STRATEGI PROMOSI PROGRAM WISATA “SHINING BATU” (STUDI PADA HUMAS KOTA BATU)

(1)

STRATEGI PROMOSI PROGRAM WISATA “SHINING BATU (STUDI PADA HUMAS KOTA BATU)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Prasyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S – 1) Komunikasi

EDY MUSTARI 201010040311085

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Edy Mustari

Tempat, TanggalLahir : PangkalanKongsi, 12 Juni 1991

Nim : 201010040311085

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi :Ilmu Komunikasi

Judul :STRATEGI PROMOSI PROGRAM WISATA SHINING BATU (STUDI PADA HUMAS KOTA BATU)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi FISIP dan dinyatakan LULUS sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom)

Pada Tanggal 26 Agustus 2015 Dihadapan Dewan Penguji

Dewan Penguji: TandaTangan

1. Dra. FridaKusumastuti, M. Si Penguji I ………

2. IsnaniDzuhrina, M. Adv Penguji II ………

3. Zen Amirudin, M.Med.Kom Pembimbing I ………

4. Novin Farid Styo Wibowo, S.Sos, M.Si Pembimbing II ………

Disetujui,

Dekan FISIP UMM


(3)

KATA PENGANTAR

Pujisyukuralhamdulillahpenulispanjatkankehadirat Allah SWT atasberkat, rahmat, taufikdanhidayah-Nya, penyusunanskripsi yang berjudul : “StategiPromosi Program Wisata “Shining Batu”

(StudiPadaHumas Kota Batu) ” dapatdiselesaikandenganbaik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkatbantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Zen Amirudin, M.Med.Kom selaku pembimbing I dan Bapak Novin FaridStyo Wibowo, S.Sos, M.Si selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk kedua orang tua penulis. Untuk Ibu dan Ayah yang telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya, yang selalu memberikan motivasi, nasehat, cinta, perhatian, dan kasih saying serta do’a yang tentu takkan bisa penulis balas. Untuk Bang De Jojo dan Dek Iki terima kasih atas segala perhatiannya, kasih sayang dan motivasi dan do’anya. Terima kasih banyak telah menjadi bagian motivator yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak lainnya.Oleh


(4)

karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat, selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Sugeng Winarno, S.Sos., MA selaku ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah member bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini

5. Saudara Yusuf yang banyak membantu dalam pelaksanan dan pengumpulan data penelitian

6. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini 7. Rekan-rekan Menwa 812 Macan Kumbang Universitas

Muhammadiyah Malang yang selalu tetap eksis untuk selalu berkumpul dan bercerita satu Komando, terima kasih terucap untukmu semua


(5)

8. Sahabat-sahabat kosku Gg nam style yang selalu memberikan dukungan penuh dalam penyusunan skripsi ini

9. Kawan-kawan seperjuangan, Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Sambas (IKAMAS) yang telah banyak memberikan dukungan baik moral maupun material serta do’anya kepada penulis

10. Adek-adek kontrakan pink Komando Princes Tya atas kebersamaan dan dukungan yang sangat berarti bagi penulis

11. Untuk semua teman-teman yang belum disebutkan, namun telah memberi andil kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini mohon maafku dan terima kasihku untukmu semuanya.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 27 September 2015 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Berita Acara Bimbingan Skripsi... iii

Surat Pernyataan ... iv

Abstraksi ... v

Abstractions ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 9

1.3 TujuanPenelitian ... 9

1.4 ManfaatPenelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang lingkup Humas dan Public Relations ... 10

2.1.1 Definisi Humas ... 10

2.1.2 Ruang lingkup Humas ... 12

2.1.3 Ciri-ciri Humas ... 13

2.1.4 Tugas Humas ... 14

2.1.5 Fungsi Humas ... 16

2.1.6 Tujuan Humas ... 17

2.2 Strategi Komunikasi ... 19

2.3 Manajemen Public Relations (MPR) ... 22

2.3.1 Definisi Manajemen Public Relations (MPR)2 ... 22

2.3.2 Keuntungan MPR ... 28

2.3.3 Peranan MPR ... 29

2.3.4 Tahapan MPR ... 30

2.3.5 Media PR (PR Tools)... 34

2.4 Komunikasi Pemasaran (Promosi) ... 35

2.5 Komunikasidengan ModelOne - Way Communications ... 37

2.6 Kerangka Pemikiran ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 MetodePenelitian ... 40

3.2 SubyekPenelitian ... 40

3.3 Sumber data ... 41

3.4 TeknikPengumpulan Data ... 42

3.5 Analisis data ... 43


(7)

