17
Algoritma untuk penentuan nilai suhu permukaan laut pada pengolahan data citra satelit MODIS adalah algoritma Minnet et al. 1999 yaitu sebagai
berikut : SPL = c
1
+ c
2
T
31
+ c
3
T
31-32
+ c
4
secØ-1T
31- 32……..
……………. 4 Keterangan : T
31
= Suhu kecerahan kanal 31 T
32
= Suhu kecerahan kanal 32 Ø = Sudut Radian, dimana Ø = Scale Sensor
Zenithπ180
2.3 Pemanasan Global Kaitannya dengan Perubahan SPL
Salah satu fenomena yang menjadi perhatian dunia karena telah mempengaruhi hidup kita adalah pemanasan global yang menyebabkan perubahan
iklim. Pemanasan global global warming merupakan peristiwa yang disebabkan setidaknya oleh 6 gas, yaitu Metana CH
4
, Nitrogen Oxida NO
x
, Chlorofluoro- karbon CFC, Ozon O
3
, karbonmonoksida CO, dan karbondioksida CO
2
. Namun, diantara keenam gas tersebut penyebab utamanya adalah gas
karbondioksida dimana kandungan gas karbondioksida meningkat dari 285 ppm pada tahun 1780 sampai 360 ppm pada tahun 2000. Peningkatan nilai ini juga
menyebabkan kenaikan suhu dunia rata-rata sebesar 0.004°C per tahun sampai sekarang dan diperkirakan akan meningkat menjadi 0.06°C per tahun sampai
tahun 2100 IPCC, 2003. Keenam gas tersebut dapat merupakan gas rumah kaca yang dapat
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Berubahnya komposisi gas rumah kaca di atmosfer yang semakin meningkat menyebabkan sinar matahari yang
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi. Meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca di
18
atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan pemanasan global IPCC, 2003.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis
pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomali-anomali iklim seperti
El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole IOD. Hal-hal ini kemudian akan
menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit,
dan lain-lainnya IPCC,2003 Berdasarkan penelitian yang di lakukan GISS 2010 secara global,
perubahan SPL ditunjukkan pada Gambar 6. Data yang digunakan untuk pengukuran SPL tersebut adalah data ERSST V3 yang memiliki resolusi spasial
sebesar 2 x 2
. Berdasarkan gambar dapat dilihat adanya indikasi penurunan SPL dari tahun 1960 hingga 1980. Kemudian suhu mengalami peningkatan setelah
tahun 1980 sebesar 0.4
0-
C per dekade atau 0.04 C per tahun GISS, 2010.
Gambar 6. Kecenderungan perubahan SPL secara global GISS, 2010
19
Peningkatan SPL per dekade dihitung sebesar 0,4 C secara global. Stasiun
pengamatannya diambil jauh dari kegiatan manusia sehingga hanya dipengaruhi oleh dinamika regional dan global. Studi ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada hasil antara perubahan SPL di Laut Jawa dengan Perubahan secara global.
Secara umum dapat dilihat bahwa peningkatan SPL di laut jawa pada periode pengamatan lebih kecil dibandingkaan perubahan SPL secara global.
Bahkan pada beberapa lokasi terjadi penurunan nilai SPL. Berbeda halnya dengan yang dikemukakan IPCC 2003 bahwa rata-rata suhu meningkat sebesar 0.004
C per tahun sejak tahun 1850 hingga sekarang dan akan terus meningkat sebesar
0.06 C pertahun hingga tahun 2100. Hal ini dapat disebabkan oleh rentang waktu
yang kurang panjang untuk melakukan analisis deret waktu.
4.5 Kondisi Oseanografi Fisik di Laut Jawa