Langkah Pelaksanaan Simulasi Umum Saran Content Delivery Network CDN

3.7. Langkah Pelaksanaan Simulasi

Urutan langkah pelaksanaan simulasi dapat dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 Urutan Pelaksanaan Simulasi Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3.4 dapat dilihat diagram alir pelaksanaan simulasi, dimana langkah pertama yang dilakukan menginisilalisasi konfigurasi jaringan CDN, setelah jaringan CDN dikonfigurasi maka jaringan diimplementasikan ke CDN agar dapat disimulasikan. Sebelum melakukan simulasikan CDN terlebih dahulu melakukan pengaturan setting pada bit rate video, setelah itu akan melakukan proses simulasi dengan salah satu algoritma. Kemudian simulasi diulang sampai 20 kali percobaan, sesudah simulasi selesai dijalankan maka akan dihasilkan output proses simulasi berformat .txt yang merekam semua kejadian selama simulasi berlangsung. Pada simulasi ini, Load Balancer menggunakan 3 algoritma, yaitu: Least Connection, Round Robin, dan Weighted Round Robin. Setelah salah satu algoritma dilakukan 20 kali percobaan, maka akan diulangi ke algoritma yang lain sampai ketiga algoritma dilakukan semuanya sebanyak 20 kali percobaan. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS DATA

4.1 Umum

Bab ini menganalisis output yang dihasilkan dari 20 kali percobaan pada simulasi di NS-2. Analisis data output tersebut diklasifikasikan untuk mengetahui hasil penggunaan beberapa algoritma pada teknik Load Balancer. Parameter kinerja yang diperoleh antara laindelay, packet loss, throughtput, dan jitter.

4.2 Hasil Pengujian

4.2.1 Pengujian Jaringan Tanpa CDN

Pada subbab ini, akan ditunjukkan hasil pengujian jaringan tanpa CDNSingle Server, dimana hanya ada 1 server yang melayani permintaan downling video oleh 10 client.

4.2.1.1 Delay

Data percobaan dari singleserver dapat kita lihat pada Tabel 4.1. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata delay dari 20 kali percobaan untuk single server paling besar di server2 yaitu sebesar 0.416722 detik dan yang paling kecil di server1 yaitu sebesar 0.112162 detik. Sedangkan server3 memiliki delay sebesar 0.281631 detik. Grafik perubahan setiap percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa perubahan setiap percobaan terhadap nilai rata-rata delay tidak terlalu berubah atau stabil setiap percobaannya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data Delay Tanpa CDN Single Server Percobaan Delay s Server1 Server2 Server3 1 0.1099322 0.3921887 0.2909992 2 0.1122998 0.4195775 0.3091178 3 0.1120770 0.4192706 0.3097415 4 0.1128405 0.4178899 0.3098287 5 0.1119700 0.4180505 0.3109928 6 0.1122763 0.4177114 0.3092474 7 0.1117363 0.4179326 0.3094052 8 0.1124550 0.4193903 0.3090790 9 0.1123683 0.4178714 0.3108748 10 0.1126332 0.4183929 0.3095861 11 0.1122535 0.4190800 0.3097842 12 0.1128767 0.4177008 0.3108304 13 0.1114728 0.4175245 0.3088737 14 0.1119828 0.4191586 0.3099724 15 0.1125740 0.4181406 0.3101293 16 0.1126670 0.4175157 0.3095538 17 0.1131148 0.4187423 0.3090414 18 0.1119567 0.4174677 0.3101206 19 0.1115251 0.4180761 0.3093305 20 0.1124168 0.4183835 0.3077867 Rata-Rata 0.1121714 0.4170033 0.3087148 Gambar 4.1 KarateristikDelay Single Server 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 0,450 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 D ela y s Urutan Percobaan Server1 Server2 Server3 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 menunjukkan perbandingan nilai rata-rata 20 kali percobaan dari sistem jaringan Single Server. Gambar 4.2 Karateristik Rata-Rata Delay Single Server

