Definsi Etologi Fraktur Tanda dan Gejala Fraktur Epidomologi

2

1. PENDAHULUAN

Angka kecelakaan di Indonesia selama 2015 ternyata cukup tinggi hingga menembus angka puluhan ribu.Menurut Kepala Bidang Manajemen Operasional Rekayasa Lalu Lintas Korp Lalu Lintas Mabes Polri Kombes Pol Unggul Sediantoro, berdasarkan data Korps Lalu Lintas Mabes Polri hingga September 2015 jumlah kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 23.000 kasus.Dari 23 ribu kasus yang terjadi, tercatat 23 ribu korban meninggal dunia dan luka-luka baik luka berat atau ringan di atas aspal http:www.merdeka.comotomotifhingga- september-2015-ada-23-ribu-kasus-kecelakaan-di-indonesia.html di akses jam 21.51 tanggal 8 Maret 2016. Fraktur adalah rupturnya kontinuitas struktur dari tulang atau kartilago dengan atau tanpa disertai subluksasi fragmen yang terjadi karena trauma atau aktivitas fisik dengan tekanan yang berlebihan Ningsih, 2011. Patahan tadi mungkin tidak lebih dari suatu retakan atau perimpilan korteks, biasanya patahan tersebut lengkap dan fragmen tulangnya bergeser. Jika kulit diatasnya masih utuh, disebut fraktur tertutup sedangkan jika salah satu dari rongga tubuh tertembus disebut fraktur terbuka. Salah satu jenis patah tulang yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yakni fraktur tulang radius karena termasuk tulang yang mobile karena sering digunakan untuk beraktivitas. Dalam kasus post ORIF fracture os radius 13 distal sinistra , Fisioterapi mempunyai peranan penting. Dengan menggunakan modalitas terapi latihan bertujuan untuk meningkatkan Lingkup Gerak SendiLGS, kekuatan otot dan kemampuan fungsional tangan kiri pasien. Selain itu, dengan modalitas infra merah dan bertujuan untuk mengurangi nyeri, mengurangi spasme otot pada tangan kiri pasien.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DESKRIPSI KASUS

2.1.1 Definsi

Fraktur adalah rupturnya kontinuitas struktur dari tulang atau kartilago dengan atau tanpa disertai subluksasi fragmen yang 3 terjadi karena trauma atau aktivitas fisik dengan tekanan yang berlebihan Ningsih, 2011. 2.1.2 Jenis Fraktur Fraktur terbagi beberapa jenis sebagai berikut : 1 Complete Fraktur, 2 Closed Fraktur, 3 Open fracture compound frakture komplikata kompleks, 4 Greenstick, 5 Transversal, 6 Oblik, 7 Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang, 8 Komunitif, 9 Depresi, 10 Kompresi, 11 Patologik, 12 Avulsi, 13 Epifisial, dan 14 Impaksi Greene, 2006.

2.1.3 Etologi Fraktur

Penyebab paling umum fraktur adalah benturantrauma langsung pada tulang antara lain kecelakaan lalu lintasjatuh dan kelemahankerapuhan struktur tulang akibat gangguan penyakti seperti osteoporosis, kanker tulang yang bermetastase. Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang. Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh Helmi, 2012.

2.1.4 Tanda dan Gejala Fraktur

Tanda dan gejalanya seperti adanya nyeri hebat, tidak mampu menggerakkan lengantangan, adanya spasme otot, perubahan bentukposisi berlebihan, kehilangan sensasi pada daerah distal karena terjadi jepitan syarat oleh fragmen tulang, krepitasi jika digerakkan, perdarahan. Dan hematoma, keterbatasan mobilisasi Ningsih ,2011.

2.1.5 Epidomologi

Fraktur radius distal adalah salah satu fraktur yang paling umum dari ekstremitas atas. Lebih dari 450.000 terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. Fraktur radius distal mewakili sekitar seperenam dari semua patah tulang dirawat di bagian gawat darurat. Insiden patah tulang radius distal di berkorelasi tua dengan osteopenia dan naik dalam insiden dengan bertambahnya usia, hampir secara paralel dengan peningkatan kejadian patah tulang pinggul. Faktor risiko fraktur radius distal pada orang tua termasuk 4 penurunan kepadatan tulang mineral, jenis kelamin perempuan, ras kulit putih, riwayat keluarga, dan menopause dini Koval ,Kenneth J ,2006. 2.1.6 Fase Penyembuhan Tulang Penyembuhan fraktur terbagi menjadi tiga tahap adalah pertama fase inflamasi 10, kedua fase reparatif 40, dan ketiga fase remodeling 70. Panjangnya waktu untuk tiap fase bervariasi, tergantung pada lokasi dan beratnya fraktur, cedera penyerta, dan serta usia pasien. Fase Inflamasi, Berlangsung sekitar 1-2 minggu. Pada awalanya, suatu fraktur akan mencetuskan terjadinya reaksi inflamasi. Fase Reparatif, Biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Fase ini ditandai oleh diferensiasi sel mesenkim pluripotensial. Hematoma fraktur kemudian diinvasi oleh kondoblas dan fibroblas, yang akan meletekkan matriks untuk pembentukan kalus. Fase Remodelling, Berlangsung sekama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, terdiri dari aktivitas osteoblas dan osteoklas yang mengakibatkan penggantian anyaman tulang imatur yang tidak terorganisasi dengan tulang lamelar matur yang terorganisasi, sehingga menambah stabilitas pada tempat fraktur. Seiring dengan waktu, kanalis medularis akan terbantuk kembali secara bertahap Stanley dan Martey , 2012.

2.2 TEKNOLOGI FISIOTERAPI