Efektivitas Program Kegiatan Radio Pertanian Ciawi (RPC) dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian

EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN RADIO PERTANIAN
CIAWI (RPC) DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
PERTANIAN

PIA ADELIA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Program
Kegiatan Radio Pertanian Ciawi (RPC) dalam Pengembangan Masyarakat
Pertanian adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2014

Pia Adelia
NIM I34100149

ABSTRAK
PIA ADELIA. Efektivitas Program Kegiatan Radio Pertanian Ciawi (RPC) dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian. Dibimbing oleh AMIRUDDIN SALEH.
Seiring dengan perkembangan jaman, radio tidak hanya menyampaikan
informasi siaran secara on air, namun juga disertai dengan siaran off air untuk
semakin meningkatkan efektivitas radio dan menjangkau pendengar yang di luar
jangkauan siaran on air. Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan radio yang aktif
dalam kegiatan on air dan off air dalam memajukan dunia pertanian dan
mengembangkan masyarakat petani untuk mendapatkan informasi terbaru.
Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam
pengembangan masyarakat pertanian yang dilihat dari kegiatan off air. Penelitian
ini adalah penelitian metode sensus dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
yang didukung pendekatan kualitatif. Berdasarkan analisis uji statistik regresi linier

dengan responden sebanyak 32 orang diperoleh bahwa karakteristik pendengar off
air secara umum tidak memiliki pengaruh nyata terhadap efektivitas RPC dalam
pengembangan masyarakat pertanian, hanya berpengaruh pada faktor tingkat
pendidikan, sedangkan untuk faktor program kegiatan off air secara umum
memiliki pengaruh nyata terhadap efektivitas RPC dalam pengembangan
masyarakat pertanian.
Kata kunci: program kegiatan off air, efektivitas, pengembangan masyarakat.

ABSTRACT
PIA ADELIA. Effectiveness of Radio Pertanian Ciawi Activity Programme in the
Development of Agricultural Community. Supervised by AMIRUDDIN SALEH.
In accordance with the developments of the times, radio not only convey
information on air broadcast in but also accompanied by a off air broadcast to
further improve the effectiveness of radio and reach out to a hearer outside the reach
of on air broadcast. Radio Pertanian Ciawi (RPC) active in on air and off air
activities in advanced the world of agriculture and develop community farmers to
get the latest information. This research aimed to see the effectiveness of Radio
Pertanian Ciawi in the development of agricultural people are viewed from the
activities of off air. This study is a research method of census by using quantitative
approach that supported a qualitative approach. Based on the analysis of linear

regression statistical tests with a total of 32 respondents were obtained that the
characteristics of off air listeners generally don't have a real influence on the
effectiveness of the RPC in the development of agricultural communities,
influential factors on the only level of education, and for the factor program
activities off air in general have a real influence on the effectiveness of the RPC in
the development of agricultural communities.
Keywords: off air activity programme, effectiveness, community development.

EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN RADIO PERTANIAN
CIAWI (RPC) DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
PERTANIAN

PIA ADELIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Judul Skripsi : Efektivitas Program Kegiatan Radio Pertanian Ciawi (RPC) dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian
Nama
: Pia Adelia
NIM
: I34100149

Disetujui oleh

Dr Ir Amiruddin Saleh, MS
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus: _________________

i

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Efektivitas Program Kegiatan Radio Pertanian Ciawi dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian” ini dengan baik dan tepat waktu sebagai
syarat untuk menjadi sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, di
Fakultas Ekologi Manusia, Intitut Pertanian Bogor.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen pembimbing skripsi Bapak Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan kritik selama jalannya
proses penulisan skripsi ini hingga akhirnya dapat terselesaikan, terimaksih juga
penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Hadiyanto, MSi sebagai penguji utama dan
Bapak Ir. Fredian Tonny, MS sebagai penguji wakil dari departemen atas saran dan
masukannya, terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

kedua orang tua tercinta, Ayah Wahyudi N. Alim, Mamah S. Wahyuni, Denise
Adelia, Chandra Tri Wahyudi dan segenap teman-teman terdekat penulis, Ratu
Anna, Sarah Isaura, Putri Rodiah, Dwi Rahayu, Umi Athiah, Rima Febrina, Shita
Renita, dan Nurul Fitriyanti juga teman-teman satu bimbingan yakni Saskia
Kencana dan Ibnu, tidak lupa pula teman-teman seperjuangan KPM 47 yang telah
memberikan dukungan, motivasi, inspirasi, bantuan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar.
Terimakasih yang sebesar-besarnya pun tidak lupa penulis ucapkan kepada
semua pihak-pihak yang terlibat, khususnya kepada sekretariat Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Radio Pertanian Ciawi beserta para informannya,
Kantor Desa Karya Utama Kecamatan Cikeudal, dan para masyarakat responden di
Desa Karya Utama. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca dan semua pihak.

Bogor, Juni 2014

Pia Adelia

ii


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Masalah Penelitian .............................................................................................. 3
Tujuan Penelitian ................................................................................................. 3
Kegunaan Penelitian ............................................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
Program Radio ..................................................................................................... 4
Efektivitas Program Siaran .................................................................................. 5
Pengembangan Masyarakat ................................................................................. 7
Khalayak Pendengar ............................................................................................ 9
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Program Siaran Radio .............................. 10
Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 11
Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 12
Definisi Operasional .......................................................................................... 13
PENDEKATAN LAPANGAN ............................................................................. 16
Desain Penelitian ............................................................................................... 16

Lokasi dan Waktu .............................................................................................. 16
Teknik Pemilihan Responden dan Informan ..................................................... 17
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 17
Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................................ 17
Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 18
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................................. 19
Gambaran Umum Desa Penelitian .................................................................... 19
Kondisi Geografi............................................................................................ 19
Kondisi Demografi ........................................................................................ 20
Profil Radio Pertanian Ciawi (RPC) ................................................................. 21
Sejarah Radio Pertanian Ciawi (RPC) ........................................................... 21
Stuktur Organisasi Radio Pertanian Ciawi (RPC) ......................................... 23
Program Kegiatan Radio Pertanian Ciawi (RPC) .......................................... 24
Segmen dan Format Siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC)............................ 26

iii

Khalayak Pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC) ...................................... 27
KARAKTERISTIK PETANI PENDENGAR OFF AIR SIARAN RADIO
PERTANIAN CIAWI, FAKTOR PROGRAM KEGIATAN OFF AIR, DAN

FAKTOR KEGIATAN ON AIR ........................................................................... 28
Karakteristik Pendengar Off Air ........................................................................ 28
Umur .............................................................................................................. 28
Tingkat Pendidikan ........................................................................................ 29
Tingkat Lama Mengikuti Kegiatan ................................................................ 29
Tingkat Motivasi Mengikuti Kegiatan ........................................................... 30
Faktor Program Kegiatan Off Air ...................................................................... 30
Materi Kegiatan ............................................................................................. 31
Tingkat Kesesuaian Waktu ............................................................................ 31
Penyampaian Narasumber ............................................................................. 32
Lingkungan Kegiatan ..................................................................................... 33
Faktor Program Kegiatan On Air Radio Pertanian Ciawi ................................. 33
Materi Siaran On Air...................................................................................... 34
Kesesuaian Waktu.......................................................................................... 34
Penyampaian Penyiar ..................................................................................... 35
Kualitas Siaran ............................................................................................... 35
EFEKTIVITAS RADIO PERTANIAN CIAWI DALAM PENGEMBANGAN
MASYARAKAT PERTANIAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA ..................................................................................... 37
Efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian

........................................................................................................................... 37
Tingkat Pengetahuan...................................................................................... 37
Tingkat Keterampilan .................................................................................... 38
Pengaruh Karakteristik Pendengar dengan Efektivitas Radio Pertanian Ciawi
Dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian ................................................... 39
Pengaruh Umur terhadap Efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian ........................................................... 39
Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Efektivitas Radio Pertanian Ciawi
dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian ................................................ 40
Pengaruh Tingkat Lama Mengikuti Kegiatan terhadap Efektivitas Radio
Pertanian Ciawi dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian ...................... 41
Pengaruh Tingkat Motivasi terhadap Efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian ........................................................... 41
Pengaruh Faktor Program Kegiatan Off Air dengan Efektivitas Radio Pertanian
Ciawi Dalam Pengembangan Masyarakat ......................................................... 42

iv

Pengaruh Materi Kegiatan terhadap Efektivitas RPC dalam Pengembangan
Masyarakat Pertanian ..................................................................................... 43

Pengaruh Tingkat Kesesuaian Waktu terhadap Efektivitas RPC dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian ........................................................... 43
Pengaruh Penyampaian Narasumber terhadap Efektivitas RPC dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian ........................................................... 44
Pengaruh Lingkungan Kegiatan terhadap Efektivitas RPC dalam
Pengembangan Masyarakat Pertanian ........................................................... 45
PENUTUP ............................................................................................................. 46
Simpulan ............................................................................................................ 46
Saran .................................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47
LAMPIRAN .......................................................................................................... 49
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 62

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Sebaran lahan Desa Karya Utama, kecamatan Cikeudal,
Kabupaten Pandeglang, Banten................................................ 19

Tabel 2

Sebaran penduduk menurut mata pencaharian pokok
masyarakat Desa Karya Utama, Kecamatan Cikeudal,
Kabupaten Pandeglang, Banten...............................................

Tabel 3

20

Sebaran jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
masyarakat Desa Karya Utama, Kecamatan Cikeudal,
Kabupaten Pandeglang, Banten................................................ 21

Tabel 4

Program acara unggulan on air Radio Pertanian Ciawi........... 25

Tabel 5

Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel
karakteristik pendengar off air.................................................

Tabel 6

28

Jumlah dan persentase responden berdasarkan penilaian
terhadap faktor program kegiatan off air Radio Pertanian
Ciawi (RPC)............................................................................. 31

Tabel 7

Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel
program kegiatan off air........................................................... 32

Tabel 8

Jumlah dan persentase efektivitas Radio Pertanian Ciawi
dalam pengembangan masyarakat di Desa Karya Utama,
Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang,Banten............. 37

Tabel 9

Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel
efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam pengembangan
masyarakat pertanian...............................................................