4.2.1.2 Packet Loss

Untuk Grafik data packet loss untuk single server dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa packet loss paling rendah terdapat pada server1 yaitu sebesar 35.41 dan paling tinggi pada server2 yaitu sebesar 55.82. Sedangkan untuk server3 packet loss sebesar 49.38. Tabel 4.2 Data Packet Loss Tanpa CDN Single Server Percobaan Packet Loss Server1 Server2 Server3 1 34.00 54.35 39.83 2 35.08 55.73 41.05 3 35.24 55.78 40.65 4 35.03 55.87 40.75 5 34.76 55.79 40.83 6 35.15 55.77 40.84 7 35.45 55.58 40.80 8 34.91 55.68 40.70 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 1 2 3 Single Server D el a y s Universitas Sumatera Utara 9 34.93 55.82 45.08 10 35.07 55.85 40.92 11 35.10 55.58 40.79 12 34.95 55.97 40.86 13 35.44 55.66 40.75 14 35.16 55.62 40.78 15 35.13 55.84 40.78 16 35.26 55.59 40.68 17 34.86 55.72 40.80 18 35.45 55.77 40.81 19 35.53 56.11 40.65 20 40.68 58.72 49.27 Rata-Rata 35.36 55.84 41.38 Perubahan nilai rata-rata packet losssetiap percobaan tidak terlalu signifikan, hanya pada percobaan ke-20 ketiga Single Server mengalami peningkatan yang ditunjukkan Gambar 4.3 yang menunjukkan perubahan nilai rata-rata tiap percobaan pada tiga Single Server. Gambar 4.3 KarateristikPacket Loss Single Server 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 P ac ke t L os s Urutan Percobaan Server1 Server2 Server3 Universitas Sumatera Utara Untuk perbandingan nilai rata-rata packet loss 20 kali percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Karateristik Rata-Rata Packet Loss Single Server

4.2.1.3 Throughput

Nilai throughput yang dihasilkan pada pengujian single server paling tinggi pada server1 yaitu 189274.875 bps dan terendah pada server2 yaitu 130256.078 bps. Sedangkan server3 memiliki throughput sebesar 172152.600 bps.Nilai throughput ini berbanding terbalik dengan nilai packet loss.Karena nilai throughput berpengaruh pada besarnya packet yang berhasil terkirim.Grafik throughput dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Throughput Tanpa CDN Single Server Percobaan Throughput bps Server1 Server2 Server3 1 192719.400 134696.433 166113.593 2 190155.100 130402.567 160544.852 3 190188.333 130787.967 160500.852 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 1 2 3 P ac ke t L os s Single Server Universitas Sumatera Utara 4 190787.767 130511.167 513913.567 5 189199.900 130426.600 144157.467 6 189809.333 130537.600 160130.185 7 188265.400 130488.300 160337.667 8 190858.000 130280.433 160556.000 9 189921.000 130278.933 159639.963 10 190407.533 130655.800 144944.333 11 190066.333 130779.933 160351.037 12 190864.767 129995.000 144057.467 13 188967.367 130962.067 144448.167 14 189747.533 130586.333 144330.667 15 190521.700 130527.500 144276.100 16 189995.967 130703.100 144673.433 17 191257.467 130519.700 160200.815 18 189295.600 130345.200 144075.400 19 188625.333 130127.100 160809.593 20 173843.667 121509.833 164990.852 Rata-Rata 189274.875 130256.078 172152.600 Untuk melihat perubahan tiap perobaan dapat dilihat pada Gambar 4.5.Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pada Single Server1 dan Single Server3 perubahan nilai throughtput lebih stabil daripada Single Server2 yang nilainya lebih bervariasi. Gambar 4.5 KarateristikThroughput Single Server 50000 100000 150000 200000 250000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T h ro u g h p u t b p s Urutan Percobaan Server1 Server2 Server3 Universitas Sumatera Utara Perbandingan nilai rata-rata 20 kali percobaan untuk parameter throughput dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Karateristik Rata-Rata Throughput Single Server

4.2.2 Penerapan Jaringan CDN

Setelah dilakukan pengujian jaringan dengan single server dan jaringan CDN, maka dilakukan analisis perbandingan antara hasil pengujian dengan single server dan setelah pengimplementasian jaringan CDN yang sudah dirancang pada BAB 3.

4.2.2.1 Delay

Data perbandingan nilai rata-rata delay single server dan jaringan CDN dari 20 kali percobaan dapat dilihat pada Tabel 4.4. Gambar 4.7 menunjukkan perubahan pada setiap percobaan single server dan jaringan CDN. Dimana delay rata-rata yang ditampilkan adalah nilai rata-rata dari ketiga single server. Dari tabel dan grafik dapat dilihat bahwa besar delay dari single server lebih besar dibandingkan dengan setelah penerapan CDN. Karena dengan menggunakan 50000 100000 150000 200000 Server1 Server2 Server3 T hr o g hp ut bps Single Server Universitas Sumatera Utara jaringan CDN maka kerja single server akan terbagi dan tidak hanya diberatkan ke satu server saja. Tabel 4.4 PerbandinganDelay Single Server dan Jaringan CDN Percobaan Delay s Single Server LC RR WRR 1 0.2643734 0.0746518 0.1308019 0.0867261 2 0.2803317 0.0753887 0.1332597 0.0873026 3 0.2803630 0.0754475 0.1329682 0.0873266 4 0.2801863 0.0754226 0.1324716 0.0875090 5 0.2803377 0.0754603 0.1312684 0.0874620 6 0.2797450 0.0755161 0.1343835 0.0873571 7 0.2796914 0.0754689 0.1344546 0.0875764 8 0.2803081 0.0753665 0.1341323 0.0872529 9 0.2803715 0.0753349 0.1322128 0.0875321 10 0.2802040 0.0753718 0.1333128 0.0878038 11 0.2803726 0.0753445 0.1313691 0.0875302 12 0.2804693 0.0753225 0.1258215 0.0876810 13 0.2792903 0.0749631 0.1352767 0.0873321 14 0.2803713 0.0753554 0.1358861 0.0871902 15 0.2802813 0.0753685 0.1338490 0.0872989 16 0.2799121 0.0753075 0.1332214 0.0874576 17 0.2802995 0.0754791 0.1324805 0.0873271 18 0.2798484 0.0753961 0.1326009 0.0875185 19 0.2796439 0.0754741 0.1346084 0.0876176 20 0.2795290 0.0760313 0.1473450 0.0882532 Rata-Rata 0.2792965 0.0753736 0.1335862 0.0874527 Gambar 4.7 KarateristikDelay Single Server dan Jaringan CDN 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 D ela y s Urutan Percobaan Single Server LC RR WRR Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 menunjukkan delay pada setiap percobaan ketiga algoritma Load Balancer lebih baik dibandingkan dengan rata-rata ketiga single server. Rata-rata nilai total delay pada jaringan CDN dan single server ditunjukkan pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 PerbandinganDelaySingle Server dan Jaringan CDN Menurut standard TIPHON Telecommunicationsand Internet Protocol HarmonizationOverNetworks, maka delay pada ketiga algoritma CDN masuk ke kategori sangat bagus 150 ms, dan nilai delaysingle server masuk ke kategori bagus 150 sd 300 ms.

