REALITAS BUDAYA PEREMPUAN METROPOLITAN DALAM CERPEN (Analisis Semiotik Cerpen Karya Djenar Maesa Ayu Dengan Judul Jangan Mainmain(Dengan Kelaminmu), Moral, dan Staccato)
REALITAS BUDAYA PEREMPUAN METROPOLITAN DALAM
CERPEN(Analisis Semiotik Cerpen Karya Djenar Maesa Ayu Dengan
Judul Jangan Mainmain(Dengan Kelaminmu), Moral, dan Staccato)
Oleh: Amanda Reziki Briana ( 02220001 )
COMMUNICATION SCIENCE
Dibuat: 20070821 , dengan 2 file(s).
Keywords: Budaya, Perempuan, Cerpen, Semiotika
ABSTRAKSI
Penelitian ini didasari atas fenomena munculnya para penulis perempuan muda yang hadir
dengan karyakarya bermuatan seks. Salah satunya adalah Djenar Maesa Ayu yang dalam
kumpulan cerpen terbarunya Jangan Mainmain (dengan kelaminmu), Djenar ingin
memperlihatkan gambaran satu dunia yang dipadati manusia terluka, marginal dan terkhianati.
Karena kita sudah memasuki era global, sehingga terjadinya sebuah pergesera budaya baik itu
gaya hidup masyarakat, khususnya gaya hidup perempuan yang tinggal di kotakota besar atau
yang sering disebut dengan kota metropolitan. Dalam penelitian ini, cerpen Jangan Mainmain
(dengan kelaminmu) akan dibahas bersama dua cerpen lainnya yaitu, Moral dan Staccato. Ketiga
cerpen ini dipilih karena keunikan dari gaya penulisan yang sangat eksperimental, khas inovasi
Djenar dengan mengandalkan teknik pengulangan, mengitari satu titik sentral cerita dan
mengikis terus hingga ke esensi permasalahan. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan analisis semiotika, sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tandatanda ditengah
masyarakat dan, dengan demikian menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Tujuannya
adalah untuk menunjukkan bagaimana terbentuknya tandatanda beserta kaidahkaidah yang
mengaturnya. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah gambaran budaya perempuan
metropolitan yang di representasikan dalam cerpen Jangan Mainmain (dengan kelaminmu),
Moral, dan Staccato., serta mengetahui apa makna dari representasi budaya perempuan
mteropolitan dalam ketiga cerpen tersebut.
Ruang lingkup penelitian ini adalah beberapa cerpen karya Djenar Maesa Ayu yaitu, Jangan
Mainmain (dengan kelaminmu), Moral, dan Staccato. Dengan unit analisis dalam penelitian
adalah unsurunsur dari cerpen yang terdapat pada tabel unit analisis meliputi tokoh, alur, latar,
sudut pandang, gaya&nada dan tema. Dengan sumber informasi berupa dokumentasi melalui
buku kumpulan cerpen Jangan Mainmain (dengan kelaminmu), dan kepustakaan yang ada
seperti buku dan jurnal.
Analisis data (teks) dalam penelitian ini diawali dengan penentuan unsurunsur cerpen dalam
setiap cerpen yang telah dipilih, Setelah itu pemaknaan akan dilakukan dengan menggunakan
pemaknaan dua tahap Roland Barthes, yaitu penanda dan petanda. Kemudian, dilanjutkan
dengan dua tahap interprestasi data (teks), yang ditunjang dengan beberapa konsep dalam
tinjauan pustaka, yaitu Budaya sebagai sebuah konsep kehidupan, Literary journalism
(jurnalisme sastra), Sastra: dominasi penulis lakilaki atas perempuan, karya sastra dalam
kemasan cerpen, perempuan metropolitan: mitos kecantikan dan budaya massa, Roland Barthes
dan mitologi.
Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa adanya sebuah pergeseran kebudayaan
dalam gaya hidup perempuan metropolitan dan pola pikir pria masa kini terhadap keberadaan
perempuan. Hal ini disebabkan adanya globalisasi, teknologi yang semakin maju dan adanya
pemberontakan perempuan yang terikat pada budaya patriarki. Dan Djenar sebagai perempuan
yang banyak menuliskan tentang seks yang masih sangat tabu di negara kita dan banyak
menuliskan perempuan sebagai objek tulisannya memperlihatkan bahwa Djenar adalah seorang
feminis. Dalam cerpen ini bahwa perempuan sangat terintimidasi dengan adanya budaya
patriarki yang masih sangat kental dalam budaya Indonesia pesan inilah yang terlihat dalam
cerpen ini.
CERPEN(Analisis Semiotik Cerpen Karya Djenar Maesa Ayu Dengan
Judul Jangan Mainmain(Dengan Kelaminmu), Moral, dan Staccato)
Oleh: Amanda Reziki Briana ( 02220001 )
COMMUNICATION SCIENCE
Dibuat: 20070821 , dengan 2 file(s).
Keywords: Budaya, Perempuan, Cerpen, Semiotika
ABSTRAKSI
Penelitian ini didasari atas fenomena munculnya para penulis perempuan muda yang hadir
dengan karyakarya bermuatan seks. Salah satunya adalah Djenar Maesa Ayu yang dalam
kumpulan cerpen terbarunya Jangan Mainmain (dengan kelaminmu), Djenar ingin
memperlihatkan gambaran satu dunia yang dipadati manusia terluka, marginal dan terkhianati.
Karena kita sudah memasuki era global, sehingga terjadinya sebuah pergesera budaya baik itu
gaya hidup masyarakat, khususnya gaya hidup perempuan yang tinggal di kotakota besar atau
yang sering disebut dengan kota metropolitan. Dalam penelitian ini, cerpen Jangan Mainmain
(dengan kelaminmu) akan dibahas bersama dua cerpen lainnya yaitu, Moral dan Staccato. Ketiga
cerpen ini dipilih karena keunikan dari gaya penulisan yang sangat eksperimental, khas inovasi
Djenar dengan mengandalkan teknik pengulangan, mengitari satu titik sentral cerita dan
mengikis terus hingga ke esensi permasalahan. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan analisis semiotika, sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tandatanda ditengah
masyarakat dan, dengan demikian menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Tujuannya
adalah untuk menunjukkan bagaimana terbentuknya tandatanda beserta kaidahkaidah yang
mengaturnya. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah gambaran budaya perempuan
metropolitan yang di representasikan dalam cerpen Jangan Mainmain (dengan kelaminmu),
Moral, dan Staccato., serta mengetahui apa makna dari representasi budaya perempuan
mteropolitan dalam ketiga cerpen tersebut.
Ruang lingkup penelitian ini adalah beberapa cerpen karya Djenar Maesa Ayu yaitu, Jangan
Mainmain (dengan kelaminmu), Moral, dan Staccato. Dengan unit analisis dalam penelitian
adalah unsurunsur dari cerpen yang terdapat pada tabel unit analisis meliputi tokoh, alur, latar,
sudut pandang, gaya&nada dan tema. Dengan sumber informasi berupa dokumentasi melalui
buku kumpulan cerpen Jangan Mainmain (dengan kelaminmu), dan kepustakaan yang ada
seperti buku dan jurnal.
Analisis data (teks) dalam penelitian ini diawali dengan penentuan unsurunsur cerpen dalam
setiap cerpen yang telah dipilih, Setelah itu pemaknaan akan dilakukan dengan menggunakan
pemaknaan dua tahap Roland Barthes, yaitu penanda dan petanda. Kemudian, dilanjutkan
dengan dua tahap interprestasi data (teks), yang ditunjang dengan beberapa konsep dalam
tinjauan pustaka, yaitu Budaya sebagai sebuah konsep kehidupan, Literary journalism
(jurnalisme sastra), Sastra: dominasi penulis lakilaki atas perempuan, karya sastra dalam
kemasan cerpen, perempuan metropolitan: mitos kecantikan dan budaya massa, Roland Barthes
dan mitologi.
Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa adanya sebuah pergeseran kebudayaan
dalam gaya hidup perempuan metropolitan dan pola pikir pria masa kini terhadap keberadaan
perempuan. Hal ini disebabkan adanya globalisasi, teknologi yang semakin maju dan adanya
pemberontakan perempuan yang terikat pada budaya patriarki. Dan Djenar sebagai perempuan
yang banyak menuliskan tentang seks yang masih sangat tabu di negara kita dan banyak
menuliskan perempuan sebagai objek tulisannya memperlihatkan bahwa Djenar adalah seorang
feminis. Dalam cerpen ini bahwa perempuan sangat terintimidasi dengan adanya budaya
patriarki yang masih sangat kental dalam budaya Indonesia pesan inilah yang terlihat dalam
cerpen ini.