Tabel 10

38

Hasil uji statistik karakteristik pendengar off air terhadap
Efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam pengembangan
masyarakat pertanian...............................................................

Tabel 11

39

Hasil uji statistik faktor program kegiatan off air terhadap
efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam pengembangan
masyarakat pertanian...............................................................

42

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Kerangka pemikiran..............................................................

12

Gambar 2

Struktur organisasi Radio Pertanian Ciawi (RPC)...............

23

Gambar 3

Komposisi persentase kegiatan on air Radio Pertanian
Ciawi (RPC)..........................................................................

25

Gambar 4

Jejaring mitra kerja Radio Pertanian Ciawi (RPC)...............

26

Gambar 5

Pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC)............................. 27

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Jadwal kegiatan penelitian skripsi tahun 2014.................

49

Lampiran 2

Peta lokasi........................................................................

50

Lampiran 3

Daftar nama responden di Desa Karya Utama,
Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang, Banten..... 51

Lampiran 4

Kuesioner..........................................................................

52

Lampiran 5

Contoh hasil uji statistik...................................................

56

Lampiran 6

Panduan wawancara mendalam........................................

58

Lampiran 7

Hasil wawancara mendalam.............................................

59

Lampiran 8

Dokumentasi kegiatan....................................................... 61

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bergerak semakin
cepat diiringi dengan perkembangan media massa yang semakin memiliki banyak
peran pula, diantaranya di bidang hiburan, pendidikan, pengetahuan, dan
pengembangan masyarakat. Media massa sebagai saluran informasi berperan untuk
menumbuhkan dan memperkuat dukungan masyarakat berupa partisipasi di dalam
proses pembangunan (McQuail 1987). Salah satu kendala di Indonesia dalam
pengembangan masyarakat adalah terbatasnya komunikasi antara pemerintah
dengan masyarakat, khususnya untuk masyarakat pedesaan. Diperlukan adanya
media penyiaran sebagai saluran yang menghubungkan antara pemerintah dan
masyarakat pedesaan agar kesenjangan komunikasi dapat teratasi. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, penyiaran adalah
kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan sarana transmisi
darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio
melalui udara, kabel dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak
dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Media siaran yang dianggap efektif dalam mengurangi kesenjangan
komunikasi untuk kalangan masyarakat pedalaman adalah radio. Penyiaran radio
adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan informasi
dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, yang didalamnya terdapat program
yang teratur dan berkesinambungan (Riswandi 2009).
Penelitian ini menghubungkan antara konsep pengembangan masyarakat
dengan program kegiatan radio siaran. Menurut Palmer (2004) dalam Rihadini
(2012) pengembangan masyarakat adalah sebuah proses dimana suatu komunitas
diperkuat untuk kreatif membantu memenuhi kebutuhan sendiri: fisik, spiritual,
mental, psikologis, sosial, ekonomi dan politik, dimana siaran radio diharapkan
mampu menjembatani para pengembang masyarakat dalam melakukan
pengembangan masyarakat. Terdapat beberapa tingkatan peran sosial radio sebagai
media masyarakat adalah (1) radio sebagai media penyampaian informasi dari satu
pihak ke pihak lain; (2) radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk
mempengaruhi kebijakan; (3) radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua
pendapat berbeda atau diskusi untuk mencari solusi bersama yang paling
menguntungkan; dan (4) radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam
semangat kemanusiaan dan kejujuran (Effendy 1991). Pengembangan masyarakat
merupakan usaha untuk memberikan kesempatan bagi pendengar untuk berbicara
memberikan opini secara langsung dengan pendengar lainnya. Menurut Peigh et al.
(1979) pendengar diajak untuk berbicara mengenai pendapatnya tentang masalah
yang terjadi di kehidupan sehari-hari yang memungkinkan pendengar tersebut
untuk meningkatkan kondisi kehidupannya melalui berbagai pengalaman dengan
orang lain maupun dari informasi yang disebarluaskan melalui radio. Banyaknya
media yang tumbuh sekarang ini merupakan salah satu bukti pentingnya dan
banyaknya informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu peran dari radio,
yaitu berfungsi sebagai salah satu pemenuhan informasi bagi masyarakat, tidak

