Deskripsi Kabupaten Sukoharjo KONTRIBUSI TARIF REKLAME TERHADAP PENDAPATAN DAERAH
3. Struktur Organisasi BPKD
A. Susunan dan Struktur Organisasi BPKD
Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematika tentang pembagian pekerjaan. Dari struktur organisasi akan terlihat tugas dan fungsi
masing–masing bagian, dan kepada siapa bagian–bagian tersebut harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan kinerja pekerjaan.
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pengelolaan keuangan dipegang oleh Dipenda. Hal ini telah diatur dalam
ketetapan Peraturan Daerah Tingkat II Sukoharjo No. 20 Tahun 1990 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dipenda kabupaten daerah tingkat
II Sukoharjo. Dengan adanya perda pengganti No. 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan
Organisasi Bdan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo maka tugas–tugas dan pengelolaan tersebut dipegang oleh BPKD, dan perda
daerah Kabupatean Sokoharjo No. 20 Tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku. Sehubungan dengan perda Kabupaten Sukoharjo No. 10 Tahun 2001
tersebut, maka perlu diatur penjabaran tugas pokok dan fungsi BPKD Kebupaten Sukoharjo. Hal ini diatur dengan keputusan Bupati Sukoharjo No.
21 Tahun 2001 tentang Penjabaran Tugas Poko dan Fungsi Pengelola Keuangan Daerah Sukoharjo. Dalam Keputusan ini yang dimaksud BPKD
merupakan instansi
yang tugasnya
membantu bupati
dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pengelolaan keuangan
daerah.
Susunan Badan Pengelola Keuangan Sukoharjo terdiri dari beberapa bidang, di antaranya sebagai berikut:
1. Bidang sekretariat terdiri dari:
a. Sub bidang kepegawaian.
b. Sub bidang keuangan.
c. Sub bidang umum.
2. Bidang perencanaan dan penyusunan anggaran terdiri dari:
a. Sub bidang perencanaan anggaran.
b. Sub bidang anggaran penerimaan.
c. Sub bidang anggaran belanja.
3. Bidang pendapatan terdiri dari:
a. Sub bidang pendapatan dan pendataan.
b. Sub bidang penetapan.
c. Sub bidang penagihan.
d. Sub bidang pendapatan lain–lain.
4. Bidang perbendaharaan:
a. Sub bidang belanja rutin non pegawai.
b. Sub bidang rutin pegawai.
c. Sub bidang belanja modal pembangunan.
5. Bidang verifikasi terdiri dari:
a. Sub bidang verifikasi kas.
b. Sub bidang verikasi belanja non pegawai.
c. Sub bidang belanja rutin pegawai.
d. Sub bidang belanja modal datau pembangunan.
6. Bidang kas terdiri dari:
a. Sub bidang penerimaan.
b. Sub bidang pengeluaran.
c. Sub bidang pengendalian.
7. Bidang penata usahaan dan akuntansi:
a. Sub bidang tata usaha keuangan dan pembangunan.
b. Sub bidang pelaporan, analisis data keuangan dan sistem
akuntansi.
B. Tata kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah:
1. Dalam melaksanakan tugasnya setiap organisasi dan kelompok
tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam dalam lingkungan unit organisasi masing–
masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah dengan instansi lain diluar pemerintah pemerintah daerah
sesuai dengan tugas masing–masing. 2.
Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahanya masing–masing dan bila terjadi penyimpangan, pemimpin berhak
mengambil langkah–langkah yang diperlukan sesuai dengan undang– undang yang berlaku.
3. Setiap pemimpin organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasi bawahan
masing–masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
4. Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi
petunjuk dan tanggung jawab kepada asatuan masing–masing serta menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.
5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORI, PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS PEMBAHASAN