Setelah dari unit bleaching selanjutnya dikirim Pulp Machine untuk dikeringkan menjadi lembaran pulp.
Proses di Pulp Machine : 1.
Bleach Screening yaitu pembersihan pulp dari kotoran-kotoran 2.
Forming Section yaitu membentuk lembaran pulp diatas Fourdrinier Wire 3.
Press Section, memadatkan lembaran pulp dengan cara di press 4.
Dryer Section, pengeringan lembaran pulp sampai 10 kandungan air 5.
Cutter Layboy,proses pemotongan lembaran pulp dengan ukuran tertentu
6. Baling Ball, penataan lembaran pulp menjadi bale dan unit setelah
lembaran pulp dibungkus dan diikat pakai kawat selanjutnya siap untuk dikirim ke pelanggan. Suhunan, 2003
2.5. Bahan Kimia dalam Proses Pemutihan
a Sodium hidroksida NaOH
Pada saat klorin dioksida bereaksi dengan lignin dan resin , sebagian besar saja yang dihasilkan tersebut larut dengan air. Karena klorinat lignin dan resin sangat
mudah larut dalam larutan alkali, perlakuan alkali menyusul setelah proses khlorinasi. Sodium hidroksida Caustic soda merupakan salah satu alkali kuat yang
ada. Ini merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Natrium hidroksida NaOH
, juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis
basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari
Universitas Sumatera Utara
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Ia digunakan di berbagai macam
bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur
kayu dan
kertas ,
tekstil ,
air minum ,
sabun dan
deterjen . Natrium hidroksida adalah
basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50. Ia bersifat lembab cair dan secara
spontan menyerap karbon dioksida
dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam
etanol dan
metanol ,
walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH
. Ia tidak larut dalam dietil eter
dan pelarut non-polar lainnya. Larutan
natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
Dalam sebuah industri, khususnya industri kimia kaustik soda atau NaOH memiliki peranan yang sangat penting dalam proses produksi. Dalam pembuatan pulp
dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen dan sebagai pembersih drain, bahan ini kaustik soda berguna sebagai penetralisir sifat keasaman, oleh karenanya
menjadikan kaustik soda sebagai bahan yang memiliki peranan sangat penting dalam industri.
Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida garam dapur, tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti zeolite. Senyawa
natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Natrium hidroksida adalah pokok dasar dalam industri kimia. Dalam massal itu yang paling sering ditangani sebagai air solusi , karena solusi lebih murah dan
lebih mudah ditangani.
Natrium hidroksida perlahan bereaksi dengan kaca untuk membentuk natrium silikat , sehingga kaca sendi dan stopcocks terkena NaOH memiliki kecenderungan
untuk membekukan. Labu dan kaca-berbaris reaktor kimia yang rusak oleh paparan panjang untuk natrium hidroksida panas, dan kaca menjadi buram. Natrium hidroksida
tidak menyerang besi karena besi tidak memiliki amfoter sifat yaitu, hanya larut dalam asam, tidak basa. Beberapa logam transisi , bagaimanapun, mungkin bereaksi
keras dengan natrium hidroksida.
Pada tahun 1986, aluminium jalan kapal tanker di Inggris keliru digunakan untuk mengangkut larutan natrium hidroksida 25, menyebabkan bertekanan isi dan
kerusakan kapal tanker. Bertekanan ini disebabkan oleh gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi antara natrium hidroksida dan aluminium. Tidak seperti NaOH, dengan
hidroksida logam transisi paling tidak larut, dan oleh karena itu sodium hidroksida
Di laboratorium, dengan kontrol yang cermat dari kondisi, logam natrium dapat diisolasi dari elektrolisis dari monohidrat cair dalam versi suhu rendah dari proses
Castner .
