PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

(1)

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA

Oleh:

Ade Katra Brebina Br Ginting NIM. 4112131001

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih, berkat dan penyertaan-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dengan sesuai waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Jenis Model Pembelajaran Dan Bahan Ajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Kelas XI di SMA”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan untuk jurusan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Pasar Maulim Silitonga, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc., Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd., dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd,sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik dan Bapak Agus Kembaren,S.Si, M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia yang senantiasa membantu penulis. Apresiasi juga disampaikan kepada Bapak Victori Sebayang,S.Pd selaku Kepala SMA Katolik 1 Kabanjahe yang telah memberi izin penelitian kepada penulis dan kepada Bapak Romanus Chandra Bukit, S.Pd dan Ibu Rosida Br Saragih ,S.Pd serta siswa/i kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 SMA Katolik 1 Kabanjahe yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

Teristimewa ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua yang luar biasa, Ibunda tercinta Rame Ulina Br Gurusinga, dan Ayah tersayang Amir Ginting (+) yang selalu di hati dan merupakan inspirasi, semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, ucapan terima kasih juga saya sampaikan untuk Kakak Tua Anita Trisna Br Ginting, Bang Tengah Rafael Arsenius Ginting, Bang


(4)

v

Tua Jhon Ariston Sembiring dan Bidadari kecilku Arnia Finsella Br Sembiring yang senantiasa memberi doa, semangat, dukungan, membantu moril dan materil dalam upaya melaksananakan kuliah hingga selesai dan khususnya kepada sahabat terbaik dan terhebat Christo Beny Arjuna Barus dan Limia Tri Dewani Br Tarigan yang selalu ada, selalu menemani dan telah memberikan bantuan, dukungan, menyemangati, menghibur saat saya kekurangan semangat dan doa yang tak terbatas kepada penulis. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada rekan seperjuangan sekaligus nak cum the gank’z Agustina Parhusip, Delvi Selvani Tarigan, Ribka Septiani Napitupulu, Dessy Novianty Pakpahan, Endah Sutri Silitonga, Bistok Sihombing, Santria Manullang, Saut Horas Siregar dan Evanggy Tobing dan teman-teman kelas Reguler C Pendidikan Kimia Stambuk 2011, serta semua pihak yang telah memberikan masukan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, struktur maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam bidang pendidikan guna meningkatkan hasil dan prestasi belajar.

Medan, Juni 2015 Penulis,

Ade Katra Brebina Ginting NIM 4112131001


(5)

iii

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA

POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA

Ade Katra Brebina Br Ginting NIM. 4112131001

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis model pembelajaran, bahan ajar dan interaksi antara jenis model pembelajaran dan bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Katolik 1 Kabanjahe yakni sebanyak 7 kelas. Sampel diambil dengan dua tahap yaitu: sampel kelas diambil 4 kelas secara teknik sampling sederhana yaitu dengan undian, selanjutnya sampel siswa diambil secara purposif 15 orang siswa dari setiap kelas yang relatif homogen statusnya. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 x 2. Ada dua faktor yang diujicobakan yaitu faktor A : Jenis Model Pembelajaran dan terdiri dari 2 taraf yaitu A1 = model pembelajaran Jigsaw dan A2 = model pembelajaran TAI , faktor B : Bahan Ajar yang terdiri dari 2 taraf yaitu B1 = handout dan B2 = LKS. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh bahwa Fhitung (A) dan (B) > Ftabel artinya ada pengaruh jenis model pembelajaran dan bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa di SMA dan Fhitung (AB) > Ftabel atau 19,28 > 4,00, artinya ada interaksi antara jenis model pembelajaran dan bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran TAI dengan menggunakan bahan ajar LKS memberikan rataan hasil belajar siswa yang tertinggi yaitu 8,6 ± 0,98. Sebaliknya, penerapan model pembelajaran TAI dengan menggunakan bahan ajar handout memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling rendah yaitu 6,7 ± 0,62. Selanjutnya diperoleh bahwa penggunaan model pembelajaran jigsaw yang dikombinasikan dengan bahan ajar LKS memberikan rataan hasil belajar kimia siswa yang lebih tinggi yaitu sebesar 8,4 ± 1,28 dan memberikan rataan lebih rendah dengan menggunakan Handout yaitu sebesar 8,3 ± 0,94. Pada uji pengaruh sederhana siswa yang akan diberi bahan ajar LKS sebaiknya menggunakan jenis model pembelajaran TAI sedangkan siswa yang akan diberi bahan ajar Handout dapat diajarkan dengan menggunakan jenis model pembelajaran Jigsaw ataupun TAI karena secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil kedua model pembelajaran tersebut pada bahan ajar Handout.


(6)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 9 Tabel 2.2 Kategori dan karakteristik Bahan Ajar Cetak 17

Tabel 2.3 Peranan Bahan Ajar 17

Tabel 2.4 Pembentukan Larutan Garam 27

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 31

Tabel 4.1 Rangkuman karakteristik butir soal pada uji coba instrumen penelitian

38

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Hasil

Belajar Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi

Perlakuan Jenis Model Pembelajaran Dan Bahan Ajar

39

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi Perlakuan Jenis Model Pembelajaran Dan Bahan Ajar

40

Tabel 4.4 Rataan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi Perlakuan Jenis Model Pembelajaran Dan Bahan Ajar

40

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Analisis Ragam Pengaruh Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi Perlakuan Jenis Model Pembelajaran Dan Bahan Ajar


(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Desain Pembelajaran Jigsaw 11

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 36

Gambar 4.1 Bentuk Interaksi Faktor Jenis Model Pembelajaran (Faktor A) Dan Bahan Ajar (Faktor B)Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa


(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mata pelajaran kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang menyajikan fakta, teori, prinsip, dan hukum serta proses kerja ilmiah. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga aspek utama yaitu produk, proses dan sikap ilmiah. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia karena materi tersebut banyak yang bersifat abstrak. Kesulitan tersebut dapat membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman siswa mengenai konsep kimia, salah satu indikator dari kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar yaitu lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang mendorong kegiatan siswa untuk dapat terlibat dan aktif mengembangkan pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru ( Rosidah, 2014).

Banyaknya konsep-konsep dalam pembelajaran kimia menimbulkan anggapan bagi siswa bahwa kimia itu sulit. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Katolik 1 Kabanjahe, Kabupaten Karo, nilai kimia siswa sangat jauh dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah dimana KKM untuk mata pelajaran kimia adalah 75. Dari 40 orang siswa hanya 10 orang yang mencapai nilai KKM, atau hanya sekitar 25% siswa yang dapat memahami pelajaran yang diberikan dengan baik. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti diperoleh fakta bahwa pelajaran kimia itu sulit karena banyaknya konsep, rumus-rumus, dan pembelajarannya kurang menarik.

Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh guru dalam rangka menginovasi kegiatan belajar mengajar adalah dengan menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan namun tetap berorientasi pada ketepatan materi dan tujuan dari pembelajaran. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memperbaharui


(9)

2 model pembelajaran, contohnya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif ( Novita,2013).

Model pembelajaran kooperatif memberi kesempatan kepada siswa untuk

berinteraksi secara terbuka dan memberikan suasana yang menyenangkan sehingga akan tercipta adanya saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, penilaian individual, dan dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah akademiknya, serta meningkatkan rasa harga diri, beberapa model pembelajaran kooperatif antara lain TAI ( Team Assisted Individualization) dan Jigsaw ( Anatri,2012).

Dari sudut pandang teknologi pendidikan, selain model pembelajaran bahan ajar memiliki posisi penting dalam pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar memiliki posisi penting dalam pembelajaran, yakni sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas. Dengan demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap peserta didik dapat terjadi dengan bahan ajar.` Bahan ajar dalam beragam bentuknya dikategorikan sebagai bagian dari media pembelajaran. Sebagai bagian dari media pembelajaran, bahan ajar cetak di kategorikan menjadi Modul, Hand out dan Lembar Kerja Siswa (Anonim, 2014).

