Gambar 4.3 Diagram ER Kasus di Atas
4.5 Rancangan File dalam Database
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis didalam komputer dan dapat dimanipulasi menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan
informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipr data, struktur, dan juga batasan – batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting
dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghindari duplikasi data,
hubungan data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga update yang rumit. Berikut merupakan tabel yang digunakan oleh penulis dalam membangun aplikasi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Tabel Database Comment
Gambar 4.5 Tabel Database Register
a. Tabel Database Register Terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Tabel Database Register
Nama Field Tipe Data
Nama Text
Id Text
Password Text
Email Text
b. Tabel Comment terdiri dari :
Tabel 4.3 Tabel Database Comment
Nama Field Tipe Data
Lebar Data
Id Int
3 Id_artikel
Varchar 3
Nama Varchar
30 Email
Varchar 30
Website Varchar
50 Komentar
Text Date
Datetime Art_id
Int 3
Art_url Varchar
60
4.6 Flowchart
Universitas Sumatera Utara
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian
setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat
dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram programmer menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Tabel 4.4 Tabel Lambang-Lambang pada Flowchart
SIMBOL FUNGSI
Flow Direction symbol, Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan
simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.
Terminator Symbol, Yaitu simbol untuk permulaan start atau akhir stop dari suatu kegiatan
Connector Symbol, Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar halaman yang
sama.
Connector Symbol, Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar halaman yang
berbeda.
Processing Symbol, Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer
Universitas Sumatera Utara
Simbol Manual Operation, Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer
Simbol Decision, Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.
Simbol Input-Output, Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya
Simbol Manual Input, Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard
Simbol Preparation, Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat
pengolahan di dalam storage.
Simbol Predefine Proses, Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian sub-programprosedure
Simbol Display, Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan
sebagainya.
Simbol disk and On-line Storage, Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke
disk.
4.6.1 Pengertian dan Definisi Flowchart
Universitas Sumatera Utara
Flowchart atau Bagan alir adalah bagan chart yang menunjukkan alir flow di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir flowchart digunakan terutama untuk
alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
4.6.2 Jenis-jenis Flowchart
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya: 1.
Bagan alir sistem systems flowchart. 2.
Bagan alir dokumen document flowchart. 3.
Bagan alir skematik schematic flowchart. 4.
Bagan alir program program flowchart. 5.
Bagan alir proses process flowchart.
4.6.3 Sistem Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada
di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
4.6.4 Dokument Flowchart
Bagan alir dokumen document flowchart atau disebut juga bagan alir formulir form flowchart atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
4.6.5 Skematik Flowchart
Universitas Sumatera Utara
Bagan alir skematik schematic flowchart merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah,
bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan
gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk
dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
4.6.6 Program Flowchart
Bagan alir program program flowchart merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir
sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program program
logic flowchart dan bagan alir program komputer terinci detailed computer program flowchart. Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di
dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program
komputer terinci
detailed computer
program flow-chart digunakan
untuk menggambarkan
instruksi- instruksi program
komputer secara terinci. Bagan
alir ini dipersiapkan oleh
pemrogram.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. 4.6 Flowchart Menu Register
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Flowchart Menu Utama
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Flowchart Menu Profil
Universitas Sumatera Utara
4.7 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut
Abdul Kadir, 2002: 52. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan tidak normal apabila dilakukan penghapusan delete, pengubahan update dan
pembacaan retrieve pada suatu basis data.
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :
a Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya
sesuai dengan saat menginput. Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di atas menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus merubah seluruh atribut
yang multivalue menjadi atribut single value, dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas.
b Bentuk Normal ke Satu First Normal Form 1 NF
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut
harus mempunyai nilai data yang atomic bersifat atomic value. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya
Universitas Sumatera Utara
Syarat normal ke satu 1-NF antara lain:
1. setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda. 3. telah ditentukannya primary key untuk tabel relasi tersebut.
4. tiapatribut hanya memiliki satu pengertian.
c Bentuk Normal ke Dua Second Normal Form 2 NF
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency ketergantungan fungsional sepenuhnya yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-
atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari
subset himpunan bagian dari A.
Syarat normal kedua 2-NF sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. 2. Atribute bukan kunci non-key haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya
fully functional dependency pada kunci utama primary key.
d Bentuk Normal ke Tiga Third Normal Form 3 NF
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan update
terhadap relasi tersebut. Jika kita hanya meng-update satu baris saja, sementara baris yang
Universitas Sumatera Utara
lainnya tidak, maka data didalam database tersebut akan inkonsisten tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif transitive dependency. Kita harus
menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga 3-NF.
Syarat normal ketiga Third Normal Form 3 NF sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. 2. Atribute bukan kunci non-key harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata
lain suatu atribut bukan kunci non_key tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional functional dependency terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci
pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
Universitas Sumatera Utara
4.7.1 Perancangan Tabel Normalisasi
1. Entitas Normalisasi Barang
Bentuk Tabel Tidak Normal
Tabel 4.5 Entitas Normalisasi Barang Bentuk Normal Pertama 1 NF
Tabel 4.6 Entitas Normalisasi Barang 1NF
Universitas Sumatera Utara
Bentuk Normal Kedua 2 NF
Tabel 4.7 Entitas Normalisasi Barang 2NF
Universitas Sumatera Utara
Bentuk Normal Ketiga 3NF
Tabel 4.8 Entitas Normalisasi Barang 3NF
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau
prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menguji, menginstal, dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk
menggantikan sistem yang lama, sedangkan tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar sistem dapat siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem
terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini : 1.
Menerapkan rencana implementasi 2.
Melakukan kegiatan implementasi 3.
Tindak lanjut implementasi
5.2 Tujuan Implementasi Sistem
Adapun tujuan-tujuan dari implementasi sistem, yaitu : 1.
Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengolah data dan penyajian informasi.
2. Menyelesaikan rancangan sistem yang ada dalam dokumen sistem yang baru atau
yang telah disetuji.
Universitas Sumatera Utara
3. Memastikan bahwa pemakai dapat mengoperasikan dengan mudah terhadap sistem
yang baru dan mendapat informasi yang baik dan jelas. 4.
Memperhitungkan bahwa sistem telah memenuhi permintaan pemakai yaitu dengan menguji sistem secara menyeluruh.
5. Memastikan bahwa sistem telah berjalan lancar dengan mengontrol dan melakukan
instalasi secara benar.
5.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem