IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN CEPU KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah merupakan tanggung jawab
negara. Ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 menyatakan bahwa
“…Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum…”.
UUD 1945 Pasal 34 menjelaskan pula bahwa Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia hingga saat ini masih
menghadai masalah yang sangat mendasar yaitu kemiskinan dan rawan pangan.
Permasalahan tersebut menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu
dilaksanakan secara terpadu yang melibatkan berbagai sektor baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah. Penduduk miskin dapat didefinisikan berdasarkan
berbagai kriteria yang menggambarkan kondisi serba kekurangan. Bahkan sampai
pada tingkatan kebutuhan yang paling dasar yaitu kebutuhan pangan.
Kemiskinan merupakan kondisi absolut atau relatif yang menyebabkan

seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak mempunyai
kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tata nilai atau
norma tertentu yang berlaku di dalam masyarakat karena sebab-sebab natural atau
1

2

alami, kultural, atau struktural. Kemiskinan karena sebab alami adalah kemiskinan
yang disebabkan keterbatasan kualitas sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang lebih banyak disebabkan
sikap individu dalam masyarakat yang mencerminkan gaya hidup, perilaku, atau
budaya yang menjebak dirinya dalam kemiskinan. Kemiskian struktural
merupakan kemiskinan yang langsung atau tidak langsung diakibatkan, oleh
berbagai kebijakan, peraturan, dan keputusan dalam pembangunan.
Kemiskinan dapat diukur tingkat atau prosentasenya dalam periodeperiode tertentu. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat kemiskinan, yaitu pendekatan absolut dan pendekatan relatif. Ukuran
kemiskinan absolut adalah pendekatan yang memandang kemiskinan dalam suatu
ukuran yang bersifat mutlak yang bermuara atau berwujud sebagai garis, titik,
atau batas kemi skinan. Ukurannya antara lain berupa


tingkat pendapatan,

pengeluaran/konsumsi, atau kalori seseorang atau keluarga dalam satuan waktu
tertentu dan hal-hal yang disetarakan dengan ukuran tersebut. Sedangkan ukuran
kemiskinan relatif adalah pendekatan yang memandang kemiskinan dalam suatu
ukuran yang dipengaruhi ukuran-ukuran lainnya yang berhubungan dengan
proporsi atau distribusi. Ukurannya berasal dari ukuran absolut namun lebih
ditekankan pada proporsi relatif.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2008 dinyatakan bahwa
Indonesia masih menghadapi masalah kemiskinan yang antara lain ditandai oleh
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tingginya kerentanan
masyarakat untuk jatuh ke bawah garis kemiskinan. Berdasarkan data BPS (Badan
Pusat Statistik) tahun 1998 jumlah penduduk miskin berjumlah 36,5 juta jiwa atau

3

17,86% dari total jumlah penduduk Indonesia, kemudian jumlah penduduk miskin
pada tahun 2003 mengalami peningkatan yakni mencapai 37,34 juta jiwa. Di
tahun 2007 angka kemiskinan di Indonesia berkembang pesat, dan semakin tidak
terkendali. Dari data pemerintah jumlah masyarakat miskin tercatat 17,75% dari

222 juta jiwa jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia) memperkirakan masyarakat miskin akan bertambah
hingga 45,7 juta jiwa. Demikian halnya jumlah keluarga miskin di Kecamatan
Cepu dengan 17 Desa/Kelurahan pada tahun 2011 menurut data BPS adalah
sebanyak 7957 keluarga.
Meningkatnya angka kemiskinan salah satunya diakibatkan oleh krisis
yang berkepanjangan. Akibat krisis multi dimensi yang dialami bangsa Indonesia,
jumlah masyarakat yang tidak mampu memenuhi standar hidup layak semakin
meningkat. Kondisi rawan pangan melanda sebagian rakyat Indonesia, baik di
wilayah perkotaan maupun pedesaan. Apabila kondisi rawan pangan ini tidak
segera diatasi, maka kestabilan pemerintahan akan terganggu.
Permasalahan tersebut telah menjadi dasar pengambilan kebijakan
pemerintah untuk mengendalikan kondisi stabilitas pemerintahan dalam hal
kemiskinan dan rawan pangan. Oleh karena itu, melalui dana APBN dan Program
Kompensasi Pengurangan Subsidi (PKPS) BBM dilaksanakan suatu program
untuk mencukupi kebutuhan dasar masyarakat khususnya rakyat miskin yaitu
program bantuan beras miskin (Raskin). Program Raskin ini diharapkan
mengurangi beban masyarakat miskin dalam hal kekurangan pangan.
Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan
menginstruksikan Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen


4

tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk melakukan
upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi
perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus, kepada Perum Bulog
diinstruksikan untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi
kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan, yang penyediaannya
mengutamakan pengadaan beras dari gabah petani dalam negeri.
Program raskin (program penyaluran beras untuk keluasrga miskin) adalah
sebuah program dari pemerintah. Program ini dilaksanakan di bawah tanggung
jawab Departemen Dalam Negeri dan Perum Bulog sesuai dengan SKB (surat
keputusan bersama) menteri dalam negeri dengan direktur utama perum bulog
nomor: 25 tahun 2003 dan nomor : PKK-12/07/2003, yang melibatkan istansi
terkait, pemerintah daaerah dan masyarakat.
Program raskin merupakan kelanjutan dari program Operasi Pasar Khusus
(OPK) yang diluncurkan awal Juli 1998 di bawah program jaring pengaman sosial
(JPS). Pada tahun 2002, program OPK ini berubah nama menjadi program Raskin.
Hal ini dimaksudkan sesuai dengan pencerminan sifat program ini yaitu program
perlindungan bagi masyarakat miskin atau ekonomi rendah.

Program Raskin merupakan program subsidi pangan sebagai upaya dari
pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Peningkatan ketahan pangan
khususnya masyarakat ekonomi lemah (masyarakat miskin) ini melalui
pendistribusian beras dengan takaran yang dianggap cukup memenuhi kebutuhan
± 1bln. Program ini pula tidak serta merta merupakan program yang gratis,
meskipun program ini ditujukan mengurangi beban masyarakat miskin. Namun

5

meski demikian, penggantian uang untuk tiap kg beras Raskin hanya sekitar
setengah atau seperempat dari harga normal.
Suatu kebijakan yang dibuat pemerintah, dalam evaluasinya tentu
mengalami kendala dalam implementasinya. Hal ini pula dialami pada program
Raskin. Permasalahan seperti ketidakmerataan pembagian Raskin, korupsi beras,
dan tidak tepat sasaran sesuai program menjadi kendala lancarnya program
Raskin.
Masalah inilah yang menjadi suatu daya tarik penulis untuk meniliti
kebijakan pemerintah program Raskin. Secara khusus, penulis mengambil lokasi
penelitian di tempat asal yaitu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Di mana kita
tahu bahwa Blok Cepu sebagai penghasil minyak bumi dan gas alam berada di

Kabupaten Blora. Namun ironi, salah satu „kabupaten termiskin‟ disandang oleh
Kabupaten Blora kaya minyak ini. Melalui program Raskin ini peneliti ingin
mengungkapkan implementasi program pemerintah untuk membantu masyarakat
miskin di daerah ini.
Program ini diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin yang
menurut pagu alokasi Raskin Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 masing-masing
keluarga menerima minimal

10-15

kg/KK/bulan dengan durasi

waktu

pendistribusian selama 12 bulan dengan harga sebesar Rp 1.600/ kg pada titik
distribusi. Program Raskin dilaksanakan dalam rangka mengurangi beban
pengeluaran rumah mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin melalui
pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras.
Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Kebijakan Pemerintah Program


6

Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Di Kelurahan Cepu Kecamatan
Cepu Kabupaten Blora”.

1.2 Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penelitian ini nantinya dan agar penelitian ini
memiliki arah yang jelas dalam menginterpretasikan fakta dan data ke dalam
penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang akan
diteliti. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan permasalahan pokok penelitian ini sebagai berikut:
1) Bagaimanakah distribusi Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan
Cepu Kabupaten Blora?
2) Kendala-kendala apa sajakah yang dialami dalam implementasi Program
Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora?
3) Bagaimanakah pandangan masyarakat dan aparat pemerintah untuk
mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Program Raskin di
Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora?


