PANDANGAN SISWA TENTANG SHALAT JUM’AT (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII B di SMPN 13 Malang)

(1)

PANDANGAN SISWA TENTANG SHALAT JUM’AT

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII B di SMPN 13 Malang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Srata Satu (S-1)

Oleh :

OKTA TRI WIDAYANTI NIM. 08110001

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

pada Tanggal: 27 April 2013

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Drs. Khozin, M.Si 1. ________________

2. Drs. Faridi, M.Si 2. ________________

3. Drs. Hadi Nur Taufiq, M.Ag 3._______________

4. Nur Afifah K.M, S.PdI, M.Kes 4. _______________

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang telah memberikan hidayah, nikmat dan inayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sangat baik.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan bimbingan kepada kita, sehingga kita dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa serta agama.

Skripsi ini berjudul: Pandangan Siswa Tentang Shalat Jum’at (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII B di SMPN 13 Malang). Penulis susun dalam rangka menyelesaikan studi di fakultas agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis dalam mengerjakan skripsi ini banyak mendapatkan kesulitan serta rintangan-rintangan, namun penulis dapat menyelesaikanya dengan baik, karena mendapatkan banyak bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnyalah penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :

1. Ayah Ponidi Sujarwadi dan Ibu Sumiarsih yang sudah membesarkan dan menjadikan saya berguna bagi bangsa dan Negara.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor kampus Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Drs. Sunarto, M.Ag selaku Dekan fakultas agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Drs. Hadi Nur Taufiq, M.Ag selaku Ketua Jurusan fakultas agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang.


(4)

5. Bapak Drs. Khozin, M.Si dan Bapak Drs. Faridi, M.Si selaku dosen pembimbing I dan II yang sudah sabar dan telaten dalam membimbing skripsi ini.

6. Bapak Drs. Hari Subagiyo, M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 13 Malang yang sudah memberikan izin untuk penelitian skripsi ini.

7. Ibu Dra. Siti Fatimah, S.Pdi selaku guru PAI SMPN 13 Malang yang sudah memberikan izin dan informasi terkait skripsi ini.

8. Suami tercinta Nasir Junianto yang senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayangnya, sehingga itu sebagai motivasi bagi saya untuk tetap semangat dalam keadaan apapun, tanpa mengeluh, pantang menyerah dan maju terus.

9. Anak saya tersayang Muhammad Iqbal Dominic Novriansyah sebagai semangat hidup. 10.Teman-teman seperjuangan fakultas agama Islam terutama yang jurusan Tarbiyah angkatan

2008.

11.Siswa kelas VIII B SMPN 13 Malang yang sudah memberikan informasi terkait skripsi ini.

Penulis hanya dapat berharap dan berdo’a mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan yang setimpal, serta segala amal kebaikanya dapat diterima sebagai amal yang saleh.

Akhiranya penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikanya skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Malang, 28 Maret 2013

Okta Tri Widayanti


(5)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM……… i

LEMBAR PERSETUJUAN……….. ii

LEMBAR PENGESAHAN………... iii

MOTTO ……… iv

PERSEMBAHAN……… v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………. vi

ABSTRAK………. vii

KATA PENGANTAR……… ix

DAFTAR ISI……….. xi

DAFTAR TABEL……….. xiii

BAB I : PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah……….. 6

C. Tujuan Penelitian……… 7

D. Manfaat Penelitian………. 7

E. Batasan Istilah………... 7

F. Sistematika Pembahasan……… 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA………... 10

A. Shalat Jum’at………. 10

1. Pengertian Shalat Jum’at………. 10

2. Syarat-syarat Shalat Jum’at………. 11

3. Anjuran Shalat Jum’at pada Siswa Laki-laki……….. 17

4. Hukuman bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Jum’at……. 19

5. Metode-metode dalam Mendidik Siswa untuk Shalat Jum’at.. 21

B. Motivasi………... 26

1. Pengertian Motivasi……… 26

2. Macam-macam Motivasi……… 27

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi……… 30


(6)

BAB III : METODE PENELITIAN………... 44

A. Pendekatan Penelitian……….. 44

B. Teknik Pengumpulan Data……….. 45

C. Teknik Analisa Data……… 48

D. Uji Keabsahan Hasil Penelian………. 50

BAB IV : HASIL PENELITIAN………. 52

A. Sejarah Berdirinya SMPN 13 Malang………. 52

B. Visi dan Misi SMPN 13 Malang………. 53

C. Penyajian dan Analisa Data……… 54

a. Situasi Pelaksanaan Shalat Jum’at di SMPN 13 Malang……… 54

b. Pandangan Siswa Kelas VIII B Terkait Dengan Shalat Jum’at. 57

c. Alasan siswa kelas VIII B SMPN 13 Malang melaksanakan shalat jum’at ………. 63

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN……….. 70

A. Kesimpulan……….. 70

B. Saran……… 74

DAFTAR PUSTAKA………. 75


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Identitas Kepala Sekolah………. 53

Tabel II Pandangan Siswa Kelas VIII B SMPN 13 Malang


(8)

Daftar Pustaka

Buku

Abdul Aziz, bin Fu’ad. (2008). Begini seharusnya Menjadi Guru. Jakarta: Darul Haq. Ahmad, Ali. (2006). Indahnya Syari’at Islam. Jakarta: Gema Insani Press.

Ali, bin Sa’id. (2008). Panduan Sholat Sunnah dan Sholat Khusus. Jakarta: Almahira. Arif, Farhan. (1992). Pengantar Penelitian kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.

Ar-Rabani, Abdul Qadir. (2007). Panduan Shalat Menurut Empat Mazhab. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

B. Uno, Hamzah. (2007). Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. (2007). Penelitian kualitatif. Jakarta: Prenada Grup.

Depdikbud RI. (1988).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Faisal, Sanapiah.(1995). Format-format Penelitian Sosial. Bandung: Rajawali Pers. Labib. (2006). Fiqih Islam: Thoharoh, Sholat, Zakat, Puasa, dan Haji. Surabaya: Bintang

Usaha Jaya.

Margono. (2007). Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Multahim. (2006). Agama Islam Penuntun Akhlaq. Jakarta: Galia Indonesia Printing. Nawawi. (2002). Penuntun Praktis Sholat Lengkap. Surabaya: CV Karya Ilmu.

Rasyid, Sulaiman. (1994). Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo. Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


(9)

Syamsuri. (2000). Penuntun Sholat Lengkap. Surabaya: Apolo.

Tim PP Muhammadiyah Majlis Tarjih.(1997). Tanya Jawab Agama. Yokyakarta: Suara Muhammadiyah.

Zaini, Syahminan. (2000). Sudah Sempurnakah Shalatku. Jakarta: Kalam Mulia.

Zuhaili, Wahbah.(2010). Fiqih Imam Syafi’i: Mengupas Masalah Fiqhiyah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Jakarta Timur: Almahira.

Iternet

Abduh, Muhammad (2012). Penyebab Siswa Bosan dan Malas Belajar, diakses 16 Januari dari http://mjeducation.co/author/muhammad-abduh/penyebab-siswa-bosan-malas-belajar.html.

Dahsyatnya Metode Repetitive (Mengulang) untuk Mendidik Anak Shalih. diakses pada tanggal : 19 Januari 2013 dari https://www.voa-islam.com/dahsyatnya-metode-repetitive-untuk-mendidik-anak-shalih.html.

Hamam, Umul. (2012). Akibat Meninggalkan Shalat Jumat Bisa Membuat Hati Menjadi Tertutup, diakses pada tanggal 12-11-2012, dari

http://www.rumaysho.com/akibat-meninggalkan-shalat-jumat-bisa-membuat-hati-menjadi-tertutup.html.

Haryanto. (2010). Pengertian Motivasi Belajar, diakses pada tanggal 17 Januari 2012 dari http.//www.belajar-psikologi.com/pengertian-motivasi-belajar.html.

Intelgensi dan emosi. diakses pada tanggal 16 Januari dari http://www.richemistrys-blog.com/intelgensi-emosi.html.

Jayanti. (2012). Strategi Dan Metode Belajar Mengajar, diakses pada tanggal 19 januari 2013 dari

http://www.jayanti.blogspot.com/strategi-dan-metode-belajar-mengajar.html.

Kusumah, Wijaya. (2009). Apakah Minat Itu?, diakses pada tanggal 16 Januari 2013 dari http://wijayalabs.com/apakah-minat-itu.html.


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril dan kemudian diwahyukan pada para rasul terkhusus Nabi Muhammad saw. Islam terdiri dari lima perkara yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji, semua komponen ini menjadi kewajiban bagi penganutnya agar selalu dikerjakan kecuali yang terakhir (haji), sebab elemen yang satu ini ada syarat-syarat khusus bagi pemeluk Islam, seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Abdullah bin Umar ra. menyampaikan bahwa Rasulullah saw bersabda,

اّدَىَخُو ََُأَو ،ُها اَلِإ َهَلِإ اَل َُِأ ِةَداَهَش ،ٍصِىَخ ىَمَع ًُاَمِسِإِلا َيٍُِب

ِها ُهِوُسَر

َو ،ِةاَكَزلا ِءاَتيِإَو ،ِةاَمَصلا ًِاَقِإَو ،

َحا

َُاَضَوَر ًِِوَصَو ،ِج

Artinya: “Agama Islam itu terdiri dari lima perkara, yaitu menjadi saksi tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad saw adalah pesuruh Allah SWT, kemudian mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa di bulan ramadhan.”1

Berdasarkan hadits di atas menurut Islam ada satu yang menjadi kunci agar seorang muslim bisa masuk surga yaitu shalat. Shalat menjadi tiang agama, dalam artian bahwa seorang muslim bisa dilihat amal perbutannya dari shalat, jika orang tersebut melaksanakan shalat berarti dia telah mendirikan tiang agama,

1

Muhammad bin Ismail Abu Abdullah Al-Bukhori Al-Ja’fa, “2. Kitãb Imãn, 7. Bãb al-Imãnu wã Qoulun Nabi Buniyãl Islãmu Alã Khomsin. dalam Shohih Bukhori, Edisi M Munir ad-Damãtsqi(I, Bairut: al-Maktãbãh ashãkhofiyãah 1373 H/1954 M), hal 14. Hadist no.07. hadits dari Ikrima Bin Khilid dari Umar dan sanadnya shahih.


(11)

2

begitu pula sebaliknya jika orang tersebut tidak menunaikan shalat maka dia telah merobohkan tiang agama.

Shalat adalah ibadah utama yang menjadi kekuatan agama Islam sehingga setiap orang muslim wajib mengerjakan shalat. Kewajiban tersebut tertulis dalam firman Allah SWT, yang berbunyi:











Artinya:"dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’2.

Shalat juga sebagai media interaksi antara seorang hamba dengan Tuhannya, karena di dalam shalat pada hakekatnya berisi tentang do’a yang berarti bermunajat.

Ditinjau dari aspek hukum yang menyertai shalat terbagi menjadi dua macam, yaitu shalat wajib dan shalat sunnah. Shalat wajib artinya shalat yang harus dikerjakan oleh orang Islam, jika tidak mengerjakan maka dia berdosa, sedangkan shalat sunnah adalah shalat yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Ibadah shalat yang tergolong dalam kategori shalat wajib adalah shalat lima waktu, shalat jum’at dan shalat jenazah, sedangkan yang tergolong shalat sunnah adalah semua shalat selain tiga shalat di atas.

Berbicara mengenai shalat fardhu penulis tertarik untuk membahas shalat jum’at, karena shalat jum’at adalah ibadah spiritual yang istimewa dan pelaksanaanya dikhususkan pada hari jum’at. Hukum melaksanakan shalat jum’at adalah wajib atau fardhu ain, sebagaimana dalam firman Allah SWT,

2


(12)

3













Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum’at, pergilah kalian untuk mengingat Allah SWT dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui, apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT dan ingatlah Allah SWT banyak-banyak supaya kamu beruntung. ”3

Jual beli yang dimaksud dalam hal ini dapat diartikan sebagai segala pekerjaan selain dari urusan shalat.4 Dikatakan seperti itu, karena pada masa Rasulullah saw jual-beli adalah kegiatan utama umatnya, sehingga apabila dikaitkan dengan masa sekarang terkait dengan pendidikan maka jual-beli itu diumpamakan kegiatan belajar-mengajar, apabila sudah diseru untuk shalat jum’at maka kegiatan belajar-mengajar harus diberhentikan dan pergi untuk mengingat Allah SWT yang maksudnya adalah melaksanakan jama’ah shalat jum’at.

Pelaksanaan shalat jum’at hanya diwajibkan bagi tiap-tiap muslim, laki-laki, mukalaf, baliqh, berakal, sehat dan bermukim. Nabi Muhammad saw bersabda:

ّةَعَبِرَأ اَلِإ ٍةَعاَىَج يِف ٍيِمِشُو ِنُك ىَمَع ْبِجاَو ٌقَح ُةَعُىُجِلا

:

ْضيِرَو ِوَأ ،ٌيِبَص ِوَأ ،ْةَأَرِوا ِوَأ ،ْكوُمِىَو ْدِبَع

3

QS. Al-Jumu’ah [62] : 9-10

4


(13)

4

Artinya: “Jum’at itu hak yang wajib atas setiap orang Islam dalam jama’ah kecuali empat kelompok, hamba sahaya atau orang perempuan atau anak-anak atau orang sakit”5.

Realita pada masa sekarang masih jauh dari harapan yang diinginkan oleh Islam, sebab muslim terutama di Indonesia tidak banyak yang mau mengerjakan, bahkan jikalau mengerjakan tidak bisa secara sempurna (khusu’).

Fenomena di atas berbanding lurus dengan apa yang penulis amati secara sekilas di salah satu lembaga pendidikan, yaitu pada waktu shalat jum’at ada sebagian siswa yang datang lebih awal ke masjid sekolah atau bisa disebut dia rajin melaksanakan shalat jum’at, ada sebagian siswa yang masih main-main di luar masjid dan duduk-duduk santai di luar masjid atau bisa disebut dia malas mengerjakan shalat jum’at dan juga ada sebagian siswa yang meninggalkan atau bisa disebut tidak mau melaksanakan shalat jum’at yang dilaksanakan di masjid sekolah tersebut. Shalat jum’at bagi siswa diwajibkan oleh sekolah untuk mengikutinya, bagi mereka yang rajin mengerjakan shalat jum’at apabila sudah waktunya masuk shalat jum’at tanpa ditegur oleh guru mereka pun maka dia akan langsung menuju ke masjid sekolah, namun bagi mereka yang malas bahkan tidak mau mengerjakan shalat jum’at maka akan melakukan berbagai macam cara agar bisa keluar dari lingkungan sekolah, misalkan melompat dari pagar sekolah, menerobos pintu samping sekolah bahkan ada yang kejar-kejaran dengan guru, juga terkadang guru harus keliling ke kelas-kelas untuk mencari apakah masih ada siswa yang belum menuju ke masjid sekolah.

5Abu Dawud Sulaiman bin Asy’Ats bin Ishaq bin Basyir b

in Syadad bin Amr al azdy , “2. Kitãb as-Shalãh; 7. Bãb -Jumatu lil-mãmluq Wal Mar’ãti,” dalam Sunan Abu Dawud (I, Riyadh: Makhtabãtun ar-Riyãdu al-Hadisãtu, biduuni sanah), hal 280. Hadis no. 1067. Hadis dari Qayis Ibn Muslim dari Thariq Ibn Syihab, sanadnya shohih karena Thariq Ibnu Syihab mendengar perkataan Nabi dan belum pernah mendengar dari siapapun juga.


(14)

5

Perilaku siswa tersebut dalam memandang shalat jum’at terkesan seperti mereka tidak mengetahui atau tidak pernah belajar dan diajarkan tentang shalat jum’at serta tidak mengetahui hukum mengerjakan dan meninggalkan shalat jum’at, jika siswa sekolah tersebut sadar tentang kewajiban shalat jum’at maka mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian itu, karena pada dasarnya mereka telah mengetahui tentang konsep shalat jum’at beserta hukum-hukumnya, namun tidak mau melaksanakan apa yang telah mereka ketahui dengan cenderung meninggalkan dan meremehkan kewajiban shalat jum’at.

Hukum bagi orang yang meninggalkan shalat jum’at adalah dosa besar dan mereka termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan perintah Allah SWT, maka Allah SWT akan meninggalkan mereka yang melalaikan perintah-Nya, hal ini ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang pernah mendengar Rasulullah saw bersabda,

َع ُها َََىِتِخَيَل ِوَأ ِتاَعُىُجِلا ُيِهِعِدَو ََِع ًْاَوِقَأ َََيِهَتٍَِيَل

ىَل

ٌََُِوُكَيَل َيُث ِيِهِبِوُمُق

ََِيِمِفاَغِلا ََِو

.

Artinya: Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat jumat menghentikan perbuatannya, atau jika tidak Allah SWT akan menutup hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar akan tergolong ke dalam orang-orang yang lalai.”6.

Oleh karenanya penulis merasa perlu mengangkat fenomena ini dengan skripsi yang berjudul Pandangan Siswa Tentang Shalat Jum’at (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII B di SMPN 13 Malang) ini agar bisa memberi masukan kepada sekolah dan siswa, supaya kejadian yang serupa tidak akan terulang lagi.

6

Muslim bin Al Hujaaju Abu Hasan Al Qusyairi An-Naisaaburi, ”7. Kitãb al-Jumu’ah; 12. Bãb at-Tãghlisu fi Tarki al-Jumu’ah,” dalam Shohih Muslim (II, Bairut: Dãrul ihyãi atturãtsi a- ãrãbiyyu, 1373 H/1954 M), hal 591. Hadist no. 865. Hadist ini shohih.


(15)

6

Berdasarkan pada uraian di atas penulis mengamati kejadian ini di lingkungan pendidikan yaitu di SMPN 13 Malang yang merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah pertama di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional. Siswa di kelas VIII B ini secara teori sudah memiliki modal untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena sebelumnya pendidikan terkait shalat jum’at sudah diberikan oleh pihak sekolah yang berupa materi mata pelajaran pendidikan agama Islam bab shalat jum’at oleh guru PAI mereka, akan tetapi dalam segi teknis atau prakteknya sebagian dari mereka ada yang menerapkannya, sebagian dari mereka ada yang belum mampu melakukannya, oleh sebab itu untuk mendisiplinkan siswa shalat jum’at sekolah berupaya mengimplementasikan materi shalat jum’at dalam lingkungan sekolah dengan mengadakan shalat jum’at di masjid SMPN 13 Malang dan mewajibkan pelaksanaan tersebut pada para siswa, dengan tujuan untuk mendidik siswa agar terbiasa dan disiplin shalat jum’at dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang tentang shalat jum’at?

2. Mengapa pada waktu shalat jum’at ada sebagian siswa yang masuk lebih awal ke masjid sekolah, sebagian masih main-main di luar masjid, dan sebagian meninggalkan shalat jum’at yang dilaksanakan di masjid sekolah tersebut?


(16)

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis mempunyai tujuan:

1. Guna mendeskripsikan pandangan siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang tentang shalat jum’at.

2. Guna memahami alasan siswa yang masuk lebih awal ke masjid sekolah, sebagian masih main-main di luar masjid dan sebagian meninggalkan shalat jum’at yang dilaksanakan di masjid sekolah tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan nantinya dapat berguna :

1. Sebagai bahan informasi khususnya sekolah yang bersangkutan, masyarakat dan pemerintah.

2. Sebagai masukan baik bagi dewan guru maupun bagi penentu kebijakan dalam pendidikan di sekolah.

3. Memperkaya perbendaharaan perpustakaan Fakultas Agama Islam.

4. Menanamkan disiplin shalat jum’at pada siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang.

E. Batasan Istilah

1. Pandangan Siswa

Pandangan siswa adalah gagasan atau pendapat yang dinyatakan oleh siswa secara realistis dan mendalam tentang sesuatu hal. Pendapat tersebut berkenaan dengan konsep shalat jum’at. Pandangan siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang dalam hal ini terkait konsep, hukum, dan urgensi shalat jum’at.


(17)

8

2. Shalat Jum’at.

Shalat jum’at adalah shalat khusus yang dilakukan pada hari jum’at, dilaksanakan dua rakaat dengan berjama’ah dan didahului oleh dua khutbah, serta harus dikerjakan bagi tiap-tiap muslim, mukallaf, laki-laki, baliqh, sehat dan bermukim yang hukumnya adalah Fardhu ain. Fardhu ain di sini adalah kewajiban yang harus dikerjakan bagi setiap mukallaf seperti shalat fardhu dan puasa di bulan ramadhan. Shalat jum’at yang dimaksud di sini adalah shalat jum’at yang dilaksanakan di SMPN 13 Malang.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan yang dimaksudkan di sini adalah kerangka penelitian yang akan dikembangkan sesuai dengan prosedur penelitian. Penulis mencoba menyusun sitematika penulisan ini berdasarkan pada bab-bab yang akan mempertegas penelitian ini, bab-bab itu terbagi atas lima bagian yang ditulis secara sistematis, antara lain :

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan ini ditulis guna memperjelas maksud penelitian yang menjadi sasaran tujuan awal. Pembahasan pada bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika pembahasan.

2. Bab II Kajian Pustaka

Bab ini akan membahas konsep inti yaitu penjelasan yang dijadikan landasan untuk penelitian, yang dibarengi dengan dalil-dalil dan pendapat- pendapat yang relevan untuk mempertegas teori yang sudah dipaparkan


(18)

9

penulis, dalam hal ini mencakup penjelasan tentang shalat jum’at dan motivasi.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan tentang rancangan metode yang akan digunakan agar bisa menjawab tujuan penelitian. Pembahasan pada bab ini meliputi pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan uji keabsahan hasil penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, yaitu jawaban dari rumusan masalah. Pembahasan pada bab ini memuat tentang latar belakang objek penelitian, visi dan misi objek penelitian, serta penyajian dan analisa data. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, serta memberikan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian secara singkat dan jelas.


(1)

Artinya: “Jum’at itu hak yang wajib atas setiap orang Islam dalam

jama’ah kecuali empat kelompok, hamba sahaya atau orang perempuan atau anak-anak atau orang sakit”5.

Realita pada masa sekarang masih jauh dari harapan yang diinginkan oleh Islam, sebab muslim terutama di Indonesia tidak banyak yang mau mengerjakan, bahkan jikalau mengerjakan tidak bisa secara sempurna (khusu’).

Fenomena di atas berbanding lurus dengan apa yang penulis amati secara sekilas di salah satu lembaga pendidikan, yaitu pada waktu shalat jum’at ada sebagian siswa yang datang lebih awal ke masjid sekolah atau bisa disebut dia rajin melaksanakan shalat jum’at, ada sebagian siswa yang masih main-main di luar masjid dan duduk-duduk santai di luar masjid atau bisa disebut dia malas

mengerjakan shalat jum’at dan juga ada sebagian siswa yang meninggalkan atau

bisa disebut tidak mau melaksanakan shalat jum’at yang dilaksanakan di masjid sekolah tersebut. Shalat jum’at bagi siswa diwajibkan oleh sekolah untuk mengikutinya, bagi mereka yang rajin mengerjakan shalat jum’at apabila sudah

waktunya masuk shalat jum’at tanpa ditegur oleh guru mereka pun maka dia akan langsung menuju ke masjid sekolah, namun bagi mereka yang malas bahkan tidak

mau mengerjakan shalat jum’at maka akan melakukan berbagai macam cara agar bisa keluar dari lingkungan sekolah, misalkan melompat dari pagar sekolah, menerobos pintu samping sekolah bahkan ada yang kejar-kejaran dengan guru, juga terkadang guru harus keliling ke kelas-kelas untuk mencari apakah masih ada siswa yang belum menuju ke masjid sekolah.

5 Abu Dawud Sulaiman bin Asy’Ats bin Ishaq bin Basyir bin Syadad bin Amr al azdy , “2.

Kitãb as-Shalãh; 7. Bãb -Jumatu lil-mãmluq Wal Mar’ãti,” dalam Sunan Abu Dawud (I, Riyadh: Makhtabãtun ar-Riyãdu al-Hadisãtu, biduuni sanah), hal 280. Hadis no. 1067. Hadis dari Qayis Ibn Muslim dari Thariq Ibn Syihab, sanadnya shohih karena Thariq Ibnu Syihab mendengar perkataan Nabi dan belum pernah mendengar dari siapapun juga.


(2)

Perilaku siswa tersebut dalam memandang shalat jum’at terkesan seperti mereka tidak mengetahui atau tidak pernah belajar dan diajarkan tentang shalat

jum’at serta tidak mengetahui hukum mengerjakan dan meninggalkan shalat

jum’at, jika siswa sekolah tersebut sadar tentang kewajiban shalat jum’at maka mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian itu, karena pada dasarnya

mereka telah mengetahui tentang konsep shalat jum’at beserta hukum-hukumnya, namun tidak mau melaksanakan apa yang telah mereka ketahui dengan cenderung

meninggalkan dan meremehkan kewajiban shalat jum’at.

Hukum bagi orang yang meninggalkan shalat jum’at adalah dosa besar dan mereka termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan perintah Allah SWT, maka Allah SWT akan meninggalkan mereka yang melalaikan perintah-Nya, hal ini ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang pernah mendengar Rasulullah saw bersabda,

َع ُها َََىِتِخَيَل ِوَأ ِتاَعُىُجِلا ُيِهِعِدَو ََِع ًْاَوِقَأ َََيِهَتٍَِيَل

ىَل

ٌََُِوُكَيَل َيُث ِيِهِبِوُمُق

ََِيِمِفاَغِلا ََِو

.

Artinya: Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat jumat menghentikan perbuatannya, atau jika tidak Allah SWT akan menutup hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar akan tergolong ke dalam orang-orang yang lalai.”6.

Oleh karenanya penulis merasa perlu mengangkat fenomena ini dengan skripsi yang berjudul Pandangan Siswa Tentang Shalat Jum’at (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII B di SMPN 13 Malang) ini agar bisa memberi masukan kepada sekolah dan siswa, supaya kejadian yang serupa tidak akan terulang lagi.


(3)

Berdasarkan pada uraian di atas penulis mengamati kejadian ini di lingkungan pendidikan yaitu di SMPN 13 Malang yang merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah pertama di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional. Siswa di kelas VIII B ini secara teori sudah memiliki modal untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena sebelumnya pendidikan

terkait shalat jum’at sudah diberikan oleh pihak sekolah yang berupa materi mata pelajaran pendidikan agama Islam bab shalat jum’at oleh guru PAI mereka, akan tetapi dalam segi teknis atau prakteknya sebagian dari mereka ada yang menerapkannya, sebagian dari mereka ada yang belum mampu melakukannya, oleh sebab itu untuk mendisiplinkan siswa shalat jum’at sekolah berupaya

mengimplementasikan materi shalat jum’at dalam lingkungan sekolah dengan mengadakan shalat jum’at di masjid SMPN 13 Malang dan mewajibkan pelaksanaan tersebut pada para siswa, dengan tujuan untuk mendidik siswa agar terbiasa dan disiplin shalat jum’at dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang tentang shalat

jum’at?

2. Mengapa pada waktu shalat jum’at ada sebagian siswa yang masuk lebih awal ke masjid sekolah, sebagian masih main-main di luar masjid, dan sebagian meninggalkan shalat jum’at yang dilaksanakan di masjid sekolah tersebut?


(4)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis mempunyai tujuan:

1. Guna mendeskripsikan pandangan siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang

tentang shalat jum’at.

2. Guna memahami alasan siswa yang masuk lebih awal ke masjid sekolah, sebagian masih main-main di luar masjid dan sebagian meninggalkan shalat

jum’at yang dilaksanakan di masjid sekolah tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan nantinya dapat berguna :

1. Sebagai bahan informasi khususnya sekolah yang bersangkutan, masyarakat dan pemerintah.

2. Sebagai masukan baik bagi dewan guru maupun bagi penentu kebijakan dalam pendidikan di sekolah.

3. Memperkaya perbendaharaan perpustakaan Fakultas Agama Islam.

4. Menanamkan disiplin shalat jum’at pada siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang.

E. Batasan Istilah

1. Pandangan Siswa

Pandangan siswa adalah gagasan atau pendapat yang dinyatakan oleh siswa secara realistis dan mendalam tentang sesuatu hal. Pendapat tersebut berkenaan dengan konsep shalat jum’at. Pandangan siswa kelas VIII B di SMPN 13 Malang dalam hal ini terkait konsep, hukum, dan urgensi shalat


(5)

2. Shalat Jum’at.

Shalat jum’at adalah shalat khusus yang dilakukan pada hari jum’at,

dilaksanakan dua rakaat dengan berjama’ah dan didahului oleh dua khutbah,

serta harus dikerjakan bagi tiap-tiap muslim, mukallaf, laki-laki, baliqh, sehat dan bermukim yang hukumnya adalah Fardhu ain. Fardhu ain di sini adalah kewajiban yang harus dikerjakan bagi setiap mukallaf seperti shalat fardhu dan puasa di bulan ramadhan. Shalat jum’at yang dimaksud di sini adalah shalat

jum’at yang dilaksanakan di SMPN 13 Malang.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan yang dimaksudkan di sini adalah kerangka penelitian yang akan dikembangkan sesuai dengan prosedur penelitian. Penulis mencoba menyusun sitematika penulisan ini berdasarkan pada bab-bab yang akan mempertegas penelitian ini, bab-bab itu terbagi atas lima bagian yang ditulis secara sistematis, antara lain :

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan ini ditulis guna memperjelas maksud penelitian yang menjadi sasaran tujuan awal. Pembahasan pada bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika pembahasan.

2. Bab II Kajian Pustaka

Bab ini akan membahas konsep inti yaitu penjelasan yang dijadikan landasan untuk penelitian, yang dibarengi dengan dalil-dalil dan pendapat- pendapat yang relevan untuk mempertegas teori yang sudah dipaparkan


(6)

penulis, dalam hal ini mencakup penjelasan tentang shalat jum’at dan motivasi.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan tentang rancangan metode yang akan digunakan agar bisa menjawab tujuan penelitian. Pembahasan pada bab ini meliputi pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan uji keabsahan hasil penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, yaitu jawaban dari rumusan masalah. Pembahasan pada bab ini memuat tentang latar belakang objek penelitian, visi dan misi objek penelitian, serta penyajian dan analisa data. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, serta memberikan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian secara singkat dan jelas.