2

hanya untuk masyarakat perkotaan tetapi juga untuk masyarakat di daerah
pedesaan, khususnya masyarakat petani yang sangat membutuhkan informasi
terbaru seputar dunia pertanian. Seiring dengan perkembangan jaman radio tidak
hanya menyampaikan informasi siaran secara on air, namun juga disertai dengan
siaran off air untuk semakin meningkatkan efektivitas radio dan menjangkau
pendengar yang di luar jangkauan siaran on air.
Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan stasiun radio di bawah naungan
lembaga Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) yang
didirikan sebagai media penyiaran yang dapat mengurangi kesenjangan informasi
dan komunikasi antara pihak pemerintah dan masyarakat pertanian. Radio
Pertanian Ciawi, didirikan dan mengudara tanggal enam Februari 2004. Bernaung
di bawah PT. Radio Pertanian Ciawi dengan akte pendirian perusahaan terbatas
Nomor 15 tanggal 18 Mei 2005. Keberadaan Radio Pertanian Ciawi (RPC)
sekaligus sebagai media Departemen Pertanian Republik Indonesia (DEPTAN RI)
dalam upaya meningkatkan proses pengembangan masyarakat pertanian melalui
informasi, dimana melalui RPC para pendengar memiliki akses informasi yang
lebih luas untuk mengajukan aspirasi, opini, dan pendapat, khususnya seputar
informasi pertanian. Radio sebagai upaya dalam pengembangan masyarakat
dibuktikan pula dalam penelitian Hapsari (2008) yang mengatakan bahwa Radio
Pertanian Ciawi (RPC) merupakan media komunikasi dalam rangka pengembangan
masyarakat pertanian, khususnya bagi petani yang berada di Provinsi Jawa Barat.
Selain program kegiatan on air, RPC juga melakukan program kegiatan off air
seperti penyuluhan dan diklat seputar dunia pertanian. Desa Karya Utama adalah
desa yang berada di Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Desa ini adalah salah satu daerah yang termasuk dalam kunjungan siaran RPC. Di
Desa Karya Utama Kecamatan Cikeudal tersebut terdapat Pusat Pelatihan Pertanian
dan Pedesaan Swadaya (P4S) dengan nama P4S Srikandi, dan diketahui bahwa P4S
Srikandi telah melakukan kerja sama dengan pihak RPC dan PPMKP dalam
kegiatan off air berupa siaran “Teropong Desa” dan diklat tentang “Pelatihan
Inkubator Agribisnis (PIA)” yang melibatkan para petani di Desa Karya Utama
sebagai audien.
Efektivitas dalam sebuah program kegiatan radio sangatlah penting yaitu
bagaimana membuat program yang benar-benar menarik, berkesan dan banyak
dikunjungi. Efektivitas merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana program
mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan, maka dalam sebuah efektivitas bisa
terlihat apakah tujuan yang diinginkan dari suatu program siaran radio sesuai atau
tidak dengan apa yang diinginkan (Yudela 2011). Efektivitas program radio dalam
upaya pengembangan masyarakat adalah program radio yang dapat memberikan
dampak kepada para pendengar radio on air maupun off air, yaitu dalam tingkat
pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu, lalu menjadi paham dan mengetahui cara
mengaplikasikan khususnya seputar dunia pertanian dan perubahan dalam
keterampilan dari tidak bisa menjadi bisa.

3

Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah
penelitian yang dapat dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Seperti apa faktor karakteristik pendengar off air dalam mempengaruhi
efektivitas Radio Pertanian Ciawi dalam pengembangan masyarakat pertanian?
2. Seperti apa faktor program kegiatan off air dalam mempengaruhi efektivitas
Radio Pertanian Ciawi dalam pengembangan masyarakat pertanian?
3. Bagaimana cara pandang Radio Pertanian Ciawi dalam penyusunan program
kegiatan on air ?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini di antaranya adalah untuk mengetahui dan
menganalisis:
1. Faktor karakteristik pendengar off air yang mempengaruhi efektivitas Radio
Pertanian Ciawi dalam pengembangan masyarakat pertanian.
2. Faktor program kegiatan off air yang mempengaruhi efektivitas Radio
Pertanian Ciawi dalam pengembangan masyarakat pertanian.
3. Cara pandang Radio Pertanian Ciawi dalam penyusunan program kegiatan on
air.

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai efektivitas
program kegiatan Radio Pertanian Ciawi (RPC) sebagai media dalam
mengembangkan masyarakat pertanian, maka dari itu penelitian ini diharapkan
memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yakni:
1. Bagi kalangan akademisi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi yang layak untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Bagi kalangan masyarakat. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu
membantu masyarakat, khususnya untuk masyarakat petani dalam
meningkatkan pengetahuan dan informasi seputar program kegiatan Radio
Pertanian Ciawi.
3. Bagi instansi terkait. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi
masukan, saran, dan perbaikan guna meningkatkan kualitas kegiatan on air dan
off air sehingga mampu menjadi radio yang lebih dikenal masyarakat secara
luas dan memiliki khalayak pendengar yang lebih banyak.

4

TINJAUAN PUSTAKA
Program kegiatan radio yang selama ini telah banyak berkembang dan
disiarkan mampu membantu khalayak dalam memperoleh informasi terbaru,
mendapatkan hiburan dan menambah pengetahuan, pengelolaan program kegiatan
khususnya dalam hal perencanaan program diselenggarakan dengan kesadaran
bahwa kegiatan tersebut memiliki kekuatan yang besar dalam membangun
masyarakat. Efektivitas program kegiatan radio diharapkan mampu membantu
proses pengembangan masyarakat, namun tidak secara keseluruhan program radio
yang disajikan selama ini telah dianggarp efektif dalam pengembangan masyarakat.
Untuk melihat efektivitas program kegiatan radio dalam pengembangan
masyarakat, diperlukan adanya pemahaman dari hal-hal berikut, yakni: (1) program
radio; (2) efektivitas program siaran; (3) pengembangan masyarakat; (4) khalayak
pendengar; dan (5) faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program siaran.

Program Radio
Siaran radio (broadcasting) merupakan institusi kemasyarakatan seperti
media massa lainnya, institusi ini dapat dilihat dari keberadaannya sebagai suatu
organisasi yang menjalankan fungsi penyiaran informasi, baik secara tunggal
maupun melalui sistem jaringan (network) dengan satu pusat yang mengendalikan
penyiaran informasi (Siregar 2001).
Sejalan dengan pengembangan radio di ajang yang kompetitif, menjadikan
setiap pengelola radio siaran perlu membuat suatu pola atau bentuk dalam programprogramnya. Kata Program berasal dari bahasa Inggris “programme” yang berarti
acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiennya, dengan demikian program memiliki
pengertian yang sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang
membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media
penyiaran. Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau
pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini adalah audiens
(Triartanto 2010).
Suatu program harus membuat format siaran yang dianggap relevan, beserta
implementasinya pada wilayah program dan pemasaran. Tujuan penentuan format
siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik, dan untuk kesiapan
berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran, yang nantinya
pemenuhan tujuan ini tersangkut paut dengan efektivitas program siaran (Riswandi
2009).
Menyajikan program siaran untuk disampaikan kepada pendengar,
memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai perilaku pendengar. Seperti
yang dikatakan oleh Morissan (2005) berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap
media secara ringkas dapat dikelompokan dalam empat tujuan, yaitu:
1. Pengetahuan. Seseorang menggunakan media massa untuk mengetahui sesuatu
atau memperoleh tentang suatu informasi.
2. Hiburan. Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan, dan orang
mencari hiburan salah satunya kepada media massa.

5

3.

Kepentingan sosial. Isi media menjadi perbincangan yang hangat. Media
memberikan kesamaan landasan untuk membicarakan masalah sosial.
4. Pelarian. Orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan santai tetapi
juga sebagai bentuk pelarian.
Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan salah satu radio yang menyiarkan
program-program siaran yang lebih dikhususkan untuk masyarakat pedesaan dan
pertanian. Penyaluran pesan melalui RPC tidak dapat dipungkiri sangat berperan
dalam memenuhi kebutuhan informasi pada petani dan berperan dalam
mengembangkan pengetahuan dan sikap petani (Ariyani 2008). Dikarenakan sifat
materi siaran dari program siaran pedesaan sesuai dengan informasi pertanian maka
durasi atau waktu siaran juga harus disesuaikan dengan waktu luang para petani
sehingga materi yang disiarkan dapat tersampaikan kepada para petani.
Pada suatu program kegiatan radio, ada kegiatan yang bersifat on air dan off
air, dimana kegiatan yang bersifat on air adalah kegiatan yang dilakukan di dalam
rutinitas radio seperti siaran dan berbagai kegiatan yang diadakan di dalam studio
radio dan berhubungan dengan siaran radio tersebut. Peran off air di radio siaran
tidak kalah pentingnya dengan kegiatan program on air, dengan tim kreatif yang
dimiliki off air keberadaan radio siaran semakin diakui pendengarnya. Biasanya
tugas off air menangani kegiatan di darat semacam menggelar pentas musik,
seminar, penyuluhan dan studi wisata (Triartanto 2010). Dari kegiatan off air pula
pemasukan iklan bisa diperoleh bahkan mampu menunjang program on air radio
siaran. Radio Pertanian Ciawi adalah salah satu radio yang aktif untuk program
kegiatan off air, dikarenkan RPC berada di bawah PPMKP, RPC sering berkunjung
ke desa-desa untuk melakukan kegiatan siaran, penyuluhan, diklat dan promosi.
Menurut penelitian Putra (2012) pada kegiatan promosi melalui acara off air
Bandung Acoustic Festival and Dance Competition di Bandung Radio 95,2 FM,
isi acara juga harus menarik hati penonton berawal dari master of ceremony (MC),
bintang tamu, peserta kompetisi mampu membujuk atau mempengaruhi penonton
menikmati acara tersebut. Hasil studi yang diperoleh menunjukkan bahwa divisi off
air adalah divisi yang menangani kegiatan promosi acara on air yang dilaksanakan
di luar studio. Hal ini terbukti, dengan adanya acara off air, maka semakin
meningkatnya jumlah pendengar Bandung Radio 95,2 FM.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, dapat dikatakan program adalah
segala sesuatu yang ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan
audiennya, dalam suatu program kegiatan radio. Program kegiatan terbagi menjadi
dua kegiatan, yaitu kegiatan on air dan kegiatan off air, kegiatan on air adalah
segala kegiatan siaran yang dilakukan di dalam studio radio, sedangkan kegiatan
off air adalah kegiatan yang dilakukan di luar radio seperti acara pentas seni dan
musik, seminar, penyuluhan dan studi wisata.

