunan Tanjung Keliling Kabupaten Langkat pada tanggal 22 April 1994. Ayahanda bernama Legino dan Ibunda bernama Sri Awan. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 053958 Sidomulyo, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Salapian, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Salapian, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis di terima di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KONSEPTUAL

SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 SALAPIAN T.P 2015/2016

ROSITA DEWI (NIM 4121121025) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Salapian T.P 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester II yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik cluster random sampling. Dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas secara acak, yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional yang masing-masing berjumlah 34 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa yang berjumlah 10 soal dalam bentuk essay test yang telah divalidasi serta lembar observasi untuk mengukur aktivitas.

Berdasarkan analisa data yang diperoleh maka nilai rata-rata pretes kelas eksperimen yaitu 25,82 sedangkan nilai rata-rata pretes kelas kontrol yaitu 22,38. Pengujian data pretes melalui uji normalitas menunjukkan kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki varins yang homogen. Hasil analisis data dari uji t dua pihak diperoleh = 1,71 dan = 1,98 sehingga < maka Ho diterima berarti kedua sampel memiliki kesamaan kemampuan awal yang sama. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen yaitu 79,05 sedangkan kelas kontrol yaitu 72,08. Hasil analisis uji t satu pihak diperoleh = 2,55 dan = 1,67 sehingga > , maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Salapian T.P 2015/2016 dan nilai rata-rata persentase aktivitas di kelas eksperimen pada pertemuan I,II,III,dan IV yaitu 72,29 dengan kriteria aktif.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis Di Kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Salapian T.P 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Jurubahasa Sinuraya, M.Pd, selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr Sahyar, M.Si., M.M, Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si dan Bapak Winsyahputra Ritonga, M.Si selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika sekaligus sebagai dosen pembimbing Akademik, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Ucapan terima kasih juga kepada Ibu Nuraidah, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan Ibu Rismauli Hutabarat, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Salapian atas ijin penelitian yang diberikan.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Legino dan Ibunda Sri Awan yang selalu memberikan dorongan do’a, semangat dan dana kepada saya selama menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa kepada saudara-saudara saya Andrian Bangun dan Surya Dharma yang selalu memberi semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.


(6)

v

Juga yang teristimewa kepada sepupu saya Ria Jayanti yang telah menjadi observer dalam penelitian. Juga yang teristimewa saya ucapkan kepada Shinta Surya Lasmita, S.Pd selaku sahabat terbaik saya yang selalu memberi semangat dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini dan juga Sartika Silaban, S.Pd serta Veronika Sinaga, S.Pd. Juga teristimewa saya ucapkan terima kasih kepada sahabat terbaik, sahabat 6 serangkai yang lebih kurang 4 tahun bersama dalam suka maupun duka selama kuliah ini yaitu Shinta Surya Lasmita, S.Pd, Zaskya Laksmita Utami, S.Pd, Ferawati Fajriyanti, S.Pd, Rina dan Sri Novita. Juga teristimewa saya ucapkan kepada adik-adik kost Mesjid Ar-Ridho No. 10 Sahnur Nasution dan Sri Anum Ayu Wandira. Juga tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Kuala yang selalu memberikan semangat kepada saya. Dan juga saya ucapkan terima kasih kepada teman satu bimbingan skripsi terkhusus Fakhrunnisyak, S.Pd dan Minar Veronika Sinaga, S.Pd. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada semua teman-teman Fisika Dik’B 2012 yang tidak sempat disebutkan namanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Pebruari 2017 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

1.7 Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Ciri-ciri Belajar 9

2.1.3 Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual 10

2.1.4 Aktivitas Belajar 11

2.2 Landasan Teoritis Model Pembelajaran 2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 12

2.2.2 Pengertian Model Inkuiri 13

2.2.3 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 14

2.2.3.1 Teori Belajar yang Melandasi 16

2.2.3.2 Sintaks Model Pembelajaran 17

2.2.3.3 Sistem Sosial 19

2.2.3.4 Sistem Pendukung 19

2.2.4 Pembelajaran Konvensional 19

2.3 Materi Pembelajaran 20

2.3.1 Fluida Statis 20

2.4 Peneliti Sebelumnya 21

2.5 Kerangka Konseptual 23


(8)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian 25

3.2.2 Sampel Penelitian 25

3.3 Variabel Penelitian 25

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 3.4.1 Jenis Penelitian 26

3.4.2 Desain Penelitian 26

3.5 Prosedur Penelitian 27

3.6 Instrumen Penelitian 3.6.1 Wawancara Guru 30

3.6.2 Instrumen Tes Hasil Belajar 30

3.6.3 Intrumen Observasi Aktivitas Siswa 32

3.7 Validitas Tes Hasil Belajar 3.7.1 Validitas Isi (Content Validity) 33

3.7.2 Validitas Ramalan 35

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Wawancara Guru 37

3.8.2 Tes Hasil Belajar 37

3.8.2.1 Menghitung Mean dan Standar Deviasi 37

3.8.2.2 Uji Normalitas 38

3.8.2.3 Uji Homogenitas 38

3.8.3 Observasi Aktivitas 39

3.8.4 Pengujian Hipotesis 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 42

4.1.1.1 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 42

4.2 Uji Persyaratan Analisis Data 45

4.2.1 Uji Normalitas 45

4.2.2 Uji Homogenitas 45

4.2.3 Uji Hipotesis Penelitian 46

4.2.4 Penilaian Observasi Aktivitas 48

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 52


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fluida Statis Mengikuti Bentuk dan Wadahnya 57

Gambar 2.2 Pipa U di Isi Zat Cair Sejenis 60

Gambar 2.3 Pipa U di Isi Berbeda Massa Jenis 60

Gambar 2.4 Prinsip kerja dongkrak hidrolik 60

Gambar 2.5 Menentukan Gaya Apung 74

Gambar 2.6 Telur Mengapung 75

Gambar 2.7 Telur Tenggelam 76

Gambar 2.8 Telur Melayang 77

Gambar 2.9 Hidrometer 77

Gambar 2.10 Jembatan Ponton 78

Gambar 2.11 Kapal Laut 78

Gambar 2.12 Kapal Selam 79

Gambar 2.13 Balon Udara 80

Gambar 2.14 Contoh peristiwa tegangan permukaan 91

Gambar 2.15 Bukti Tegangan Permukaan 92

Gambar 2.16 Contoh Percobaan Viskositas (Kekentalan) 105

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 29

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Pretes Kedua Kelompok Sampel 43

Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Postes Kedua Kelompok Sampel 44


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri-ciri Belajar 9

Tabel 2.2 Taksonomi Bloom Revisi 10

Tabel 2.3 Peneliti Sebelumnya 21

Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design 26

Tabel 3.2 Kriteria Penskoran Tes Essay 30

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Materi Pokok Fluida Statis 31

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar 31

Tabel 3.5 Indikator Observasi Aktivitas Siswa 32

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa 32

Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Validator 33

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Reliabilitas 36

Tabel 3.9 Kriteria Nilai Taraf Kesukaran 36

Tabel 3.10 Kategori Uji Daya Pembeda 37

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 45

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Postes Kedua Kelompok Sampel 46

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 46

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 47


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I 55

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II 72 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III 84 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IV 103

Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa (LKS 01) 116

Lampiran 6 Lembar Kegiatan Siswa (LKS 02) 119

Lampiran 7 Lembar Kegiatan Siswa (LKS 03) 123

Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siswa (LKS 04) 126

Lampiran 9 Penilaian Aspek Tes Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual 129

Lampiran 10 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar 130

Lampiran 11 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual 132

Lampiran 12 Tes Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual 141

Lampiran 13 Lembar Wawancara Guru 144

Lampiran 14 Tabulasi Nilai Validitas Tes 145

Lampiran 15 Perhitungan Validitas Tes 148

Lampiran 16 Tabulasi Nilai Reliabilitas Tes 150

Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes 153

Lampiran 18 Tabulasi Nilai Tingkat Kesukaran 154

Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran 157

Lampiran 20 Tabulasi Nilai Daya Pembeda Tes 159

Lampiran 21 Perhitungan Daya Pembeda Tes 162

Lampiran 22 Tabulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 164

Lampiran 23 Tabulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 166

Lampiran 24 Tabulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 168

Lampiran 25 Tabulasi Nilai Postes Kelas Kontrol 170

Lampiran 26 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi 172

Lampiran 27 Uji Normalitas Data 174


(12)

xi

Lampiran 29 Uji Hipotesis 179

Lampiran 30 Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 185

Lampiran 31 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 197

Lampiran 32 Tabel Wilayah Luas di BawahKurva Normal 0 ke z 198

Lampiran 33 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F 200

Lampiran 34 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t 203

Lampiran 35 Nilai-nilai r Product Moment 204

Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian 205


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan dasar dalam memajukan suatu negara. Suatu negara yang maju dapat tercermin dari pendidikan dan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas lebih baik. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Sanjaya 2011 : 2)