4.2.2.2 Packet Loss

Perbandingan hasil simulasi dari single server dan jaringan CDN untuk parameter packet loss dapat dilihat pada Tabel 4.5.Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa kinerja jaringan CDN untuk parameter packet loss jauh lebih baik daripada single server.Hal ini juga disebabkan kinerja tunggal single server terlalu berat untuk melayani permintaan downling video dari 10 client secara bersama-sama. Dengan jaringan CDN kinerja akan lebih baik karena tugas server utama akan 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 D ela y s Single Server Jaringan CDN Single Server Algoritma LC Algoritma RR Algoritma WRR Universitas Sumatera Utara lebih ringan dengan membagi tugas dengan server bayangan pada jaringan CDN yang telah dibangun. Tabel 4.5 PerbandinganPacket Loss Single Server dan Jaringan CDN Percobaan Packet Loss Single Server LC RR WRR 1 42.72 2.25 12.54 14.68 2 43.95 2.48 13.53 13.72 3 43.89 2.52 13.26 13.50 4 43.88 2.42 13.26 13.62 5 43.79 2.40 13.40 13.70 6 43.92 2.58 13.51 13.78 7 43.95 2.30 13.58 14.07 8 43.76 2.50 13.52 13.85 9 45.28 2.56 13.58 13.81 10 43.95 2.48 13.26 13.79 11 43.82 2.54 12.98 13.68 12 43.93 2.49 12.51 13.53 13 43.95 2.51 13.71 13.72 14 43.85 2.40 13.55 13.91 15 43.92 2.31 13.31 13.84 16 43.84 2.45 13.55 13.52 17 43.79 2.49 13.42 13.76 18 44.01 2.32 13.28 13.49 19 44.10 2.56 13.49 13.70 20 49.56 10.25 20.16 20.14 Rata-Rata 44.19 2.84 13.67 14.09 Untuk melihat pergerakan perubahan packet loss pada seetiap percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.9 yang menunjukkan bahwa perubahan pada single server dan ketiga algoritma Load Balancer stabil.Tetapi Grafik menunjukkan bahwa besarnya nilai packet loss dari Single Server jauh lebih besar daripada jaringan CDN. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 KarateristikPacket Loss Single Server dan Jaringan CDN Gambar 4.10 PerbandinganPacket Loss Single Server dan jaringan CDN Menurut standard TIPHON Telecommunicationsand Internet Protocol HarmonizationOverNetworks besar nilai rata-rata dari 20 kali percobaan single server masuk dalam kategori jelekburuk 25. Sedangkan jaringan CDN untuk algoritma Least Connection LC masuk dalam kategori bagus 3 dan untuk dua algoritma lainnya Round Robin RR dan Weighted Round Robin WRR masuk dalam kategori sedang 15. 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 P ac ke t L os s Urutan Percobaan LC RR WRR Single Server 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 P ac ke t L os s Single Server Jaringan CDN Single Server Algoritma LC Algoritma RR Algoritma WRR Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3 Throughput

