Simpulan SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

2. Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis kedua bahwa variabel pengalaman kerja PK mempunyai nilai sig sebesar 0,012 alpha 0,05 dengan koefisien regresi searah dengan beta yang bernilai positif. Maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit diterima. Hubungan antara pengalaman kerja searah dengan kualitas audit, semakin auditor memiliki pengalaman kerja yang banyak maka akan semakin meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Auditor yang berpengalaman cenderung akan lebih ahli dan lebih berkompeten dalam memeriksa laporan keuangan klien. 3. Due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa due professional care DPC memiliki nilai sig sebesar 0,028 alpha 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit diterima. Ini berarti bahwa terdapat hubungan searah variabel due professional care dengan kualitas audit. Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nirmala dan Cahyonowati 2013 yang menyatakan bahwa penggunaan kemahiran professional dengan cermat dan seksama dapat memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji material atau dari bentuk kecurangan yang lain. 4. Akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit tidak terdukung. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa variabel akuntabilitas AKT mempunyai nilai sig sebesar 0,673 alpha 0,05. Karena nilai sig variabel akuntabilitas diatas nilai alpha maka hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit tidak terdukung, itu artinya bahwa variabel akuntabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Pada penelitian ini kemungkinan ditolaknya hipotesis akuntabilitas disebabkan karena sikap akuntabilitas pada auditor tidak selalu digunakan dalam melaksanakan tugas auditnya. 5. Sikap skeptis berpengaruh positif terhadap kualitas audit Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa variabel sikap skeptis mempunyai nilai sig 0,002 alpha 0,05 dengan dengan koefisien regresi bernilai positif searah dengan beta. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sikap skeptis berpengaruh positif diterima. Sikap skeptis merupakan sifat kehati-hatian atau kewaspadaan terhadap suatu informasi. 6. Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit tidak terdukung. Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa variabel time budget pressure mempunyai nilai sig 0,557 alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel time budget pressure tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas audit atau hipotesis tidak terdukung. Tekanan anggaran waktu yang disediakan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Ada beberapa kemungkinan penyebab ditolaknya variabel time budget pressure. Salah satu kemungkinan ditolaknya variabel ini disebabkan karena auditor bekerja secara professional sehingga dengan sempitnya anggaran waktu yang dihasilkan maka tidak akan menurunkan hasil dari audit itu sendiri.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian masih sempit hanya pada KAP di Yogyakarta dan Surakarta sehingga tidak dapat di generalisasikan secara luas. 2. Keterbatasan responden, karena ada beberapa KAP yang pindah alamat dan sudah tidak berjalan lagi. 3. Kemungkinan timbulnya bias terhadap respon dari responden, karena adanya ketidakseriusan dalam menjawab pertanyaan. 4. Hasil uji reliabilitas pada variabel time budget pressure menunjukkan nilai 0,293 yang berarti variabel time budget pressure memiliki reliabilitas rendah.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran untuk penelitian selanjutnya guna memperoleh hasil yang lebih baik diantaranya adalah : 1. Diharapkan dapat menambah jumlah sampel sehingga dapat memperbesar jumlah sampel penelitian. 2. Memperluas lokasi penelitian. 3. Dalam melakukan penyebaran kuisioner sebaiknya diakukan pada waktu yang tepat, sebaiknya dilakukan selain di awal dan akhir tahun karena pada waktu tersebut biasanya auditor sedang sibuk, sehingga tingkat penerimaan dan pengembalian kuisioner akan lambat. DAFTAR PUSTAKA Adrian, Arfin, 2013, “Pengaruh Skeptisme Profesional, Etika, Pengalaman, dan Keahlian Audit terhadap Ketepatan Pemberian Opini oleh Auditor Studi Empiris pada BPK RI Perwakilan Provinsi Riau, Artikel Penelitian, Universitas Negeri Padang. Agustin, Aulia, 2013, “Pengaruh Pengalaman, Independensi, dan Due Professional Care Auditor terhadap Kualitas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Studi Empiris pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Riau, Universitas Negeri Padang. Ananda, Rahmatika, 2014, “Pengaruh Skeptisme Professional, Kepatuhan pada Kode Etik dan Independensi Terhadap Kualitas Audit”, Skripsi, Universitas Negeri Padang. Arianti, Komang Pariardi, dan Edy Sudjana, dkk, 2014, “Pengaruh Integritas, Obyektivitas, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah Studi Pada Inspektorat Kabupaten B uleleng”, e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.2, 1. Badjuri, Achmat, 2011, “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik KAP di Jawa Tengah ”, Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2011, hal.183-197, Vol.3 2. Febriyanti, Reni, 2014, “Pengaruh Independensi, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Padang dan Pekanbaru, Artikel, Universitas Negeri Padang. Futri, Putu Septiani, Purnamasari, dan Gede Juliarsa, 2014, “Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 2014: 444-461.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 9 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 20

BAB 1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 11

KUALITAS AUDIT DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Kualitas Audit Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta) SKRIPSI.

0 3 14

KUALITAS AUDIT DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Kualitas Audit Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta) SKRIPSI.

0 3 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 16

FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Auditor Pada Kantor Akuntan Publik (Kap) (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Surakarta, Semarang, dan Yogyakarta.

0 2 15

FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Auditor Pada Kantor Akuntan Publik (Kap) (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Surakarta, Semarang, dan Yogyakarta.

0 3 16