Di indonesia sendiri pendidikan masih sangat rendah oleh karena itu pemerintah harus memperhatikan penataan sistem pendidikan secara menyeluruh yakni dengan meningkatkan kompetensi guru. Menurut Charles E, Johnson (dalam Sanjaya 2011 : 17) “Competency as rational performance which

satisfactirily meets the objective for a desird condition” yakni kompetensi

merupakan prilaku rasional guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian suatu kompetensi ditunjukkan oleh penampilan atau unjuk kerja yang dapat dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai suatu tujuan. Sebagai suatu profesi terdapat sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang guru, yaitu meliputi kompetensi pribadi, kompetensi profesional, kompetensi pedagogiek dan kompetensi sosial masyarakat yang dikenal dengan profesional guru.

Profesional seorang guru juga diyakini sebagai aktivitas operasional pendidikan yang mempunyai tujuan utama dalam kegiatan pembelajaran disekolah yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias siswa serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat, sebab suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak positif dalam pencapaian hasil belajar yang optimal terutama hasil belajar pada mata pelajaran fisika. Fakta pada umumnya mata pelajaran fisika


(14)

2

dikenal sebagai mata pelajaran yang “ditakuti” dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari pengalaman belajar mereka, dimana mereka menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran berat dan serius yang tidak jauh dari persoalan menghafal rumus, serta mengerjakan soal-soal yang rumit.

Kemudian dalam hal ini guru juga jarang sekali memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta tidak mengembangkan sikap ilmiah siswa dikarenakan kondisi proses pembelajaran masih bersifat konvensional atau suasana kelas cenderung (Teacher Centered) yang hanya menitikberatkan guru sebagai sumber informasi dan tidak menyentuh ketertarikan siswa dalam belajar. Beberapa penelitian pembelajaran berbasis konstruktivis telah dilakukan untuk melihat efektivitasnya dalan konstruksi pengetahuan oleh siswa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Bruner (1996), bahwa selama kegiatan belajar berlangsung hendaknya siswa dibiarkan untuk mencari dan menemukan sendiri makna segala sesuatu yang dipelajari. Siswa juga perlu diberikan kesempatan dalam berperan memecahkan masalah dengan pengetahuan yang mereka miliki agar mereka mampu memahami konsep permasalahan tersebut dalam bahasa mereka sendiri dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdasarkan proses pembelajaran seperti ini siswa mulai memiliki ketertarikan dan minat belajar yang akan meningkatkan hasil belajar siswa yang selama ini cenderung kurang memuaskan.

Permasalahan rendahnya hasil belajar fisika siswa disebabkan oleh proses pembelajaran di dalam kelas yang masih di dominasi oleh guru sebagai pusat informasi terbesar (Teacher Centered) juga dialami oleh sekolah yang saya teliti yakni SMA Negeri 1 Salapian. Dimana tidak hanya proses pembelajaran yang cenderung konvensional tetapi proses pembelajaran juga tidak dilengkapi dengan praktikum (bereksperimen) di laboratorium dikarenakan keterbatasan fasilitas laboratorium disekolah tersebut yang kurang memadai. Kemudian berdasarkan wawancara yang saya lakukan juga dengan salah satu guru fisika di sekolah


(15)

tersebut bahwa nilai hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.

Hal terpenting yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan memotivasi dan membimbing siswa untuk mau belajar dan bersikap acuh dengan guru dalam pembelajaran serta memperkenalkan siswa untuk melakukan proses belajar dengan dilandasi oleh praktikum untuk mengembangkan pengetahuan konseptual pada siswa itu sendiri.

Dimana menurut (Anderson,L. & Krathwohl, D 2001) pengetahuan konseptual adalah bentuk-bentuk pengetahuan yang lebih kompleks dan terorganisasi serta memuat ide (gagasan) yang mencakup pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori, prinsip, generalisasi serta pengetahuan tentang teori, model dan struktur.

Adapun model pembelajaran yang hasil belajarnya menghasilkan pengetahuan konseptual yakni model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Dimana menurut Kuhlthau (2007), inkuiri terbimbing adalah “guided inquiry is a preparation for life long learning, not just preparation for a test knowledge conceptual”. Pada model pembelajaran ini materi yang disajikan tidak diberikan begitu saja, tetapi menuntut siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman dalam

rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang dirancang oleh guru. Model pembelajaran inkuiri terbimbing juga termasuk model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang mengharuskan siswa mengelolah pesan yang diterima melalui kegiatan penemuan sehingga memperoleh pengetahuan konseptual.

Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andik Purwanto dan Resty Sasmita (2013) dengan judul “Pembelajaran Fisika dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 8

Bengkulu” yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes kelas eksperimen yakni

46,99 sedangkan kelas kontrol 43,55 kemudian setelah diberi perlakuan bahwa kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing


(16)

4

menunjukkan nilai rata-rata postes meningkat 72,37 sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yakni 67,96.

Begitu juga penelitian yang sama dilakukan oleh Rizki Mirantika dan Chandra Ertiko (2013) dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Materi

Fluida Statis dengan Strategi Inkuiri Terbimbing” bahwa berdasarkan uji

keefektifan pada siswa yang telah menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing menunjukkan perolehan hasil belajar siswa 78,00% dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 41 siswa yang lulus KKM sebanyak 32 siswa.

Dari uraian permasalahan diatas dapat dikatakan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Peneliti tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun peneliti sebelumnya masih mempunyai kelemahan. Adapun kelemahan-kelemahannya yaitu :

1. Kelemahan pada peneliti Andik Purwanto dan Resty Sasmita (2013) adalah kurangnya rasa kreatif guru dalam menciptakan media pembelajaran agar suasana kelas menjadi saling berinteraksi antara siswa dan guru.

2. Kelemahan pada peneliti Rizki Mirantika dan Chandra Ertiko (2013) adalah penggunaan alokasi waktu yang kurang efektif dan efesien.

Untuk mengatasi kelemahan pada penelitian sebelumnya maka peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu pada setiap tahap pembelajaran, sehingga alokasi waktu pada setiap pembelajaran menjadi efektif dan efesien.

Dari semua uraian diatas, maka peneliti tertarik melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada pengetahuan konseptual dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Salapian T.P 2015/2016”


(17)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu:

1. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yang mana pembelajarannya berpusat pada guru (teacher centered) dan pembelajaran masih cenderung berbasis hafalan teori, rumus serta penugasan yang menyebabkan kurangnya keaktifan dan minat siswa dalam proses pembelajaran.

2. Rendahnya hasil belajar siswa karena siswa menganggap bahwa belajar fisika itu sulit dan tidak menyenangkan

3. Siswa kurang diperkenalkan dengan laboratorium untuk bereksperimen 1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, banyak masalah yang ditemukan dalam proses belajar mengajar maka penulis melakukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Salapian.

3. Materi pokok yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu materi pokok Fluida Statis

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Salapian T.P 2015/2016 adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar pengetahuan konseptual siswa setelah pelaksanaan dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi pokok Fluida Statis

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah pelaksanaan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Statis


(18)

6

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi pokok Fluida Statis

4. Apakah hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa setelah pelaksanaan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok fluida statis.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

4. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis.

1.6 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai informasi salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar pengetahuan konseptual siswa terutama pada pelajaran fisika.

2. Sebagai bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian sejenis dengan konsep berbeda dan permasalahan yang relevan.


(19)

1.7Defenisi Operasional

Defenisi operasional berasal dari kata atau istilah pada proses kegiatan penelitian ini yaitu :

1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta menciptakan suasana belajar menjadi lebih aktif dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan konseptual mereka melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilandasi dengan lks serta bereksperimen yang dibimbing oleh guru sehingga siswa yang berpikir rendah tetap mampu mengikuti proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

2. Pembelajaran Konvensional merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran dengan suasana belajar cenderung teacher centered dan penugasan sehingga siswa menjadi pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan oleh guru dan guru cenderung lebih aktif daripada siswa.

3. Hasil belajar pengetahuan konseptual merupakan penilaian hasil belajar yang diberikan oleh guru dimana memuat bentuk-bentuk gagasan pengetahuan yang lebih kompleks, nyata, dan terorganisasi serta saling berhubungan dengan eksperimen yang dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan konseptual siswa.

4. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan belajar siswa yang dinilai dari proses awal pembelajaran hingga berakhirnya pembelajaran.


(20)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing mengalami peningkatan serta mencapai KKM dengan nilai rata-rata 79,05.

2. Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan menggunakan pembelajaran konvensional mecapai nilai rata-rata 72,08 yang artinya nilai rata-rata tersebut dibawah KKM

3. Aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan dengan model inkuiri terbimbing dikategorikan aktif. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pada pertemuan I,II,III, dan IV sebesar 72,29.