1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan

distribusi

Program

Raskin

di

Kelurahan

Cepu

Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.
2) Mendeskripsikan kendala-kendala yang dialami dalam implementasi

Program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.

7

3) Mendeskripsikan pandangan masyarakat dan aparat pemerintah untuk
mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Program Raskin di
Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.

1.4

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat-manfaat tersebut sebagai
berikut.
1) Manfaat teoretis
Secara teoritis penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang teori sosial yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan. Dapat
memberikan sumbangan pemikitan bagi penentu kebijakan dalam implementasi
kebijakan sehingga memperbaiki pelaksanaan program yang akan datang.

Penelitian ini juga memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam proses
perumusan suatu

kebijakan

yang partisipatif dan

efektif serta

dalam

pengembangan program.
2) Manfaat secara praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam upaya
memperbaiki kebijakan program Raskin. Hasil penelitian dapat memberikan
gambaran tentang distribusi program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu
Kabupaten Blora. Penelitian ini bagi pemerintah terkait, dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan alternatif dan masukan dalam penentuan kebijakan serta
sebagai alat monitoring pelaksanaan program selanjutnya. Bagi pembaca akan


8

bertambah wawasannya, tak hanya sekadar berkata tahu, tetapi juga mengerti dan
memahami implementasi kebijakan pemerintah mengenai Raskin.

1.5

Definisi Konseptual
Konsep

merupakan

istilah

atau

definisi

yang

digunakan

untuk

menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang
menjadi pusat perhatian. Tujuannya adalah mempermudah pemahaman dan
menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Oleh karena
itu untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan
diteliti maka penulis mengemukakan definisi konseptual sebagai berikut:
1) Implementasi kebijakan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan pihakpihak individu atau kelompok baik pemerintah maupun swasta yang
diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam
keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya (Van Meter&Varn Horn dalam
Winarno, 2002:102). Tindakan tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk
mengubah keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional
dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha
untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh
keputusan-keputusan kebijakan.
2) Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) adalah sebuah
program dari pemerintah. Program tersebut adalah sebuah upaya untuk
mengurangi beban pengeluaran dari rumah tangga miskin sebagai bentuk
dukungan dalam meningkatkan ketahanan pangan dengan memberikan
perlindungan sosial beras murah dengan jumlah maksimal 15 kg/rumah

9

tangga miskin/bulan dengan masing-masing seharga Rp. 1600,00 per kg
(netto) di titik distribusi. Program ini mencakup di seluruh provinsi,
sementara tanggung jawab dari distribusi beras dari gudang sampai ke titik
distribusi di kelurahan dipegang oleh Perum Bulog.

1.6

Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur yang memberitahukan bagaimana

cara mengukur suatu variabel. Suatu variabel dapat diukur dan dinilai melalui
indikasi dengan indikator yang ada. Program Raskin merupakan subsidi pangan
sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan
memberikan perlindungan pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras.
Implementasi program Raskin dalam meringankan beban masyarakat
miskin yang terkait dengan hal-hal yang harus dilakukan oleh pihak-pihak
penyalur Raskin dilaksanakan melalui beberapa tahapan:
a. Distribusi program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten
Blora meliputi:
1) Mekanisme kebijakan pemerintah program Raskin tahun 2011
2) Proses pendataan RTS—PM di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu
Kabupaten Blora
3) Proses distribusi Raskin dari RT/RW hingga ke penerima Raskin di
lapangan
b. Kendala Implementasi kebijakan program Raskin di Kelurahan Cepu
Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, meliputi:
1) Kendala dalam Proses Distribusi Raskin Kepada RTS—PM

10

2) Kendala dalam sarana distribusi Raskin
3) Kendala Sumber Daya Manusia dan Keuangan
4) Kendala dalam proses evaluasi dan monitoring
c. Pandangan masyarakat dan aparat pemerintah untuk mengatasi kendala yang
dihadapi dalam implementasi program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan
Cepu Kabupaten Blora.

1.7

Metode Penelitian
Pada penelitian ini dibahas mengenai (1) pendekatan penelitian dan jenis

penelitian, (2) teknik pengumpulan data, (3) data dan sumber data, (4) lokasi
peneliti (5) analisis data. Hal-hal tersebut diuraikan sebagai berikut.

1.7.1

Pendekatan dan Jenis Penelitian
Objek yang diungkap pada penelitian ini merupakan implementasi

kebijakan Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora
(khususnya Kampung Sidoarjo RT:003/RW:002 dan RT:004/RW:002). Dalam
ilmu politik, pemaparan hasil penelitian ini merupakan penjabaran program kerja
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari alasan tersebut,
maka dalam penelitian digunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini
memaparkan atau mendeskripsikan berupa kata-kata.
Penelitian diskriptif kualitatif dalam penelitian sosial bertujuan untuk
menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai
fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian
dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai ciri, karakter, sifat,

11

model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu
(Bungin, 2007:68). Terkait dengan tema penelitian, maka penelitian ini berupaya
melakukan kajian pada suatu usaha pemerian, analisis dan penafsiran guna
menggambarkan dan mendiskripsikan implementasi program Raskin di Kelurahan
Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (khususnya Kampung Sidoarjo
RT:003/RW:002 dan RT:004/RW:002).

1.7.2

Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri, sehingga dalam menggali

informasi mengenai implementasi kebijakan program Raskin di Kelurahan Cepu
Kecamatan Cepu Kabupaten Blora sepenuhnya dilakukan oleh peneliti sendiri
(human

instrument).

Langkah-langkah

yang

digunakan

peneliti

dalam

mengumpulkan data penelitian sebagai berikut.
1) Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviewer). Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi dari
terwawancara yaitu masyarakat dan pihak pemerintah di Kelurahan Cepu
Kecamatan Cepu Kabupaten Blora tahun 2011 terkait program Raskin.
2) Dokumentasi, di dalam metode ini peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, artikel, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian, dan sebagainya. Dalam dokumentasi data-data yang akan
diselidiki adalah foto-foto, dokumen kegiatan pemerintah dan daerah, artikel,
dan peraturan-peraturan.

12

1.7.3

Data dan Sumber Data
Data dan sumber data dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.

1) Data
Data

dalam

penelitian

ini

berupa

paparan

informasi

mengenai

implementasi kebijakan program Raskin di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu
Kabupaten

Blora

(khususnya

Kampung

Sidoarjo

RT:003/RW:002

dan

RT:004/RW:002).
2) Sumber Data
Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data
sekunder sebagai berikut:
a) Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data Sekunder adalah data
yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah
ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal,
dan lain-lain.
b) Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu

13

benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang
digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survey
(wawancara tatap muka) dan (2) metode observasi (dokumentasi).

1.7.4

Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian kegiatan lapangan mulai dari

penjajakan lokasi penelitian, orientasi, dan studi terfokus. Lokasi penelitian yaitu
di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (khususnya Kampung
Sidoarjo RT:003/RW:002 dan RT:004/RW:002). Lokasi penyaluran Raskin ini
diambil peneliti karena lokasi ini merupakan tempat tinggal asal peneliti dan di
sini terdapat ketidaktepatan penerima Raskin.

1.7.5

Analisis Data
Analisis data deskripsi kualitatif sifatnya tidak terlalu mengutamakan

makna, sebaliknya, penekanannya pada deskriptif sehingga menyebabkan format
deskriptif kualitatif lebih banyak menganalisis permukaan data, hanya
memerhatikan proses-proses kejadian suatu fenomena, bukan kedalaman data
ataupun makna data (Bungin,2007:146).