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH

4.1 Profile Kota Batu ... 45

4.1.1 Letak Geografis dan demografis Kota Batu ... 45

4.1.2 Profile Pariwisata Kota Batu ... 46

4.1.3 Profile Pertanian Kota Batu ... 47

4.2 Struktur Organisasi Humas Kota Batu ... 48

4.3 Shining Batu ... 53

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 SubyekPenelitian (Informan) ... 56

5.2. Analisis Data ... 57

5.2.1 Konsep “Shining Batu” ... 57

5.2.2 Tugas dan Fungsi Humas ... 58

5.2.3 Strategi Promosi ... 62

5.2.4 Tahapan Penyusunan Strategi ... 63

5.2.5 Media Publikasi ... 68

5.2.6 Sasaran dari Strategi Promosi Program “Shining Batu” ... 70

5.2.7 Implikasi Strategi Humas “Shining Batu” ... 72

5.3 Strategi Promosi Promosi Pemerintah terkait program pariwisata “Shining Batu” ... 77

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 80

6.2 Saran dan Rekomendasi ... 81

6.2.1 Praktis ... 81

6.2.2 Akademis ... 82


(8)

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Draf Pertanyaan untuk Kepala Humas Pemerintah Kota Batu-87 Lampiran 2. Rekapan Hasil Wawancara-89

Lampiran 3. Potensi Pariwisata Kota Batu-101

Lampiran 4. Struktur Satuan Kerja Perangkat Daerah Humas Pemerintahan Kota Batu-107

Lampiran 5. Alamat Website dan Moto Humas Pemerintahan Kota Batu-108 Lampiran 6. Visi dan MisiHumas Pemerintahan Kota Batu-109

Lampiran 7. Jumlah Kunjungan Wisata per 2008 s/d 2013-110 Lampiran 8. Logo Program “Shining Batu”-111

Lampiran 9. Skema SOP Press Release, Advetorial, Dan Videotron-112 Lampiran 10. Media Publikasi Program “Shining Batu”-113

Lampiran 11. Event Publikasi Program “Shining Batu”-114 Lampiran 12. Informasi Dan Keluhan Media Center-116 Lampiran 13. Peraturan Walikota Batu-117


(9)

Daftar Pustaka

Abdurrachman, Oemi. (2001). Dasar-dasar Pblic Relations. Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti.

Anggoro, M. Linggar. (2001). Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Cangara, Hafied. (2009). Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada. Effendi, O. U. (2001).Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

...(2002).Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Frank, Jefkins. Public Relations. Edisi terjemahan Haris Munandar (2004). Jakarta : Erlangga.

Frank, Jefkins. (1998). Public Relations. London: Pitman Publishing.

Fred R. David. (2006). Strategic Manajement - Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat.

Iriantara, Yosal. (2005). Manajemen Strategic Publics Relation. Bandung: Ghalia Indonesia.

Iriantara, Yosal dan A. Yani Surachman. (2006). Public Relation Writing: Pendekatan Teoritis dan Praktis. Bandung: Simbiosa.

Kriyantono, Rachmat. (2006). Tenik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kertonegoro, Sentanoe. (1994). Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press. Linggar Anggoro. (2000). Teori Dan Profesi Public Relations. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mahmud, Machfoedz. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.

Michael Allison dan Jude Kaye. (2004).Perencanaan Strategi bagi Organisasi Nirlaba. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mulyana, Deddy. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(10)

Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

---.(2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet.17. Bandung: Remaja Rosdakarya.

---.(2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet.17. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Onong, Utjhana. (2007). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Cet. Ke 21.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Phatton. (1987). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya.

Philip, Kotler. (2008). “Guest Contributor Brand and Branding”. Edisi khusus vol 1 Marketing.

Philip, Kotler. And Amstrong, Gary. (2000). Prinsip-prinsip Pemasaran, Alih Bahasa: Damos Sihombing. Jilid 2. Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Philip, Kotler. (1993). Manajemen Pemasaran: Analisis, perencanaan, Implementasi dan pengendalian. Jakarta: Erlangga.

Rahmat Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Riduwan. (2008). Metode dan teknik menyusun tesis. Bandung: Alfabeta.

Ruslan, Rosady. (2007). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsep & Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

---.(2005). Manajemen Humas & Komunikasi Konsep &Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ruslan, Rosady. (2001). Manajemen Humas & Komunikasi : Konsep &Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saka & Abadi. (1994). Marketing Public Relations (Upaya Memenangkan Persaingan Melalui Pemasaran Yang Komunikatif). Jakarta: LMFEUI. Scott M. Cutlip. (2006). Efective Public Relations. Jakarta: Prenada Media Group.


(11)

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

---.(2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto. (1988). Administrasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara.

