IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika basah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat ciri iklim tropika basah dengan suhu udara yang relatif
panas, intensitas radiasi matahari yang tinggi dan kelembaban udara yang tinggi. Pengendalian lingkungan mikro rumah tanaman yang paling mendasar adalah mengenai modifikasi struktur
rumah tanaman dan material penyusun rumah tanaman. Salah satu hal penting mengenai struktur rumah tanaman adalah proses pindah panas yang terjadi di dalam rumah tanaman khususnya lantai
rumah tanaman. Lantai dijadikan pembanding dalam hal penentuan luas ventilasi rumah tanaman. Selain itu, jenis material dan tebal bahan yang digunakan juga sangat berpengaruh dalam proses
perpindahan panas di dalam rumah tanaman.
4.1 Perubahan Suhu Udara dan Suhu Permukaan Lantai Rumah Tanaman
Pengukuran dilakukan selama tiga hari dari tanggal 28 Maret 2012 sampai 30 Maret 2012, namun data yang digunakan adalah data iklim dan kondisi lingkungan di rumah tanaman pada
tanggal 30 Maret 2012. Pengukuran dilakukan selama 12 jam, dimulai dari pukul 06:00 sampai dengan pukul 18:00. Pada Gambar 16 dan 17 disajikan hasil pengukuran suhu udara dan radiasi
matahari di dalam dan di luar rumah tanaman Lampiran 5 dan 6.
Gambar 16. Perubahan suhu udara di dalam dan di luar rumah tanaman 30 Maret 2012 24
26 28
30 32
34 36
38
S u
h u
,
o
C
Waktu setempat, WIB
di dalam di luar
24 Gambar 17. Perubahan radiasi matahari di dalam dan di luar rumah tanaman 30 Maret 2012
Gambar 18 dan 19 menyajikan gambar perubahan suhu pada permukaan lantai dan suhu udara di atas permukaan lantai rumah tanaman sesuai titik-titik pengukuran Lampiran 2 dan 3.
Gambar 18. Perubahan suhu permukaan lantai rumah tanaman 30 Maret 2012 26
28 30
32 34
36 38
40 42
44 46
48
S u
h u
,
o
C
Waktu setempat, WIB
Titik 1 Titik 3
Titik 7 Titik 9
Titik 13 Titik 15
Titik 17 Titik 21
Titik 22 100
200 300
400 500
600 700
800 900
1000 1100
R ad
ias i,
W m
2
Waktu setempat, WIB
di dalam di luar
25 Gambar 19. Perubahan suhu udara pada posisi 45 cm di atas permukaan lantai rumah tanaman 30
Maret 2012 Pengukuran iklim mikro dilakukan pada saat rumah tanaman dalam keadaan tanpa
tanaman. Suhu lantai yang dihasilkan berkisar 26.3 –47.7
o
C dan suhu udara pada 45 cm di atas permukaan lantai yang dihasilkan berkisar 23.5
–39.2
o
C Lampiran 7 dan 8. Namun, pengukuran suhu udara pada 2 m di atas permukaan lantai sesuai tinggi weather station berkisar 24.7
–31.9
o
C, sedangkan suhu udara di luar rumah tanaman berkisar 25.6 –36.8
o
C. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, suhu udara pada lokasi 45 cm di atas permukaan lantai akan lebih tinggi
daripada suhu udara 2 m di atas permukaan lantai. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari panas yang tersimpan dalam material dan tertutupnya lantai oleh beton 60 cm, sehingga udara
cenderung stagnan. Jika tidak adanya pengaruh dari kecepatan angin yang signifikan, maka akan terjadi efek Buoyancy.
Pembentukan profil suhu tersebut dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah tanaman. Intensitas radiasi matahari tertinggi yang masuk ke dalam rumah
tanaman terjadi pada pukul 12:00, namun suhu tertinggi tidak selalu terjadi pada saat intensitas radiasi matahari tertinggi. Menurut Lippsmeier 1997, panas tertinggi dicapai kira-kira 1
–2 jam setelah tengah hari, karena pada saat itu radiasi matahari langsung bergabung dengan suhu udara
yang sudah tinggi, sedangkan suhu terendah sekitar 1 –2 jam sebelum matahari terbit. Hasil
pengukuran menunjukkan suhu udara di dalam rumah tanaman mencapai suhu tertinggi setelah tengah hari pukul 14:00.
4.2 Simulasi dengan Metode Computational Fluid Dynamics CFD