14

Kesimpulan
Kategori

DATA

Kesimpulan
Ciri-ciri umum

Klasifikasi Data

Dalil

DATA

DATA

Hukum teori

Gambar 1

Induktif Analitis

DATA

Model Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif

Secara umum Janice Mc Drury (1999) dalam Bungin (2007:145)
menyatakan tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut.
1. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagagasan
yang ada dalam data,
2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang
berasal dari data.
3. Menuliskan „model‟ yang ditemukan.
4. Koding yang telah dilakukan.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROGRAM BERAS
UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN CEPU
KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana Strata-1

Oleh :
Alvian Eko Sulistyono
NIM : 07230022

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

SURAT PERNYATAAN

Nama
: Alvian Eko S
Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 9 Februari 1986
NIM
: 07230022
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan
: Ilmu Pemerintahan
Menyatakan bahwa Skripsi saya yang berjudul : Implementasi Kebijakan
Pemerintah Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Di
Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora
Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik
sebagaimana berlaku.
Malang,
Yang menyatakan,

Alvian Eko Sulistyono

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, nikmat, dan rahmatNya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Implementasi Kebijakan
Pemerintah Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Di
Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora sebagai salah satu Tugas
Akhir yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar Sajana Strata Satu Jurusan
Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penelitian mengenai implementasi Program Raskin di Kelurahan Cepu ini
bermula dari keperihatinan penulis akan julukan salah satu “kabupaten miskin” di
daerah kaya minyak dan gas bumi. Peneliti mengharapkan dengan adanya
implementasi kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan ketahanan
masyarakat miskin ini, ke depan julukan tersebut akan ditinggalkan. Melalui
perbaikan ketahanan pangan ini, ke depan masyarakat miskin lebih baik lagi
kualitas hidupnya dan bantuan ini terimplementasikan dengan baik.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, peneliti tak lepas dari rintangan
dan hambatan. Banyak bantuan yang telah diberikan untuk membimbing peneliti
menyelesaikan penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang tak
terhingga kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatNya yang tak terhingga, peneliti
diberikan kesabaran dan jalan untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rustamaji Ayahku, Sri Titik ibuku, dan Riris adikku tercinta
yang telah memberi syafaat dan doa dalam kelancaran studi dan skripsi
ini.
3. Monggi, my soulmate yang telah membantuku menemukan alur
benang kusut skripsi ini sehingga menjadi penelitian yang berharga
untukku.
4. Keluarga besar Mbah Jirin, paklek, bulekku tercinta beserta para
sepupuku (Tunggul&Yosi), dan Keluarga Mas Gito yang selalu
mendukungku untuk selalu semangat.
5. Ibu Dra. Tri Sulistyaningsih, M.Si dan Bapak Drs. Asep Nurjaman,
M.Si, selaku pembimbing skripsi ini yang telah dengan sabar
membimbing peneliti dan selalu memberikan masukan berharga
kepada peneliti.
6. Para penguji selaku penguji skripsi ini yang telah memberi masukan
dan saran yang berharga sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
7. Bapak Drs. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sastra yang telah
banyak membantu.
8. Ibu Dra. Tri Sulistyaningsih, M.Si, selaku Kepala Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik yang telah banyak
membantu.
9. Pemerintah Kabupaten Blora, Bapak Bupati beserta para jajarannya
yang telah membantu membantu kelancaran skripsi ini.