Thomas L, Harris. (1991). The Marketer Guide to Public Relations: How Today Top Companies are using the new PR to Gain a Competitif edge.New York: Wiley & Sons, Inc

Tjiptono, Fandy. (2006). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.

Uyung Sulaksana. (2003). Integreted marketing communications teks dan kasus. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Widjdja, A.W. (1993). Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, cet. II. Jakarta: Bumi Aksara.

Yulianita. Neni. (2005). Dasar-Dasar Public Relation. Bandung: Unisba.

Peraturan Walikota Batu (PERWALI) Nomor 28 tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Sekertaris Daerah Kota Batu.

Data tentang demografi kota Batu diakses dari www.humas.batu.go.id pada 10 April 2015.

Batu. Eddy Rumpoko Ubah Kota Jadi Barometer Wisata Batu. Diakses dari www.Kompasiana.com. Pada 28 Agustus 2015.

Batu. Kota Batu menyapa Dunia. Diakses dari www.koran.sindo.com pada 28 Agustus 2015.

Batu. 50 Ribu Wisatawan Serbu Batu . Diakses Dari www.http://bisniswisata.co.id pada 10 April 2015.

Kota Batu. 19 Mei 2013. Harkitnas, Shining Batu di Launching di Sumber Brantas. Diakses dari http://malangpost.com pada 10 April 2015.

Kota Batu. Pro otonomi: Lingkungan Hidup Kawinkan Wisata dan Pertanian Organik Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Sulap Kota Batu Menjadi Ikon Pariwisata Jatim. Diakses dari www.http://jawapostgroup.com pada pada 10 April 2015.)


(12)

Ngalamers. Sabtu, 30 Agustus 2014. [Ngalamers Harus Tahu] Makna Logo "Shining Batu". Diakses Dari www.http://Bisnis-Jatim.com Pada 10 Feebruari 2015.

Malangraya. Branding KWB Di Kawasan Paralayang. Diakses dari www.wisatadimalang.com pada 28 Agustus 2015.


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Batu merupakan salah satu daerah yang berada di Propinsi Jawa Timur, daerah ini sangatgencar dalam hal pengembangan potensi pariwisata yang berbasis pertanian, sehingga dalam waktu beberapa tahun terakhir, Kota Batu tampil sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di Indonesia, konsep agropolitan sendiri kemudian lahir bersamaan dengan diluncurkanya program Kota Wisata Batu (KWB), konsep ini merupakan program Pemerintah Kota Batu, untuk memperkenalkan berbagai jenis pariwisata yang ada di daerah tersebut, tujuannya supaya dengan program pengembangan wisata masyarakat dapat merasakan manfaatnya tanpa harus menghilangkan identitasnya sebagai daerah yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup pada sektor agraris atau pertanian, perkebunan peternakan serta perikanan.

Brand Kota Wisata Batu (KWB) menjadikan daerah tersebut menjadi lebih berkembang, maju, dan makmur hal tersebut dapat kita lihat dari adanya peningkatan dari aktifitas ekonomi pada kehidupan masyarakatnya, mengingat dengan di canangkannya program (KWB) Kota Batu banyak didatangi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sehingga kebutuhan-kebutuhan wisatawan akan tempat tinggal, makanan, dan jasa-jasa lainya menjadi semakin meningkat, Selain masyarakat pemerintah juga merasakan manfaatnya salah satunya adalah dengan meningkatnya


(14)

2

pendapatan disektor pajak yang diperoleh dari berbagai tempat wisata, restoran, hotel, parkir, sehingga dengan adanya program KWB tersebut semua pihak dapat merasakan manfaatnya.

Strategi dalam meningkatkan potensi wisata melalui Program KWB yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu nampaknya membuahkan hasil yang menggembirakan, sehingga banyak orang mulai mengenal daerah tersebut sebagai salah satu destinasi wisata yang patut untuk didatangi.

Perubahan yang telah terjadi terhadap masyarakat dan Kota Batu, diawali dari terpilihnya Bapak Edy Rumpoko, kemudian beliau melihat kondisi masyarakatyang jauh dari kata sejahtera, hal tersebut dikarenakanmasyarakat yang ada di Kota Batu hannya bisa bercocok tanam dan menjual hasilnya ke pasar, sehingga penghasilan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, sehingga masyarakat tidak memiliki penghasilan tambahan,oleh karena itu rendahnyatingkat kesejahteraan masyarakat menjadikan kehidupan mereka sangat terbatas, melihat kondisi tersebut Walikota Batu terpilih kemudian berinisiatif untuk melakukan gebrakan dengan cara menjadikan Kota Batu sebagai destinasi wisata seperti pulau Dewata, dengan caramemadukan pertanian dengan pariwisata sehingga muncul konsep Kota Wisata Batu (KWB) setelah beberapa lama secara perlahan –lahan kemudian Kota Wisata Batu menjadi tempat hiburan pilihan, sehingga dalam kurun beberapa tahun jumlah kunjungan meningkat dan berefek terhadap usaha kuliner, tempat hunian, dan beberapa aktivitas ekonomi lainnya. Saat ini akhirnya Kota Batu menjelma


(15)

3

sebagai kota yang ramai dan banyak memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.Usai dilantik, ER langsung tancap gas. Visinya, Kota Batu sebagai sentra pariwisata didukung oleh SDM (sumber daya manusia), SDA (sumber daya alam), dan SDB (sumber daya budaya) serta pemerintahan yang kreatif, inovatif dan bersih bagi seluruh rakyat yang dijiwai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Visi itu sesuai dengan visi ER, yang langsung mencanangkan Kota Wisata Batu (KWB).Konsentrasi awal yang dilakukan adalah membenahi semua objek wisata yang dimiliki Kota Batu. Bermodal citra Batu sebagai Swiss of Java itu, ER pun mendekati para investor. Para koleganya sebagai pengusaha kontraktor itu “dirayunya” untuk menanamkan investasidi sektor pariwisata. Walikota berpenampilan bersahaja ini berani memberikan garansi, bahwa investasi yang ditanamkan para koleganya itu tak akan sia-sia. Mereka berpotensi Break Event Point (BEP) lebih cepat dari prediksi yang ditetapkan.Untuk memikat masuknya investor itu, ER memberikan berbagai kemudahan dalam semua perijinan tentang investasi. Selain itu, dia juga rajin bersinergi dengan Pemprov Jatim, serta kabupaten/kota lain khususnya Pemkot dan Pemkab Malang. Silahkan para investor demikian berinvestasi di daerah lain,” katanya dengan tersenyum.(Batu. Diakses dariwww.Kompasiana.com pada 28 Agustus 2015)

landasan untuk Paralayang di Gunung Banyak terdapat branding KWB yaitu singakatan dari Kota Wisata Batu. Pemasangan breanding Kota Wisata Batu ini tidak sembarangan, karena konon pemerintah daerah


(16)

4

mengeluarkan dana yang tidaksedikit(Malangraya Diakses dari www.wisatadimalang.compada 28 Agustus2015)

Dengan kekayaan alam melimpah, KWB inginmenyapa dunia. Pada awal kepemimpinan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (ER) bersama Budiono tahun 2007- 2012, salah satu visinya adalah pengembangan pariwisata berbasis pertanian. Sekarang pada masa kepemimpinannya yang kedua bersama Punjul Santoso. ER memiliki visi pengembangan pariwisata bertaraf internasional. Gayung bersambut, ide cemerlang dari ER langsung ditangkap berbagai pihak. Investor dari luar kota terus berlomba- lomba menanamkan modal di Kota Batu. Masyarakat Kota Batu yang setiap bekerja sebagai petani, peternak sapi perah, dan berdagang, juga tidak mau ketinggalan. Masyarakat mendirikan home stay, warung makan, pusat oleh-oleh, dan usaha lain yang menunjung visi dan misi Wali Kota Batu ER. (Batu. Diakses dari www.koran.sindo.compada 28 Agustus 2015)

Kesuksesan Pemerintah Kota Batu dalam menjalankan program pengembangan wisata, akhirnya membuat daerah ini terus mempopulerkan keunggulan yang dimilikinya, dengan program baru yang bertajuk: “Shining Batu”.

Saat ini Eddy mulai mengembangkan wisata alam dengan jargon Shining Batu. Dia menggandeng Perum Perhutani KPH Malang. Pemkot Batu pun menyiapkan wisata alam di Coban Talun, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Kawasan hutan produksi tersebut akan dikembangkan menjadi objek wisata alam, Eco Wisata, Sivopasture, dan Agroforestry. Agar ekosistem tetap terjaga, Pemkot Batu juga menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan. (Kota Batu. Diakses dari www.http://jawapostgroup.com pada 10 maret 2015)


(17)

5

KOTA BATU – Brand baru Kota Batu, Shining Batu rencananya bakal dilaunching bersamaan dengan upacara Hari Kebangkitan Nasional di Desa Sumberbrantas, Senin (20/5) hari ini. Branding Shining Batu itu yang membedakan kegiatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini dengan sebelumnya. Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengatakan, Shining Batu tersebut untuk lebih memperkenalkan potensi Kota Batu. (Kota Batu. 19 Mei 2013. Diakses dari http://malangpost.com pada 10 maret 2015)

Program ini bertujuan untuk membumikan kegiatan pariwisata agar dapat selaras dengan kehidupan masyarakat, sehingga dapat mewujudkan pembangunan Kota Batu menjadi daerah yang makmur, sentosa, dan cemerlang atau berseri-seri, seperti yang digambarkan dalamlambang “Shining Batu”. Pemerintah Kota Batu mengharapkan supaya dengan adanya program “Shining Batu”,

Logo "Shining Batu" sendiri memiliki makna yang kuat secara filosofis. Setidaknya ada 8 makna yang terkandung dalam logo ini, yaitu:

1. Menggambarkan bahwa Kota Batu adalah daerah yang nyaman, aman, tenteram, dan makmur

2. Kota Batu adalah daerah yang gemah ripah loh jinawi secara ekonomi dan memiliki jiwa kebersamaan yang tinggi antar warga Kota Batu

3. Kota Batu memiliki hubungan yang harmonis antara warga dan pemerintahnya. Serta memiliki relationship yang kuat antar seluruh stakeholder-nya

4. Merupakan gabungan dari tiga citra Kota Batu, yaitu pariwisata (merah), pertanian (hijau), dan pendidikan (biru)

5. Garis lengkung berwarna biru juga merupakan representasi hubungan vertikal manusia kepada Tuhan

6. Garis merah-orange menggambarkan hubungan horisontal antar sesama manusia

7. Garis lengkung hijau menggambarkan hubungan manusia kepada sesama mahluk ciptaan Tuhan (alam)

8. Ketiga garis tersebut saling bersinergi membentuk bintang yang merupakan penggambaran bahwa Kota Batu merupakan kota impian

Semua simbol "Shining Batu" tersebut berkumpul menjadi satu dan bermakna Batu yang bersinar dalam bidang pertanian, pariwisata,


(18)

6

dan pendidikan. (Kota Batu. 30 Agustus 2014. Diakses dari http://bisnisjatim.com pada 29 maret 2015)

Pembangunan tersebut dapat dilakukan secara bersinergi antara kearifan lokal dengan konsep wisata moderen, hal ini kemudian melahirkan berbagai macam tempat wisata yang memiliki karakter kuat serta dapat menjadi sarana edukasi, yang memanjakan pengunjung untuk menghabiskan waktu liburan menjadi lebih bermanfaat lagi.Obyek wisata yang terdapat di Kota Batu memiliki beragam varian, antara lain: tempat wisata olahraga, seperti: paralayang, outbound, pendakian gunung, tempat camping, arum jeram. tempat wisata edukasi, seperti: wisata petik apel, wisata bunga, wisata budidaya hasil pertanian, museum angkut. tempat wisata alam, seperti: pemandian air panas, air terjun. Wisata modern, seperti: alun-alun Kota Batu, Batu Night Spectaculer (BNS), Secret Zoo, Jatim Park, dan masih banyak yang lainya. selain tempat destinasi wisata yang lengkap, Kawasan Kota Wisata Batu juga memiliki berbagai macam fasilitas pendukung, seperti: home stay, villa, dan hotel berbintang, tidak hanya itu akses kendaraan umum juga sangat mudah sehingga mobilitas para pelancong tidak akan terhambat, berbagai kedai makanan ataupun lestoran banyak terdapat di sekitar wilayah Kota Batu, tidak hanya itu beberapa gerai oleh-oleh makanan khas juga banyak terdapat di sepanjang jalan antara Kota Malang dan Kota Batu.

Pengembangan potensi pariwisata tersebut bisa dikatakan berhasil, mengingat tingkat kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu menjadi lebih meningkat, hal ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari peranan


(19)

7

media yang banyak mempublikasikan Kota Batu sebagai salah satu alternatif tempat wisata yang dapat dikunjungi untuk mengisi liburan dengan keluarga.

Angka kunjungan ke objek-objek wisata juga menunjukkan tren meningkat. Museum Angkut and Movie Star mendapatkan kunjungan cukup besar, yakni sekitar 10 ribu orang / hari. Sementara Jatim Park 1mendapatkan kunjungan 8.150 orang. Jatim Park 2 dan Secret Zoo mendapatkan kunjungan 12 ribu dari. Eco Green Park menerima kunjungan 7000 orang, Songgoriti mendapatkan kunjungan 835 orang, Selecta 5.200 orang dan Coban Rondo sebanyak 2.450 orang. (Batu,Diakses Dariwww.http://bisniswisata.co.id pada 10 maret 2015)

Sejak Alun-Alun Kota Batu dipugar, jumlah kunjungan wisata terus naik. Jumlah kunjungan wisata ke Kota Batu pada 2014 mencapai 3 juta orang. Angka itu naik drastis jika dibandingkan dengan saat Eddy baru menjabat pada 2007. Ketika itu jumlah kunjungan wisata kurang dari 1 juta orang. (Kota Batu. Diakses dari www.http://jawapostgroup.com pada 10 maret 2015)

Proses promosi dengan berbagai bentuk publikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu melalui program “Shining Batu”, merupakan salah satu bentuk strategi yang sedang dilakukan dalam upaya untuk mempromosikan potensi wisata daerah yang dimiliki Kota Batu, caranyadengan berbagai macam metode, seperti: publikasi di televisi, promosi diberbagai pameran bertaraf lokal, regional, hingga internasional, maupun berbagai pemberitaan di media online, sehingga diharapkan masyarakat memiliki pemahaman yang sama terkaitwacana Kota Batu sebagai destinasi unggul yang terdapat di daerah Jawa Timur.

Pemilihan terkait Brand image pengembangan wisata yang ada Kota Batu dengan tajuk “Shining Batu”, bertujuan supaya tidak hanya wisatawan lokal yang mengenal Kota Batu sebagai tempat wisata melainkan wisatawan asing juga dapat memahami makna tersebut, selain itu pemilihan kata


(20)

8

dengan dengan menggunakan Bahasa Inggris diharapkan dapat mempopulerkan dan memberikan nilai lebih program tersebut di mata wisatawan.

Upaya-upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah Kota Batu dalam rangka mempromosikan potensi pariwisata memang dilihat sangat sederhana, akan tetapi dalam proses tersebut, terdapat sejumlah langkah-langkah strategis yang sangat sistematis dan terukur, dalam kerangka aktifitas promosi pada lembaga kehumasan pemerintah Kota Batu, dengan tujuan tertentu.Walaupun demikian konsep Kota Wisata Batu (KWB) lebih dikenal oleh masyarakat, karena jargon KWB sudah bagi sebagian besar masyarakat Kota Batu, dari pada dirasakan pada beberapa tahun terakhir, sehingga banyak orang yang menganggap jika jargon “shining Batu” itu lah, yang kemudian menyebabkan kemajuan dibidang pariwisata yang ada di Kota Batu.

Melihat upaya-upaya yang sedang ataupun sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu, tentunya menarik perhatian bagi kita semua, termasuk peneliti, sehingga peneliti berkeinginan untuk melakukan kajian secara mendalam dan komperhensiftentang fenomena tersebut, dengan mangambil judul penelitian, yaitu:“STRATEGI PROMOSI PROGRAM WISATA SHINING BATU (STUDI PADA HUMAS KOTA BATU)


(21)

9

1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian, sebagai berikut:“BagaimanakahStrategi Promosi program wisata“Shining Batu”, yang dilakukan oleh Humas Kota Batu?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian yang ingin diperoleh, yaitu: “Ingin mengetahui bagaimanakah strategi promosi program wisata “Shining Batu”, yang ada di Humas Kota Batu.

1.4 Manfaat Penelitian

Selaras dengan rumusan masalah dan juga tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka peneliti berharap supaya penelitian ini dapat memberikanmanfaat, sebagai berikut:

1) Manfaat Akademis

Diharapkan nantinya penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk keilmuan di bidang komunikasi, khususnya dalam bidang promosi serta aktivitas Public Relations, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Manfaat Praktis

Diharapkan nantinya akan diperoleh sebuah gambaran untukmasyarakat, pemerintah, sertapraktisi wisata mengenai langkah - langkah strategi promosiprogram wisatadalam rangka meningkatkan potensi sebuah dari sektor wisata.


(1)

mengeluarkan dana yang tidaksedikit(Malangraya Diakses dari www.wisatadimalang.compada 28 Agustus2015)

Dengan kekayaan alam melimpah, KWB inginmenyapa dunia. Pada awal kepemimpinan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (ER) bersama Budiono tahun 2007- 2012, salah satu visinya adalah pengembangan pariwisata berbasis pertanian. Sekarang pada masa kepemimpinannya yang kedua bersama Punjul Santoso. ER memiliki visi pengembangan pariwisata bertaraf internasional. Gayung bersambut, ide cemerlang dari ER langsung ditangkap berbagai pihak. Investor dari luar kota terus berlomba- lomba menanamkan modal di Kota Batu. Masyarakat Kota Batu yang setiap bekerja sebagai petani, peternak sapi perah, dan berdagang, juga tidak mau ketinggalan. Masyarakat mendirikan home stay, warung makan, pusat oleh-oleh, dan usaha lain yang menunjung visi dan misi Wali Kota Batu ER. (Batu. Diakses dari www.koran.sindo.compada 28 Agustus 2015)

Kesuksesan Pemerintah Kota Batu dalam menjalankan program pengembangan wisata, akhirnya membuat daerah ini terus mempopulerkan keunggulan yang dimilikinya, dengan program baru yang bertajuk: “Shining Batu”.

Saat ini Eddy mulai mengembangkan wisata alam dengan jargon Shining Batu. Dia menggandeng Perum Perhutani KPH Malang. Pemkot Batu pun menyiapkan wisata alam di Coban Talun, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Kawasan hutan produksi tersebut akan dikembangkan menjadi objek wisata alam, Eco Wisata, Sivopasture, dan Agroforestry. Agar ekosistem tetap terjaga, Pemkot Batu juga menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan. (Kota Batu. Diakses dari www.http://jawapostgroup.com pada 10 maret 2015)


(2)

KOTA BATU – Brand baru Kota Batu, Shining Batu rencananya bakal dilaunching bersamaan dengan upacara Hari Kebangkitan Nasional di Desa Sumberbrantas, Senin (20/5) hari ini. Branding Shining Batu itu yang membedakan kegiatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini dengan sebelumnya. Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengatakan, Shining Batu tersebut untuk lebih memperkenalkan potensi Kota Batu. (Kota Batu. 19 Mei 2013. Diakses dari http://malangpost.com pada 10 maret 2015)

Program ini bertujuan untuk membumikan kegiatan pariwisata agar dapat selaras dengan kehidupan masyarakat, sehingga dapat mewujudkan pembangunan Kota Batu menjadi daerah yang makmur, sentosa, dan cemerlang atau berseri-seri, seperti yang digambarkan dalamlambang “Shining Batu”. Pemerintah Kota Batu mengharapkan supaya dengan adanya program “Shining Batu”,

Logo "Shining Batu" sendiri memiliki makna yang kuat secara filosofis. Setidaknya ada 8 makna yang terkandung dalam logo ini, yaitu:

1. Menggambarkan bahwa Kota Batu adalah daerah yang nyaman, aman, tenteram, dan makmur

2. Kota Batu adalah daerah yang gemah ripah loh jinawi secara ekonomi dan memiliki jiwa kebersamaan yang tinggi antar warga Kota Batu

3. Kota Batu memiliki hubungan yang harmonis antara warga dan pemerintahnya. Serta memiliki relationship yang kuat antar seluruh stakeholder-nya

4. Merupakan gabungan dari tiga citra Kota Batu, yaitu pariwisata (merah), pertanian (hijau), dan pendidikan (biru)

5. Garis lengkung berwarna biru juga merupakan representasi hubungan vertikal manusia kepada Tuhan

6. Garis merah-orange menggambarkan hubungan horisontal antar sesama manusia

7. Garis lengkung hijau menggambarkan hubungan manusia kepada sesama mahluk ciptaan Tuhan (alam)

8. Ketiga garis tersebut saling bersinergi membentuk bintang yang merupakan penggambaran bahwa Kota Batu merupakan kota impian

Semua simbol "Shining Batu" tersebut berkumpul menjadi satu dan bermakna Batu yang bersinar dalam bidang pertanian, pariwisata,


(3)

dan pendidikan. (Kota Batu. 30 Agustus 2014. Diakses dari http://bisnisjatim.com pada 29 maret 2015)

Pembangunan tersebut dapat dilakukan secara bersinergi antara kearifan lokal dengan konsep wisata moderen, hal ini kemudian melahirkan berbagai macam tempat wisata yang memiliki karakter kuat serta dapat menjadi sarana edukasi, yang memanjakan pengunjung untuk menghabiskan waktu liburan menjadi lebih bermanfaat lagi.Obyek wisata yang terdapat di Kota Batu memiliki beragam varian, antara lain: tempat wisata olahraga, seperti: paralayang, outbound, pendakian gunung, tempat camping, arum jeram. tempat wisata edukasi, seperti: wisata petik apel, wisata bunga, wisata budidaya hasil pertanian, museum angkut. tempat wisata alam, seperti: pemandian air panas, air terjun. Wisata modern, seperti: alun-alun Kota Batu, Batu Night Spectaculer (BNS), Secret Zoo, Jatim Park, dan masih banyak yang lainya. selain tempat destinasi wisata yang lengkap, Kawasan Kota Wisata Batu juga memiliki berbagai macam fasilitas pendukung, seperti: home stay, villa, dan hotel berbintang, tidak hanya itu akses kendaraan umum juga sangat mudah sehingga mobilitas para pelancong tidak akan terhambat, berbagai kedai makanan ataupun lestoran banyak terdapat di sekitar wilayah Kota Batu, tidak hanya itu beberapa gerai oleh-oleh makanan khas juga banyak terdapat di sepanjang jalan antara Kota Malang dan Kota Batu.