4. Berdasarkan analisis hasil uji hipotesis diperoleh thitung>ttabel (2,55 > 1,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

5.2Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi pembaca hasil penelitian ini, jika ingin melakukan penelitian dengan model yang sama hendaknya terlebih dahulu memberikan motivasi belajar kepada siswa sehingga siswa lebih aktif mengungkapkan pendapat mereka dari pokok permasalahan yang diberikan.

2. Bagi pembaca hasil penelitian ini, jika ingin melakukan penelitian dengan model yang sama hendaknya harus pandai mengoptimalkan waktu dan menyediakan media atau alat peraga yang lebih menarik lagi agar minat belajar siswa menjadi meningkat dan siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2010), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Anderson, L.W.(Ed), Krathwohl, (2001), A Revision of Bloom’s Taxonomy : An Overview, New York , Longman

ColburnAlan,(2000),AnInquiryPrimer,(online),Tersedia:http://www.experientialle arning.ucdavis.edu/module2/el2-60 primer,pdf(15 Januari 2016)

Dimyati dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan

Foster, B., (2011), Terpadu Fisika untuk SMA/MA kelas XI Semester 2, Erlangga, Jakarta

Handayani, S., (2009), Fisika untuk SMA dan MA kelas XI, Pusat Perbukuan, Jakarta

Jihad, A dan Haris, A., (2012), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta

Johnson, D., (2005), E-book Teaching Anda Learning Research Exchange, Fondation for Research, Arlington

Joyce, (2009), Model of Teaching Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Jakarta

Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA/MA kelas X, Erlangga, Jakarta

Kuhlthau, C., Maniots, L.K dan Caspari, A.K., (2007), Guided Inquiry:Learning in 21st Century School(online)pdf, Greenwood Publishing Group, USA

Kuhthau, C., Maniots, L.K dan Caspari, A.K., (2012), Guided Inquiry Design:A Framework of Inquiry In your School(online)pdf, Greenwood Publishing Group, California


(22)

54

Leon Barron, (2010), Ussing Scaffolding and Guided Inquiry to Improve Learning in a Postgraduate Forencis Science Labority Class, Journal International, University of London(17 Januari 2016)

Mirantika Rizki, dkk., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Materi Fluida Statis Dengan Strategi Inkuiri Terbimbing, Jurnal Pendidikan Fisika, PKIP Unila (17 Januari 2016)

Ohdilek, Z., (2009), The Effect of Guided Inquiry Method on Preservice Teachers Science Teaching Self Efficacy Beliefs, Journal of Turkish Science Education Vol 6-Issue 2, Turki (18 Januari 2016)

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Purwanto Andik., (2013), Pembelajaran Fisika dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu, Prosiding Semirata FMIPA, Universitas Lampung (18 Januari 2016)

Richard, S, Moog., (2008), Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)in The High School Chemistry Classroom, Journal International,American Chemical Society, Washington DC (17 Januari 2016)

Richard, S, Moog., (2008), Using an ACS General Chemistry Exam to Compere Traditional and Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Instruction, Journal International, American Chemical Society, Washington DC (17 Januari 2016)

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta

Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana., (2001), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta


(1)

5 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu:

1. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yang mana pembelajarannya berpusat pada guru (teacher centered) dan pembelajaran masih cenderung berbasis hafalan teori, rumus serta penugasan yang menyebabkan kurangnya keaktifan dan minat siswa dalam proses pembelajaran.

2. Rendahnya hasil belajar siswa karena siswa menganggap bahwa belajar fisika itu sulit dan tidak menyenangkan

3. Siswa kurang diperkenalkan dengan laboratorium untuk bereksperimen 1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, banyak masalah yang ditemukan dalam proses belajar mengajar maka penulis melakukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Salapian.

3. Materi pokok yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu materi pokok Fluida Statis

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Salapian T.P 2015/2016 adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar pengetahuan konseptual siswa setelah pelaksanaan dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi pokok Fluida Statis

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah pelaksanaan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Statis


(2)

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi pokok Fluida Statis

4. Apakah hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa setelah pelaksanaan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok fluida statis.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

4. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida statis.

1.6 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai informasi salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar pengetahuan konseptual siswa terutama pada pelajaran fisika.

2. Sebagai bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian sejenis dengan konsep berbeda dan permasalahan yang relevan.