10. Bapak Budi Santoso selaku Kasubbag Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora yang telah membantu membantu kelancaran
skripsi ini.
11. Masyarakat Kampung Sidoarjo dan Jalan Vyatra, para RT (Bapak
Tukul dan Bapak Ismail), Bapak Martono selaku Lurah Cepu, Bapak
Gunadi, Bapak Aminnudin, dan Memed yang telah membantu
kelancaran skripsi ini.
12. Almamaterku tercinta dan teman-teman seperjuangan Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik angkatan 2007.
13. My Geppetos Familiy : Kupang, Rudi, Fiky, Coco, Alfin, dan Tunggul.
Teman-temanku Tempe, Yudi, Agus, Sipit, Siwi, Kasom, dll.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………….. i
ABSTRAK ……………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………... vi
DAFTAR ISI …………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR …………………………………………….. x
DAFTAR SINGKATAN ………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………
1.2 Rumusan Masalah .…………………………………
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………...
1.4 Kegunaan Penelitian ……………………………......
1.5 Definisi Konseptual ………………………………...
1.6 Definisi Operasional ………………………………..
1.7 Metode Penelitian …………………………………..
1.7.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ………………...
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data ………………………
1.7.3 Data dan Sumber Data …………………………...
1.7.4 Lokasi Penelitian ………………………………...
1.7.5 Analisis Data …………………………………….
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kebijakan …………………………………………...
2.2 Kebijakan Publik ..………………………………….
2.2.1 Bentuk Kebijakan Publik ………………………….
2.2.2 Tujuan Kebijakan Publik ………………………….
2.2.3 Proses Perumusan Kebijakan ……………………...
2.2.4 Implementasi Kebijakan …………………………..
2.2.4.1 Implementasi Kebijakan
Publik Model Top Down ………………………...
2.2.4.2 Implementasi Kebijakan Publik
Model Bottom UP ……………………………….
2.2.5 Evaluasi Kebijakan ……………………………...
2.3 Program Raskin ……………………………………..
2.3.1 Tujuan dan Sasaran Program Raskin ……….........
2.3.2 Prinsip-Prinsip Program Raskin ……………….....
2.3.3 Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/Kelurahan …
2.3.4 Pembiayaan Operasional ………………………....

1
6
6
7
8
9
10
10
11
12
13
13

15
18
20
21
22
23
24
27
29
32
35
36
37
39

BAB III DESKRIPSI WILAYAH
3.1 Letak Geografis ….....……………………………..... 41
3.2 Keadaan Daerah dan Penduduk ……………………. 43
3.3 Demografi …………………………….. …………... 44
3.4 Struktur Organisasi Perangkat Kelurahan ………….. 47
3.5 Program Raskin di Kelurahan Cepu ………………... 48
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Distribusi Program Raskin di Kelurahan Cepu
Kecamatan Cepu Kabupaten Blora …………………
4.1.1 Mekanisme Kebijakan Pemerintah
Program Raskin tahun 2011 ………………….....
4.1.2 Proses Pendataan RTS—PM di Kelurahan Cepu
Kecamatan Cepu Kabupaten Blora …………….
4.1.3 Proses Distribusi Raskin dari RT/RW
Hingga ke Penerima Raskin di Lapangan ………
4.2 Kendala-Kendala yang Dialami dalam Implementasi
Program Raskin di Kelurahan Cepu
Kecamatan Cepu Kabupaten Blora ………………..
4.2.1 Kendala dalam Proses Distribusi Raskin
Kepada RTS—PM ………………………………
4.2.2 Kendala dalam Sarana Distribusi Raskin …….....
4.2.3 Kendala Sumber Daya Manusia dan
Keuangan ………………………………………..
4.2.4 Kendala Dalam Proses Evaluasi
Dan Monitoring …………………………………
4.3 Pandangan Masyarakat dan Aparat Pemerintah
Untuk Mengatasi Kendala yang Dihadapi
dalam Implementasi Program Raskin
di Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu
Kabupaten Blora ……………………………………
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………
5.2 Saran ………………………………………………..

51
51
56
62

67
67
70
71
73

75

80
83

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Ketinggian tanah dan jarak Kelurahan
ke Kecamatan dan Kabupaten …………………………………..
2. Tabel 2 penggunaan lahan produktif …………………………...
3. Tabel 3 jumlah perangkat desa dan Linmas ……………………
4. Tabel 4 Banyaknya kelahiran penduduk dan
tingkat kelahiran per 1000 penduduk ………………………….
5. Tabel 5 Banyaknya kematian penduduk dan
tingkat kematian per 1000 penduduk ………………………….
6. Tabel 6 Murid pendidikan pra-sekolah ………………………..
7. Tabel 7 Sekolah TK ……………………………………………
8. Tabel 8 Sekolah SD …………………………………………….
9. Tabel 9 Hasil Pentahapan Keluarga Sejahtera …………………
10. Tabel 10 Penganut Agama dan Fasilitas Rumah Ibadah ………
11. Tabel 11 fertilitas dan mortalitas Kelurahan Cepu …………….
12. Tabel 12 Penduduk yang datang dan pindah ………………….
13. Tabel 13 Susunan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin
di Kabupaten Blora Tahun 2011 ………………………………..
14. Tabel 14 Data Alokasi Raskin Se-Kecamatan Cepu
tahun 2011 tempo Per-Bulan …………………………………...
15. Tabel 15 Wawancara dengan masyarakat
Kelurahan Cepu RT.003/RW.002 dan RT.004/RW.002 ………