Nilai perbandingan throughput dari 20 kali percobaanSingle Server dan jaringan CDN ditunjukkan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 PerbandinganThroughput Single Server dan Jaringan CDN Percobaan Throughput bps Single Server LC RR WRR 1 164509.809 281036.167 253021.033 250925.400 2 160367.506 280361.367 250547.000 249443.600 3 160492.384 271078.000 251187.967 250129.100 4 146886.398 280532.133 250932.733 249870.900 5 154594.656 280970.400 250541.667 249427.400 6 160159.040 280150.767 250467.633 249657.033 7 159697.122 280792.267 246542.533 248756.800 8 160564.811 280110.833 247307.500 249474.933 9 159946.632 280046.567 249940.867 249601.067 10 155335.889 280215.300 251406.200 249725.900 11 160399.101 280173.833 251726.000 250564.500 12 154972.411 280384.867 253235.000 250367.867 13 154792.533 280321.900 249307.967 249985.167 14 154888.178 280545.567 250235.600 249315.800 15 155108.433 280665.633 250680.200 249042.700 16 155124.167 254785.739 250275.067 249894.300 17 160659.327 280420.433 250594.967 249595.567 18 154572.067 280672.000 251065.167 250291.967 19 159854.009 279955.400 250593.567 249471.467 20 153448.117 258499.800 231759.100 230527.033 Rata-Rata 157318.629 277585.949 249568.388 248803.425 Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan jaringan CDN maka nilai throughput akan semakin tinggi dan dengan demikian besarnya packet yang berhasil dikirim juga akan semakin bagus. Dapat dilihat bahwa besar nilai Universitas Sumatera Utara rata-rata throughput setelah 20 kali percobaan diatas 200000 bps, dibandingakan dengan single server yang memiliki nilai throughput lebih kecil dari 200000 bps. Gambar 4.11 menunjukkan perubahan nilai throughput dalam 20 kali percobaan.Dapat dilihat bahwa nilai throughput 20 kali percobaan pada single server dibawah jaringan CDN. Gambar 4.11Karateristik Perbandingan ThroughputSetiap Percobaan Gambar 4.12 menunjukkan perbandingan throughput antara single server dan jaringan CDN. Gambar 4.12 PerbandinganThroughput Single Server dan jaringan CDN 50000 100000 150000 200000 250000 300000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T hr o ug hp ut bps Urutan Percobaan Single Server LC RR WRR 50000 100000 150000 200000 250000 300000 T hr o ug hp ut bps Single Server Jaringan CDN Single Server Algoritma LC Algoritma RR Algoritma WRR Universitas Sumatera Utara Nilaithroughput jaringan CDN lebih tinggi daripada jaringan Single Server. Ini berarti dengan jaringan CDN maka kemampuan jaringan akan lebih meningkat dalam mentransmisikan bit-bit video. Dari simulasi yang sudah dilakukan, nilai delay, packet loss, dan throughput dari algoritma least connection lebih baik daripada algorima round robin dan weighted round robin. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan simulasi dan analisa data, adapun beberapa kesimpulan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil simulasi single server dan jaringan CDN, penggunaan jaringan CDN akan meningkatkan QoS dari jaringan internet, ini dibuktikan dengan nilai parameter delay, packet loss, dan throughtput yang semakin membaik dengan menggunakan algoritma jaringan CDN. 2. Nilai rata-rata 20 kali percobaan delay pada single server yaitu0.279 detik. Setelah penerapan jaringan CDN dengan Load Balancer ketiga algoritma maka delay yang diperoleh lebih baik. Dengan algoritma LC diperoleh delay 0,075 detik atau turun 0.204 detik. Dengan algoritma RR diperoleh delay 0,134 detik atau turun 0,145 detik. Dengan algoritma WRR diperoleh delay 0,087 detik atau turun 0,192 detik. 3. Nilai rata-rata 20 kali percobaan packet loss pada single server yaitu44,19. Setelah penerapan CDN dengan Load Balancer ketiga algoritma diperoleh packet loss yang lebih baik. Dengan algoritma LC diperoleh packet loss2.82 atau turun 41,35. Dengan algoritma RR diperoleh packet loss13.95 atau turun 30,52. Dan dengan algoritma WRR diperoleh packet loss14,09 atau turun 30,1. 4. Nilai rata-rata 20 kali percobaan throughput pada single server yaitu157319 bps. Setelah penerapan jaringan CDN dengan Load Balancer ketiga algoritma Universitas Sumatera Utara maka delay yang diperoleh lebih baik. Dengan algoritma LC diperoleh throughput 277586 bps atau naik 43,33. Dengan algoritma RR diperoleh throughput 249568 bps atau naik 36,96. Dan dengan algoritma WRR diperoleh throughput 248803 bps atau naik 36,77 . 5. Dari ketiga algoritma Load Balancer least connection, round robin RR, dan weighted round robin WRR yang memiliki nilai rata-rata dari parameter yang lebih baik adalah algoritma least connection.

5.2. Saran

Adapun saran untuk tugas akhir ini adalah: 1. Untuk tugas akhir selanjutnya dapat dilakukan dengan penambahan jumlah client dan server. 2. Untuk tugas akhir selanjutnya dapat dilakukan penerapan Load Balancer dengan algoritma lain. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Content Delivery Network CDN

CDN adalah sebuah sistem jaringan server untuk mendistribusikan konten yang ada dalam sebuah aplikasiweb ke berbagai pengaksespengguna di berbagai belahan dunia agar datakonten yang dikirim dan diterima lebih cepat. CDN diperuntukkan untuk website atau aplikasi yang pengaksesnya dari berbagai belahan dunia. [1] Server jaringan CDN terdistribusi secara global dengan tujuan untuk melayani konten ke pengguna dengan ketersediaan yang besar dan performa tinggi. CDN melayani sebagian besar konten di internet saat ini, termasuk objek web teks, grafis dan script, obyek download file media, software, aplikasi e- commerce, portal, media live streaming, on-demand streaming media, dan jaringan sosial. [2] Konsep CDN adalah dengan meletakkan beberapa server pada belahan dunia, sehingga server utama asli tidak akan langsung melayani permintaan web request secara langsung melainkan melalui server-server pada jaringan CDN. Keuntungannya, server asli tidak akan mengalami drop akibat banyaknya permintaan dari pengguna internet, dan efisiensi terhadap delay dan packet loss juga akan semakin baik [1]. Konsep dasarCDNdapat dilihat pada Gambar 2.1 [2]. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Konsep Dasar Content Delivery Network CDN [2]

2.2. Teknik-Teknik Pembagian Tugas CDN