Monohidrat tidak perlu dipanaskan agar meleleh, seperti proses menghasilkan cukup panas karena pemanasan ohmik . Namun, harus dimulai dengan sejumlah kecil
air cair untuk menciptakan elektrolit konduktif listrik. Seiring dengan peningkatan suhu sistem, monohidrat akan mulai mencair pada sekitar 65 ° C di atas. Hanya ketika
Universitas Sumatera Utara
suhu mencapai 100 ° C dapat natrium diisolasi. Di bawah suhu ini, air yang dihasilkan akan bereaksi dengan natrium, di atas titik ini, air yang terbentuk akan
didorong dari dalam fase uap, menciptakan reaksi dasarnya anhidrat. Sementara proses ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan proses elektrolitik lain, tidak
disukai oleh ahli kimia yang paling untuk beberapa alasan: kuantitas marjinal natrium diproduksi mendidih pada antarmuka elektroda, sehingga uap yang dilepaskan
terutama terdiri dari oksida natrium diasapi, yang cenderung menetap pada setiap permukaan di dekat dengan konsekuensi korosif.
b Oksigen O
2
Gas oksigen digunakan sebagai salah satu zat pemutih bersama-sama dengan alkali pada tahap ekstraksi. Gas oksigen memperkuat sifat-sifat pulp yang diputihkan. Hal
ini mungkin membuat berkurangnya emisi yang dapat mengganggu terhadap lingkungan.
`Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia
dalam sistem tabel periodik
yang mempunyai lambang O dan
nomor atom 8. Ia mudah bereaksi dengan hampir semua
unsur lainnya utamanya menjadi oksida
. Pada temperatur dan tekanan standar
, dua atom unsur ini
berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas
diatomik dengan
rumus O
2
yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti
protein ,
karbohidrat , dan
lemak , mengandung oksigen. Demikian pula
senyawa anorganik
yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O
2
dihasilkan dari air oleh sianobakteri
, ganggang
, dan tumbuhan selama fotosintesis
, dan digunakan pada respirasi sel
oleh hampir semua makhluk hidup.
Universitas Sumatera Utara
Oksigen beracun bagi organisme anaerob
, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan.
Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yakni proses yang diduga
menjadi sumber energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis.
Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau dengan memanaskan KClO
3
dengan MnO
2
sebagai katalis.
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa dengan rumus kimia O
2
, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan
sering dijelaskan secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga elektron.
Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O
2
. Konfigurasi elektron molekul ini memiliki dua elektron tak berpasangan yang menduduki dua orbital
molekul yang berdegenerasi. Kedua orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat melemahkan orde ikatan dari tiga menjadi dua , sehingga ikatan oksigen diatomik
adalah lebih lemah daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.
Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O
2
bersifat paramagnetik oleh karena spin momen magnetik elektron tak berpasangan molekul tersebut dan energi
pertukaran negatif antara molekul O
2
yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik
Universitas Sumatera Utara
kepada magnet, sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan terbentuk di antara dua kutub magnet kuat.
Oksigen singlet, adalah nama molekul oksigen O
2
yang kesemuaan spin elektronnya berpasangan. Ia lebih reaktif terhadap molekul organik pada umumnya.
Secara alami, oksigen singlet umumnya dihasilkan dari air selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan di troposfer melalui fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang
pendek, dan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai sumber oksigen aktif. Karotenoid pada organisme yang berfotosintesis kemungkinan juga ada pada hewan memainkan
peran yang penting dalam menyerap oksigen singlet dan mengubahnya menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia menyebabkan kerusakan pada jaringan.
c Klorin Dioksida ClO
2
Klorin dioksida adalah salah satu bahan kimia pengoksidasi kuat, kerja dari proses pemutihan ini umumnya dengan cara oksidasi terhadap lignin dan bahan
berwarna yang lainnya . ini digunakan untuk memutihkan pulp yang berkualitas sebab ini memiliki keunikan yang sanggup mengoksidasi bahan yang bukan selulosa
dengan kerusakan pada selulosa yang minimum. Brightness tinggi yang dihasilkan dengan klorin dioksida adalah stabil. Pada bleaching plants, klorin dioksida
digunakan sebagai suatu larutan gas didalam air. Suhunan.2003
Klorin dioksida adalah sangat endotermik senyawa yang dapat terurai sangat keras ketika dipisahkan dari zat-zat menipiskan. Akibatnya, persiapan metode yang
Universitas Sumatera Utara
melibatkan memproduksi solusi itu tanpa melalui tahap fase gas sering lebih disukai. Mengatur penanganan dengan cara yang aman sangat penting.
Lebih dari 95 dari klor dioksida yang diproduksi di dunia saat ini dibuat dari klorat natrium dan digunakan untuk pemutihan pulp . Hal ini dihasilkan dengan
efisiensi tinggi dengan mengurangi klorat natrium dalam larutan asam kuat dengan cocok zat pereduksi seperti metanol , hidrogen peroksida , asam klorida atau sulfur
dioksida teknologi modern berdasarkan metanol atau hidrogen peroksida, karena ini memungkinkan kimia ekonomi terbaik dan tidak ikut menghasilkan unsur klorin.
Reaksi keseluruhan dapat ditulis;
Klorat + Asam + pereduksi → Dioksida Klorin + By-produk
Rute produksi komersial lebih penting menggunakan metanol sebagai zat pereduksi dan asam sulfat untuk keasaman. Dua keuntungan dengan tidak menggunakan proses
klorida berbasis adalah bahwa tidak ada pembentukan unsur klorin, dan natrium sulfat, zat kimia berharga untuk pabrik pulp, adalah sisi-produk. Proses-proses
berbasis metanol memberikan efisiensi tinggi dan dapat dibuat sangat aman.
Sebuah pasar yang lebih kecil, tapi sangat penting, untuk klorin dioksida adalah untuk digunakan sebagai desinfektan. Sejak tahun 1999 proporsi yang tumbuh
dari klor dioksida global dibuat untuk pengolahan air dan lainnya aplikasi skala kecil telah dibuat menggunakan klorat, hidrogen peroksida dan metode asam sulfat, yang
dapat menghasilkan produk klorin bebas pada efisiensi tinggi. Secara tradisional, klorin dioksida untuk aplikasi desinfeksi telah dibuat oleh salah satu dari tiga metode
Universitas Sumatera Utara
menggunakan natrium klorit atau natrium klorit - metode hipoklorit: atau natrium klorit - metode asam klorida:
Semua kimia natrium klorit tiga dapat menghasilkan dioksida klor dengan hasil konversi klorit tinggi, tetapi tidak seperti proses-proses lain metode klorit-HCl
menghasilkan klor dioksida sepenuhnya klorin bebas tetapi menderita dari persyaratan klorit 25 lebih untuk menghasilkan jumlah yang setara klor dioksida . Atau,
hidrogen peroksida efisien dapat digunakan juga dalam aplikasi skala kecil.
Klorin dioksida digunakan terutama 95 untuk pemutihan pulp kayu , tetapi juga digunakan untuk pemutihan dari tepung dan untuk desinfeksi air minum.
Pengolahan air pertama kali digunakan klorin dioksida untuk air minum pada tahun 1944 untuk pengobatan fenol kehancuran. Klorin dioksida diperkenalkan sebagai
desinfektan air minum dalam skala besar pada tahun 1956, ketika Brussels , Belgia , berubah dari klorin dioksida klor.Penggunaannya yang paling umum dalam
pengolahan air adalah sebagai pra- oksidan sebelum klorinasi air minum untuk menghancurkan kotoran air alami.
Sjostrom,E.1995
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI
3.1. Peralatan dan Bahan 3.1.1. Peralatan
1. Menara Klorindioksida Chlorindioksida Do Tower
Ahlstrom 2.
Pencuci Klorindioksida Chlorindioksida Washer Ahlstrom
3. Pencampur Densitas Tinggi High Density Mixer
Ahlstrom 4.
Tanki penyimpanan Feed Tank Ahlstrom
5. Pompa Medium Consistency Pump
Ahlstrom 6.
Pencuci Ekstraksi Extraction Washer Ahlstrom
7. Menara Ekstraksi Extraction Tower.
Ahlstrom 8.
Tanki Filtrasi Filtrate Tank Ahlstrom
9. Stopwatch
Ahlstrom 10.
pH Meter Ahlstrom
11. Termometer
Ahlstrom
3.2.2. Bahan
1. Air
2. Natrium Hidroksida
Teknis 3.
Bubur Pulp 4.
Klorindioksida Teknis
Universitas Sumatera Utara