Pengembangan potensi pariwisata tersebut bisa dikatakan berhasil, mengingat tingkat kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu menjadi lebih meningkat, hal ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari peranan


(4)

media yang banyak mempublikasikan Kota Batu sebagai salah satu alternatif tempat wisata yang dapat dikunjungi untuk mengisi liburan dengan keluarga.

Angka kunjungan ke objek-objek wisata juga menunjukkan tren meningkat. Museum Angkut and Movie Star mendapatkan kunjungan cukup besar, yakni sekitar 10 ribu orang / hari. Sementara Jatim Park 1mendapatkan kunjungan 8.150 orang. Jatim Park 2 dan Secret Zoo mendapatkan kunjungan 12 ribu dari. Eco Green Park menerima kunjungan 7000 orang, Songgoriti mendapatkan kunjungan 835 orang, Selecta 5.200 orang dan Coban Rondo sebanyak 2.450 orang. (Batu,Diakses Dariwww.http://bisniswisata.co.id pada 10 maret 2015)

Sejak Alun-Alun Kota Batu dipugar, jumlah kunjungan wisata terus naik. Jumlah kunjungan wisata ke Kota Batu pada 2014 mencapai 3 juta orang. Angka itu naik drastis jika dibandingkan dengan saat Eddy baru menjabat pada 2007. Ketika itu jumlah kunjungan wisata kurang dari 1 juta orang. (Kota Batu. Diakses dari www.http://jawapostgroup.com pada 10 maret 2015)

Proses promosi dengan berbagai bentuk publikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu melalui program “Shining Batu”, merupakan salah satu bentuk strategi yang sedang dilakukan dalam upaya untuk mempromosikan potensi wisata daerah yang dimiliki Kota Batu, caranyadengan berbagai macam metode, seperti: publikasi di televisi, promosi diberbagai pameran bertaraf lokal, regional, hingga internasional, maupun berbagai pemberitaan di media online, sehingga diharapkan masyarakat memiliki pemahaman yang sama terkaitwacana Kota Batu sebagai destinasi unggul yang terdapat di daerah Jawa Timur.

Pemilihan terkait Brand image pengembangan wisata yang ada Kota Batu dengan tajuk “Shining Batu”, bertujuan supaya tidak hanya wisatawan lokal yang mengenal Kota Batu sebagai tempat wisata melainkan wisatawan asing juga dapat memahami makna tersebut, selain itu pemilihan kata


(5)

dengan dengan menggunakan Bahasa Inggris diharapkan dapat mempopulerkan dan memberikan nilai lebih program tersebut di mata wisatawan.

Upaya-upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah Kota Batu dalam rangka mempromosikan potensi pariwisata memang dilihat sangat sederhana, akan tetapi dalam proses tersebut, terdapat sejumlah langkah-langkah strategis yang sangat sistematis dan terukur, dalam kerangka aktifitas promosi pada lembaga kehumasan pemerintah Kota Batu, dengan tujuan tertentu.Walaupun demikian konsep Kota Wisata Batu (KWB) lebih dikenal oleh masyarakat, karena jargon KWB sudah bagi sebagian besar masyarakat Kota Batu, dari pada dirasakan pada beberapa tahun terakhir, sehingga banyak orang yang menganggap jika jargon “shining Batu” itu lah, yang kemudian menyebabkan kemajuan dibidang pariwisata yang ada di Kota Batu.

Melihat upaya-upaya yang sedang ataupun sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu, tentunya menarik perhatian bagi kita semua, termasuk peneliti, sehingga peneliti berkeinginan untuk melakukan kajian secara mendalam dan komperhensiftentang fenomena tersebut, dengan mangambil judul penelitian, yaitu:“STRATEGI PROMOSI PROGRAM WISATA SHINING BATU (STUDI PADA HUMAS KOTA BATU)


(6)

1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian, sebagai berikut:“BagaimanakahStrategi Promosi program wisata“Shining Batu”, yang dilakukan oleh Humas Kota Batu?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian yang ingin diperoleh, yaitu: “Ingin mengetahui bagaimanakah strategi promosi program wisata “Shining Batu”, yang ada di Humas Kota Batu.

1.4 Manfaat Penelitian

Selaras dengan rumusan masalah dan juga tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka peneliti berharap supaya penelitian ini dapat memberikanmanfaat, sebagai berikut:

1) Manfaat Akademis

Diharapkan nantinya penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk keilmuan di bidang komunikasi, khususnya dalam bidang promosi serta aktivitas Public Relations, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Manfaat Praktis

Diharapkan nantinya akan diperoleh sebuah gambaran untukmasyarakat, pemerintah, sertapraktisi wisata mengenai langkah - langkah strategi promosiprogram wisatadalam rangka meningkatkan potensi sebuah dari sektor wisata.