ANALISIS KINERJA MODAL INTELEKTUAL: PERBANDINGAN ANTARA MODEL VAIC DAN MVAIC

ANALISIS KINERJA MODAL INTELEKTUAL: PERBANDINGAN
ANTARA MODEL VAIC DAN MVAIC

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:
GALUH RETNOSARI
201210170311246

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Kinerja Modal Intelektual: Perbandingan Antara Model

VAIC dan MVAIC”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu, dengan rasa hormat yang mendalam, penulis
hendak mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
2. Kepada kedua orang tua saya Bapak H. Moh. Syarifan dan Ibu Hj. Setiti Nur
Hasanah yang tercinta atas jasanya yang tak terhingga, atas dukungan baik
moril maupun materil, serta do’a yang dipanjatkan selama ini untuk
keberhasilan penulis untuk mencapai apa yang dicita-citakan.
3. Bapak Dr. Ihyaul Ulum, M.Si,Ak.,CA dan Bapak Drs. Ahmad Waluya Jati,
MM selaku pembimbing saya dalam penelitian ini.
4. Bapak Dr. Nazaruddin Malik.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
5. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
6. Bapak Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah berkenan meluangkan waktu

dan membagi ilmunya kepada kami.
7. Terima kasih untuk Kakak tercinta Riris Damayanti atas dukungan, do’a dan
motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.
8. Terima kasih untuk Verry Dwi Nanda Novianto yang selalu mengingatkan,
memberi dukungan, do’a, serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Terimakasih untuk keponakan saya Danisha Syarifa Ahmad atas dukungan,
do’a dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat Diah, Lilva, Tika, Windy, Visa, Marista, Adel, Feni, Ayu,
Riris dan Dika. Terima kasih atas semanga, motivasi dan bantuan-bantuan
lainnya yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada teman-teman kelas Akuntansi E yang sama-sama sedang berjuang
menyelesaikan tugas akhir, semoga kita semua sukses amin.
12. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti,
oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 22 Januari 2016


Galuh Retnosari

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

vi

ABSTRAK

vii

ABSTRACT

viii

KATA PENGANTAR

ix


DAFTAR ISI

xi

DAFTAR TABEL

xiii

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang

1

B. Rumusan Masalah

4


C. Tujuan Penelitian

4

D. Manfaat Penelitian

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

6

B. Tinjauan Pustaka

9


1. Intangible Asset

9

2. Intellectual Capital

10

3. Komponen Intellectual Capital

11

4. Value Added Intellectual Coefficient

12

5. Modified VAIC

15


BAB III METODE PENELITIAN

19

A. Jenis Penelitian

19

B. Populasi dan Sampel

19

C. Jenis dan Sumber Data

19

D. Teknik Perolehan Data

20


E. Teknik/Tahapan Analisis Data

20

BAB IV HASIL PENELITIAN

25

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

25

B. Deskripsi Data Penelitian

26

C. Analisis Data

31


1. Uji Mann Whitney
D. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

34
35

39

A. Simpulan

39

B. Keterbatasan

39

C. Saran


40

DAFTAR PUSTAKA

41

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Reviu Penelitian Terdahulu

8

Tabel 4.1

kriteria pemilihan sampel

25


Tabel 4.2

Sampel penelitian

26

Tabel 4.3

Rata-rata VA, HC, SC , CE

27

Tabel 4.4

Nilai rata-rata HCE, SCE, CEE, VAIC

28

Tabel 4.5

Rata-rata VA, HC, SC, RC, CE

29

Tabel 4.6

Nilai rata-rata HCE, SCE, RCE, CEE, MVAIC

30

Tabel 4.7

Deskriptif statistik

31

Tabel 4.8

Skor VAIC

32

Tabel 4.9

Skor MVAIC

33

Tabel 4.10

Hasil Uji Rata-rata

34

Tabel 4.11

Hasil Uji Statistik Mann-Whitney

34

.
.

