Kayu merupakan bahan dasar yang sangat modern,kubah – kubah kayu yang besar dan perabot rumah yang indah membuktikan kegunaan dan keindahannya.
Bahkan dalam bentuk alih seperti kayu lapis, papan serat kayu menjadi bahan bangunan yang sangat berharga. Disamping itu, kayu merupakan bahan dasar pulp dan
kertas, serat, film, aditif dan banyak produk – produk lainnya. Fengel,1995
2.2. Sifat Kimia Kayu
Secara kimia,kayu terdiri dari komponen karbohidrat misalnya selulosa dan hemiselulosa, dan terdiri dari non karbohidrat misalnya lignin dan zat ekstraktif.
Komposisi dan sifat – sifat kimia dari komponen – komponen ini sangat berperan dalam proses pembuatan pulp. Secara umum, hard wood mengandung lebih banyak
selulosa, hemiselulosa, dan ekstraktif dibanding dengan soft wood, tetapi kandungan ligninnya sedikit.
a.Selulosa Selulosa merupakan bagian utama yang membentuk dinding sel dari pada kayu.
Merupakan polimerisasi yang sangat kompleks dari gugus karbohidrat yang mempunyai persen komposisi yang mirip dengan starch yaitu glukosa yang
terhidrolisa oleh asam .
b.Hemiselulosa
Hemiselulosa merujuk pada polisakarida yang mengisi ruang antara serat-serat selulosa dalam dinding sel tumbuhan. Secara biokimiawi, hemiselulosa adalah semua
Universitas Sumatera Utara
polisakarida yang dapat diekstraksi dalah larutan basa alkalis. Namanya berasal dari anggapan, yang ternyata diketahui tidak benar, bahwa hemiselulosa merupakan
senyawa prekursor pembentuk selulosa.
Hemiselulosa juga merupakan polimer – polimer gula, berbeda dengan glukosa yang terdiri dari polimer glukosa. Hemiselulosa merupakan polimer dari lima bentuk
gula yang berlainan yaitu : glukosa, manosa, galaktosa,xylosa, dan arabinosa.
Rantai hemiselulosa lebih pendek dibandingkan dengan rantai selulosa karena hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi yang lebih rendah. Molekul
hemiselulosa terdiri dari 300 unit gugus gula.
http:id.wikipedia.orgwikiHemiselulosa c.Lignin
Lignin atau zat kayu adalah salah satu zat komponen penyusun tumbuhan. Komposisi bahan penyusun ini berbeda-beda bergantung jenisnya. Lignin terutama terakumulasi
pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Pada batang, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa
berdiri tegak seperti semen pada sebuah batang beton.
Setelah selulosa, lignin merupakan zat organik polimer yang banyak dan penting dalam dunia tumbuhan. Penyatuan lignin kedalam dinding sel tumbuhan
memungkinkan lignin menguasai permukaan bumi. Lignin menaikkan sifat – sifat kekuatan mekanik sedemikian rupa sehingga tumbuhan yang besar misalnya pohon
yang tingginya lebih dari 100 m tetap dapat kokoh berdiri.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah lignin yang terdapat dalam tumbuhan yang berbeda sangat bervariasi, disamping itu distribusi lignin didalam dinding sel dan kandungan lignin bagian
pohon yang berbeda tidak sama. Sebagai contoh kandungan lignin yang tinggi adalah khas untuk bagian batang yang paling rendah, paling tinggi dan paling dalam, untuk
cabang kayu lunak, kulit dan kayu tekan. Kandungan lignin dalam daun jarum dan daun lebar dikatakan tidak tentu, terkadang timggi atau rendah, kemungkinan
tergantung pada keadaan perkembangannya.
d.Zat Ekstraktif
Istilah ekstraktif kayu meliputi sejumlah besar senyawa yang berbeda yang dapat diekstraksi dari kayu dengan menggunakan pelarut polar dan non – polar. Dalam arti
yang sempit, ekstraksi merupakan senyawa – senyawa yang larut dalam pelarut organik, dan dalam pengertian ini nama ekstraktif digunakan dalam analisis kayu,
tetapi senyawa – senyawa karbohidrat dan anorganik yang larut dalam air juga termasuk dalam senyawa yang dapat diekstraksi.
Kayu biasanya mengandung berbagai zat – zat dalam jumlah yang tidak banyak yang disebut dengan istilah ekstraktif. Zat – zat ini dapat dipisahkan dari kayu
dengan memakai pelarut air maupun pelarut organik seperti eter atau alkohol. Kebanyakan dari ekstraktif ini terpisahkan dalam proses pembuatan pulp dengan cara
kraft pulping. Anonim, 2003
Universitas Sumatera Utara
2.3. Teori Umum Pulp