Pengertian Penyebab infeksi Tipe Infeksi Rantai Infeksi

BAB I PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Infeksi

a. Pengertian

Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit potter Perry 2005. Sedangkan menurut Smeltzer Brenda 2002, infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh.

b. Penyebab infeksi

Tipe mikroorganisme penyebab infeksi dibagi menjadi empat kategori, yaitu : 1 Bakteri Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan dapat hidup didalam tubuhnya. Bakteri bisa masuk antara lain melalui udara, tanah, air, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya. 2 Virus Virus terutama berisi asam nukleat nukleat acid karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk di produksi. 3 Parasit Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa, cacing dan arthropoda. 4 Fungi Fungi terdiri dari ragi dan jamur

c. Tipe Infeksi

1 Kolonisasi Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetapresiden. Mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak bisa menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi sukses menginvasimenyerang bagian tubuhhost manusia yang system pertahanannya tidak efektif dan pathogen menyebabkan kerusakan jaringan. 2 Infeksi local Spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal. 3 Infeksi Sistemik Terjadi bila microorganisme menyebar kebagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan. 4 Bakterimia Terjadi ketika didalam darah ditemukan adanya bakteri. 5 Septikimia Multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik. 6 Infeksi akut Infeksi yang muncul dalam waktu singkat. 7 Infeksi kronik Infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama dalam hitungan bulantahun.

d. Rantai Infeksi

Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang saling mempengaruhi, yaitu agen infeksi, reservoir, portal of exit, cara penularan, portal of entry dan host atau penjamu yang rentan. Skema 2.1 Agen infeksi Hostpejamu Reservoir Portal de exit Portal de entry Cara penularan Perry Potter 2005 1 Agen Infeksi Mikroorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan protozoa. Mikroorganisme dikulit bisa merupakan flora transient maupun resident. Mikroorganisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil, organisme ini bisa hidup dan berbiak dikulit. Organisme transient melekat pada kulit saat seseorang kontak dengan objek atau orang lain dalam aktivitas normal. Organisme ini siap ditularkan kecuali dengan cuci tangan. Organisme residen tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci tangan dengan sabun dan detergen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan seksama. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi tergantung pada: jumlah mikroorganisme, virulensi kemampuan menyebabkan penyakit, kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam host serta kerentanan dalam hostpejamu. 2 Reservoir sumber mikroorganisme Adalah tempat dimana mikroorganisme pathogen dapat hidup baik berkembang biak atau tidak. Yang bisa berkembang sebagai reservoir adalah manusia, binatang, makanan, air, serangga dan benda lain. Kebanyakan reservoir adalah tubuh manusia, terutama dikulit, mukosa, cairan atau drainase. Adanya mikroorganisme pathogen dalam tubuh tidak selalu menyebabkan penyakit pada hostnya. Sehingga reservoir yang didalamnya terdapat mikroorganisme pathogen bisa menyebabkan orang lain bisa menjadi sakit carier. Kuman dapat hidup dan berkembang biak dalam reservoir jika karakteristik reservoirnya cocok dengan kuman. Karakteristik tersebut adalah air, suhu, ph, udara dan pencahayaan. 3 Portal of exit Mikroorganisme yang hidup didalam reservoir harus menemukan jalan keluar untuk masuk ke dalam host dan menyebabkan infeksi. Sebelum menimbulkan infeksi, mikroorganisme harus keluar terlebih dahulu dari reservoirnya. Jika reservoirnya manusia, kuman dapat keluar melalui saluran pencernaan, pernafasan, perkemihan, genetalia, kulit, membrane mukosa yang rusak serta darah. 4 Cara penularan Kuman dapat berpindah atau menular ke orang lain dengan berbagai cara seperti kontak langsung dengan penderita melalui oral, fekal, kulit atau darahnya. Kontak tidak langsung melalui jarum atau balutan bekas luka penderita, peralatan yang terkontaminasi, makanan yang diolah tidak tepat, melalui vector nyamuk atau lalat. 5 Portal masuk Sebelum seseorang terinfeksi, mikroorganisme harus masuk dalam tubuh. Kulit merupakan barier pelindung tubuh terhadap masuknya kuman infeksius. Rusaknya kulit atau ketidakutuhan kulit dapat menjadi portal masuk. Mikroba dapat masuk kedalam tubuh melalui rute yang sama dengan portal keluar. Faktor-faktor yang menurunkan daya tahan tubuh memperbesar kesempatan pathogen masuk kedalam tubuh. 6 Daya tahan hospes manusia Seseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan terhadap agen infeksius. Kerentanan bergantung pada derajat ketahanan tubuh individu terhadap pathogen. Meskipun seseorang secara konstan kontak dengan mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai individu rentan terhadap kekuatan dan jumlah mikroorganisme tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap kuman yaitu usia, keturunan, stress fisik dan emosional, status nutrisi, terafi medis, pemberian obat dan penyakit penyerta.

e. Proses Infeksi