6
lembaran yang berisikan materi secara singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyaan-pertanyaan dan sejumlah pertanyaan
yang harus dijawab siswa. 2.
Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa pada akhir penelitian.
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada interaksi antara model pembelajaran dan bahan ajar terhadap hasil
belajar kimia siswa. 2.
Penggunaan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan penerapan bahan ajar LKS memberikan rataan hasil belajar kimia siswa
yang paling tinggi yaitu sebesar 88,4 ± 4,80. Sebaliknya, penggunaan
model pembelajaran learning cycle yang dikombinasikan dengan penerapan bahan ajar LKS, memberikan rataan hasil belajar kimia siswa
yang paling rendah yaitu sebesar 77,06 ± 6,16. Penggunaan bahan ajar handout akan lebih baik jika dikombinasikan dengan penerapan model
pembelajaran learning cycle. 3.
Ada perbedaan secara signifikan rataan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model TAI dan Learning Cycle baik untuk pengajaran
yang menggunakan handout dan LKS.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menyarankan bagi guru dan calon guru dalam mengajarkan
materi kelarutann dan hasil kali kelarutan KSP sebaiknya menggunakan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan penggunaan bahan ajar LKS.
Kombinasi model pembelajaran dengan bahan ajar handout dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle.
46
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan., 2011, Strategi Pembelajaran, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Dimyanti dan Mudjiono., 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Dwi,D., Hastuti,B., Redjeki,T., 2015, Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI Berbantuan Demonstrasi pada Materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Banyudono
Boyolali, Jurnal Pendidikan Kimia 41:157-164.
Fajaroh, Nazriati., 2007, Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle dalam Pembelajaran Kimia Berbahan Ajar Terpadu Makroskopis dan
Mikroskopis Terhadap Motivasi, Hasil Belajar, dan Retensi Kimia Siswa SMA.
Jurnal Penelitian
Kependidikan, Online,
2. http:lemlit.um.ac.idwpcontentuploads200907JurnalDesember2007.p
df,dalam Ria Yuli Susanti 2012. Hamdani., 2011, Strategi Belajar mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Medan.
Istarani., 2011, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Kurnia, D., Mulyani,B., Mulyani,S., 2014, Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Problem Solving CPS Terhadap Prestasi
Belajar ditinjau dari Kemampuan Matematik Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono Tahun
Pelajaran 20122013, Jurnal Pendidikan Kimia 31:51-57.
Lestari, L., 2006, Keefektifan Pembelajaran dengan Penggunaan Alat Peraga dan Lembar Kerja Siswa LKS Terhadap Hasil Belajar Matematika dalam
Pokok Bahasan Bangun Segiempat pada Siswa Kelas VII Semester 2 di SMP Muhamadiyah Margasari Kabupaten Tegal Tahun pelajaran
20052006.
Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri
Semarang. SETS,berorientasi
konstruktivistik,Juournal of
Innovative
Scienceeducation 1:28-34.
Liawati, E., Ashadi., Agustina,W., 2015, Studi Komparasi Penggunaan Metode TAI dan Problem Solving Dengan Memperhatikan Keingintahuan Siswa
Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 43:10-18.