DAFTAR PUSTAKA
Bontis, N., W. Chua Chong Keow, dan S. Richardson. 2000. "Intellectual Capital
and Business Performance in Malaysian Industries". Journal of
Intellectual Capital, Vol. 1, No. 1, hlm: 85-100.
Brinker, B. 1998. "Intellectual Capital: Tomorrow's Asset, Today's Challenge"
http://www.cpavision.org/vision/wpaper05b.cfm.
[diakses
pada
8
November 2015].
Edvinsson, L., dan M. S. Malone. 1997. "Intellectual Capital: Realizing Your
Company\'S True Value by Finding Its Hidden Brainpower"
http://www.sumaries.com. [diakses pada 11 November 2015].
Ghozali, I. 2006. Statistik Non-Parametrik - Teori Dan Aplikasi Dengan Program
Spss. Semarang: Undip.
Harrison, S., dan P. H. Sullivan. 2000. "Profiting from Intellectual Capital:
Learning from Leading Companies". Industrial and Commercial training,
Vol. 32, No. 4, hlm: 139-148.
IAI. 2010. "Psak No.19 (Revisi 2010): Aset Takberwujud". Indonesia.
Ibragimov, R., I. Vélez-Pareja, dan J. Tham. 2012. "Vaic: New Financial
Performance
Metric
and
Valuation
Tool"
http://ssrn.com/abstract=2056823. [diakses pada 2015 12 November].
Kamath, G. B. 2007. "The Intellectual Capital Performance of Indian Banking
Sector". Journal of Intellectual Capital, Vol. 8, No. 1, hlm: 96-123.
Mavridis, D. G. 2004. "The Intellectual Capital Performance of the Japanese
Banking Sector". Journal of Intellectual Capital, Vol. 5, No. 3, hlm: 92115.
Mouritsen, J., H. T. Larsen, dan P. Bukh. 2001. "Intellectual Capital and the
‘Capable Firm’: Narrating, Visualising and Numbering for Managing
Knowledge". Accounting, Organizations and Society, Vol. 26, No. 7,
hlm: 735-762.
Pulic, A. 1998. "Measuring the Performance of Intellectual Potential in
http://www.measuringKnowledge
Economy,"
ip.at/Papers/Pulic/Vaictxt/vaictxt.html. [diakses pada 8 November 2015].
———. 2000. "Basic Information on Vaic". [diakses pada 5 November 2015].

———. 2004. "Intellectual Capital-Does It Create or Destroy Value?". Measuring
business excellence, Vol. 8, No. 1, hlm: 62-68.
Shiri, M. M., K. Mousavi, A. Pourreza, dan S. Ahmadi. 2012. "The Effect of
Intellectual Capital on Market Value Added". Journal of Basic and
Applied Scientific Research, Vol. 2, No. 7, hlm: 7214-7226.
Tan, H. Pew, D. Plowman, dan P. Hancock. 2007. "Intellectual Capital and
Financial
Returns of Companies". Journal of Intellectual Capital, Vol. 8, No., hlm: 76-95.
Ulum, I. 2009. "Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan Di Indonesia".
Jurnal Akuntansi dan Keuangan (Terakreditasi Dikti), Vol. 10, No. 2,
hlm: 77-84.
———. 2015a. Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework
Pengungkapan, Dan Kinerja Organisasi. Malang: UMM Press.
———. 2015b. "Peran Pengungkapan Modal Intelektual Dan Profitabilitas
Dalam Hubungan Antara Kinerja Modal Intelektual Dan Kapitalisasi Pasar
". Artikel dipresentasikan pada simposium nasional akuntansi XIIIV, di
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ulum, I., I. Ghozali, dan A. Purwanto. 2014a. "Intellectual Capital Performance of
Indonesian Banking Sector: A Modified Vaic (M-Vaic) Perspective".
Asian Journal of Finance & Accounting, Vol. 6, No. 6, hlm: 103-123.
———. 2014b. "Konstruksi Model Pengukuran Kinerja Dan Kerangka Kerja
Pengungkapan Modal Intelektual". Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
Vol. 5, No. 3, hlm: 380.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kegiatan bisnis semua perusahaan dituntut untuk mengelola
fungsinya secara efisien agar dapat bertahan dalam persaingan. Sejak tahun 1990an perhatian perusahaan pada praktek pengelolaan aset tak berwujud (intangible
asset) telah meningkat secara dramatis (Harrison dan Sullivan, 2000). Salah satu
pendekatan dan model baru yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran aset
tak berwujud tersebut adalah intellectual capital (IC).
Fenomena mengenai IC di Indonesia telah dibahas dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 19 (revisi 2010), membahas tentang aset tidak
berwujud yang menjabarkan komponen IC seperti goodwill. Intellectual capital
merupakan kesatuan aset tidak berwujud yang dapat meningkatkan nilai
perusahaan serta kinerja perusahaan. IC terdiri dari tiga elemen yang masingmasing tidak berwujud yaitu Human capital, Structural capital, Relational Capital
Efficiency, dan Customer capital (Bontis et al., 2000).
Performance intellectual capital (ICP) pada perusahaan sangat berpengaruh
dalam mencapai target pasar, karena IC merupakan salah satu alat pengukuran
untuk aset tidak berwujut dalam menentukan nilai perusahaan. Sehingga para ahli
membuat model pengukuran dan pelaporan IC yaitu Value Added Intellectual
Coefficient (VAIC) yang dikembangkan oleh Pulic (2000).
1

Namun VAIC belum dapat mengukur IC secara keseluruhan, seperti pada
penelitian Ulum et al. (2014a) mengungkapkan VAIC tidak mengukur IC, tetapi ia
mengukur dampak dari pengelolaan IC. Dan juga Menurut Shiri et al. (2012)
VAIC tidak dapat mengukur secara keseluruhan komponen IC, VAIC hanya
mengukur dua komponen saja, yaitu human capital dan structural capital, ia tidak
mengukur relational capital. Sehingga dampak dari pengukuran IC melalui VAIC
tersebut muncul pengembangan pengukuran IC yaitu MVAIC.
MVAIC dikembangkan oleh Ulum (2015a) merupakan model yang
komprehensif untuk mengukur kinerja intellectual capital (ICP) berdasarkan pada
model pulic value added intellectual coefficient (VAIC). Dalam model MVAIC ini
Ulum (2015a) menambah formulasi pengukuran VAIC, yaitu RCE (relational
capital efficiency). Sehingga, MVAIC telah mencakup ketiga komponen dari IC,
yaitu human capital (HCE), structural capital (SCE), dan relational capital
(RCE).
Penelitian terdahulu yang menganalisis kinerja IC telah dilakukan oleh
beberapa peneliti seperti Mavridis (2004) melakukan penelitian pada sektor
perbankan di Jepang. Dalam menganalisa intelektual atau manusia (HC) dan
modal fisik (CA) menerapkan metode VAIC. Dari hasil penelitian mengenai HC
dan CA yaitu berdampak prediktif, diskriminatif dan integratif dalam kinerja
perbankan di Jepang. Penelitian ini juga menegaskan adanya perbedaan kinerja
yang signifikan antara bank di Jepang dan beberapa bank di Eropa lainnya seperti
Yunani dan Austria.
2

Kamath (2007) melakukan penelitian pada sektor perbankan di India . Dalam
mengukur kinerja berbasis nilai sektor perbankan di India dari tahun 2000-2004
menggunakan metode VAIC. Hasil penelitian menegaskan adanya perbedaan
besar dalam kinerja bank India secara signifikan, dan ada juga peningkatan kinerja
secara keseluruhan selama periode penelitian.
Ulum (2009) melakukan penelitian pada perusahaan perbankan di Indonesia
dari tahun 2004-2006. Dengan menggunakan metode VAIC, data yang digunakan
adalah laporan tahunan yang diperoleh baik melalui website resmi masing-masing
bank maupun dari website BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada
tahun 2004 dan 2006, secara umum kinerja perusahaan perbankan di Indonesia
masuk dalam kategori good performers dengan skor VAIC 2.07. Sedangkan pada
tahun 2005, kinerjanya turun menjadi common performers dengan skor VAIC
1.95.
Ulum et al. (2014a) melakukan penelitian pada sektor perbankan di
Indonesia pada tahun 2009-2012, dengan menggunakan metode MVAIC.
Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai M-VAIC dari sektor perbankan Indonesia
terdapat selisih antara -21,41 sampai 5.20. Berdasarkan skor M-VAIC, kinerja IC
diklasifikasi-kan menjadi empat, yaitu Top Pelaku, pemain yang baik, pemain
umum, dan Pelaku Bad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peringkat tiga dari
empat bank negara berada pada kategori Top Performers. Penelitian ini juga
diperkuat dari hasil regresi menunjukkan bahwa nilai tambah (VA) adalah fungsi
dari modal dipekerjakan dan IC.
3

Berdasarkan kajian diatas penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsi-kan
mengenai perbandingan kinerja modal intelektual, antara menggunakan model
pengukuran VAIC dan MVAIC, apakah terdapat perbedaan antara pengukuran
VAIC dan pengukuran yang telah dikembangkan dengan menambah formula baru
yaitu MVAIC pada perusahaan yang terdaftar di BEI yang masuk dalam ranking
10 besar dengan kategori 50 biggets market capital selama tahun 2007-2014.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbandingan kinerja modal intelektual antara menggunakan model
VAIC dan MVAIC pada perusahaan 50 biggets market capitalization ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan perbandingan
kinerja modal intelektual antara model VAIC dan MVAIC pada perusahaan 50
biggets market capitalization.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak diantaranya:
1. Manfaat bagi perkembangan kajian Akuntansi
Sebagai tambahan pengetahuan bagi literatur akuntansi mengenai
perbandingan kinerja modal intelektual antara menggunakan model VAIC
dan MVAIC.
4

2. Manfaat bagi penelitian selanjutnya
Diharapkan penelitian ini sebagai penambah referensi untuk
penelitian selanjutnya, yang berkaitan dengan perbandingan kinerja
modal intelektual antara menggunakan model VAIC dan MVAIC dalam
mengukur nilai perusahaan.
3. Manfaat bagi perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan alat dalam pengambilan
keputusan pada perusahaan, yang berguna untuk bidang yang terkait
kinerja perusahaan, seperti sebagaimana yang diharapkan perusahaan
agar dapat menarik minat para insvestor.

5