Pendayagunaan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) dalam upaya mensejahterakan keluarga miskin ( Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung)

PENDAYAGUNAAN KELEMBAGAAN
USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS)
DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN KELUARGA MISKIN
(Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung)

ERNA SUSANTY

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR
DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul
Pendayagunaan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) dalam Upaya
Mensejahterakan Keluarga Miskin (Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan
Cibeunying Kaler Kota Bandung), adalah karya saya sendiri dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian
akhir tugas akhir ini.

Bogor, Desember 2005

Erna Susanty
NRP. A154040045

ABST RAK
ERNA SUSANTY. Pendayagunaan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial
(UKS) dalam upaya mensejahterakan keluarga miskin (Kasus di Kelurahan
Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung). Dibimbing oleh
NURMALA K. PANJAITAN dan SAHARUDDIN.
Kajian tentang Pendayagunaan Kelembagaan UKS menjadi penting sebagai
input untuk reformulasi pembangunan yang berpusat pada rakyat. Hal tersebut
disebabkan karena secara substansial keberadaan Kelembagaan UKS dengan
berbagai bentuk kegiatan UKSnya, bertujuan mengatasi permasalahan
kemasyarakatan (termasuk masalah kemiskinan) dan mendorong masyarakat
menjadi pelaku utama dalam pembangunan. Selain itu kegiatan UKSpun sudah
sejak lama dilaksanakan dan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat

Indonesia. Sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997, maka kegiatan UKS
yang dilakukan masyarakat mendapat respon pemerintah dan dirasakan perlu
untuk dikembangkan menjadi bagian dari pembangunan kesejahteraan sosial.
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan pendekatan
kualitatif,
bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam dan
mengetahui bagaimana masyarakat memahami fenomena dari kelembagaan UKS
tersebut. Untuk pengumpulan datanya yaitu menggunakan teknik : Observas i,
wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus dan studi dokumentasi. Data
yang diperoleh, yang bersifat kualitatif , dianalisis secara deskriptif interpretatif.
Untuk data kuantitatif yang menggambarkan kondisi umum lokasi kajian,
disajikan secara tabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Perancangan
program menggunakan pendekatan partisipatif.
Di kelurahan Cigadung sudah tumbuh dan berkembang pola kelembagaankelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial di tingkat lokal. Namun kenyataan di
lapangan, upaya yang dilakukan kelembagaan tersebut masih belum optimal
dalam pencapaian tujuannya karena keterbatasan yang d imiliki (SDM, dana,
sarana dan prasarana pendukung, kurangnya program yang bersifat pemberdayaan
dan
kurangnya dukungan dari pemerintah setempat/stakeholders yang
mempunyai perhatian terhadap permasalahan kemasyarakatan ), serta tidak

adanya sinergitas antar kelembagaan UKS yang ada.
Upaya pendayagunaan dilakukan dengan meningkatkan sumber internal dan
eksternal yang dimiliki kelembagaan tersebut agar terjalin interaksi dan integrasi
kegiatan UKS yang harmonis. Melalui kegiatan diskusi kelompok terfokus dengan
melakukan langkah -langkah : analisis kebutuhan, identifikasi sumber, mobilisasi
dan manajemen sumber, maka telah terbentuk jaringan kerjasama/sinergitas antar
kelembagaan UKS dalam suatu wadah/wahana kesejahteraan sosial berbasiskan
masyarakat (WKSBM). Kegiatan penanganan masalah kemiskinan yang dapat
dilakukan dalam program kegiatan WKSBM, yakni : (1) melakukan identifying
issues, (2) Pro poor advocacy, (3) Delivering social services dan (4) mediating
local communities. Keberadaan WKSBM yang makin melembaga dalam
masyarakat, diharapkan akan meringankan beban masyarakat dan pemerintah
dalam pelaksanaan pembangunan , khususnya dalam mensejahterakan keluarga
miskin.

PENDAYAGUNAAN KELEMBAGAAN
USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS)
DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN KELUARGA MISKIN
(Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung)


ERNA SUSANTY

Tugas Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magiste r Profesional pada
Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005

Judul Tugas Akhir

: Pendayagunaan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan
Sosial (UKS) dalam upaya mensejahterakan keluarga
miskin
( Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying
Kaler Kota Bandung)


Nama

: ERNA SUSANTY

NIM

: A154040045

DISETUJUI
KOMISI PEMBIMBING

Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS., DEA
Ketua

Ir. Saharuddin, M.Si
Anggota

Ketua Program Studi Magister
Profesional Pengembangan Masyarakat


Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS.

Prof. Dr. Ir. Sjafrida Manuwoto, M.Sc.

Tanggal Ujian : 9 Desember 2005

Tanggal Lulus :

© Hak cipta milik Erna Susanty, tahun 2005
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis
dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya
dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopi, mikrofilm, dan sebagainya.

PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir
Kajian Pengembangan Masyarakat sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan

studi pada Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB), Program Studi
Magister Pengembangan Masyarakat, Konsentrasi Pekerjaan Sosial. Judul Kajian
Pengembangan
Masyarakat
ini
adalah
“PENDAYAGUNAAN
KELEMBAGAAN USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS) DALAM
UPAYA MENSEJAHTERAKAN KELUARGA MISKIN (Kasus di Kelurahan
Cigadung Kecamatan C ibeunying Kaler Kota Bandung)”
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalamdalamnya kepada :
1.
Ibu Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS, DEA dan Bapak Ir. Saharuddin, MSi
selaku Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama
penulisan Kajian Pengembangan Masyarakat ini.
2.
Ibu Dra. Winati Wigna, MDS selaku Penguji luar Komisi yang banyak
memberikan masukan untuk perbaikan kajian ini.
3.
Bapak Ketua Program Studi dan Dosen -dosen Program Studi

Pengembangan
Masyarakat
yang
telah
membekali
ilmu-ilmu
Pengembangan Masyarakat.
4.
Bapak Dr. Marjuki, M.Sc Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
(STKS) Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti sekolah Pasca Sarjana Profesional Pengembangan
Masyarakat Institut Pertanian Bogor.
5.
Suami, dan anak -anakku tercinta, Ibu, adik dan kakak serta teman-teman
yang telah memberikan dorongan, do’a, semangat dan pengertian selama
menempuh pendidikan ini sampai selesai.
6.
Semua pihak yang telah membantu penulis hingga dapat terselesaikannya
kajian ini.
Semoga kajian Pengembangan Masyarakat ini dapat memberikan

sumbangan kepada pihak -p ihak yang akan meneliti lebih lanjut dan bermanfaat
sebagai bahan masukan bagi Pemerintahan Lokal dalam Pendayagunaan
Kelembagaan UKS berbasis Masyarakat.

Bogor, Desember 2005

Erna Susanty

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon, Propinsi Jawa Barat, pada tanggal 11
Oktober 1966 dari pasangan Umar Mudiarto dan Muryati. Penulis menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kesambi Dalam II pada tahun 1979 di
Kota Cirebon. Pada tahun 1982 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Cirebon. Pada tahun 1985 menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Cirebon. Pada tahun 1991
menyelesaikan pendidikan program Sarjana (S1) pada Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.
Penulis menikah dengan Drs. Iri Sapria pada tahun 1991 dan telah
dikaruniai 3 orang anak, yaitu : Reza Nandya Rinaldi (Alm), Dimas Pramudya
Rinaldi (11 tahun), Dhi’fan Fauzan Rinaldi (6 tahun).

Pada tahun 1992 penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
pada Departemen Sosial RI., dan ditempatkan di Kantor Wilayah Departemen
Sosial Propinsi Sulawesi Tengah. Tahun 2000 penulis dipindahtugaskan pada
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sampai sekarang.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................

xiv


PENDAHULUAN .......................................................................................................

1

Latar Belakang .................................................................................................

1

Perumusan Masalah .........................................................................................

4

Tujuan Kajian ...................................................................................................

7

TINJAUAN TEORITIS................................................................................................

8

Kesejahteraan Sosial, Sumber Kesejahteraan Sosial
dan Pendayagunaannya ...................................................................................

8

Pengertian Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) dan Kelembagaan
UKS dalam Pengembangan Masyarakat .........................................................

11

Tinjauan tentang Kemiskinan dan Keluarga ....................................................

14

Konsep Pemberdayaan dalam Pengembangan Masyarakat .............................

16

Modal Sosial dalam Pengembangan Masyarkat ..............................................

19

Kerangka Pemikiran .........................................................................................

20

METODOLOGI KAJIAN ...........................................................................................

25

Tipe Kajian dan Strategi Kajian .......................................................................

25

Lokasi dan Waktu Kajian .................................................................................

25

Subyek Kajian, Cara Pengumpulan dan Teknik Analisis Data ........................

26

Subyek Kajian ......................................................................................

26

Pengumpulan Data ...............................................................................

27

Teknik Analisis Data ............................................................................

28

Perancangan dan Penyusunan Program Kerja .................................................

28

Kajian Pengembangan Masyarakat

x

PETA SOSIAL SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL KELURAHAN
CIGADUNG KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG ........

30

Lokasi ...........................................................................................................

30

Kependudukan .............................................................................................

34

Sistem Ekonomi............................................................................................

36

Struktur Komunitas .....................................................................................

38

Kelembagaaan dan Organisasi Sosial ..........................................................

41

Lembaga Kekerabatan/Solidaritas ...................................................

41

Lembaga Ekonomi ...........................................................................

42

Lembaga Pendidikan .......................................................................

43

Lembaga Keagamaan .................. ...................................................

43

Lembaga Pemerintahan ...................................................................

44

Sumber Daya Lokal ......................................................................................

45

Pendayagunaan Kelembagaaan Lokal ..........................................................

46

Pemetaan Permasalahan, Kebutuhan dan Sumber Kesejahteraan Sosial .....

47

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT .........................

52

Kegiatan Pengembangan Masyarakat melalui Program Terpadu
Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera
(P2WKSS) ....................................................................................................

52

Pengembangan Ekonomi Lokal dari Kegiatan P2WKSS .................

56

Evaluasi Program P2WKSS .............................................................

57

Program Pengembangan Masyarakat melelui Kegaitan Koperasi Warga ....

58

Pengembangan Ekonomi Lokal Kegiatan Koperasi Warga..............

60

Evaluasi Kegiatan Koperasi Warga ..................................................

61

Ikhtisar Program Pengembangan Masyarakat ..............................................

62

ANALISIS PENDAYAGUNAAN KELEMBAGAAN USAHA
KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS) ......................................................................

65

Profil Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Cigadung
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung ...............................................

65

Kelompok Rereongan ........................................................................

66

Kajian Pengembangan Masyarakat

PENDAYAGUNAAN KELEMBAGAAN
USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS)
DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN KELUARGA MISKIN
(Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung)

ERNA SUSANTY

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR
DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul
Pendayagunaan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) dalam Upaya
Mensejahterakan Keluarga Miskin (Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan
Cibeunying Kaler Kota Bandung), adalah karya saya sendiri dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian
akhir tugas akhir ini.

Bogor, Desember 2005

Erna Susanty
NRP. A154040045

ABST RAK
ERNA SUSANTY. Pendayagunaan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial
(UKS) dalam upaya mensejahterakan keluarga miskin (Kasus di Kelurahan
Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung). Dibimbing oleh
NURMALA K. PANJAITAN dan SAHARUDDIN.
Kajian tentang Pendayagunaan Kelembagaan UKS menjadi penting sebagai
input untuk reformulasi pembangunan yang berpusat pada rakyat. Hal tersebut
disebabkan karena secara substansial keberadaan Kelembagaan UKS dengan
berbagai bentuk kegiatan UKSnya, bertujuan mengatasi permasalahan
kemasyarakatan (termasuk masalah kemiskinan) dan mendorong masyarakat
menjadi pelaku utama dalam pembangunan. Selain itu kegiatan UKSpun sudah
sejak lama dilaksanakan dan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat
Indonesia. Sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997, maka kegiatan UKS
yang dilakukan masyarakat mendapat respon pemerintah dan dirasakan perlu
untuk dikembangkan menjadi bagian dari pembangunan kesejahteraan sosial.
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan pendekatan
kualitatif,
bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam dan
mengetahui bagaimana masyarakat memahami fenomena dari kelembagaan UKS
tersebut. Untuk pengumpulan datanya yaitu menggunakan teknik : Observas i,
wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus dan studi dokumentasi. Data
yang diperoleh, yang bersifat kualitatif , dianalisis secara deskriptif interpretatif.
Untuk data kuantitatif yang menggambarkan kondisi umum lokasi kajian,
disajikan secara tabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Perancangan
program menggunakan pendekatan partisipatif.
Di kelurahan Cigadung sudah tumbuh dan berkembang pola kelembagaankelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial di tingkat lokal. Namun kenyataan di
lapangan, upaya yang dilakukan kelembagaan tersebut masih belum optimal
dalam pencapaian tujuannya karena keterbatasan yang d imiliki (SDM, dana,
sarana dan prasarana pendukung, kurangnya program yang bersifat pemberdayaan
dan
kurangnya dukungan dari pemerintah setempat/stakeholders yang
mempunyai perhatian terhadap permasalahan kemasyarakatan ), serta tidak
adanya sinergitas antar kelembagaan UKS yang ada.
Upaya pendayagunaan dilakukan dengan meningkatkan sumber internal dan
eksternal yang dimiliki kelembagaan tersebut agar terjalin interaksi dan integrasi
kegiatan UKS yang harmonis. Melalui kegiatan diskusi kelompok terfokus dengan
melakukan langkah -langkah : analisis kebutuhan, identifikasi sumber, mobilisasi
dan manajemen sumber, maka telah terbentuk jaringan kerjasama/sinergitas antar
kelembagaan UKS dalam suatu wadah/wahana kesejahteraan sosial berbasiskan
masyarakat (WKSBM). Kegiatan penanganan masalah kemiskinan yang dapat
dilakukan dalam program kegiatan WKSBM, yakni : (1) melakukan identifying
issues, (2) Pro poor advocacy, (3) Delivering social services dan (4) mediating
local communities. Keberadaan WKSBM yang makin melembaga dalam
masyarakat, diharapkan akan meringankan beban masyarakat dan pemerintah
dalam pelaksanaan pembangunan , khususnya dalam mensejahterakan keluarga
miskin.

PENDAYAGUNAAN KELEMBAGAAN
USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS)
DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN KELUARGA MISKIN
(Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung)

ERNA SUSANTY

Tugas Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magiste r Profesional pada
Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005

Judul Tugas Akhir

: Pendayagunaan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan
Sosial (UKS) dalam upaya mensejahterakan keluarga
miskin
( Kasus di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying
Kaler Kota Bandung)

Nama

: ERNA SUSANTY

NIM

: A154040045

DISETUJUI
KOMISI PEMBIMBING

Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS., DEA
Ketua

Ir. Saharuddin, M.Si
Anggota

Ketua Program Studi Magister
Profesional Pengembangan Masyarakat

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS.

Prof. Dr. Ir. Sjafrida Manuwoto, M.Sc.

Tanggal Ujian : 9 Desember 2005

Tanggal Lulus :

© Hak cipta milik Erna Susanty, tahun 2005
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis
dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya
dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopi, mikrofilm, dan sebagainya.

PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir
Kajian Pengembangan Masyarakat sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
studi pada Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB), Program Studi
Magister Pengembangan Masyarakat, Konsentrasi Pekerjaan Sosial. Judul Kajian
Pengembangan
Masyarakat
ini
adalah
“PENDAYAGUNAAN
KELEMBAGAAN USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS) DALAM
UPAYA MENSEJAHTERAKAN KELUARGA MISKIN (Kasus di Kelurahan
Cigadung Kecamatan C ibeunying Kaler Kota Bandung)”
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalamdalamnya kepada :
1.
Ibu Dr. Nurmala K. Panjaitan, MS, DEA dan Bapak Ir. Saharuddin, MSi
selaku Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama
penulisan Kajian Pengembangan Masyarakat ini.
2.
Ibu Dra. Winati Wigna, MDS selaku Penguji luar Komisi yang banyak
memberikan masukan untuk perbaikan kajian ini.
3.
Bapak Ketua Program Studi dan Dosen -dosen Program Studi
Pengembangan
Masyarakat
yang
telah
membekali
ilmu-ilmu
Pengembangan Masyarakat.
4.
Bapak Dr. Marjuki, M.Sc Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
(STKS) Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti sekolah Pasca Sarjana Profesional Pengembangan
Masyarakat Institut Pertanian Bogor.
5.
Suami, dan anak -anakku tercinta, Ibu, adik dan kakak serta teman-teman
yang telah memberikan dorongan, do’a, semangat dan pengertian selama
menempuh pendidikan ini sampai selesai.
6.
Semua pihak yang telah membantu penulis hingga dapat terselesaikannya
kajian ini.
Semoga kajian Pengembangan Masyarakat ini dapat memberikan
sumbangan kepada pihak -p ihak yang akan meneliti lebih lanjut dan bermanfaat
sebagai bahan masukan bagi Pemerintahan Lokal dalam Pendayagunaan
Kelembagaan UKS berbasis Masyarakat.

Bogor, Desember 2005

Erna Susanty

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon, Propinsi Jawa Barat, pada tanggal 11
Oktober 1966 dari pasangan Umar Mudiarto dan Muryati. Penulis menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kesambi Dalam II pada tahun 1979 di
Kota Cirebon. Pada tahun 1982 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Cirebon. Pada tahun 1985 menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Cirebon. Pada tahun 1991
menyelesaikan pendidikan program Sarjana (S1) pada Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.
Penulis menikah dengan Drs. Iri Sapria pada tahun 1991 dan telah
dikaruniai 3 orang anak, yaitu : Reza Nandya Rinaldi (Alm), Dimas Pramudya
Rinaldi (11 tahun), Dhi’fan Fauzan Rinaldi (6 tahun).
Pada tahun 1992 penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
pada Departemen Sosial RI., dan ditempatkan di Kantor Wilayah Departemen
Sosial Propinsi Sulawesi Tengah. Tahun 2000 penulis dipindahtugaskan pada
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sampai sekarang.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................

xiv

PENDAHULUAN .......................................................................................................

1

Latar Belakang .................................................................................................

1

Perumusan Masalah .........................................................................................

4

Tujuan Kajian ...................................................................................................

7

TINJAUAN TEORITIS................................................................................................

8

Kesejahteraan Sosial, Sumber Kesejahteraan Sosial
dan Pendayagunaannya ...................................................................................

8

Pengertian Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) dan Kelembagaan
UKS dalam Pengembangan Masyarakat .........................................................

11

Tinjauan tentang Kemiskinan dan Keluarga ....................................................

14

Konsep Pemberdayaan dalam Pengembangan Masyarakat .............................

16

Modal Sosial dalam Pengembangan Masyarkat ..............................................

19

Kerangka Pemikiran .........................................................................................

20

METODOLOGI KAJIAN ...........................................................................................

25

Tipe Kajian dan Strategi Kajian .......................................................................

25

Lokasi dan Waktu Kajian .................................................................................

25

Subyek Kajian, Cara Pengumpulan dan Teknik Analisis Data ........................

26

Subyek Kajian ......................................................................................

26

Pengumpulan Data ...............................................................................

27

Teknik Analisis Data ............................................................................

28

Perancangan dan Penyusunan Program Kerja .................................................

28

Kajian Pengembangan Masyarakat

x

PETA SOSIAL SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL KELURAHAN
CIGADUNG KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG ........

30

Lokasi ...........................................................................................................

30

Kependudukan .............................................................................................

34

Sistem Ekonomi............................................................................................

36

Struktur Komunitas .....................................................................................

38

Kelembagaaan dan Organisasi Sosial ..........................................................

41

Lembaga Kekerabatan/Solidaritas ...................................................

41

Lembaga Ekonomi ...........................................................................

42

Lembaga Pendidikan .......................................................................

43

Lembaga Keagamaan .................. ...................................................

43

Lembaga Pemerintahan ...................................................................

44

Sumber Daya Lokal ......................................................................................

45

Pendayagunaan Kelembagaaan Lokal ..........................................................

46

Pemetaan Permasalahan, Kebutuhan dan Sumber Kesejahteraan Sosial .....

47

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT .........................

52

Kegiatan Pengembangan Masyarakat melalui Program Terpadu
Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera
(P2WKSS) ....................................................................................................

52

Pengembangan Ekonomi Lokal dari Kegiatan P2WKSS .................

56

Evaluasi Program P2WKSS .............................................................

57

Program Pengembangan Masyarakat melelui Kegaitan Koperasi Warga ....

58

Pengembangan Ekonomi Lokal Kegiatan Koperasi Warga..............

60

Evaluasi Kegiatan Koperasi Warga ..................................................

61

Ikhtisar Program Pengembangan Masyarakat ..............................................

62

ANALISIS PENDAYAGUNAAN KELEMBAGAAN USAHA
KESEJAHTERAAN SOSIAL (UKS) ......................................................................

65

Profil Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Cigadung
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung ...............................................

65

Kelompok Rereongan ........................................................................

66

Kajian Pengembangan Masyarakat

xi

Koperasi Warga (KOPAGA) dan Program Bantuan Kredit Mikro
PPMK ..............................................................................................

70

Kelembagaan Sosial : PKK dan LPM .............................................

75

Kelompok Pengajian Al-Mutazam ..................................................

79

Analisis Kapasitas dan Faktor-faktor Pendukung/Penghambat
Kelembagaan UKS .......................................................................................

83

Analisis Jaringan Intra Komunitas ...............................................................

90

RANCANGAN STRATEGI PEMBENTUKAN JARINGAN KELEMBAGAAN
UKS DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN KELUARGA MISKIN .............

96

Pendekatan dan Strategi Pembentukan Jaringan Kelembagan UKS .............

96

Tujuan dan Sasaran ........................................................................................

102

Rancangan Strategi Pembentukan Jaringan Kelembagaan UKS ...................

102

Kontribusi Keberadaan Jaringan Kerjasama Kelembagaan UKS WKSBM
Dalam Mensejahterakan Keluarga Miskin .....................................................

104

Program Aksi ..................................................................................................

108

SIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................................

110

Simpulan .........................................................................................................

110

Rekomendasi ...................................................................................................

111

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................

112

LAMPIRAN ...............................................................................................................

116

Kajian Pengembangan Masyarakat

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

Jadual Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat
Di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler
Kota Bandung tahun 2004/2005 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

Tabel 2

Rincian Responden, Informan dan Cara Pengumpulan Data

27

Tabel 3

Orbitasi, Waktu Tempuh dan Letak Kelurahan Cigadung . .

31

Tabel 4

Luas lahan Kelurahan Cigadung Berdasarkan
Penggunaannya Tahun 2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

31

Tabel 5

Komposisi Jumlah Penduduk Kelurahan Cigadung Berdasarkan
Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
34

Tabel 6

Komposisi Penduduk Kelurahan Cigadung Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tabel 7

36

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Tahun 2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

37

Kelembagaan Sosial yang ada di Kelurahan Cigadung
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2003 . . .

44

Tabel 9

Profil Kelembagaan UKS di Kelurahan Cigadung . . . . . . . . . .

82

Tabel 10

Analisis Kapasitas Kelembagaan UKS di Kelurahan Cigadung
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2005 . . . . 87

Tabel 11

Analisis Masalah dan Cara Mengatasi Masalah dalam
Rangka Pendayagunaan Kelembagaan UKS . .. . . . . . . . . . . . 99

Tabel 12

Rancangan Strategi P embentukan Jaringan
Kelembagaan UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 102

Tabel 8

Kajian Pengembangan Masyar akat

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1
Gambar 2

Kerangka Pemikiran Pendayagunaan Kelembagaan UKS
dalam Upaya Mensejahterakan Keluarga Miskin . . . . . . . . . . .

24

Peta Lokasi Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying
Kaler Kota Bandung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

33

Gambar 3

Piramida Penduduk Kelurahan Cigadung berdasarkan Usia
dan Jenis Kelamin Tahun 2003 (per 100 orang) . . . . . . . . . . . . 35

Gambar 4

Sistem pelapisan sosial penduduk Kelurahan Cigadung
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung . . . . . . . . . . . . . . 41

Gambar 5

Jaringan Intra Komunitas Kelurahan Cigadung Tahun 2005. . . 93

Gambar 6

Pendekatan dan Strategi Pembentukan Jaringan
Kelembagaan UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 101

Kajian Pengembangan Masyar akat

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Peta Kelurahan Cigad ung ...............................................................................

117

Surat Keputusan Dekan Sekolah Pascasarjana IPB .......................................

118

Catatan Hasil PRA ………………………………………………………….. 119
Daftar Hadir Peserta Diskusi Kelompok Terfokus ………………………….. 123
Foto-foto Kegiatan Kajian …………………………………………………… 125

Kajian Pengembangan Masyar akat

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 yang berkepanjangan
dan diikuti oleh krisis diberbagai bidang

telah berdampak ke berbagai sektor,

mengganggu sendi-sendi kehidupan masyarakat, khususnya penduduk miskin yang
menunjukkan angka yang terus meningkat jumlahnya. Hasil SUSENAS tahun 1996
dan 1999 BPS mengungkapkan bahwa jumlah penduduk miskin telah bertambah
hampir 50 % sebagai dampak dari krisis ekonomi. Pada periode tersebut jumlah
rumah tangga miskin telah pula bertambah dari sekitar 6,36 juta KK menjadi 9,64
juta KK.
Upaya penanganan kemiskinan telah dilakukan pemerintah melalui program
bimbingan, bantuan dana dan penyediaan fasilitas yang ditujukan untuk
meningkatkan kelembagaan, partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan

(seperti

program

P2KP,

program

Pemberdayaan

Masyarakat

Kelurahan, UED-SP, dan lain-lain), namun pada akhirnya belum mampu mengatasi
kemiskinan secara menyeluruh. Berbagai laporan evaluasi

program-program

pembangunan yang dilakukan selama ini, menunjukkan bahwa masyarakat menjadi
ketergantungan

pada bantuan-bantuan pemerintah.

Program-program yang

dilaksanakan lebih berorientasi pada pemenuhan target pembangunan dan kurang
memperhatikan keberlanjutan program, proses pendidikan dan pelembagaan
pembangunan.
Belajar dari kegagalan pembangunan pada tiga dekade terakhir, maka terjadi
perubahan paradigma pembangunan dari sentralistik menjadi desentralistik.
Pemerintah

kini sudah mencanangkan pendekatan pembangunan yang bersifat

demokratis dalam arti bersifat memulihkan otonomi (kedaulatan) masyarakat lokal.
Indikasinya adalah dengan diberlakukannya undang-undang no. 22/1999 tentang
otonomi daerah, yang memberikan kewenangan pemerintah daerah dan masyarakat
lokal untuk menyelenggarakan pembangunan sesuai kebutuhannya. Pemerintah saat
ini berupaya untuk mengedepankan inisiatif dan mengoptimalkan segenap potensi

Kajian Pengembangan Masyarakat

2

yang dimiliki masyarakat dalam pembangunan.

Masyarakat berperan sebagai

pelaksana utama pembangunan termasuk pembangunan kesejahteraan sosial,
sedangkan pemerintah hanya sebatas pendukung/fasilitator saja. Esensi dari
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta

kesejahteraan

masyarakat

secara

menyeluruh

tidak

hanya

menjadi

tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga masyarakat.
Kegiatan kajian di lapangan menunjukkan, dengan dipulihkannya kewenangan
masyarakat lokal dalam penyelenggaraan pembangunan telah menumbuhkan
kesadaran sejumlah anggota masyarakat untuk melaksanakan pembangunan di
wilayahnya sesuai dengan yang diinginkannya dan ditujukan untuk kesejahteraan
bersama. Selain itu terbatasnya kemampuan pemerintah dan akses yang sulit dalam
menjangkau program-program pembangunan, telah pula mendorong sejumlah
anggota masyarakat untuk melaksanakan kegiatan usaha kesejahteraan sosial (UKS)
dalam suatu wadah atau kelompok yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan
kemasyarakatan ataupun mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan usaha kesejahteraan sosial di lokasi kajian, dilaksanakan masyarakat
melalui berbagai bentuk kegiatan. Masyarakat sudah mulai memanfaatkan potensipotensi/sumber kesejahteraan sosial yang ada ( SDM, SDA dan sumberdaya sosial)
termasuk memanfaatkan kelembagaan-kelembagaan usaha kesejahteraan sosial yang
merupakan sumberdaya sosial. Kegiatan usaha kesejahteraan sosial dilakukan melalui
berbagai perkumpulan, kelompok, maupun kelembagaan. Aktifitas ini dikembangkan
baik oleh individu, keluarga maupun kelompok
Hasil pengamatan pada saat kajian menunjukkan sudah tumbuh dan
berkembang pola kelembagaan usaha kesejahteraan sosial di tingkat lokal dalam
bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Lembaga kesejahteraan sosial yang tumbuh secara alamiah dan berkembang dari
kelembagaan tradisional, seperti :

kelompok arisan,

kelompok pengajian,

kelompok PKK dengan berbagai kegiatan; posyandu, posbindu dan dasa wisma
ataupun lembaga pemberdayaan kemasyarakatan yang ada di tingkat kelurahan.

Kajian Pengembangan Masyarakat

3

b. Kelompok-kelompok pelayanan sosial di tingkat masyarakat lokal, seperti : LSM
dalam bidang bantuan keuangan dan koperasi warga.
Keberadaan kelembagaan usaha kesejahteraan sosial tersebut merupakan
potensi, sumber sekaligus sebagai alat bagi masyarakat untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial. Usaha kesejahteraan sosial yang bersumberdayakan masyarakat
tersebut perlu dikembangkan, karena diharapkan kelembagaan UKS di masyarakat
akan lebih mampu berperan dalam usaha mencegah, mengatasi dan mengantisipasi
berbagai permasalahan sosial yang tumbuh dan berkembang di tingkat masyarakat
atau lokal. Selain itu usaha kesejahteraan sosial yang makin melembaga dalam
masyarakat, akan meringankan beban masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan.
Namun disadari sepenuhnya, bahwa upaya yang telah dilakukan oleh
perkumpulan, kelompok, lembaga maupun pranata sosial yang berbasiskan
masyarakat pada akar rumput tersebut masih memiliki kelemahan baik sarana,
prasarana maupun kegiatannya. Kelemahan pada sarana atau prasarana yaitu
menyangkut minimnya fasilitas dan dana untuk

kegiatan, serta kurangnya

pengetahuan para pelaku usaha kesejahteraan sosial tersebut dalam mengelola
kegiatan. Kelemahan pada kegiatan, yaitu kegiatan yang dilaksanakan tidak
berkelanjutan, kurang terorganisir, tidak/kurang adanya program kegiatan yang
bersifat pemberdayaan, serta tidak adanya kolaborasi antar kelembagaan, sehingga
pencapaian kesejahteraan sosial tidak optimal.
Oleh karena

itu, kajian pengembangan masyarakat difokuskan pada

pendayagunaan kelembagaan UKS. Proses pendayagunaan itu sendiri

pada

hakekatnya merupakan proses pemberdayaan dari kelembagaan UKS tersebut.
Kegiatan

pemberdayaan

memperkuat,

dimaksudkan

mengembangkan

dan

untuk

menumbuhkan,

mendayagunakan

potensi

membangun,
dan

sumber

kelembagaan kesejahteraan sosial secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan
kontribusinya dalam mensejahterakan keluarga miskin dan mengatasi permasalahan
kemasyarakatan pada umumnya. Selain itu

melalui

upaya pendayagunaan

diharapkan masyarakat dapat lebih mengenali permasalahannya dan secara mandiri

Kajian Pengembangan Masyarakat

4

mengatasi permasalahan

tersebut serta melaksanakan kegiatan pengembangan

masyarakat sesuai aspirasinya.
Hasil kajian inipun diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, khususnya
Departemen Sosial RI sebagai pelaksana teknis bidang pembangunan kesejahteraan
sosial . Selain itu dapat memberikan bahan masukan bagi pemerintah lokal dalam
pemberdayaan kelembagaan UKS yang

ada di masyarakat, sehingga

memberikan kontribusi dalam mensejahterakan

mampu

keluarga miskin dan mengatasi

permasalahan kemasyarakatan yang terjadi.

Perumusan Masalah
Berbagai permasalahan sosial sebagaimana umumnya yang terjadi pada
masyarakat perkotaan juga dijumpai dilokasi kajian. Salah satu permasalahan sosial
yang selalu menarik untuk dikaji

adalah masalah kemiskinan perkotaan yang

frekuensinya menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil
SUSENAS 2002 jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan
adalah sebesar 37,5 juta jiwa, dimana sebagian besar tinggal di daerah kumuh
perkotaan.
Bahwa masalah kemiskinan masih menjadi penyebab munculnya berbagai
permasalahan sosial, demikian halnya yang terjadi di lokasi kajian. Permasalahan
anak putus sekolah, rendahnya kualitas kesehatan dan gizi keluarga, kenakalan
anak/remaja, pekerja anak di bawah umur, konflik sosial, pengangguran adalah wujud
nyata sebagai akibat kemiskinan yang dialami sebagian warga masyarakat. Berbagai
upaya telah dilakukan masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan yang
terjadi.
Kegiatan usaha kesejahteraan sosial merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
upaya mengatasi permasalahan sosial baik secara individu, keluarga ataupun
masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan UKS tidak hanya
meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

secara

ekonomi

saja,

tetapi

juga

mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan sosial, sehingga diharapkan masyarakat
dapat menampilkan peranan sosial sebaik-baiknya. Kegiatan - kegiatan UKS tersebut

Kajian Pengembangan Masyarakat

5

telah dilaksanakan masyarakat di lokasi kajian. Keberadaan kelompok-kelompok atau
kelembagaan dalam kegiatan usaha kesejahteraan sosial yang dilaksanakan sejumlah
anggota masyarakat, seperti; majelis taklim (kelompok pengajian), koperasi warga
ataupun kelompok rereongan

telah dirasakan manfaatnya, baik dalam mengatasi

permasalahan kemasyarakatan secara individual, keluarga ataupun kelompok. Melalui
lembaga/organisasi berbasis komunitas inilah masyarakat dapat menemukan solusi
dari

permasalahan

yang

dihadapi

ataupun

untuk

melaksanakan

kegiatan

kemasyarakatan secara bersama.
Namun yang menjadi permasalahan adalah berbagai permasalahan baik yang
berasal dari dalam (internal) maupun

luar (eksternal) seringkali menyebabkan

kelembagaan ataupun kelompok-kelompok kegiatan masyarakat yang bergerak di
bidang usaha kesejahteraan sosial tersebut sepertinya menjadi kurang berdaya.
Permasalahan internal, berkaitan dengan kapasitas yang dimiliki kelembagaan
seperti : dana, sarana, prasarana dan kegiatan pelayanan usaha kesejahteraan sosial
yang dilaksanakan. Pada kajian ini dapat dicontohkan, kelompok warga yang sepakat
mendirikan koperasi warga dengan tujuan mengatasi permasalahan ekonomi yang
dialami sebagian besar anggota masyarakat. Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa bantuan pinjaman permodalan saja tidak cukup mengatasi permasalahan yang
terjadi, akan tetapi bantuan pendampingan dalam usaha ekonomi produktif yang
dilaksanakan masyarakat perlu juga dilakukan, untuk keberlanjutan dari kegiatan
yang dilakukan. Demikian halnya dengan kelembagaan/kelompok rereongan ataupun
pengajian yang menjadi fokus kajian, kegiatan yang dilaksanakan bersifat sementara
dalam arti tidak ada upaya pemberdayaan yang dilakukan. Kegiatan usaha
kesejahteraan sosial, khususnya yang ditujukan untuk membantu keluarga miskin
sebatas bantuan saja, tidak ada upaya pemberdayaan yang dapat menjadikan keluarga
miskin tersebut nantinya dapat menjadi mandiri dan swadaya dalam mengatasi
permasalahannya. Permasalahan internal lainnya yang dijumpai berkaitan dengan
dana, yakni dana yang dimiliki kelembagaan yang ada di masyarakat, seringkali
tidak cukup untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kelompok PKK yang
merupakan kelembagaan bentukkan pemerintah dan keberadaannya masih dibutuhkan

Kajian Pengembangan Masyarakat

6

masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah; dengan kegiatan posyandu
dan penyuluhan sosial, dalam pelaksanaan kegiatan kurang lancar karena terbentur
minimnya dana yang dimiliki.
Selain

permasalahan-permasalahan

sebagaimana

diuraikan

di

atas,

permasalahan yang berasal dari luar kelembagaan juga menjadi hambatan dalam
pencapaian tujuan dari masing-masing kelembagaan tersebut. Kurang/tidak adanya
dukungan dari pemerintah setempat untuk tumbuh dan berkembangnya kelembagaankelembagaan

yang

telah

ada.

Pemerintah

cenderung

membentuk

kelembagaan/organisasi baru untuk mengatasi permasalahan kemasyarakatan. Dalam
kondisi demikian, maka kelembagaan lokal yang berbasis komunitas menjadi
terpengaruh perkembangannya, bahkan ada diantaranya dalam keadaan stagnasi dan
disorganisasi. Tidak adanya sinergitas dalam pelaksanaan kegiatan UKS juga
menyebabkan terjadinya tumpang tindih dalam pelayanan sosial yang ditujukan bagi
masyarakat, khususnya pelayanan sosial bagi masyarakat tidak mampu/miskin.
Pelayanan sosial/bantuan kepada masyarakat miskin yang dilakukan kelembagaan
sifatnya sektoral dan insidental, sehingga program kegiatan tidak dapat mengatasi
permasalahan akar kemiskinan sesungguhnya.
Untuk itu diperlukan suatu upaya pendayagunaan pada kelompok/kelembagaan
UKS berbasis masyarakat tersebut. Upaya pendayagunaan dimaksud pada hakekatnya
merupakan upaya pemberdayaan, yakni mengutamakan inisiatif dan kreasi
masyarakat dengan strategi memberi kekuatan (power) kepada kelembagaan tersebut,
sehingga diharapkan keberdayaannya dapat mensejahterakan masyarakat khususnya
keluarga miskin. Menyadari hal yang demikian, perlu adanya suatu media atau
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat yang dapat mempertemukan atau
menjembatani kerjasama sinergis dari kelembagaan-kelembagaan tersebut, sehingga
tujuan mensejahterakan keluarga miskin dan masyarakat pada umumnya dapat
tercapai lebih optimal.

Kajian Pengembangan Masyarakat

7

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka perumusan masalah pada kajian ini adalah :
a. Bagaimana karakteristik kemiskinan (keluarga miskin) yang ada di masyarakat
kelurahan Cigadung ?
b. Bagaimana bentuk/profil dan pendayagunaan kelembagaan UKS yang dimiliki
masyarakat di kelurahan Cigadung ?
c. Bagaimana kapasitas yang dimiliki kelembagaan UKS dan faktor-faktor apa yang
mendukung/menghambat dalam pelaksanaan kegiatan kelembagaan UKS di
kelurahan Cigadung ?
d. Bagaimanakah bentuk jaringan intra komunitas yang terjadi di kelurahan
Cigadung ?
e. Bagaimanakah strategi pembentukan jaringan kelembagaan UKS yang tepat
dalam mensejahterakan keluarga miskin ?

Tujuan Kajian
Kajian bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan strategi pendayagunaan yang
tepat bagi kinerja kelembagaan UKS sehingga dapat memberikan kontribusi dalam
mensejahterakan masyarakat, khususnya keluarga miskin.
Secara khusus kajian ini bertujuan :
a.

Mengetahui dan memahami permasalahan kemiskinan (keluarga miskin) yang
terdapat di komunitas kelurahan Cigadung.

b. Mengetahui

dan

mengidentifikasi

profil

kelembagaan

UKS

serta

pendayagunaannya di masyarakat kelurahan Cigadung dalam mengatasi
permasalahan sosial, khususnya permasalahan kemiskinan.
c.

Menganalisis kapasitas yang dimiliki kelembagaan UKS dan faktor pendukung/
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan kelembagaan UKS yang terdapat di
kelurahan Cigadung.

d. Mengidentifikasi bentuk jaringan intra komunitas yang terjadi di kelurahan
Cigadung.
e.

Menyusun rancangan program/strategi pembentukan jaringan yang tepat bagi
kelembagaan usaha kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat.

Kajian Pengembangan Masyarakat

TINJAUAN TEORITIS
Kesejahteraan Sosial, Sumber Kesejahteraan Sosial dan Pendayagunaannya
Undang-undang RI nomor 6 tahun 1974 tentang Ketentuan -ketentuan
Pokok Kesejahteraan Sosial memberikan batasan Kesejahteraan Sosial sebagai
berikut :
“ Suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual
yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan
batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan
usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial
yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan
Pancasila “.
Definisi lain tentang kesejahteraan sosial menurut batasan PBB yakni sebagai,
Kegiatan -kegiatan yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu individu
atau

masyarakat

meningkatkan

guna

memenuhi

kesejahteraan

selaras

kebutuhan-kebutuhan

dasarnya

dan

dengan

keluarga

dan

kepentingan

masyarakat (Suharto Edi, 1997).
Selanjutnya mengacu pendapat tersebut, kesejahteraan sosial sebagai suatu
institusi dan bidang kegiatan menunjuk pada kegiatan-kegiatan yang terorganisir
yang diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta
yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap
pemecahan masalah dan peningkatan kesejahteraan/kualitas kehidupan individu,
kelompok dan masyarakat. Organisasi atau kelembagaan yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial disebut sebagai lembaga kesejahteraan
sosial.
Berdasarkan pengertian kesejahteraan sosial

tersebut, maka dapat

disimpulkan kesejahteraan sosial merujuk pada :
a. Kondisi statis atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhankebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial.
b. Kondisi dinamis, yakni suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yang terorganisir
untuk mencapai kondisi statis di atas.

Kajian Pengembangan Masyarakat

9

c. Institusi, arena atau bidang kegiatan melibatkan lembaga kesejahteraan sosial
dan

berbagai

profesi

kemanusiaan

yang

menyelenggarakan

usaha

kesejahteraan sosial dan atau pelayanan sosial.
Pembangunan kesejahteraan sosial sendiri berorientasi dan berwawasan ke
depan, searah dengan perubahan dan perkembangan masyarakat. Sasaran
pembangunan kesejahteraan sosial adalah seluruh masyarakat dari berbagai latar
dan golongan dengan prioritas utama para penyandang masalah sosial.
Tujuan pembangunan kesejahteraan sosial menurut Departemen Sosial R.I.
seperti yang tertuang dalam Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Depsos
R.I. (2003), adalah terwujudnya tata kehidupan dan penghidupan yang
memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha dan
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, baik perorangan, keluarga, kelompok dan
komunitas masyarakat dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia serta nilai
sosial budaya setempat.
Selanjutnya merujuk pendapat Suharto (2003) mengemukakan bahwa
kesejahteraan keluarga merupakan suatu keadaan keberfungsian individu dan
keluarga dalam melaksanakan aktifitas hidupnya yang ditandai dengan
terpenuhinya kebutuhan dasar (sandang,pangan dan papan), terpenuhinya akses
terhadap kesehatan, pendidikan dan transportasi serta mampu menampilkan
peranan sosial dan mengatasi permasalahan sosial secara mandiri.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial
keluarga ditunjukkan pada kondisi-kondisi yang memungkinkan terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga. Pemenuhan kebutuhan ini akan
berpengaruh pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan keluarga, sehingga
pada gilirannya akan berpengaruh pula pada kemampuan pelaksanaan peran
sosial anggota keluarga.
Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang dirasakan baik oleh individu,
keluarga ataupun masyarakat secara luas, maka sumber adalah sesuatu yang
memiliki nilai dan dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dan
memenuhi kebutuhan.
Hermawati (2001 : 70 – 71) mengategorikan ada tiga jenis sumber yang dapat
digali dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu :

Kajian Pengembangan Masyarakat

10

a. Sumber daya manusia (human resources), yaitu sumber yang diperoleh
dari
manusia berupa tenaga, pikiran, kekuatan, ketrampilan dan
s

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Program Asuransi Kesejahteraan Sosial Oleh Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia Di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli

1 45 124

Penguatan Kelembagaan Usaha Simpan Pinjam RW 01 Kelurahan Babakan Asih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung Propinsi Jawa Barat

0 16 169

Pemberdayaan Penjaja Makanan Keliling di RW 10 Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Propinsi Jawa Barat

0 9 10

Jaminan sosial berbasis komunitas bagi pekerja mandiri sektor informal dalam upaya pengembangan jenis perlindungan sosial: studi kasus di Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung

0 12 288

Strategi bisnis pemancingan saung awi Rancakendal di kecamatan Cibeunying Kaler, kota Bandung

0 9 105

IMPLEMENTASI JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT MISKIN DI KOTA SURAKARTA Implementasi Jaminan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Miskin di Kota Surakarta (Studi Kasus di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Kota Surakarta).

0 0 19

IMPLEMENTASI JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT MISKIN DI KOTA SURAKARTA Implementasi Jaminan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Miskin di Kota Surakarta (Studi Kasus di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Kota Surakarta).

0 1 13

PERKEMBANGAN INDUSTRI KAOS SABLON DI KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG TAHUN 1995-2008 :kajian sosial ekonomi.

0 0 55

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN PRA AKADEMIK PADA BALITA OLEH KADER POSYANDU DI KELURAHAN NEGLASARI KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG.

0 0 29

PERKEMBANGAN INDUSTRI KAOS SABLON DI KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG TAHUN 1995-2008 KAJIAN SOSIAL-EKONOMI.

1 1 53