42
42
42
44
44
44
44
44
45
45
46
46
53
54

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Model Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif ………

14

2. Gambar 2 Tahap pembuatan kebijakan publik .....................................

17

3. Gambar 3 Fase-fase perumusan masalah (problem structuring) ……..

22

4. Gambar 4 Model Pendekatan The Policy Implementation
Process (Donald Van Metter dan Carl Van Horn) ……………………

25

5. Gambar 5 Petunjuk Praktis Evaluasi Implementasi
Kebijakan Publik ……………………………………………………... 31
6. Gambar 6 Alur Proses Pembuatan SPA
dan Rencana Alokasi Biaya Raskin dari
Titik Distribusi ke Penerima Manfaat ………………………………...

40

7. Gambar 7Peta Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora …

41

8. Gambar 8 Bagan Struktur Organisasi Pejabat
Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora …………………

47

9. Gambar 9Alur Mekanisme Raskin …………………………………… 54

DAFTAR SINGKATAN

1. RT

: Rukun Tetangga

2. RW

: Rukun Warga

3. RTS—PM

: Rumah Tangga Sasaran Penerima Raskin

4. Raskin

: Beras untuk keluarga miskin

5. Gakin

: Keluarga miskin

6. BPS

: Badan Pusat Statistik

7. Bulog

: Badan urusan logistik

8. Pokja

: Kelompok kerja

9. Wardes

: Warung desa

10. BKKBN

: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

11. BPMD

: Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah

12. Bappeda

: Badan perencanaan pembangunan daerah

13. Divre

: Divisi regional

14. Satker Raskin

: Satuan kerja Beras untuk keluarga miskin

15. RTM

: Rumah Tangga Miskin

16. UPM

: Unit Pengaduan Masyarakat

17. Kades

: Kepala desa

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo.2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
Jakarta: Rineka Cipta.
BPS. 2010. Kelompok Data Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah
(Psipd) Kecamatan Cepu Kabupaten Blora (Januari-Desember 2010).
Blora
Bungin, Burhan.2008. Penelitian Kualitatif:Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: KencanaPrenada Media
Group.
Bupati Blora. 2010. Pagu Alokasi Raskin 2011. Blora.
Gubernur Jawa Tengah. 2010. Pagu Alokasi Raskin 2011. Semarang.
Laporan Bulanan Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. 2011.
Blora.
Islamy, Irfan. 2003.Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta:
Gramedia.
Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat (Memadukan
Pertumbuhan Dan Pemerataan). Jakarta: Pustaka Cidesindo.
Moleong, Lexy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Mulyana, Dedy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigm Baru Ilmu
Komunikasi Dan Sosial Lainnya). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nugroho, Riant. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang.
Jakarta: Gramedia
Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
Sumodiningrat, Gunawan. 2009. Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa. Jakarta:PT
Elex Media Komputindo.
Surat Keputusan Bupati Blora No.750/09A/2011. Pembentukan Tim Koordinasi
Beras Untuk Keluarga Miskin Di Kabupaten Blora. Blora.

Tim Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi IV. 2000. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Wahab, Solichin. 1990. Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara. Jakarta:
Rineka Cipta.
Winarno, Budi. 2002. Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo.
( Rosidi / CN14 ) suaramerdeka.com/.../Bupati-Prihatin-Angka-KemiskinanTinggi - Tembolok diuploade Sabtu19/03/2011
blora-kotaku.blogspot.com/2011_01_01_archive.html - Tembolok diuploade
Sabtu19/03/2011
( Rosidi / CN27 / JBSM ) gresnews.com/cl/Pemkab+Blora - Tembolok diuploade
Sabtu19/03/2011