(3)

7 1.7Defenisi Operasional

Defenisi operasional berasal dari kata atau istilah pada proses kegiatan penelitian ini yaitu :

1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta menciptakan suasana belajar menjadi lebih aktif dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan konseptual mereka melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilandasi dengan lks serta bereksperimen yang dibimbing oleh guru sehingga siswa yang berpikir rendah tetap mampu mengikuti proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

2. Pembelajaran Konvensional merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran dengan suasana belajar cenderung teacher centered dan penugasan sehingga siswa menjadi pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan oleh guru dan guru cenderung lebih aktif daripada siswa.

3. Hasil belajar pengetahuan konseptual merupakan penilaian hasil belajar yang diberikan oleh guru dimana memuat bentuk-bentuk gagasan pengetahuan yang lebih kompleks, nyata, dan terorganisasi serta saling berhubungan dengan eksperimen yang dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan konseptual siswa.

4. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan belajar siswa yang dinilai dari proses awal pembelajaran hingga berakhirnya pembelajaran.


(4)

52

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing mengalami peningkatan serta mencapai KKM dengan nilai rata-rata 79,05.

2. Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan menggunakan pembelajaran konvensional mecapai nilai rata-rata 72,08 yang artinya nilai rata-rata tersebut dibawah KKM

3. Aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan dengan model inkuiri terbimbing dikategorikan aktif. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pada pertemuan I,II,III, dan IV sebesar 72,29.

4. Berdasarkan analisis hasil uji hipotesis diperoleh thitung>ttabel (2,55 > 1,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

5.2Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi pembaca hasil penelitian ini, jika ingin melakukan penelitian dengan model yang sama hendaknya terlebih dahulu memberikan motivasi belajar kepada siswa sehingga siswa lebih aktif mengungkapkan pendapat mereka dari pokok permasalahan yang diberikan.

2. Bagi pembaca hasil penelitian ini, jika ingin melakukan penelitian dengan model yang sama hendaknya harus pandai mengoptimalkan waktu dan menyediakan media atau alat peraga yang lebih menarik lagi agar minat belajar siswa menjadi meningkat dan siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.


(5)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2010), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Anderson, L.W.(Ed), Krathwohl, (2001), A Revision of Bloom’s Taxonomy : An

Overview, New York , Longman

ColburnAlan,(2000),AnInquiryPrimer,(online),Tersedia:http://www.experientialle arning.ucdavis.edu/module2/el2-60 primer,pdf(15 Januari 2016)

Dimyati dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan

Foster, B., (2011), Terpadu Fisika untuk SMA/MA kelas XI Semester 2, Erlangga, Jakarta

Handayani, S., (2009), Fisika untuk SMA dan MA kelas XI, Pusat Perbukuan, Jakarta

Jihad, A dan Haris, A., (2012), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta

Johnson, D., (2005), E-book Teaching Anda Learning Research Exchange, Fondation for Research, Arlington

Joyce, (2009), Model of Teaching Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Jakarta Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA/MA kelas X, Erlangga, Jakarta

Kuhlthau, C., Maniots, L.K dan Caspari, A.K., (2007), Guided Inquiry:Learning in 21st Century School(online)pdf, Greenwood Publishing Group, USA Kuhthau, C., Maniots, L.K dan Caspari, A.K., (2012), Guided Inquiry Design:A Framework of Inquiry In your School(online)pdf, Greenwood Publishing Group, California


(6)

Leon Barron, (2010), Ussing Scaffolding and Guided Inquiry to Improve Learning in a Postgraduate Forencis Science Labority Class, Journal International, University of London(17 Januari 2016)

Mirantika Rizki, dkk., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Materi Fluida Statis Dengan Strategi Inkuiri Terbimbing, Jurnal Pendidikan Fisika, PKIP Unila (17 Januari 2016)

Ohdilek, Z., (2009), The Effect of Guided Inquiry Method on Preservice Teachers Science Teaching Self Efficacy Beliefs, Journal of Turkish Science Education Vol 6-Issue 2, Turki (18 Januari 2016)

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta Purwanto Andik., (2013), Pembelajaran Fisika dengan Menerapkan Model

Inkuiri Terbimbing dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu, Prosiding Semirata FMIPA, Universitas Lampung (18 Januari 2016)

Richard, S, Moog., (2008), Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)in The High School Chemistry Classroom, Journal International,American Chemical Society, Washington DC (17 Januari 2016)

Richard, S, Moog., (2008), Using an ACS General Chemistry Exam to Compere Traditional and Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)

Instruction, Journal International, American Chemical Society,

Washington DC (17 Januari 2016)

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta

Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana., (2001), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta