Latar Belakang Kerja Praktek

Ekine Wahyuning Tyas – I0213029 1 BAB I PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Penyusunan laporan kerja prakktik profesi merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah Etika dan Praktik Profesi Arrsitektur yang dalam proses penyusunannya melibatkan mahasiswa yang telah melakukan kerja praktik profesi pada instansikonsultankontraktor tertentu.

I.1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Arsitektur merupakan suatu ilmu dan seni dalam proses perencanaan dan perancangan lingkungan binaan mulai dari lingkup makro hingga lingkup mikro. Dalam proses merancang dan merencanakan suatu obyek, seorang arsitek dituntut untuk terus melakukan inovasi, menafsirkan keinginan klien, menjawab kebutuhan dengan penyediaan fasilitas, dan bertanggung jawab atas apa yang akan dibangun dan telah dibangun tanpa merusak lingkungan binaan dan mempertahankan nilai-nilai yang dipercayai oleh masyarakat setempat. Oleh karena itulah seorang arsitek sesungguhnya memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam sebuah proses pembangunan. Dalam proses pembangunan, dibutuhkan sebuah mekanisme yang jelas. Mekanisme ini dapat dipelajari pada bangku kuliah berupa teori maupun dalam proses kerja praktek magang berupa sebuah pengalaman. Penting bagi mahasiswa arsitektur untuk melaksanakan kerja praktek untuk mendapatkan pengalaman sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Pelaksanaan kerja praktek merupakan titik awal bagi mahasiswa arsitektur untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari di bangku kuliah dan mengalami serta mengetahui proses berarsitektur secara nyata. Dalam pelaksanaan kerja praktek tidak dipungkiri terdapat permasalahan- permasalahan tertentu yang tidak dapat diselesaikan secara teorikal saja seperti pada proses perkuliahan sehingga membutuhkan kesadaran mahasiswa untuk mampu memecahkan masalah dalam berbagai cara. Dalam kerja praktek, mahasiswa juga dapat mengetahui mekanisme atau proses berkerja pada suatu instansikonsultankontraktor mengenai perencanaan dan perancangan obyek, realisasi objekpembangunannya, proses tender dan pelelangan serta Ekine Wahyuning Tyas – I0213029 2 manajemen bangunan dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa dapat terlibat secara langsung dan berinteraksi dengan keinginan dari pemilik obyek dan mengasah kepekaan sebagai seorang calon arsitek. Selain itu, mahasiswa dapat memahami atmosfer lingkungan kerja sehingga mampu melatih kedisiplinan, keterampilan, kemampuan untuk memimpin dan berkoordinasi, rasa tanggung jawab dan kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya dalam sebuah proyek pekerjaan. Diharapkan pada kegiatan kerja praktik ini, mahasiswa arsitektur dapat memperoleh pengalaman kerja yang bisa menjadi sebuah nilai lebih bagi mahasiswa itu sendiri. I.1.2. Latar Belakang Pemilihan Kerja Praktek Proses perencanaan merupakan titik awal dalam sebuah proyek arsitektur. Perencanaan merupakan bagian dari desain awal dalam perancangan dan pembangunan realisasi obyek arsitektur. Proses perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan keinginan dari klien atau pemilik dari obyek arsitektural tersebut melalui proses konsultasi di lapangan. Dalam hal merencanakan obyek arsitektural, arsitek memiliki tugas dan kewajiban serta tanggung jawab secara keseluruhan dimulai dari aspek makro hingga mikro yang mencakup detail obyek arsitektural hingga struktur dan utilitasnya. Proses perencanaan menjadi bagian yang sangat penting dan crusial dalam merancang dan membangun obyek arsitektur karena dalam fase ini arsitek dituntut untuk mampu menganalisis permasalahan yang terdapat dalam sebuah proyek dan mampu untuk menyelesaikannya dengan baik. Maka setiap arsitek diharuskan untuk dapat menganalisa permasalahan yang terjadi dilapangan dan menjawab kebutuhan serta tuntutan keinginan dari klien atau calon pengguna obyek arsitektur tersebut. Di era yang maju seperti ini, banyak masyarakat yang mulai menyadari peran penting seorang arsitek dalam merancang. Hal ini disebabkan oleh mulai munculnya kesadaran akan pentingnya perencanaan kemanan, keindahan, kenyamanan dan efisiensi dalam sebuah obyek arsitektur. Dan dalam mewujudkan hal tersebut, arsitek dapat membantu merencanakan dengan matang termasuk dalam hal penekanan dana pembangunan yang tidak efektif dan efisien sehingga pemilik dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan Ekine Wahyuning Tyas – I0213029 3 keinginan dan kebutuhan pemilik. Dalam proses merancang dan merencanakan, selain arsitek independen biasanya pemilik obyek akan menggunakan jasa biro konsultan arsitektur. Biro konsultan arsitektur dapat digunakan untuk merencanakan dan merancang obyek arsitektur dengan nilai obyek tertentu sesuai dengan permintaan klien, seperti desain rumah tinggal, villa, hotel, resort, fasilitas publik dan interior bahkan sampai kepada penataan kawasan dan lansekap suatu wilayah. Didalam biro konsultan perencanaan dan perancangan akan berelasi dan berinteraksi secara langsung dengan banyak klien dan pihak-pihak yang berkepentingan serta pelaksana proyek hingga supplier material bahan bangunan. Hal inilah yang membuat mahasiswa kerja praktik tertarik untuk memilih bidang perencanaan dan perancangan dibawah naungan biro konsultan arsitektur. Tidak lain karena disebabkan oleh kompleksitas tugas yang mungkin dijalani hingga luasnya jangkauan relasi yang mungkin berlangsung di dalam sebuah biro konsultan arsitektur. PT Tatamatra Indonesia merupakan salah satu biro konsultan arsitektur yang bergerak dalam bidang desain arsitektural, desain interior, desain grafis, render 3d animasi, gambar detail hingga pengawasan konstruksi. PT Tatamatra didirikan pada tahun 2011 atas inisiatif dari beberapa anak muda berlatar belakang dibidang desain yang peka terhadap pentingnya pembangunan secara berkala di era globalisasi seperti sekarang ini. Beralamat di Ruko San Diego Parkway MP 21 No 58, Pakuwon City, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, biro konsultan ini memiliki fungsi, wewenang, tugas dan tanggung jawan yang sama dengan biro konsultan lainnya di Indonesia karena telah disahkan menjadi badan hukum. Wewenang proyek PT Tatamatra Indonesia meliputi pelayanan bagi daerah Surabaya pada khususnya, namun tidak menutup kemungkinan untuk menangani proyek diluar daerah Surabaya. Selanjutnya PT Tatamatra Indonesia melakukan tugasnya sesuai dengan tugas konsultan perencana lainnya yang didalamnya termasuk rencana gambar kerja, struktur, detail serta aturan dan syarat yang ditetapkan dalam proyek. PT Tatamatra juga telah melayani berbagai proyek yang terbagi atas beberapa sub besar seperti Commercial Building, Educational Building, Public Building, Public Space dan Residential Building. Ekine Wahyuning Tyas – I0213029 4

I. 2. Permasalahan