Efektivitas Program Siaran
Efektivitas merupakan seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana
orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa
apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu,
biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif (Ravianto 1985). Efektivitas
sebagai ukuran suksesnya organisasi didefinisikan sebagai kemampuan organisasi

6

untuk mencapai segala keperluannya. Ini berarti bahwa organisasi mampu
menyusun dan mengorganisasikan sumber daya untuk mencapai tujuan (Hodge
1984), sedangkan Georgopolous dan Tannembaum (1985) mengemukakan bahwa
efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu
organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga
mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran, dengan kata lain,
penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan.
Efektivitas program bisa dilihat dari seberapa besar pendengar yang ikut
berpartisipasi atau ikut serta dalam sebuah program yang dilakukan selain itu
efektivitas juga meninjau apakah ada efek (pengaruh, akibat, kesan), atau sesuatu
yang menunjukkan ketercapaian terhadap tujuan yang ditetapkan (Yudela 2011).
Efektivitas suatu program siaran bukan hanya sekedar dilihat melalui kasat
mata, tetapi diperlukan kriteria-kriteria tertentu untuk mengukur efektivitas tersebut
Streers (1985) dalam Rihadini (2012) menyebutkan bahwa adanya tiga ukuran
efektivitas, yakni;
1. Pencapaian tujuan. Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan
harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan
akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan
pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya.
Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor, yaitu kurun waktu dan sasaran.
2. Integrasi. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu
organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan
komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut
proses sosialisasi.
3. Adaptasi. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
Menurut penelitian Aninditha (2011) efektivitas dapat diukur pula melalui
teori EPIC Model, yaitu empathy (empati), persuation, (persuation), impact
(dampak), dan communication (komunikasi). Empati dilihat dari segi penerimaan
khalayak pendengar dalam menerima program siaran, persuasi dilihat melalui
perubahan sikap pendengar, dampak dilihat dari perubahan pemahaman pendengar
dan komunikasi dilihat dari intensitas komunikasi yang dilakukan pendengar dalam
menyebarluaskan informasi yang didapatkan dari siaran radio.
Berlo (1960) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang menentukan
efektivitas proses komunikasi dari sumber adalah tingkat pengetahuan, baik
pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan, sikapnya sendiri maupun
tentang ciri-ciri penerimanya.
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2005).
Menurut Notoatmodjo (2005) tingkat pengetahuan terdiri dari enam tingkatan,
yakni; tahu, memahami, aplikasi, analisa, sintesis dan evaluasi, adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1. Tahu (know). Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu ”tahu” ini

7

adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehention). Memahami artinya sebagai suatu kemampuan
untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana
dapat menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap
objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi (Application). Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil
(sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis). Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan
materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain
5. Evaluasi (Evaluation). Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Unsur efek dalam komunikasi massa merupakan unsur yang menentukan
sejauh mana suatu proses komunikasi massa yang menggunakan saluran media
massa dapat mempengaruhi khalayak penerima pesan yang disampaikan sumber
atau komunikator. Wiryanto (2006) mendefinisikan efek komunikasi sebagai setiap
perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, karena menerima pesan-pesan dari
suatu sumber. Efek komunikasi massa yang ditimbulkan adalah pada perubahan
pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan perilaku (Wiryanto 2006).
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Aninditha (2011) dikatakan bahwa
program siaran radio efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
pendengar aktif maupun pasif untuk menghadapi dan memecahkan masalah
kehidupan di kalangan masyarakat dan efektivitas program dapat ditingkatkan
dengan memperbaiki kualitas materi siaran dan kualitas penyiar.
Berdasarkan beberapa penjelasan dan penelitian yang telah disebutkan
diatas, efektivitas program siaran dapat dilihat dari pencapaian tujuan awal mula
ditentukannya suatu program, integrasi, dan adapatasi, lalu dapat dilihat pula
melalui perubahan tingkat pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan perilaku
yang terjadi dari diri penerimanya.

Pengembangan Masyarakat
Pengembangan masyarakat (community development) merupakan suatu
proses pembangunan yang menuju ke arah yang lebih baik, sebagai suatu
perencanaan sosial perlu berlandaskan pada asas-asas sebagai berikut yaitu (1)
komunitas dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan; (2)
mensinerjikan strategi komphrehensif pemerintah, pihak-pihak terkait (related
parties) dan partisipasi warga; (3) membuka akses warga atas bantuan profesional,

8

teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi warga; dan (4)
mengubah perilaku profesional agar lebih peka pada kebutuhan, perhatian, dan
gagasan warga komunitas (Ife 1995).
Menurut Sumodinigrat (2009) dalam Rihadini (2012) pemberdayaan
masyarakat merupakan upaya pemerintah untuk mendorong akselerasi penurunan
angka kemiskinan yang berbasis partisipasi yang diharapkan dapat menciptakan
proses penguatan sosial yang dapat mengantar masyarakat miskin menuju
masyarakat yang madani, sejahtera, berkeadilan serta berlandaskan iman dan
takwa. Maka dari itu pengembangan masyarakat dapat diukur dari perubahan
tingkat kesejahteraan.
Secara konseptual, pemberdayaan (empowerment) menunjuk pada
kemampuan orang yang lemah sehingga ia mampu dan memiliki kekuatan dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya seperti bebas dari kelaparan, kebodohan serta
menjangkau sumber-sumber produksi yang memungkinkan mereka meningkatkan
pendapatannya, memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan, berpartisipasi
dalam pembangunan (Supanggyo 2008). Dengan pemberdayaan orang memperoleh
pengetahuan, ketrampilan dan kekuasaan untuk mempengaruhi kehidupannya.
Pada kapasitas ekonomi, mereka mempunyai kemampuan memanfaatkan dan
mengelola mekanisme produksi, distribusi dan pertukaran barang dan jasa (Suharto
2005). Menurut Supanggyo (2008) pemberdayaan petani dapat diukur melalui
tingkat pengetahuan, tingkat ketrampilan petani, peran pendampingan penyuluh
dan partisipasi petani.
Beberapa tingkatan peran sosial radio sebagai media masyarakat adalah (1)
radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain; (2) radio
sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan; (3)
radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda atau diskusi
untuk mencari solusi bersama yang paling menguntungkan; dan (4) radio sebagai
sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran
(Effendy 1991). Hal ini menunjukan bahwa program siaran radio merupakan
program yang mendukung pengembangan masyarakat dimana program siaran akan
memberikan informasi-informasi yang menjadi kebutuhan masyarakat, dan
informasi yang didapatkan oleh masyarakat akan merubah perilaku masyarakat dan
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai berbagai informasi. Program
radio yang bersifat interaktif yang mampu melibatkan partisipasi dan membuka
akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara tidak langsung juga
merupakan salah satu bentuk pengembangan masyarakat.
Peigh (1979) dalam Hapsari (2008) menjelaskan bahwa peranan radio dalam
menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan masyarakat yaitu
membantu masyarakat menghadapi masalah, mencoba memberitahukan kepada
masyarakat yang hidup di pedalaman dan tidak berpendidikan atau buta huruf
tentang ide-ide baru, pelayanan atau produk yang dapat memperbaiki taraf hidup
mereka, maka salah satu cara yang dapat menjadi solusi adalah melalui radio.
Radio sebagai upaya dalam pengembangan masyarakat dibuktikan pula
dalam penelitian Hapsari (2008) yang mengatakan bahwa Radio Pertanian Ciawi
(RPC) merupakan media komunikasi dalam rangka pengembangan masyarakat
pertanian, khususnya bagi petani yang berada di Provinsi Jawa Barat. Sampai
dengan saat ini RPC telah menunjukan komitmennya sebagai media penyebar
informasi seputar pertanian yang patisipatif agar khalayak pendengar tidak serta

9

merta hanya disuguhkan informasi atau berita yang bersifat manipulatif. Hal
tersebut ditunjukan dengan pengelolaan RPC dan kebijakan program siaran yang
mengedepankan prinsip-prinsip partisipatif, dimana para pendengar diberikan
kesempatan untuk berpartisipasi seperti menyampaikan pendapat atau aspirasi dan
terlibat dalam penyusunan rencana program siaran.
Berdasarkan beberapa penjelasan teori dan penelitian yang telah disebutkan
diatas, pengembangan masyarakat menunjuk pada kemampuan orang yang lemah
sehingga ia mampu dan memiliki kekuatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
sepertibebas dari kelaparan dan kebodohan serta memanfaatkan segala sumberdaya
yang ada di sekitarnya dengan pemberdayaan orang mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan kekuasaan untuk mempengaruhi kehidupannya.

Khalayak Pendengar
Menurut perspektif ekonomi, pendengar adalah konsumen produk siaran.
Mereka mengkonsumsi sebuah produk siaran berdasarkan ketersediaan waktu dan
akses yang mudah terhadap pesawat penerima siaran radio. Pendengar akan mampu
mengembangkan imajinasinya karena dua hal yaitu (1) Referensi pengalaman yang
mereka miliki terhadap suatu materi siaran, (2) referensi pikiran, kedekatan, dan
ketajaman pikiran terhadap sebuah masalah yang sedang disiarkan (Effendy 1991).
Menurut McQuail (1987) audience adalah pertemuan publik, berlangsung
dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual
untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu bagi masalah
menikmati, mengagumi, mempelajari, merasa gembira, tegang, kasihan atau lega.
Dalam penelitian ini yang menjadi khalayak adalah pendengar radio. Pendengar
adalah sasaran komunikasi massa yang melalui media radio siaran.
McQuail (1987) menjelaskan pula konsep alternatif pendengar sebagai
berikut:
1. Audience sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, pemirsa. Dalam
konsep ini, fokus audience adalah pada jumlah, yaitu jumlah total orang yang
dapat dijangkau oleh satuan isi media tertentu dan jumlah orang dalam
karakteristik demografi tertentu yang penting bagi pengirim. Pada konsep ini
ada tiga klasfikasi audience yaitu: audience yang bersedia menerima tawaran
komunikasi tertentu; audience yang benar-benar menerima hal-hal yang
ditawarkan dengan kadar yang berbeda-beda (misal, pemirsa televise
reguler,pembaca surat kabar, dan sebagainya); dan audience yang menerima
isi dari komunikasi tetapi masih mengendapkan hal-hal yang ditawarkan dan
diterima.
2. Audience sebagai massa. Pada konsep ini, audience menekankan
pada jumlahnya yang besar, heterogenitas, penyebaran, dan anonimitas, serta
lemahnya organisasi dan komposisinya yang berubah dengan cepat dan tidak
konsisten. Sebagaimana pengertian massa itu sendiri yaitu suatu kumpulan
orang banyak yang tidak mengenal keberadaan individualitas.
3. Audience sebagai publik atau kelompok sosial. Dalam konsep ini unsur penting
dari audience adalah pra eksistensi dari kelompok sosial yang aktif, interaktif,
dan sebagian otonom yang dilayani oleh media tertentu.