Salah satu materi kimia yang berguna bagi kehidupan manusia adalah sistem Hidrolisis Garam yang diajarkan pada siswa kelas XI IPA SMA dengan standar kompetensi : Menentukan beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air , menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. Dengan mempelajari materi Hidrolisis Garam, siswa dapat menjelaskan peristiwa hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada prakteknya, masih banyak siswa yang kesulitan dalam mempelajari kimia yang terlihat dari rendahnya hasil belajar kimia siswa

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2013) menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Jigsaw berbantuan Hand Out dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Selanjutnya Vitria (2014) melaporkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif Team Assisted


(10)

3 Individualization (TAI) dilengkapi Hand Out dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan siklus I diperoleh persentase keaktifan siswa sebesar 72,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 82,3%. Prestasi belajar kognitif pada siklus I diperoleh persentase sebesar 55,8% dan pada siklus II meningkat menjadi 79,4%. Sedangkan prestasi belajar afektif pada siklus I diperoleh persentase sebesar 76,2% dan pada siklus II meningkat menjadi 82,1%.

Selanjutnya Rosidah (2014) mengemukakan bahwa model PBL dilengkapi dengan LKS dalam penerapan kurikulum 2013 dikategorikan baik dengan rata-rata persentase 82,71, hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dengan model PBL dilengkapi dengan LKS dalam penerapan kurikulum 2013 dikategorikan baik dengan rata-rata nilai berturut-turut 81, 83, dan 79 dan persentase siswa yang mencapai kompetensi inti kurikulum 2013 berturut-turut adalah 78%, 81,24% dan 78,13%. Walaupun penelitian tentang penerapan model pembelajaran dan penerapan berbagai bahan ajar telah dilakukan oleh para peneliti namun hingga saat ini belum ada diteliti tentang bagaimana interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan bahan ajarnya khususnya pada materi hidrolisis garam.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul : ‘ Pengaruh Jenis Model Pembelajaran dan

Bahan Ajar terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Kelas XI di SMA’.

1.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup masalah dalam penelitian adalah penggunaan model pembelajaran dan bahan ajar dan hubungannya dengan hasil belajar kimia siswa di SMA.

1.3. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:


(11)

4 1. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan bahan ajar terhadap

hasil belajar kimia siswa?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa?

3. Apakah ada pengaruh bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.4. Batasan Masalah

Untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, maka diperlukan adanya batasan masalah, yaitu:

1. Model pembelajaran yang dicobakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI), sedangkan bahan ajar yang digunakan adalah Hand Out dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

2. Materi yang di ajarkan adalah Hidrolisis Garam.

3. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMA Katolik 1 Kabanjahe.

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan bahan

ajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan dan sesuai dengan bahan ajar yang tersedia.


(12)

5

2. Bagi siswa

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan minat belajarnya untuk lebih meningkatkan prestasi belajar.

3. Bagi guru lain

Sebagai bahan rujukan untuk diterapkan pada materi kimia lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7. Defenisi Operasional

1. Dalam penelitian ini yang dimaksud handout adalah ringkasan materi yang dibuat dalam bentuk catatan agar siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai dan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisikan materi secara singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyan-pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab siswa.

2. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa pada akhir penelitian.


(13)

45 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada interaksi antara faktor jenis model pembelajaran yang dikombinasikan dengan faktor bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Ada pengaruh jenis model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa. 3. Ada pengaruh bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

4. Penggunaan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan

penerapan bahan ajar LKS memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling tinggi yaitu 8,6 ± 0,98. Sebaliknya, penggunaan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan bahan ajar handout memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling rendah yaitu 6,7 ± 0,62.

5. Penggunaan model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan bahan ajar LKS memberikan rataan hasil belajar kimia siswa yang relatif tinggi yaitu sebesar 8,4 ± 1,28 dan 8,6 ± 0,98 . Secara statistik dibuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rataan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan bahan ajar LKS baik untuk pengajaran yang menerapkan jenis model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran TAI.

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, maka disarankan bahwa apabila guru menerapkan pembelajaran kimia yang menerapkan jenis model pembelajaran dan bahan ajar, sebaiknya guru harus menggunakan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan bahan ajar bentuk LKS, karena pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan rataan hasil belajar kimia siswa yang paling tinggi. Sedangkan siswa yang akan diberi bahan ajar Handout dapat diajarkan dengan menggunakan jenis model pembelajaran Jigsaw ataupun TAI


(14)

46 karena secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil kedua model pembelajaran tersebut pada bahan ajar Handout.Penerapan faktor A (jenis model pembelajaran) atau faktor B (bahan ajar) secara terpisah dalam pembelajaran kimia juga dapat dilakukan tetapi akan lebih baik apabila diterapkan secara bersama-sama dalam rangka peningkatan hasil belajar kimia siswa.


(15)

47 DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Erna., (2013), Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw berbantuan Hand Out untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada

Materi Pokok Hidrokarbon di SMA N 1 Gubug, Jurnal Pendidikan Kimia

2(4):66-71.

Amri, Sofan., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Amri, Sofan., (2013), Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Anatri .,(2012), Pembelajaran Kimia dengan Metode TGT menggunakan Media Animasi dan Kartu ditinjau dari Kemampuan Memori dan Gaya Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia 1(3):177-182.

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati.,(1999), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, B.S.,dan Zain, A., (1995), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT.

Asdi Mahasatya, Jakarta.

Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit CV Pustaka Setia, Bandung.

Istarani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,Medan

Kemendikbud.,(2013), Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah

Menengah Pertama, Jakarta.

Nurul, LV., ( 2014), Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dilengkapi Hand Out untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI IPA 4 SMAN Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia 3(4):59-65.

Rose, Novita., (2013), Pengaruh Metode Jigsaw Disertai Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia ditinjau dari Kreativitas terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri Ponogoro, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3):49-58.


(16)

48 Rosidah, Ratna., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3):66-75.

Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta. Silitonga, PM., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas

Negeri Medan, Medan.

Silitonga, PM., (2014), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Slavin, R.E., (1994), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Trianto.,(2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Penerbit

Prenada Media Group, Surabaya.

Tim Penyusun Buku Pegangan Guru., (2003), Buku Pegangan Guru Kimia,


(17)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ade Katra Brebina Br Ginting dilahirkan di Kabanjahe Kabupaten Karo, pada tanggal 19 Januari 1994. Ibu bernama Rame Ulina Br Gurusinga dan Ayah bernama Amir Ginting Suka, dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Inpres 046411 Desa Doulu Kecamatan Berastagi, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Berastagi, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Berastagi, dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru BIDIKMISI yang merupakan program beasiswa pendidikan dari pemerintah, dan diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan pernah memperoleh gelar Peserta Terbaik Tes Kompetensi dan Penjaringan Mahasiswa Kinerja Terbaik Melalui Peerteaching Pasca Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) Program S-1 Kependidikan Tingkat Universitas Negeri Medan Tahun 2014.


(1)

5 2. Bagi siswa

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan minat belajarnya untuk lebih meningkatkan prestasi belajar.

3. Bagi guru lain

Sebagai bahan rujukan untuk diterapkan pada materi kimia lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7. Defenisi Operasional

1. Dalam penelitian ini yang dimaksud handout adalah ringkasan materi yang dibuat dalam bentuk catatan agar siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai dan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisikan materi secara singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyan-pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab siswa.

2. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa pada akhir penelitian.


(2)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada interaksi antara faktor jenis model pembelajaran yang dikombinasikan dengan faktor bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Ada pengaruh jenis model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa. 3. Ada pengaruh bahan ajar terhadap hasil belajar kimia siswa.

4. Penggunaan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan penerapan bahan ajar LKS memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling tinggi yaitu 8,6 ± 0,98. Sebaliknya, penggunaan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan bahan ajar handout memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling rendah yaitu 6,7 ± 0,62.

5. Penggunaan model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan bahan ajar LKS memberikan rataan hasil belajar kimia siswa yang relatif tinggi yaitu sebesar 8,4 ± 1,28 dan 8,6 ± 0,98 . Secara statistik dibuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rataan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan bahan ajar LKS baik untuk pengajaran yang menerapkan jenis model pembelajaran jigsaw dan model pembelajaran TAI.

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, maka disarankan bahwa apabila guru menerapkan pembelajaran kimia yang menerapkan jenis model pembelajaran dan bahan ajar, sebaiknya guru harus menggunakan model pembelajaran TAI yang dikombinasikan dengan bahan ajar bentuk LKS, karena pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan rataan hasil belajar kimia siswa yang paling tinggi. Sedangkan siswa yang akan diberi bahan ajar Handout dapat diajarkan dengan menggunakan jenis model pembelajaran Jigsaw ataupun TAI


(3)

46

karena secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil kedua model pembelajaran tersebut pada bahan ajar Handout.Penerapan faktor A (jenis model pembelajaran) atau faktor B (bahan ajar) secara terpisah dalam pembelajaran kimia juga dapat dilakukan tetapi akan lebih baik apabila diterapkan secara bersama-sama dalam rangka peningkatan hasil belajar kimia siswa.


(4)

47 DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Erna., (2013), Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw berbantuan Hand Out untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon di SMA N 1 Gubug, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4):66-71.

Amri, Sofan., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Amri, Sofan., (2013), Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Anatri .,(2012), Pembelajaran Kimia dengan Metode TGT menggunakan Media Animasi dan Kartu ditinjau dari Kemampuan Memori dan Gaya Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia 1(3):177-182.

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati.,(1999), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, B.S.,dan Zain, A., (1995), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT.

Asdi Mahasatya, Jakarta.

Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit CV Pustaka Setia, Bandung.

Istarani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,Medan Kemendikbud.,(2013), Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah

Menengah Pertama, Jakarta.

Nurul, LV., ( 2014), Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dilengkapi Hand Out untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI IPA 4 SMAN Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia 3(4):59-65.

Rose, Novita., (2013), Pengaruh Metode Jigsaw Disertai Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia ditinjau dari Kreativitas terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri Ponogoro, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3):49-58.


(5)

48 Rosidah, Ratna., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3):66-75.

Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta. Silitonga, PM., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas

Negeri Medan, Medan.

Silitonga, PM., (2014), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Slavin, R.E., (1994), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Trianto.,(2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Penerbit

Prenada Media Group, Surabaya.

Tim Penyusun Buku Pegangan Guru., (2003), Buku Pegangan Guru Kimia, Penerbit PT. Intan Pariwara, Klaten.


(6)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ade Katra Brebina Br Ginting dilahirkan di Kabanjahe Kabupaten Karo, pada tanggal 19 Januari 1994. Ibu bernama Rame Ulina Br Gurusinga dan Ayah bernama Amir Ginting Suka, dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Inpres 046411 Desa Doulu Kecamatan Berastagi, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Berastagi, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Berastagi, dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru BIDIKMISI yang merupakan program beasiswa pendidikan dari pemerintah, dan diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan pernah memperoleh gelar Peserta Terbaik Tes Kompetensi dan Penjaringan Mahasiswa Kinerja Terbaik Melalui Peerteaching Pasca Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) Program S-1 Kependidikan Tingkat Universitas Negeri Medan Tahun 2014.


Dokumen yang terkait

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 7 21

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 21

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 1 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA.

1 10 22

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA.

0 4 21

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 2 11

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 13 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN BAHAN AJAR HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI DI SMA KELAS XI T.A 2012-2013.

0 0 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA.

0 1 16