6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Persediaan Barang
Sistem persediaan barang pada suatu perusahaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat
dengan sistem penjualan, sistem pembelian, mutasi antar gudang, dan lain-lain. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan ini terdiri dari persediaan produk
jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, dan lain-lain. Sedangkan dalam perusahaan dagang, persediaan terdiri dari satu golongan, yaitu
persediaan barang dagangan. Transaksi yang mengubah tiap jenis persediaan yang telah disebutkan di atas bersangkutan dengan transaksi intern perusahaan.
Terdapat dua metode pencatatan persediaan, yaitu metode mutasi persediaan perpetual inventory method dan metode persediaan fisik physical inventory.
Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan. Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari
pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak tercatat dalam kartu persediaan.
Dalam sistem inventaris manual diselenggarakan dua catatan akuntansi, yaitu fungsi gudang dan fungsi akuntansi. Pencatatan inventaris dalam fungsi gudang
menggunakan kartu gudang yang digunakan untuk mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Pada kartu gudang tidak berisi data
7
harga pokok tiap jenis barang, tapi hanya informasi kuantitas barang. Selain itu juga dibuat kartu barang yang ditempel pada tempat penyimpanan barang. Kartu barang
ini digunakan sebagai identitas barang yang memudahkan pencarian dan pencatatan mutasi kuantitas barang. Sedangkan dalam catatan akuntasi fungsi akuntasi,
menggunakan kartu persediaan yang berfungsi untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang digudang. Selain itu juga berfungsi untuk mengontrol catatan kuantitas
barang di gudang serta memuat rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku besar.
Menurut fungsinya, terdapat tiga jenis persediaan, yaitu: a. Batch StockLot Size Inventory
Persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat
itu. b. Fluctuation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
c. Anticipation Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat.
Menurut jenis dan posisi barang, jenis persediaan adalah sebagai berikut : a. Persediaan bahan baku.
b. Persediaan bagian produkkomponen yang dibeli.
8
c. Persediaan bahan-bahan pembantupenolong. d. Persediaan barang-barang setengah jadibarang dalam proses.
e. Persediaan barang jadi. Tujuan pengawasan persediaan adalah, sebagai berikut,
a. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan. b. Supaya pembentukan persediaan stabil.
c. Menghindari pembelian kecil-kecilan. d. Pemesanan yang ekonomis.
Dalam tugas akhir ini metode analisis yang digunakan adalah analisis reorder point dan analisis economic order quantity. Metode analisis reorder point membantu
manajemen memperhitungkan kapan mengorder ulang inventaris. Dengan mengetahui kapan mengorder ulang inventaris, manajemen dapat mencegah
kehabisan stok. Rumus Reorder Point adalah sebagai berikut,
SS Week
Day L
X ROP
+ ⋅
= Dimana:
X = rata-rata pengeluaran barang L = rata-rata Lead Time
DaysWeek = jumlah hari kerja selama 1satu minggu SS = Safety Stock
Untuk mendapatkan nilai rata-rata pengeluaran barang dengan rumus
9
n Xi
X
n i=
=
1
Dimana: Xi = jumlah pengeluaran barang
n = periode pengeluaran barang Untuk mendapatkan nilai rata-rata Lead Time dengan rumus
n Li
L
n i=
=
1
Dimana: Li = Lead time setiap kali pembelian
n = periode lead time Metode analisis economic order quantity dapat membantu manajemen
menentukan jumlah barang yang akan diorder ulang. Analisis ini membantu manajemen membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi,
yaitu menurunkan jumlah tenaga manual untuk memperhitungkan barang mana yang perlu diorder ulang dan berapa banyak perlu diorder ulang.
Economic Order Quantity EOQ dapat dirumuskan sebagai berikut,
P Ch
Co U
EOQ .
. .
2 =
Dimana: U
= pengeluaran barang dalam unit per periode Co
= biaya pesan per pemesanan
10
Ch = biaya penyimpanan persediaan
P = harga per unit
2.2. Oracle Power Objects