10

Audience sebagai pasar. Dalam konsep ini, audience dipandang memiliki
signifikansi rangkap bagi media, sebagai perangkat calon konsumen produk
dan sebagai audience jenis iklan tertentu, yang merupakan sumber pendapatan
bagimedia lainnya.
Keefektivan suatu radio juga dipengaruhi oleh karakteristik para
pendengarnya, dimana menurut Effendy (1991) karakteristik pendengar radio
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Heterogen. Pendengar adalah massa, sejumlah orang yang sangat banyak yang
sifatnya heterogen, terpencar-prncar di berbagai tempat; di kota dan di desa, di
rumah, pos tentara, asrama, warung kopi, dan sebagainya. Selain itu, pendengar
berbeda dalam jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan taraf kebudayaan.
2. Pribadi. Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen, terpencar-pencar
di berbagai tempat dan umumnya di rumah-rumah maka sesuatu isi pesan akan
dapat diterima dan dimengerti, jika sifatnya pribadi (personal) sesuai dengan
situasi di mana pendengar itu berada
3. Aktif. Pendengar radio siaran tidak selalu bersifat pasif, tetapi mereka mampu
berfikir, dapat melakukan interpretasi, dan menilai apa yang didengarnya.
4. Selektif. Pendengar dapat dan akan memililih program siaran radio yang
disukainya. Oleh karena itu maka dalam proses komunikasi massa, unsur
pendengar banyak diteliti, karena sasaran yang kompleks ini menyangkut
berbagai segi sosiologis, psikologis, edukatif, kultural, dan bahkan juga politis
dan ekonomis.
Pendengar adalah sasaran komunikasi massa yang melalui media radio siaran.
Komunikasi dapat dikatakan efektif jika para pendengar atau audience
mendapatkan kepuasan dan tertarik kepada apa yang didengarkannya melalui siaran
radio. Pada proses pengembangan masyarakat pendengar ditempatkan sebagai
kelompok sosial atau publik yang harus dilayani atau disuguhi dengan berbagai
siaran yang berisi informasi, edukasi, dan hiburan yang mampu membantu mereka
untuk mandiri dan berpartisipasi.
4.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Program Siaran Radio
Menurut Effendy (1991), radio memiliki kelebihan dibandingkan dengan
televisi yaitu daya jangkau yang luas (tanpa satelit komunikasi), dan penyampaian
pesan yang mudah. Kelebihan lain dari radio ialah: (1) sifatnya santai; (2) lebih
mudah menyampaikan pesan dalam bentuk acara menarik dan; (3) daya pikat untuk
dapat melancarkan pesan. Beberapa kelemahan radio adalah pesan yang
disampaikan hanya sekilas dan arus balik (feedback) tertunda (Effendy 1991).
Menurut Effendy (1991) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kekuatan
siaran radio yaitu daya langsung, daya tembus, dan daya tarik. Berikut adalah
penjelasannya:
1. Daya langsung. Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan
dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat, karena proses
penyusunan dan penyebaran pesan melalui radio siaran tidak memerlukan usaha
yang kompleks. Berita yang sudah dikoreksi dan sudah dicek kebenarannya
dapat langsung dibacakan, bahkan radio siaran dapat menyiarkan suatu

11

peristiwa yang tengah berlangsung melalui siaran reportase atau siaran
pandangan mata.
2. Daya tembus.Daya tembus adalah melalui radio siaran, kita dapat mendengarkan
siaran berita dari seluruh pelosok dunia. Dengan mudah kita dapat memindahkan
channel dari stasiun radio siaran satu kepada stasiun radio lainnya.
3. Daya tarik.Daya tarik dari radio siaran disebabkan karena sifatnya yang serba
hidup karena adanya tiga unsur yang ada padanya, yaitu musik, kata-kata dan
efek suara.
Menurut Rosalia (2009) terdapat empat faktor penting yang menjadi
efektivitas daya tarik stasiun radio, yakni; (1) faktor program siaran, yang terdiri
dari kualitas penyiaran dan waktu penyiaran; (2) faktor materi siaran, yang terdiri
dari cara penyampaian atau pembawaan penyiar dan iklan; (3) faktor audio
environment yang terdiri dari efek suara dan (4) faktor brand activation yaitu terdiri
dari radio streaming, off air, dan on air.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, diketahui banyak faktor yang
mempengaruhi program siaran radio. Faktor yang mempengaruhi kekuatan siaran
radio yaitu daya langsung, daya tembus, dan daya tarik dengan tiga unsur yakni
musik, efek suara, dan pemilihan kata-kata, selain itu terdapat pula empat faktor
yang menjadi efektivitas daya tarik stasiun radio, yaitu faktor program siaran yang
terdiri dari kualitas penyiaran dan waktu penyiaran, faktor materi siaran yang terdiri
dari cara penyampaian penyiar dan iklan yang ditayangkan, faktor audio
environtment dan faktor brand activation yang berupa radio streaming, off air dan
on air.

Kerangka Pemikiran
Efektivitas merupakan sejauhmana keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
harapan yang diinginkan, dimana hasil yang diinginkan tersebut telah memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan. Pada suatu kegi