Pengaruh Program Siaran Radio Pertanian Ciawi Bagi Pendengarnya (Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)

(1)

(Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)

MARETA TEDE I34080033

       

   

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012


(2)

ii   

ABSTRACT

This research aimed to analize the influence of radio programs towards listeners. These research goals are: (1) to analyze listeners exposure towards radio programs and it’s assessment towards radio programs (2) to analyze factors that effect radio programs exposures towards listeners and the assessment of radio programs by listeners (3) to analyze the influence of radio programs towards listeners and factors that influencing it. The result show that listeners exposure towards radio programs and it’s assessment towards radio programs were influenced by listeners characteristic. Among several variables of listeners characteristic that have significant relation towards radio programs exposure is mass media ownership with listening duration. Meanwhile, listeners characteristics which have a relation with listeners assessment towards radio programs are mass media ownership with the assessment of radio broadcasting material, the announcer, and the duration of the programs, the age of listeners and it’s assessment towards the radio programs are broadcasted, listeners occupation and it’s assessment towards radio broadcasting material and how its been presented. The results also shows that the radio programs that have been broadcasted gave several effects. The Effect of radio programs towards listeners are the increasing of cognitive and affective aspects.


(3)

RINGKASAN

MARETA TEDE. Pengaruh Program Siaran Radio Pertanian Ciawi Bagi Pendengarnya (Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor). Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS

Kehebatan teknologi komunikasi menyebabkan berbagai informasi dapat disampaikan dengan mudah. Hal ini terwujud salah satunya melalui media massa baik media elektronik maupun cetak, yang merupakan hasil perwujudan dari komunikasi massa. Melalui media massa masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi yang mereka butuhkan. Pada kenyataannya informasi tidak diterima secara serentak oleh khalayak. Terkadang dapat terjadi kesenjangan informasi pada masyarakat. Oleh karena itu salah satu media massa yang mampu dalam menjembatani terjadinya kesenjangan informasi adalah radio.

Merebaknya keberadaan radio swasta di Indonesia mengindikasikan adanya situasi kompetisi yang semakin ketat antar radio siaran. Terdapat beberapa stasiun radio dengan berbagai macam program acara, baik itu program acara musik, lagu-lagu yang sedang hits, berita lokal maupun mancanegara dan life style. Namun saat ini hanya sedikit dari stasiun radio yang menyiarkan sebuah acara yang disajikan khusus untuk masyarakat pedesaan atau masyarakat pertanian. Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan salah satu radio pertanian yang menyajikan program-program siaran radio bernuansakan pertanian dan pedesaan. Melalui program siaran yang disajikan RPC diharapkan dapat memenuhi ketersediaan kebutuhan informasi yang dapat memberikan suatu pengaruh bagi pendengarnya.

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mempelajari pengaruh program siaran Radio Pertanian Ciawi bagi pendengarnya. Adapun secara spesifik tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio, (3) pengaruh program siaran radio bagi pendengarnya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dan didukung oleh penelitian eksperimen dengan terdiri dari kelompok yang diberikan perlakuan


(4)

iv   

(experimental group) dan kelompok pembanding (control group). Kelompok eksperimen pada penelitian ini adalah pendengar RPC di Desa Cileungsi, sedangkan kelompok kontrol merupakan bukan kelompok pendengar yang tidak pernah mendengarkan siaran RPC. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive. Data hasil pengolahan kuesioner disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Sementara untuk menganalisis hubungan antar variabel penelitian dilakukan analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dan Rank-Spearman, dan untuk menganalisis uji beda antara nilai pre-test dan post-test digunakan metode One-Simple T (metode t hitung).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio dipengaruhi oleh karakteristik pendengar. Karakteristik pendengar yang berpengaruh terhadap keterdedahannya pada siaran radio adalah kepemilikan media massa terhadap lama mendengarkan. Sementara karakteristik pendengar yang berpengaruh pada penilaiannya terhadap program siaran adalah kepemilikan media massa pada penilaian terhadap penyiar dan durasi siaran, serta umur responden terhadap penilaiannya terhadap waktu siaran. Di samping itu keterdedahan pendengar pada siaran radio mempengaruhi penilaiannya terhadap program siaran radio yakni lama mendengarkan mempengaruhi penilaian responden terhadap durasi siaran.

Program siaran Radio Pertanian Ciawi memberikan pengaruh bagi pendengarnya, yakni terhadap tingkat kognitif dan afektif pendengar. Berdasarkan nilai pre-test dan post-test pada responden diketahui telah terjadi peningkatan kognitif responden sebesar 26,7 persen dari sebelum mendengarkan program siaran dengan setelah mendengarkan, dengan nilai uji beda 7,96 dan signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak, atau dapat disimpulkan antara nilai pre-test dan post-test keduanya berbeda nyata. Di samping itu juga terjadi peningkatan afektif responden sebesar 6,7 persen dengan nilai uji beda 4,50 dan signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak, atau dengan kata lain nilai pre-test dan post-test keduanya berbeda nyata. Namun keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran tidak mempengaruhi tingkat kognitif dan afektif responden.


(5)

BAGI PENDENGARNYA

(Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)

Oleh : MARETA TEDE

I34080033

SKRIPSI

Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Pada

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012


(6)

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh :

Nama : Mareta Tede

NRP : I34080033

Judul : Pengaruh Program Siaran Radio Pertanian Ciawi Bagi Pendengarnya (Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)

dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS NIP. 19600315 198503 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003


(7)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “PENGARUH PROGRAM SIARAN RADIO PERTANIAN CIAWI BAGI PENDENGARNYA (Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN BAIK OLEH PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN, KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERNYATAAN INI.

Bogor, Februari 2012

Mareta Tede NRP. I34080033


(8)

viii   

RIWAYAT HIDUP

Mareta Tede merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, buah hati dari Bapak Thamrin Sjuhada, S.E., M.M. (alm) dan Ibu Djuariah. Penulis lahir di Bogor pada tanggal 25 Maret 1990.

Penulis mengawali pendidikannya di Taman Kanak-Kanak (TK) Triguna Bogor periode tahun 1994-1996. Penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Polisi 1 Bogor periode tahun 1996-2002. Pendidikan menengah diikuti penulis di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bogor periode tahun 2002-2005. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Bogor periode tahun 2005-2008. Kemudian setamat SMA pada tahun 2008, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia melalui jalur masuk Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Sejak duduk di bangku sekolah penulis aktif di beberapa organisasi sekolah seperti pramuka dan PASSUS (Pasukan Khusus) Paskibraka. Selain itu selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif dalam kegiatan-kegiatan akademik yang tercatat sebagai Asisten Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Komunikasi selama dua semester tahun ajaran 2010/2011. Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam organisasi berupa Himpunan Profesi (Himpro) di departemen yakni HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat), pada divisi Research and Development dan divisi Public Relation periode 2010-2011. Selain itu penulis juga terlibat dalam beberapa kepanitian, diantaranya yaitu CSR Essential, Masa perkenalan Departemen (MPD), dan Masa Perkenalan Fakultas (MPF). Penulis juga tercatat sebagai mahasiswi program akselerasi sehingga dapat menyelesaikan masa studi selama 3,5 tahun.


(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, berkah, dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Program Siaran Radio Pertanian Ciawi Bagi Pendengarnya (Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)” tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang direncanakan.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam proses penyelesaian Skripsi ini hingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mereka, khususnya kepada:

1. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan motivasi sejak penyusunan Studi Pustaka sampai dengan penyelesaian Skripsi ini.

2. Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS selaku dosen penguji utama yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis atas Skripsi ini.

3. Martua Sihaloho, SP, M.Si selaku dosen penguji wakil departemen yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis atas Skripsi ini.

4. Bapak Dadan, Ibu Regi, dan seluruh pihak RPC yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan informasi.

5. Orang tua tercinta, (alm) ayahanda Thamrin Sjuhada, S.E., M.M. yang telah memberikan doanya di surga. Ibunda Djuariah yang selalu sabar memberi semangat, dukungan, doa, dan semua pengorbanannya dengan penuh keikhlasan kepada penulis.

6. Kakak-kakakku tersayang Bonanza Tede, Nosagita Tede, dan Muhammad Falaq Ramdani terimakasih atas doa, dukungan, dan perhatiannya. Keponakan tersayang Arsya yang telah memberikan hiburan bagi penulis. 7. Ir. H. Wandoyo Siswanto, M.Sc dan Dini Wandoyo (Om Wandoyo dan

Tante Dini) selaku orang tua kedua bagi penulis terimakasih atas doa, dukungan, dan perhatian yang diberikan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat terbaik Rizki Mila Amalia, Pradiana Feberia, Selvia Rabiia Zahrah, dan Nursyarifah teman bermain sekaligus teman berbagi ilmu terimakasih atas semangat, dukungan, dan kebersamaannya selama di KPM.


(10)

x   

9. Teman-teman seperjuangan dalam program akselerasi, Rizki Mila A, Nursyarifah, Selvia Rabiia Z, Didit Darmawan, Febli Tanzenia, Putri Ekasari, Nurdini P, Debbie Luciani, Irna Lestari, Yessy Marga S, Agus Sandra, Ari W, Rika Yulia, dan Annisa Avianti yang saling memberi dukungan dan semangat.

10.Syifa Utari Diah Permatasari, Betha Sri Ambarwati, dan Nurul Qomariasih yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

11.Teman-teman Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat angkatan 45 atas dukungannya dan tidak dapat penulis tulis satu-persatu.

12.Kepada berbagai pihak lainnya, yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu persatu yang terkait dalam penyelesaian penulisan Skripsi.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ……….. xi

DAFTAR TABEL ……….. xv

DAFTAR GAMBAR ……….. xxi

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xxi

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang ………... 1

1.2 Perumusan Masalah ………... 4

1.3 Tujuan Penelitian ………. 5

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 5

BAB II PENDEKATAN TEORITIS ………. 7

2.1 Tinjauan Pustaka ………... 7

2.1.1 Perkembangan Radio di Indonesia ………... 7

2.1.2 Radio sebagai Media Komunikasi Massa ………... 8

2.1.3 Radio Siaran ……….... 2.1.4 Karakteristik dan Khalayak Pendengar Radio …………. 9 10 2.1.5 Keterdedahan pada Siaran Radio ………... 11

2.1.6 Program Siaran Radio ………... 12

2.1.7 Penilaian terhadap Program Siaran Radio ……….... 13

2.1.8 Efek Komunikasi Massa ………... 15

2.2 Kerangka Pemikiran ……… 16

2.3 Hipotesis Penelitian ………... 18

2.4 Definisi Operasional ……… 19

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN ……… 24

3.1 Metode Penelitian ……… 24

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 25

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ………... 26

3.4 Jenis Data dan Metode Pengambilan Data ……….. 27

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ………. 28

BAB IV GAMBARAN UMUM ARENA PENELITIAN ………. 30


(12)

xii   

4.1.1 Kondisi Geografi ………... 30

4.1.2 Kondisi Demografi ………... 30

4.2 Gambaran Umum Radio Pertanian Ciawi (RPC) ……… 33

4.2.1 Profil Radio Pertanian Ciawi ………... 33

4.2.2 Struktur Organisasi Radio Pertanian Ciawi …... 34

4.2.3 Segmen dan Format Siaran Radio Pertanian …... 36

4.2.4 Format Radio Pertanian Ciawi ………... 4.2.5 Profil Program Siaran Karedok Radio Pertanian Ciawi ... 38 39 BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO , DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ………. 40

5.1 Karakteristik Responden ……….. 40

5.2 Keterdedahan pada Siaran Radio ………... 42

5.3 Penilaian terhadap Program Siaran Radio ………... 43

5.4 Hubungan Karakteristik Responden dengan Keterdedahannya pada Siaran Radio ……… 47

5.4.1 Hubungan Umur dengan Frekuensi Mendengarkan ….... 47

5.4.2 Hubungan Umur dengan Lama Mendengarkan ……... 48

5.4.3 Hubungan Jenis Kelamin dengan Frekuensi Mendengarkan ………. 50

5.4.4 Hubungan Jenis Kelamin dengan Lama Mendengarkan… 51 5.4.5 Hubungan Pendidikan dengan Frekuensi Mendengarkan.. 52

5.4.6 Hubungan Pendidikan dengan Lama Mendengarkan ….. 53

5.4.7 Hubungan Pekerjaan dengan Frekuensi Mendengarkan ... 54

5.4.8 Hubungan Pekerjaan dengan Frekuensi Mendengarkan .. 56

5.4.9 Hubungan Kepemilikan Media Massa dengan Frekuensi Mendengarkan ………... 57

5.4.10 Hubungan Kepemilikan Media Massa dengan Lama Mendengarkan ………... 58

5.5 Hubungan Karakteristik Responden dengan Penilaiannya terhadap Program Siaran ………. 60

5.5.1 Hubungan Umur dengan Penilaian terhadap Program Siaran ………... 60

5.5.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Penilaian terhadap Program Siaran ……….... 65

5.5.3 Hubungan Pendidikan dengan Penilaian terhadap Program Siaran ……….... 71


(13)

5.5.4 Hubungan Pekerjaan dengan Penilaian terhadap Program

Siaran ………... 76 5.5.5 Hubungan Kepemilikan Media Massa dengan Penilaian

terhadap Program Siaran ………... 81 5.6 Hubungan Keterdedahan pada Siaran Radio dengan Penilaian

terhadap Program Siaran ………. 86 5.6.1 Hubungan Frekuensi Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Materi Siaran ………... 86 5.6.2 Hubungan Frekuensi Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Cara Penyajian ………... 87 5.6.3 Hubungan Frekuensi Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Penyiar ………... 88 5.6.4 Hubungan Frekuensi Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Durasi Siaran ………... 89 5.6.5 Hubungan Frekuensi Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Waktu Siaran ………... 90 5.6.6 Hubungan Lama Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Materi Siaran ………... 91 5.6.7 Hubungan Lama Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Cara Penyajian ………... 92 5.6.8 Hubungan Lama Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Penyiar ………... 93 5.6.9 Hubungan Lama Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Durasi Siaran ………... 94 5.6.10 Hubungan Lama Mendengarkan dengan Penilaian

Responden terhadap Waktu Siaran ………... 95

5.7 Ikhtisar ………. 96

BAB VI PENGARUH PROGRAM SIARAN RADIO PERTANIAN CIAWI BAGI PENDENGARNYA DAN FAKTOR – FAKTOR

YANG MEMPENGARUHINYA ………... 97 6.1 Tingkat Kognitif Responden Tentang Materi Siaran ………... 97 6.2 Tingkat Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ………... 100 6.3 Hubungan Keterdedahan Responden pada Siaran Radio

dengan Tingkat Kognitif dan Afektifnya Mengenai Materi

Siaran ………... 102

6.3.1 Hubungan Frekuensi Mendengarkan dengan Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi


(14)

xiv   

6.3.2 Hubungan Lama Mendengarkan dengan Tingkat Kognitif

dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ……... 105

6.4 Hubungan Penilaian Responden terhadap Program Siaran dengan Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ………... 108

6.4.1 Hubungan Penilaian Responden terhadap Materi Siaran dengan Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ………... 108

6.4.2 Hubungan Penilaian Responden terhadap Cara Penyajian dengan Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ………... 110

6.4.3 Hubungan Penilaian Responden terhadap Penyiar dengan Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ………... 113

6.4.4 Hubungan Penilaian Responden terhadap Durasi Siaran dengan Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ………... 115

6.4.5 Hubungan Penilaian Responden terhadap Waktu Siaran dengan Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran ………... 117

6.5 Ikhtisar ………. 119

BAB VII PENUTUP ……….. 121

7.1 Kesimpulan ……….. 121

7.2 Saran ……… 122

DAFTAR PUSTAKA ……… 123

LAMPIRAN ………... 125  

 

       


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011-2012 …………. 26 Tabel 2. Batas Wilayah Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi …………. 30 Tabel 3. Sebaran Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi ………….. 31 Tabel 4. Sebaran Mata Pencaharian Masyarakat Berdasarkan Jenis

Kelamin Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi ………. 32 Tabel 5. Sebaran Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cileungsi ... 33 Tabel 6. Jumlah dan Persentase Pendengar Radio Pertanian Ciawi

(RPC) Menurut Karakteristik Individu di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 41

Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keterdedahan

pada Siaran Radio di Desa Cileungsi Tahun 2011 …………. 42 Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaiannya

Terhadap Program Siaran Radio di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 44

Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dan

Frekuensi Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011 ….. 47 Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dan Lama

Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011 ………... 49 Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin

dan Frekuensi Mendengarkan di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 50

Tabel 12. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin

dan Lama Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011 ….. 51 Tabel 13. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan

Frekuensi Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011 ….. 52 Tabel 14. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan

Lama Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011 ………. 53 Tabel 15. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan dan

Frekuensi Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011 ….. 55 Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan dan

Lama Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011 ………. 56 Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kepemilikan

Media Massa dan Frekuensi Mendengarkan di Desa Cileungsi


(16)

xvi   

Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kepemilikan Media Massa dan Lama Mendengarkan di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 59

Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi Tahun

2011 ……… 60

Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 61

Tabel 21. Jumlah dan persentase Responden Menurut Umur dan

Penilaian terhadap Penyiar di Desa Cileungsi Tahun 2011 .... 62 Tabel 22. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dan

Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 63

Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 64

Tabel 24. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ……….. 66

Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 67

Tabel 26. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Penyiar di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 68

Tabel 27. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 69

Tabel 28. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 70

Tabel 29. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 71

Tabel 30. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di Desa Cileungsi


(17)

Tabel 31. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan

Penilaian terhadap Penyiar di Desa Cileungsi Tahun 2011 .... 73 Tabel 32. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan

Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 74

Tabel 33. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 75

Tabel 34. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 76

Tabel 35. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 77

Tabel 36. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan dan

Penilaian terhadap Penyiar di Desa Cileungsi Tahun 2011 .... 78 Tabel 37. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan dan

Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 79

Tabel 38. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pekerjaan dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 80

Tabel 39. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kepemilikan Media Massa dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa

Cileunngi Tahun 2011 ……… 81

Tabel 40. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kepemilikan Media Massa dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 82 Tabel 41. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kepemilikan

Media Massa dan Penilaian terhadap Penyiar di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 83 Tabel 42. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kepemilikan

Media Massa dan Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 84 Tabel 43. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kepemilikan

Media Massa dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa


(18)

xviii   

Tabel 44. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi Mendengarkan dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi Tahun 2011 ……….

82 Tabel 45. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di

Desa Cileungsi Tahun 2011 ……… 87 Tabel 46. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Penyiar di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 88 Tabel 47. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 89 Tabel 48. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 90 Tabel 49. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 91 Tabel 50. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di

Desa Cileungsi tahun 2011 ………. 92 Tabel 51. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Penyiar di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 93 Tabel 52. Jumlah dan Persentasi Responden Menurut Lama

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 94 Tabel 53. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama

Mendengarkan dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 95 Tabel 54. Jumlah dan Persentase Perubahan Nilai Pre-test dan Post-test

Responden Tentang Materi Siaran di Desa Cileungsi Tahun

2011 ……… 98

Tabel 55. Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test antara Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ………... 99 Tabel 56. Jumlah dan Persentase Perubahan Nilai Pre-test dan Post-test

Tingkat Afektif Responden Mengenai Materi Siaran di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 100


(19)

Tabel 57. Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Terkait Afektif

antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol …….. 101 Tabel 58. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi

Mendengarkan dan Tingkat Kognitif di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 103

Tabel 59. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi Mendengarkan dan Tingkat Afektif di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 104

Tabel 60. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama Mendengarkan dan Tingkat Kognitif di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 105

Tabel 61. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama Mendengarkan dan Tingkat Afektif di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 107

Tabel 62. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian terhadap Materi Siaran dan Tingkat Kognitif di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 108 Tabel 63. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian

terhadap Materi Siaran dan Tingkat Afektif di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 109

Tabel 64. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian terhadap Cara Penyajian dan Tingkat Kognitif di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 111 Tabel 65. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian

terhadap Cara Penyajian dan Tingkat Afektif di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 112 Tabel 66. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian

terhadap Penyiar dan Tingkat Kognitif di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 113

Tabel 67. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian terhadap Penyiar dan Tingkat Afektif di Desa Cileungsi

Tahun 2011 ………. 114

Tabel 68. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian terhadap Durasi Siaran dan Tingkat Kognitif di Desa


(20)

xx   

Tabel 69. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian

terhadap Durasi Siaran dan Tingkat Afektif di Desa Cileungsi Tahun 2011 ………. Tabel 70. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian

terhadap Waktu Siaran dan Tingkat Kognitif di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 117 Tabel 71. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian

terhadap Waktu Siaran dan Tingkat Afektif di Desa

Cileungsi Tahun 2011 ………. 118 116


(21)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Kerangka Berpikir ………. 18 Gambar 2. Struktur Organisasi Radio Pertanian Ciawi ……….. 35 Gambar 3. Komposisi Program Siaran Radio Pertanian Ciawi ……….. 37 Gambar 4. Perubahan Rataan Nilai Pre-test dan Post-test ………. 98

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi

Kabupaten Bogor ………. 126 Lampiran 2. Daftar nama Mitra RPC di Desa Cileungsi Kecamatan

Ciawi Kabupaten Bogor ……….. 127 Lampiran 3. Materi Siaran Radio ……… 128 Lampiran 4. Hasil Olahan Data antar Variabel yang Berhubungan … 132 Lampiran 5. Dokumentasi ……… 135  


(22)

BAB I PENDAHULUAN  

1.1 Latar Belakang

Kehebatan teknologi komunikasi menyebabkan berbagai informasi dapat disampaikan dengan mudah. Hal ini terwujud salah satunya melalui media massa baik media elektronik maupun cetak yang merupakan hasil perwujudan dari komunikasi massa. Soekartawi (2005) menyatakan bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diberikan melalui berbagai proses komunikasi, salah satunya dengan bentuk komunikasi massa melalui media massa seperti televisi, radio, ataupun surat kabar. Jalaludin Rakhmat mengartikan komunikasi massa sebagai “jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat” (Rakhmat, 2005). Melalui media massa masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi yang mereka butuhkan.

Pada kenyataannya informasi tidak diterima secara serentak oleh khalayak. Terkadang dapat terjadi kesenjangan informasi pada masyarakat. Oleh karena itu salah satu media massa yang mampu dalam menjembatani terjadinya kesenjangan informasi adalah radio. Radio merupakan salah satu media massa yang hingga saat ini masih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Zulkarimen Nasution melihat fungsi media massa sebagai “pemberi informasi, pembuatan keputusan, dan sebagai pendidik” (Nasution, 1998). Media massa diketahui memiliki kekuatan mengandalkan pengetahuan khalayaknya melalui apa yang disiarkan dan tidak disiarkannya. Radio sebagai media yang bersifat audio memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media massa lain, yaitu kecepatan dalam menyampaikan informasi, kemudahan dalam mengakses siaran radio, biaya yang murah, luasnya jangkauan siar, membangun imajinasi pendengar, bersifat personal, dapat didengarkan dimanapun sambil melakukan kegiatan sehari-hari, dan mampu menjangkau daerah pedalaman. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Tubs dan Moss (2001) bahwa informasi yang disiarkan melalui media massa seperti radio menyebabkan terjadinya difusi


(23)

informasi, yang pada akhirnya membuat khalayak yang mendengarkan mempelajari suatu inovasi dari informasi yang diterimanya.

Selain itu radio merupakan salah satu media massa yang mampu mempengaruhi khalayak. Changara (2006) mengemukakan bahwa pengaruh yang diberikan pada khalayak bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior). Sebagai salah satu media massa yang memberikan pengaruh terhadap khalayaknya, hingga saat ini radio masih tetap banyak dimanfaatkan oleh banyak orang dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan. Menurut Nasution (1998) media massa seperti radio dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan kepada masyarakat bermacam keterampilan dan dalam kondisi tertentu mempengaruhi afektif mental dan perilaku mereka.

Bahkan sampai saat ini radio masih cukup efektif dalam menjembatani kesenjangan informasi yang terjadi khususnya pada masyarakat di pedesaan. Radio sebagai media komunikasi massa dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak seperti pemerintah untuk menyebarkan informasi yang mendukung pelaksanaan suatu program pembangunan. Di dalam Undang-Undang Penyiaran, radio penyiaran diartikan sebagai “media komunikasi dengar yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur, dan berkesinambungan” (UU No. 32 Tahun 2002). Siaran radio dapat menyampaikan pesan secara serentak dengan kecepatan tinggi, dapat mengatasi ketidakmampuan baca tulis, dan relatif lebih murah peralatannya bila dibandingkan dengan televisi. Keunggulan-keunggulan ini yang menjadi pertimbangan digunakannya siaran radio untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas terlebih masyarakat yang tinggal di pedesaan.

Merebaknya keberadaan radio swasta di Indonesia mengindikasikan adanya situasi kompetisi yang semakin ketat antar radio siaran. Persaingan yang tidak terhindarkan menyebabkan masing-masing stasiun radio selalu berupaya untuk menyajikan suatu siaran yang menarik bagi pendengar dengan cara menyajikan suatu program acara siaran yang berbeda dengan radio lain. Keefektifan media penyiaran radio tergantung pada seberapa banyak pendengar yang menikmati dan mendengarkan program-program radio. Terdapat beberapa


(24)

3   

stasiun radio dengan berbagai macam program acara, baik itu program acara musik, lagu-lagu yang sedang hits, berita lokal maupun mancanegara, dan life style. Setiap stasiun radio memiliki suatu program khusus yang dirancang pada segmentasi salah satu kategori khalayak pendengar yang dapat memberikan suatu pengaruh. Selain itu setiap stasiun radio juga memiliki cara masing-masing dalam mengemas siarannya agar menarik perhatian khalayak pendengar.

Namun saat ini hanya sedikit dari stasiun radio yang menyiarkan sebuah acara yang disajikan khusus untuk masyarakat pedesaan atau masyarakat pertanian. Kebanyakan stasiun radio yang ada saat ini terutama radio-radio swasta, berkonsentrasi menyajikan sebuah program menarik untuk segmentasi khalayak pendengar bagi kaum remaja dan kaum dewasa perkotaan, seperti program musik, lifestyle, request lagu-lagu yang sedang hits, dan lain-lain. Maraknya program-program siaran radio yang dihadirkan oleh radio swasta menyajikan acara siaran dengan materi program yang cenderung bersifat hiburan, semata-mata demi memenuhi kebutuhan bagi khalayak pendengar kalangan remaja dan kaum dewasa. Hal ini menyebabkan sedikit terlupakannya kebutuhan informasi bagi masyarakat pedesaan.

Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan masih menjadikan radio sebagai media yang paling krusial dalam fungsinya untuk memperoleh informasi dan pendidikan (Syarchie, 2008). Menurut Nasution (1998) setelah mendengarkan siaran radio masyarakat pedesaan atau masyarakat pertanian mendapatkan banyak informasi baru untuk menambah pengetahuan dan menggunakannya sebagai bahan diskusi, yang selanjutnya akan membawa mereka ke tahap putusan inovasi. Masih menurut Nasution (1998) dalam siaran radio yang diperuntukkan bagi masyarakat pedesaan berbagai informasi dan pengetahuan baru dikemas dalam bermacam bentuk seperti drama, percakapan, ataupun uraian biasa, dan diolah semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk mengikuti siaran tersebut.

Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan salah satu radio pertanian yang menyajikan program-program siaran radio bernuansakan pertanian dan pedesaan. RPC dengan visi “Menjadi Suara Hati Masyarakat Pertanian” memiliki sasaran khalayak pendengar potensial yang berada di wilayah jangkauan RPC meliputi kota maupun kabupaten Bogor, sampai di beberapa wilayah Sumatera (Lampung


(25)

dan Palembang) (Mulyandari,dkk., 2010). Keberadaan RPC sebagai salah satu radio pertanian diharapkan dapat mengatasi kesenjangan komunikasi pihak pengambil kebijakan dengan masyarakat pertanian dan masyarakat lainnya. Sebagai radio yang bernuansakan pertanian dan pedesaan, program siaran yang disajikan RPC dikemas untuk menjadi salah satu sumber informasi bagi pendengarnya, khususnya para mitra tani. Mulyandari, dkk. (2010) menyatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh RPC bertujuan agar pendengar dapat memperoleh efek yakni berupa perubahan pengetahuan dan sikap terhadap materi siaran yang disampaikan. Program-program siaran yang disajikan oleh RPC hampir sebagian besar merupakan program yang menitikberatkan pada informasi pendidikan penyuluhan pertanian. Selaras dengan itu tak jarang informasi yang disiarkan melalui program siaran RPC dapat menambah pengetahuan bagi para pendengarnya setelah mendengarkan siaran yang disajikan.

Oleh karena itu hal yang mendasari dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh dari program siaran Radio Pertanian Ciawi yang diberikan bagi pendengarnya, sehingga menjadi penting untuk dikaji.

1.2 Perumusan Masalah

Radio di dalam menyajikan suatu siaran diharapkan mampu memberikan ketertarikan pada diri khalayak pendengar yang mendengarkannya. Setiap stasiun radio memiliki suatu cara dalam mengemas siarannya sebagai upaya menjaring khalayak pendengar yang dapat memberikan pengaruh. Persaingan yang semakin ketat di antara pihak stasiun radio menyebabkan masing-masing stasiun radio berlomba-lomba dalam menyajikan suatu program siaran yang menarik bagi khalayak pendengar. Stasiun radio yang berhasil dalam menyajikan suatu siaran yang menarik dapat dilihat dari keterdedahan khalayak pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio. Tanpa adanya upaya dari pihak stasiun radio untuk menyajikan suatu siaran yang menarik, maka akan menyebabkan siaran radio yang disajikan tidak mendapatkan tempat di hati khalayak pendengar. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka pertanyaan penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(26)

5   

1. Bagaimana keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio?

3. Sejauh mana program siaran radio berpengaruh bagi pendengarnya, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mempelajari pengaruh program siaran Radio Pertanian Ciawi bagi pendengarnya. Adapun secara spesik tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio.

3. Pengaruh program siaran radio bagi pendengar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi seluruh kalangan baik bagi sivitas akademika, masyarakat umum, maupun bagi pemerintah. Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

1. Sivitas Akademika

Bagi sivitas akademika penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai studi permasalahan media massa khususnya media massa radio. Lebih jauh penelitian ini mencoba memaparkan mengenai pengaruh program siaran radio bagi pendengarnya. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur dan menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh program siaran radio sebagai salah satu sumber informasi bagi khalayak pendengarnya.


(27)

2. Masyarakat

Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap program siaran tentang informasi pertanian. Lebih jauh masyarakat menjadi paham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tebentuknya efek program siaran radio bagi pendengarnya.

3. Pemerintah

Bagi pemerintah penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan yang berhubungan dengan media massa radio dalam mempertahankan program-program siaran yang bernuansakan pertanian dan pedesaan, untuk tetap digunakan sebagai salah satu sumber informasi bagi pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat pedesaan atau masyarakat pertanian.


(28)

BAB II

PENDEKATAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Perkembangan Radio di Indonesia

Berkembangnya berbagai media massa yang terjadi diikuti juga dengan berkembangnya media massa radio. Indonesia pun tidak luput dari perkembangan media massa radio yang terjadi. Perkembangan radio di Indonesia dimulai dari zaman penjajahan Belanda, zaman Jepang, zaman kemerdekaan, dan zaman orde baru. (Rousydiy, 1985).

1. Zaman Penjajahan Belanda

Radio siaran yang pertama didirikan di Indonesia adalah Bataviase Radio Vereneging (BRV) di Jakarta (Batavia tempo dulu) yang resmi didirkan pada tanggal 16 Juni 1925. Pada saat itu Indonesia masih di jajah oleh Belanda dan status dari radio tersebut berstatus swasta. Setelah BRV berdiri, secara serempak berdiri pula badan-badan radio siaran lainnya di kota Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya. Di antara sekian banyak radio siaran itu yang terbesar dan terlengkap adalah NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij) di Jakarta, Bandung, dan Medan, karena mendapat bantuan dari pemerintah Hindia Belanda.

2. Zaman Jepang

Ketika Belanda menyerah pada Jepang tanggal 8 Maret 1942, sebagai konsekuensinya, radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan di Jakarta. Cabang- cabangnya di daerah dinamakan Hoso Kyoku terdapat di Bandung, Purwakarta, Jogjakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.

3. Zaman Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 berkumandang, radio siaran belum lagi terorganisir dalam organisasi yang rapi. Maka pada tanggal 10 September 1945 pemimpin-pemimpin radio


(29)

siaran berkumpul untuk menuntut kepada Jepang untuk menyerahkan semua studio radio beserta pemancar dan perlengkapannya. Sejak tanggal 27 Desember 1949 radio siaran di Indonesia memakai stasiun call Radio Republik Indonesia Serikat kemudian menjadi stasiun call “Radio Indonesia Merdeka.”

4. Zaman Orde Baru

Sampai akhir tahun 1966, RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia, radio siaran yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Pada waktu ini RRI mempunyai 49 stasiun di seluruh Indonesia.

2.1.2 Radio sebagai Media Komunikasi Massa

Para pakar komunikasi memberikan julukan pada radio sebagai kekuatan kelima (The Fifth Estate, setelah eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers (surat kabar)). Agus Setiaman sepakat dengan julukan “The Fifth Estate” tersebut bahwa “julukan ini barangkali tidaklah berlebihan karena dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki radio mempunyai pengaruh” (Setiaman, 2003). Komunikasi massa tidak lepas dari pengaruh media yang menjadi alat penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Sebagai salah satu media massa yang memberikan pengaruh terhadap khalayaknya, hingga saat ini radio masih tetap banyak dimanfaatkan oleh banyak orang dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan.

Radio memiliki keunggulan dibandingkan dengan media massa lain. Beberapa keunggulan radio yaitu (Riswandi, 2009):

1. Cepat dan langsung. Sarana tercepat, lebih cepat dari koran atau dan televisi, dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran televisi atau sajian media cetak. 2. Akrab. Radio siaran adalah alat yang “mendekatkan” atau mengakrabkan

pendengar/khalayak dengan penyiar atau bahkan dengan pemiliknya.

3. Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas kehangatan


(30)

9   

suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka.

4. Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, kultural, serta kelas sosial.

5. Murah. Harga sebuah radio sekaligus mendengarkan siarannya relatif lebih murah dibandingkan dengan harga sebuah televisi atau berlangganan media cetak. Bahkan pendengar siaran radio pun tidak dipungut iuran sepeser pun. 6. Fleksibel. Siaran radio dapat dinikmati sambil mengerjakan hal lain tanpa

mengganggu aktivitas yang lain seperti belajar, memasak, mengemudi, membaca surat kabar, dan sebagainya.

Menurut Changara (2006) kehadiran media massa lain seperti media televisi ternyata tidak mampu menggeser penggemar radio. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain seperti memasak, menulis, menjahit, dan semacamnya. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada media lain seperti TV, film, dan surat kabar.

2.1.3 Radio Siaran

Radio yang selanjutnya disebut radio siaran adalah media komunikasi massa elektronik bersifat auditif yang menggunakan ranah publik (frekuensi). Radio merupakan sebagai salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang juga sudah menunjukkan perannya dalam kehidupan. Pemanfaatan radio semakin lama semakin bertambah. Sebagai salah satu media massa, radio memiliki karakteristik yang khas dibandingkan media massa lain yaitu (Riswandi, 2009): (1) Imajinatif, pesan radio dapat mengajak pendengarnya untuk berimajinasi. (2) Auditif, sifat radio untuk didengar sehingga dengan demikian sampai di pendengaran hanya sepintas dan tidak dapat diulang kembali. (3) Mengandung gangguan, baik berupa gangguan yang disebabkan faktor semantik maupun oleh faktor teknis. (4) Akrab. Meskipun radio merupakan media komunikasi massa, akan tetapi radio siaran bisa “menyapa” pendengar secara pribadi, seolah-olah teman akrab yang hadir di tengah-tengah pendengarnya. (5)


(31)

Identik dengan musik, radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik.

Oleh berbagai pihak radio siaran dianggap memiliki kekuatan yang begitu besar dan memiliki kekuasaan yang begitu hebat terhadap khalayaknya. Menurut Setiaman (2003), paling tidak ada tiga faktor penyebab yang membuat radio memiliki kekuatan yaitu:

1. Radio siaran bersifat langsung

Artinya siaran radio dapat mencapai sasarannya tanpa mengalami proses yang rumit. Sifat langsung ini menyebabkan tingkat aktualitas informasi yang disajikan lebih aktual.

2. Radio Siaran menembus jarak dan rintangan

Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan bagaimanapun jauhnya audience yang dituju, radio dapat menembus halangan apapun yang membatasinya.

3. Radio siaran memiliki daya tarik

Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada pada radio, yakni musik, kata-kata, dan efek suara.

Keuntungan radio siaran adalah sifatnya yang santai. Orang bisa menikmati acara siaran radio sambil makan, sambil bekerja bahkan sambil mengemudikan mobil. Tidak demikian halnya dengan media massa yang lain.

2.1.4 Karakteristik dan Khalayak Pendengar Radio

Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi (Changara, 2006). Radio yang merupakan salah satu media massa tentunya juga memiliki khalayak yang terlibat. Biasanya khalayak dari media massa radio disebut sebagai khalayak pendengar. Menurut Masduki (2002) dalam Puspitasari (2009) membagi pendengar radio dalam empat kategori yakni pendengar aktif, pasif, selektif, dan spontan. Pendengar spontan adalah pendengar yang tanpa sengaja mendengar suatu siaran radio dan relatif lebih mudah teralih perhatiannya pada hal lain. Pendengar pasif adalah pendengar yang sering mendengarkan suatu program radio tetapi jarang melakukan interaksi


(32)

11   

dengan penyiar dan hanya mendengarkan siaran radio saja. Pendengar selektif adalah pendengar yang hanya memilih untuk mendengarkan program siaran tertentu yang memang diminati olehnya, baik dikarenakan kualitas program yang ditawarkan maupun karena tertarik terhadap penyiar yang bersiaran. Pendengar aktif adalah pendengar yang selalu mendengarkan siaran suatu stasiun radio dan mereka juga sering aktif berinteraksi dengan penyiar pada saat siaran berlangsung dengan mengirimkan sms atau telepon ke stasiun radio yang bersangkutan.

Menurut McQuail (2005) karakteristik individu yang berkaitan dengan khalayak media massa meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Berbagai ahli mengemukakan bahwa pendengar radio siaran memiliki sifat-sifat yang dapat diamati, diantaranya adalah heterogen, selektif dan aktif. Effendy (2003) menyatakan bahwa salah satu sifat yang dimiliki oleh pendengar radio adalah heterogen, yang berarti pendengar adalah massa, sejumlah orang yang sangat banyak, terpencar-pencar dan tidak saling mengenal. Menurut McQuail (2005) sifat selektif dilihat dari segi pendengar dapat memilih program siaran radio yang disukainya. Selain itu pendengar radio juga bersifat aktif. Apabila menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun radio, pendengar aktif berfikir dan melakukan interpretasi, kemudian bertanya-tanya pada dirinya apakah yang diucapkan oleh seorang penyiar radio bernilai benar atau tidak.

2.1.5 Keterdedahan pada Siaran Radio

Rosengren (1974) dalam Morissan (2005) mengartikan terpaan media (media exposure) sebagai penggunaan isi media untuk mendapatkan pemenuhan atas kebutuhan seseorang. Penggunaan media ini terdiri dari jumlah waktu yang digunakan untuk mengikuti media, jenis isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara khalayak media massa dengan isi media massa yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan media yang mengacu pada utilitas, intensionalitas, selektivitas, dan keterlibatan khalayak dengan media. Terkait dengan media massa radio, maka terpaan media disini diartikan sebagai keterdedahan khalayak pada siaran radio yang dikategorikan


(33)

menjadi frekuensi khalayak mendengarkan siaran radio dan lamanya khalayak mendengarkan siaran radio.

2.1.6 Program Siaran Radio

Pada umumnya setiap stasiun radio memiliki cara masing-masing dalam mengemas siarannya agar menarik perhatian khalayak pendengar. Penyajian suatu siaran yang menarik oleh stasiun radio akan menentukan keberhasilan dari radio tersebut untuk menjaring khalayak pendengar dalam menyiarkan suatu informasi. Tentu saja program siaran juga tidak terlepas dari penyajian yang dilakukan oleh pihak stasiun radio. Program siaran yang dikemas secara menarik akan membuat pendengar untuk terus mendengarkan siaran tersebut. Menurut Morissan (2005) memproduksi program siaran memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan produksi program yang menarik didengar. Secara umum program siaran radio terdiri atas dua jenis, yaitu musik dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan khalayak dalam hal musik dan informasi.

Program yang sering menjadi perhatian dari pihak stasiun radio untuk dikemas secara menarik umumnya seperti berita radio, perbincangan (talk show), info hiburan, dan jingle radio. Menurut Morissan (2005) bentuk penyajian berita radio terdiri atas: (1) Siaran langsung (live report), yaitu reporter mendapatkan fakta atau peristiwa dari lapangan dan pada saat bersamaan melaporkannya dari lokasi. (2) Siaran tunda, reporter mendapatkan fakta dari lapangan, kemudian kembali ke studio untuk mengolahnya terlebih dahulu sebelum disiarkan. Informasi yang diperoleh ini dapat dikemas ke dalam berita langsung (straight news) atau berita feature. Sementara perbincangan radio (talk show) biasanya diarahkan oleh seorang pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk membahas sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. Adapun masih menurut Morissan (2005) tiga bentuk program perbincangan yang banyak digunakan oleh stasiun radio adalah: (1) One-on-one-show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi mikropon terpisah di ruang studio yang sama. (2) Panel discussion, pewawancara sebagai moderator hadir bersama sejumlah narasumber. (3) Call in


(34)

13   

Show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dari pendengar. Topik ditentukan oleh penyiar kemudian pendengar diminta untuk memberikan respon.

Sementara itu infotainment yang merupakan singkatan dari information dan entertainment berupa kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan dikemas secara easy listening. Infotainment dalam kemasan yang lebih lengkap disebut majalah udara yaitu suatu acara yang memadukan antara musik, lagu, tuturan informasi, berita, dan iklan (Morissan, 2005). Biasanya tema yang dibahas dalam program ini antara lain wawancara artis penyanyi yang membahas album barunya, interaktif dengan pendengar membahas suatu tema tertentu, dan lain-lain. Tiga bentuk penyajian infotainment radio yang popular di Indonesia menurut Morissan (2005) adalah: (1) Info-entertainment, penyampaian informasi dari dunia hiburan dengan diselingi pemutaran lagu. (2) Infotainment, penyampaian informasi, promosi dan sejenisnya dari dunia hiburan yang topiknya menyatu atau senada dengan lagu-lagu atau musik yang diputar. (3) Infotainment dan entertainment, sajian informasi khususnya berisi berita-berita aktual dilengkapi perbincangan yang tidak selalu dari khazanah dunia hiburan, diselingi pemutaran lagu, iklan dan sebagainya.

2.1.7 Penilaian terhadap Program Siaran Radio

Keberhasilan stasiun radio dalam menyajikan suatu program siaran akan ditentukan oleh seberapa banyak khalayak pendengar yang tertarik untuk mendengarkan program siaran yang disajikan. Di samping itu, keberhasilan suatu program siaran yang disajikan oleh pihak stasiun radio akan digunakan dalam menjaring khalayak pendengar yang lebih banyak untuk mau mendengarkan program siaran tersebut. Ada atau tidaknya khalayak pendengar yang mengikuti atau mendengarkan acara yang disajikan oleh suatu stasiun radio tentunya menentukan keberhasilan dari program tersebut dalam menyajikan suatu siaran yang menarik pendengar (Kermite,1997)

Menurut Kermite (1997) di dalam hasil penelitiannya, terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi ketertarikan khalayak pendengar untuk mengikuti


(35)

acara atau program siaran yang disajikan yaitu dengan memberikan penilaian terhadap program siaran yang terdiri dari:

1) Kesesuaian waktu siaran, merupakan penempatan waktu untuk menyajikan suatu acara/program yang sesuai dengan diinginkan oleh pendengar. Penempatan waktu siaran yang tepat dilakukan oleh suatu stasiun radio maka akan menyebabkan pendengar untuk mau terus mendengarkan siaran yang disajikan. 2) Pengemasan/cara penyajian siaran, pengemasan acara yang dilakukan dengan baik secara tidak langsung membuat jumlah pendengar semakin menambah. Apabila acara disajikan dengan menarik tentunya akan banyak pendengar yang tertarik untuk mendengarkan acara – acara siaran yang disajikan.

3) Penyiar, yakni kualitas yang baik dimiliki oleh penyiar akan berpengaruh terhadap ketertarikan pendengar untuk mengikuti acara/program yang disajikan. Di samping itu suasana keakraban yang mampu dibangun oleh penyiar dengan pendengar juga dapat menimbulkan ketertarikan pendengar untuk mengikuti atau mendengarkan acara /program siaran yang disajikan.

Selain itu Oktaviana (2010) di dalam penelitiannya menyatakan bahwa durasi siaran juga merupakan faktor yang mempengaruhi ketertarikan khalayak pendengar dalam mendengarkan acara/program siaran yang disajikan oleh suatu stasiun radio, serta tak luput mendapatkan penilaian dari pendengar. Durasi siaran yang digunakan dengan jumlah waktu tidak terlalu lama atau tidak terlalu singkat oleh stasiun radio akan menyebabkan khalayak pendengar merasa puas dengan siaran yang diberikan. Hal ini dikarenakan apabila durasi siaran terlalu lama akan membuat khalayak pendengar jenuh untuk mendengarkan siaran yang diberikan. Sementara apabila durasi siaran terlalu sebentar akan membuat kebutuhan informasi dari khalayak pendengar tidak sepenuhnya terpenuhi.

Hal tersebut kemudian diperkuat oleh hasil penelitian Kaban (2009) yang menyatakan bahwa materi siaran turut berpengaruh dalam menentukan keberhasilan program siaran radio dan mendapatkan suatu penilaian dari pendengar terhadap kualitasnya. Penggunaan materi siaran harus disajikan dengan materi yang berbeda-beda. Penyajian materi yang berbeda-beda kepada pendengar dimaksudkan agar tidak menjadi jenuh dengan materi yang itu-itu saja. Idealnya


(36)

15   

semakin baik penilaian yang diberikan khalayak pendengar terhadap program siaran maka program tersebut cukup dikatakan berhasil penyajiannya.

2.1.8 Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi massa pada dasarnya memberikan penejelasan dimana terdapat efek tertentu akibat dari pesan yang disampaikan oleh media kepada komunikannya. Efek bukan hanya sekedar reaksi penerima terhadap pesan yang dilontarkan oleh komunikator, melainkan merupakan panduan sejumlah kekuatan yang bekerja dalam masyarakat. Bentuk konkrit dari efek dalam komunikasi massa adalah terjadinya perubahan kognitif atau afektif atau perilaku khalayak akibat pesan yang diterimanya.

Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Menurut Rakhmat (2005) efek dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni:

1. Efek Kognitif Komunikasi Massa

Efek kognitif komunikasi massa dimulai dengan menelaah pada pembentukan dan perubahan citra hingga akhirnya terlihat pada efek prososial kognitif media massa, yakni bagaimana media massa membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif.

a. Pembentukan dan Perubahan Citra:

Citra terbentuk berdasarkan informasi yang diterima. Media massa bekerja untuk menyampaikan informasi. Bagi khalayak, informasi itu dapat membentuk, mempertahankan, atau mendefinisikan citra. Realitas yang ditampilkan media adalah realitas yang sudah diseleksi – realitas tangan – kedua (second hand reality), akhirnya seseorang membentuk citra tentang lingkungan sosial berdasarkan realitas kedua yang ditampilkan media massa. b. Efek Prososial Kognitif

Informasi yang disampaikan oleh media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Informasi yang diterima masyarakat dari media


(37)

massa menyebabkan mereka memperoleh kognitif yang mendalam tentang bidang yang diminatinya (efek prososial kognitif)

2. Efek Afektif Komunikasi Massa

Efek afektif berkaitan dengan perasaan, yang biasanya ditunjukkan dengan pembentukan ataupun perubahan afektif. Afektif bersumber pada organisasi kognitif – pada informasi dan kognitif yang dimiliki. Afektif pada seseorang atau sesuatu bergantung pada citra yang dimiliki tentang orang atau suatu objek. Media massa tidak mengubah afektif secara langsung. Media massa mengubah dulu citra, dan citra mendasari afektif.

3. Efek Behavioral Komunikasi Massa

Efek behavioral berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan akan dilakukan seseorang bila dirinya sendiri mendorong tindakan itu. Dorongan itu mungkin timbul dari perasaan puas, senang, atau dipenuhinya citra diri yang ideal. Dengan kata lain efek behavioral timbul setelah munculnya efek kognitif dan efek afektif.

Akibat dari efek komunikasi massa adalah terjadinya perubahan pada diri khalayak komunikasi massa yaitu perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. Respons kognitif merupakan penguasaan individu mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan informasi yang disampaikan. Sementara respon afektif adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang berhubungan dengan informasi yang disampaikan kepada khalayak. Berdasarkan penelitian Mardianah (2010) kognitif dan afektif pendengar terbentuk setelah mereka telah terdedah oleh media massa.

2.2 Kerangka Pemikiran

Radio yang merupakan salah satu media massa dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat luas diharapkan dapat menyajikan suatu program siaran untuk pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat yang berada di pedesaan. Sebagai salah satu media komunikasi massa sudah tentu radio memiliki khalayak pendengar yang mendengarkan siaran yang disajikannya.


(38)

17   

Merujuk pada McQuail (2005) khalayak pendengar dari radio terdiri dari berbagai macam karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, dan kepemilikan media massa. Berdasarkan karakteristik khalayak pendengar tersebut akan dilihat seberapa besar hubungannya dengan keterdedahan pendengar pada siaran radio. Selain itu akan dlihat juga seberapa besar hubungannya dengan penilaian khalayak pendengar terhadap program siaran yang disajikan, yang pada akhirnya akan terlihat hubungannya terhadap tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar.

Program siaran yang menarik akan digunakan oleh pihak stasiun radio untuk menjaring khalayak pendengar. Keterdedahan pendengar pada siaran radio perlu diperhatikan dalam upaya untuk menjaring pendengar oleh pihak stasiun radio. Merujuk Rosengren (1974) dalam Morissan (2005) tentang terpaan media, keterdedahan pendengar pada siaran radio dapat dilihat dari frekuensi mendengarkan dan lama mendengarkan. Semakin sering dan lama pendengar mendengarkan siaran radio akan terlihat pengaruhnya bagi pendengar terhadap program siaran yang disajikan.

Penilaian khalayak pendengar terhadap suatu program siaran juga perlu diperhatikan oleh pihak stasiun radio untuk melihat respon pendengar terhadap program siaran yang disajikan. Mengacu pada hasil penelitian Kermite (1997) dan Oktaviana (2010), penilaian pendengar terhadap program siaran dapat dilihat pada aspek materi/isi siaran, bentuk penyajian/cara penyajian siaran, penyiar yang menyajikan siaran, durasi siaran yang digunakan, serta kesesuaian waktu siaran. Semakin baik penilaian khalayak pendengar terhadap program siaran yang disajikan akan terlihat juga pengaruhnya terhadap tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar. Program siaran radio yang disajikan secara menarik oleh pihak stasiun radio diduga mempengaruhi tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar. Merujuk pada Mardianah (2010), tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar radio diperkirakan terbentuk setelah mereka mendengarkan materi siaran yang disajikan. Penjelasan di atas bergambar dalam kerangka berpikir berikut (Gambar 1.)


(39)

Keterangan

= berhubungan

Gambar 1. Kerangka Berpikir 2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik khalayak pendengar yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, jens pekerjaan, dan kepemilikan media massa berhubungan signifikan dengan keterdedahannya pada siaran radio.

2. Karakteristik khalayak pendengar yang terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan kepemilikan media massa Karakteristik

Khalayak Pendengar: 1. Umur

2. Jenis kelamin 3. Pendidikan 4. Jenis pekerjaan 5. Kepemilikan

media massa

Pengaruh Program Siaran Radio: 1. Tingkat Kognitif,

dan

2. Tingkat Afektif Keterdedahan pada

Siaran Radio: 1. Frekuensi

mendengarkan 2. Lama

mendengarkan

Penilaian terhadap Program Siaran: 1. Materi/Isi Siaran 2. Bentuk Penyajian

/Cara Penyajian 3. Penyiar

4. Durasi siaran 5. Waktu siaran


(40)

19   

berhubungan signifikan dengan penilaiannya terhadap program siaran radio.

3. Keterdedahan pendengar pada siaran radio yang terdiri dari frekuensi mendengarkan dan lama mendengarkan berhubungan signifikan dengan penilaiannya terhadap program siaran.

4. Keterdedahan pendengar pada siaran radio berhubungan signifikan dengan tingkat kognitif dan afektif pendengar

5. Penilaian pendengar terhadap program siaran berhubungan signifikan dengan tingkat kognitif dan afektif pendengar

6. Terdapat perbedaan nyata antara nilai pre-test dan post-test tingkat kognitif dan afektif pendengar

2.4 Definisi Operasional  

Variabel Definisi Operasional

Indikator Pengukuran

Umur Lamanya

massa hidup responden sampai dengan ketika mengisi kuesioner Usia responden pada saat penelitian yang dihitung dalam satuan tahun dan dibulatkan ke ulang tahun terdekat

Pernyataan responden tentang umur pada saat

diwawancarai yang dikategorikan menjadi tiga

kategori yaitu: kategori umur muda (≤ 25 tahun), kategori umur dewasa (26-37 tahun), dan kategori umur tua (≥ 38 tahun)

Jenis Kelamin Identitas responden berdasarkan faktor biologis yang tercatat dalam tanda pengenal Jenis kelamin responden pada saat mengisi kuesioner penelitian Pernyataan responden tentang jenis kelamin saat

diwawancarai yang dikategorikan menjadi dua

kategori yaitu: Laki–Laki (L) dan Perempuan (P)

Pendidikan Lamanya responden memperoleh atau mengikuti pendidikan formal Jenjang pendidikan terakhir yang pernah ditempuh responden Pernyataan responden berkaitan dengan jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden, dikategorikan ke dalam empat kategori yaitu: Tidak Lulus SD, Lulus SD/sederajat, Tamat SMP,


(41)

Tamat SMA. Pekerjaan Kegiatan atau

kesibukan utama yang sedang dijalankan oleh responden Kegiatan atau kesibukan utama yang dijalankan oleh responden untuk memperoleh nafkah/pendapatan Pernyataan responden tentang jenis pekerjaan yang

dijalankannya saat penelitian berlangsung. Pekerjaan responden dikategorikan menjadi dua kategori yaitu: pertanian dan non pertanian Kepemilikan media massa Jenis media massa yang dimiliki oleh responden jumlah media massa yang dimiliki oleh responden. Pernyataan responden mengenai jumlah media massa yang dimiliki untuk menambah informasi selain dari radio dan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu responden yang memiliki: televisi, koran, televisi dan koran Frekuensi Mendengarkan Keseringan /frekuensi responden mendengarkan radio Tingkat keseringan responden mendengarkan siaran radio dalam satu minggu terakhir saat penelitian ini berlangsung

Pernyataan responden tentang tingkat keseringan mendengarkan siaran radio RPC dalam satu minggu terakhir, dan dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, tinggi. Pengukuran

dilakukan dengan memberikan skor: skor 1

(1-2 kali tergolong kategori rendah); skor 2 (3-4 kali tergolong kategori sedang); skor 3 (setiap hari tergolong kategori tinggi) Lama Mendengarkan waktu rata-rata yang diluangkan oleh responden untuk mendengarkan radio dalam sehari Jumlah waktu responden mendengarkan siaran radio RPC dalam satu minggu terakhir pada saat penelitian

Pernyataan responden tentang jumlah waktu mendengarkan siaran radio RPC dalam satu minggu terakhir, dan dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, tinggi. Pengukuran

dilakukan dengan memberikan skor: skor 1

(1-2 jam/hari tergolong rendah); skor 2 (2-4 jam/ hari tergolong sedang); skor 3 (> 4 jam/hari tergolong tinggi).


(42)

21   

Materi siaran Kualitas daya tarik materi yang disajikan dalam program siaran

Jumlah kualitas daya tarik materi yang disajikan pada program siaran dalam satu minggu terakhir sebelum penelitian dilaksanakan

Pernyataan responden tentang penilaian terhadap daya tarik materi yang disiarkan, dan dibagi dalam empat tingkat pernyataan, yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, dan sangat sesuai. Pengukuran dilakukan dengan membagi dalam tiga kategori: skor < 27(tidak baik); skor 27 (cukup baik); skor > 27 (sangat baik) Bentuk penyajian/cara penyajian Cara yang digunakan pihak radio dalam menyajikan program siaran. Berbagai penilaian yang diberikan responden terhadap cara penyampaian materi yang disiarkan. Pernyataan responden tentang penilaian terhadap tingkat kesesuaian cara penyampaian materi siaran dengan yang diinginkannya, dan dibagi dalam empat tingkat pernyataan yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, sangat sesuai. Pengukuran dilakukan dengan membagi dalam tiga kategori, yaitu: skor < 27 (tidak menarik); skor 27-28 (cukup menarik); skor > 28 (sangat menarik)

Penyiar Seseorang yang dipercaya untuk membawakan program siaran yang disajikan Berbagai penilaian yang diberikan responden terhadap kesesuaian dari penyiar yang menyajikan siaran Pernyataan responden tentang penilaian terhadap kesesuaian dari penyiar yang menyajikan siaran, dan dibagi dalam empat tingkat pernyataan yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, sangat sesuai. Pengukuran dilakukan dengan membagi tiga kategori, yaitu: skor < 26 (tidak interaktif); skor 26-28,75 (cukup interaktif); skor > 28,75 (sangat interaktif)

Durasi siaran Banyaknya

waktu yang digunakan Berbagai penilaian yang diberikan responden Pernyataan responden tentang penilaian terhadap kesesuaian banyaknya


(43)

untuk menyajikan program siaran. terhadap banyaknya waktu yang digunakan untuk menyajikan program siaran

waktu yang digunakan untuk menyajikan program siaran. Pernyataan dibagi menjadi empat tingkat pernyataan yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, dan sangat sesuai. Pengukuran dilakukan dengan membagi dalam dua kategori yaitu: skor ≤ 18 (tidak sesuai); skor > 18 (sesuai)

Waktu siaran Waktu yang digunakan untuk menyajikan program siaran. Berbagai penilaian yang diberikan responden terhadap waktu penyiaran yang digunakan pihak radio untuk menyajikan program Pernyataan responden tentang penilaian terhadap jumlah kesesuaian terhadap waktu penyiaran yang digunakan dan dibagi dalam empat tingkat pernyataan yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, sangat

sesuai. Pengukuran dilakukan dengan membagi

dalam tiga kategori, yaitu: skor < 15 (tidak sesuai); skor 15-17 (cukup sesuai); skor > 17 (sangat sesuai) Tingkat Kognitif kemampuan untuk memahami, mengingat, dan mendefinisikan mengenai informasi yang disampaikan melalui program siaran RPC Tingkat penambahan pemahaman responden atas informasi yang diberikan dalam program siaran RPC.

Aspek kognitif dikenali dari

pemahaman maupun kognitif responden mengenai materi siaran. Pengukuran dilakukan dengan mengkategorikan berdasarkan tingkat pemahaman responden pada

nilai pre-test dan post-test yaitu: nilai < 4 (rendah), nilai 5-7 (sedang); nilai > 8 (tinggi).

Tingkat Afektif

Perasaan suka atau tidak suka dari responden terhadap materi siaran yang disampaikan melalui program siaran Perubahan tingkat afektif responden terhadap program siaran RPC Pernyataan responden tentang afektif berisi minat, ,apresiasi terhadap materi siaran program RPC. Pengukuran dilakukan dengan mengaktegorikan terhadap tingkat afektif yang ditunjukkan oleh responden, yaitu: a. saat


(44)

23   

RPC pre-test skor < 30 (rendah)

skor 30-35 (sedang), skor > 35 (tinggi), b. saat post-test skor < 33 (rendah), 33-37 (sedang), skor > 37 (tinggi)


(45)

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif korelasional yang didukung dengan penelitian eksperimental. “Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang sesuai untuk pengujian hipotesa tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian” (Singarimbun dan Effendi, 1989). Menurut Faisal (2005) penelitian eksperimental dimaksudkan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari suatu treatment eksperimental pada suatu kelompok yang dilakukan secara terkendali. Penelitian eksperimental dilakukan dengan terdiri dari kelompok yang diberikan perlakuan (experimental group) dan kelompok pembanding (control group). Singarimbun dan Effendi (1989) menyatakan bahwa digunakannya kelompok kontrol adalah sebagai pembanding dalam penelitian eksperimental untuk mengetahui adanya perbedaan efek dari suatu perlakuan yang diberikan, dengan perlakuan hanya diberikan kepada kelompok eksperimen.

Kelompok responden pada penelitian ini dibedakan antara kelompok pendengar siaran RPC (kelompok eksperimental), dan bukan kelompok pendengar yang digunakan sebagai pembanding (kelompok kontrol). Kelompok eksperimental di dalam penelitian ini adalah pendengar RPC di Desa Cileungsi khususnya di Kampung Ciherang Gede yang juga sebagai mitra RPC. Sementara kelompok kontrolnya adalah masih warga Desa Cileungsi di Kampung Ciherang Gede namun yang tidak pernah mendengarkan siaran RPC.

Sebelum dilakukan perlakuan, kedua kelompok terlebih dahulu di tes (pre-test) untuk mengukur tingkat kognitif dan afektif responden. Setelah mendengarkan salah satu program siaran RPC yang telah dipilih sebagai sampel acara, lalu kelompok eksperimen ini diuji tingkat kognitifnya (post-test) dan dibandingkan hasilnya dengan kelompok pembanding (kelompok kontrol) yang tidak mendengarkan program siaran radio dan juga dengan hasil pre-test untuk menentukan terjadinya peningkatan tingkat kognitif dan afektif responden. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif


(46)

25   

dengan didukung oleh data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur antara peneliti dengan informan dan responden.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Radio Pertanian Ciawi (RPC). Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan observasi melalui studi langsung pada tempat dan internet. Radio Pertanian Ciawi merupakan salah satu lembaga penyiaran informasi pertanian yang yang menitikberatkan pada aspek layanan pendidikan dan informasi bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat pertanian. Radio Pertanian Ciawi memiliki sasaran khalayak pendengar dengan jangkauan hingga beberapa kota seperti Tangerang, Sukabumi, dan Sumatera (Palembang dan Lampung). Selain itu, setelah melakukan penjajagan awal melalui wawancara mendalam dengan pihak RPC, didapatkan bahwa RPC memiliki program siaran radio yang menitikberatkan pada penyampaian informasi pembangunan pertanian dan cukup banyak diminati oleh khalayak pendengar khususnya bagi para petani. Oleh karena itu, lokasi ini dianggap representatif untuk mempelajari pengaruh program siaran radio bagi pendengarnya khususnya terhadap tingkat kognitif dan afektif pendengar.


(47)

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011 - 2012 Kegiatan Juni 2011 Septem ber 2011 Oktober 2011 November 2011 Desember 2011 Januari 2012 Febru-ari 2012 1 2 3 4 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan proposal skripsi Kolokium Perbaikan proposal   Pengumpulan data lapangan Pengolahan data dan analisis data Penulisan draft skripsi

Sidang skripsi Perbaikan

skripsi

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi sampling dalam penelitian ini adalah warga Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, sedangkan populasi sasaran adalah pendengar RPC yang menjadi mitra RPC di wilayah tersebut. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu. Pemilihan lokasi sampel dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan bahwa lokasi Desa Cileungsi merupakan salah satu kawasan lingkar RPC serta di Desa Cileungsi tersebar pendengar RPC yang juga merupakan mitra dari Radio Pertanian Ciawi.

Kerangka sampling merupakan daftar populasi yang karakteristiknya sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive kepada kelompok pendengar yang menjadi mitra RPC sesuai


(48)

27   

dengan kriteria populasi sampel yang dibutuhkan. Berkaitan dengan hal ini sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan responden yang akan dijadikan subjek penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1989). Sebanyak tiga puluh orang diambil sebagai sampel penelitian yang digolongkan ke dalam kelompok eksperimen (kelompok pendengar), dengan pertimbangan jumlah tiga puluh orang responden ini diambil sesuai dengan banyaknya jumlah pendengar yang menjadi mitra RPC di Desa Cileungsi, khususnya di Kampung Ciherang Gede. Sementara sepuluh orang responden bukan mitra RPC warga di Desa Cileungsi diambil sebagai sampel yang digolongkan ke dalam kelompok kontrol yakni kelompok yang tidak pernah mendengarkan siaran RPC.

Pada penelitian ini program siaran yang digunakan untuk melihat pengaruhnya bagi pendengar adalah program siaran Karedok. Alasan dipilihnya program Karedok adalah program tersebut merupakan program siaran yang berisikan informasi-informasi mengenai inovasi pertanian dan dapat berfungsi sebagai siaran pendidikan, sehingga program tersebut sesuai dengan kriteria program yang dibutuhkan untuk melihat pengaruhnya bagi pendengar khususnya terhadap tingkat kognitif dan afektif pendengar.

3.4 Jenis Data dan Metode Pengambilan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian langsung di lapangan menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur serta pre-test dan post-test. Selain itu dilakukan juga wawancara terstruktur terhadap pihak RPC dan observasi yang diperoleh melalui pengamatan terhadap kondisi sekitar. Sementara data sekunder diperoleh dari Desa Cileungsi mengenai kependudukan, letak geografis, demografis, dan gambaran umum lokasi penelitian secara keseluruhan. Selain itu data sekunder juga diperoleh dari dokumentasi Radio Pertanian Ciawi (RPC) berupa profil organisasi RPC. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan di lapangan adalah dengan wawancara, kuesioner, observasi, dan dokumentasi.


(1)

Lampiran 4. Hasil Olah Data antar Variabel yang Berhubungan

1. Hasil Analisis Hubungan Karakteristik Pendengar dengan Keterdedahannya pada Siaran Radio (Menggunakan SPSS 17.0)

a. Kepemilikan Media Massa * Lama Mendengarkan

Correlations

kepemilikan media massa lain

lama mendengarkan Spearman's rho kepemilikan media massa

lain

Correlation Coefficient 1.000 .533**

Sig. (2-tailed) . .002

N 30 30

lama mendengarkan Correlation Coefficient .533** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Hasil Analisis Hubungan Karakteristik Pendengar dengan Penilaiannya Terhadap Program Siaran (Menggunakan SPSS 17.0)

a. Umur * Penilaian Terhadap Waktu Siaran

Correlations

umur waktu siaran Spearman's rho umur Correlation Coefficient 1.000 -.389*

Sig. (2-tailed) . .034

N 30 30

waktu siaran Correlation Coefficient -.389* 1.000

Sig. (2-tailed) .034 .

N 30 30


(2)

b. Pekerjaan * Penilaian Terhadap Materi Siaran

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 7.046a 2 .030

Likelihood Ratio 7.479 2 .024

Linear-by-Linear Association

.088 1 .767

N of Valid Cases 30

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,50.

c. Pekerjaan * Penilaian Terhadap Cara Penyajian

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 6.835a 2 .033

Likelihood Ratio 7.209 2 .027

Linear-by-Linear Association

.075 1 .785

N of Valid Cases 30

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,00.

d. Kepemilikan Media Massa * Penilaian Terhadap Cara Penyajian

Correlations

kepemilikan

media massa lain cara penyajian Spearman's rho kepemilikan media massa

lain

Correlation Coefficient 1.000 -.391*

Sig. (2-tailed) . .033

N 30 30

cara penyajian Correlation Coefficient -.391* 1.000

Sig. (2-tailed) .033 .

N 30 30


(3)

e. Kepemilikan Media Massa * Penilaian Terhadap Penyiar

Correlations

kepemilikan

media massa lain penyiar Spearman's rho kepemilikan media massa

lain

Correlation Coefficient 1.000 -.469**

Sig. (2-tailed) . .009

N 30 30

penyiar Correlation Coefficient -.469** 1.000

Sig. (2-tailed) .009 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

f. Kepemilikan Media Massa * Penilaian Terhadap Durasi Siaran

Correlations

kepemilikan

media massa lain durasi siaran Spearman's rho kepemilikan media massa

lain

Correlation Coefficient 1.000 -.419*

Sig. (2-tailed) . .021

N 30 30

durasi siaran Correlation Coefficient -.419* 1.000

Sig. (2-tailed) .021 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

g. Lama Mendengarkan * Penilaian Terhadap Durasi Siaran

Correlations

lama

mendengarkan durasi siaran Spearman's rho lama mendengarkan Correlation Coefficient 1.000 -.446*

Sig. (2-tailed) . .013

N 30 30

durasi siaran Correlation Coefficient -.446* 1.000

Sig. (2-tailed) .013 .

N 30 30


(4)

Lampiran 5. Dokumentasi


(5)

RINGKASAN

MARETA TEDE. Pengaruh Program Siaran Radio Pertanian Ciawi Bagi Pendengarnya (Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor). Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS

Kehebatan teknologi komunikasi menyebabkan berbagai informasi dapat disampaikan dengan mudah. Hal ini terwujud salah satunya melalui media massa baik media elektronik maupun cetak, yang merupakan hasil perwujudan dari komunikasi massa. Melalui media massa masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi yang mereka butuhkan. Pada kenyataannya informasi tidak diterima secara serentak oleh khalayak. Terkadang dapat terjadi kesenjangan informasi pada masyarakat. Oleh karena itu salah satu media massa yang mampu dalam menjembatani terjadinya kesenjangan informasi adalah radio.

Merebaknya keberadaan radio swasta di Indonesia mengindikasikan adanya situasi kompetisi yang semakin ketat antar radio siaran. Terdapat beberapa stasiun radio dengan berbagai macam program acara, baik itu program acara musik, lagu-lagu yang sedang hits, berita lokal maupun mancanegara dan life

style. Namun saat ini hanya sedikit dari stasiun radio yang menyiarkan sebuah

acara yang disajikan khusus untuk masyarakat pedesaan atau masyarakat pertanian. Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan salah satu radio pertanian yang menyajikan program-program siaran radio bernuansakan pertanian dan pedesaan. Melalui program siaran yang disajikan RPC diharapkan dapat memenuhi ketersediaan kebutuhan informasi yang dapat memberikan suatu pengaruh bagi pendengarnya.

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mempelajari pengaruh program siaran Radio Pertanian Ciawi bagi pendengarnya. Adapun secara spesifik tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio, (3) pengaruh program siaran radio bagi pendengarnya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dan didukung oleh penelitian eksperimen dengan terdiri dari kelompok yang diberikan perlakuan


(6)

(experimental group) dan kelompok pembanding (control group). Kelompok eksperimen pada penelitian ini adalah pendengar RPC di Desa Cileungsi, sedangkan kelompok kontrol merupakan bukan kelompok pendengar yang tidak pernah mendengarkan siaran RPC. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive. Data hasil pengolahan kuesioner disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Sementara untuk menganalisis hubungan antar variabel penelitian dilakukan analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dan Rank-Spearman, dan untuk menganalisis uji beda antara nilai pre-test dan post-test digunakan metode

One-Simple T (metode t hitung).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran radio dipengaruhi oleh karakteristik pendengar. Karakteristik pendengar yang berpengaruh terhadap keterdedahannya pada siaran radio adalah kepemilikan media massa terhadap lama mendengarkan. Sementara karakteristik pendengar yang berpengaruh pada penilaiannya terhadap program siaran adalah kepemilikan media massa pada penilaian terhadap penyiar dan durasi siaran, serta umur responden terhadap penilaiannya terhadap waktu siaran. Di samping itu keterdedahan pendengar pada siaran radio mempengaruhi penilaiannya terhadap program siaran radio yakni lama mendengarkan mempengaruhi penilaian responden terhadap durasi siaran.

Program siaran Radio Pertanian Ciawi memberikan pengaruh bagi pendengarnya, yakni terhadap tingkat kognitif dan afektif pendengar. Berdasarkan nilai pre-test dan post-test pada responden diketahui telah terjadi peningkatan kognitif responden sebesar 26,7 persen dari sebelum mendengarkan program siaran dengan setelah mendengarkan, dengan nilai uji beda 7,96 dan signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak, atau dapat disimpulkan antara nilai pre-test dan post-test keduanya berbeda nyata. Di samping itu juga terjadi peningkatan afektif responden sebesar 6,7 persen dengan nilai uji beda 4,50 dan signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak, atau dengan kata lain nilai pre-test dan post-test keduanya berbeda nyata. Namun keterdedahan pendengar pada siaran radio dan penilaiannya terhadap program siaran tidak mempengaruhi tingkat kognitif dan afektif responden.