Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan

9

b. Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan

Kekeliruan pada umumnya disebabkan oleh faktor performansi. Hanya keterbatasan dalam mengingat sesuatu atau kelupaan menyebabkan seseorang keliru dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, tekanan atau kalimat. Kekeliruan ini biasanya dapat diperbaiki oleh para siswa sendiri bila yang bersangkutan lebih sadar dan lebih berkonsentrasi. Siswa sebenarnya sudah mengetahui sistem bahasa tersebut, namun karena suatu hal dia lupa akan sistem itu. Jadi, kekeliruan ini agak bersifat lama. Sebaliknya kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi. Artinya, siswa memang belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya. Kesalahan biasanya terjadi secara konsisten, jadi secara sistematis kesalahan itu dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini: Sumber: Tarigan, 1988: 76 Tabel 2.1 Perbandingan Kesalahan dan Kekeliruan Kategori Sudut Pandang Kesalahan Berbahasa ERROR Kekeliruan Berbahasa MISTAKE 1. Sumber Kompetensi Performasi 2. Sifat Sistematis, berlaku secara umum Acak, tidak sistematis, secara individual 3. Durasi Permanen Temporersementara 4.Sistem Linguistik Sudah dikuasai Belum dikuasai 5. Produk Penyimpangan kaidah bahasa Penyimpangan kaidah bahasa 6. Solusi Dibantu oleh guru melalui latihan pengajar remedial Diri sendiri siswa: mawas diri, pemusatan perhatian 10 Dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa tidak sama dengan kekeliruan berbahasa. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis karena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Sedangkan kekeliruan berbahasa terjadi tidak secara sistematis, bukan terjadi karena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan, melainkan karena kegagalan merealisasikan sistem kaidah bahasa yang sebenarnya sudah dikuasai. Berdasarkan pada pemerolehan data, penulis membatasi bentuk kesalahan yang diteliti hanya bentuk mistake kekeliruan saja, merujuk pada pendapat Tarigan 1988 mengenai ciri-ciri kekeliruan berbahasa yaitu kekeliruan dalam bentuk performasi, bersifat acak dan tidak sistematis, kekeliruan terjadi secara individual, kekeliruan bersifat temporersementara, dan bentuk kekeliruan berupa penyimpangan kaidah bahasa.

c. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa