BAB III PEMBAHASAN
A. Biaya
Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan.
Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan, keuntungan itu dapat tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh
perusahaan yang bersangkutan telah diperhitungkan secara tepat. Dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghasilkan
keluaran output yang nilainya lebih tinggi dari pada masukannya input. Untuk menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari nilai masukannya maka diperlukan
alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur besarnya pengorbanan masukan
untuk menghasilkan keluaran adalah biaya. Biaya merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi laba. Jika biaya lebih besar dari pada pendapatan maka
perusahaan akan mengalami kerugian, tetapi jika biaya lebih kecil dari pendapatan maka perusahaan akan mengalami keuntungan.
Menurut Carter dan Usry 2009:2, “Biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dikeluarkan untuk menjamin memperoleh
manfaat”. Sedangkan menurut Rivai 2013:429, ”Biaya merupakan pengeluaran
yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka menciptakan atau memperoleh pendapatan”. Biaya diperlukan untuk menciptakan pendapatan dalam
jangka waktu tertentu.
26
Universitas Sumatera Utara
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran dan pengorbanan untuk menciptakan atau memperoleh
pendapatan.
B. Dana Fund
Perusahaan memerlukan dana untuk kegiatan usahanya. Pengertian dana atau fund menurut Bastian dan Suhardjono 2006:287, “Dana adalah jumlah
dana yang dihimpun dalam periode tertentu, yang dikelompokkan dalam dana
berbiaya dan tidak berbiaya”.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dana bagi setiap perusahaan merupakan hal yang sangat fundamental guna membiayai seluruh kegiatan
operasional perusahaan.
1. Sumber-sumber Dana
Menurut Siamat 2005:298, sumber utama dana bank berasal dari simpanan dalam bentuk giro demand deposit, deposito berjangka time deposit dan
tabungan saving deposit. Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional bank. Sumber–sumber dana bank dalam bentuk simpanan
tersebut dapat berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi. Di samping itu, sumber dana bank dapat pula berasal dari modal dan sumber lainnya yang
tidak termasuk dari kedua sumber tersebut, yaitu: a.
Giro. Giro atau demand deposit sering juga disebut checking account adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Karena sifat
Universitas Sumatera Utara
penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat tersebut, maka giro-giro ini merupakan sumber dana yang sangat labil bagi bank.
b. Deposito berjangka. Deposito berjangka time deposit adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank. Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok
yaitu jangka waktu penarikannya yang tetap, oleh karena itu sering disebut fixed deposit yang umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan. c.
Tabungan. Tabungan savings deposit adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. d.
Deposito on Call. Jenis simpanan ini sering pula disebut deposito harian, yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu sesuai kesepakatan pihak bank dengan nasabah.
e. Sertifikat Deposito. Sertifikat deposito atau sertificate of deposit sering
disingkat CD saja adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan. Tapi ini belum begitu populer dibanding dengan tabungan
dan deposito berjangka. f.
Pasar Uang Antarbank. Sumber dana melalui pasar uang antar bank atau inter bank call money market, sering pula disingkat call money, merupakan sumber
yang paling tepat untuk memperoleh dana bagi bank. Sumber dana call money ini sering digunakan bagi bank-bank yang sedang mengalami
Universitas Sumatera Utara
kekalahan kliring, yaitu suatu keadaan dimana jumlah tagihan yang masuk lebih besar dari tagihan yang keluar.
g. Pinjaman Antarbank. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, bank dapat pula
melakukan pinjaman dari bank lainnya baik untuk jangka waktu pendek maupun menengah.
h. Repurchase Agreement. Bank untuk memenuhi kebutuhan dananya dapat
melakukan transaksi repurchase agreement atau sering disingkat repost, adalah suatu transaksi jual beli surat–surat berharga dengan perjanjian bahwa
penjual akan kembali surat–surat berharga yang dijual tersebut sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan dengan harga yang telah ditetapkan lebih
dahulu. i.
Setoran Jaminan. Setoran jaminan adalah dana yang diterima bank dari nasabah dalam rangka pemberian jasa–jasa perbankan.
j. Dana Transfer. Dana yang ditransfer oleh nasabah melalui bank merupakan
sumber dana sepanjang dana tersebut masih mengendap di bank dan belum diambil atau belum ada pemindahan.
k. Obligasi. Obligasi pada dasarnya merupakan bukti utang dari emiten yang
dijamin dengan agunan berupa harta kekayaan milik emiten dan atau pihak ketiga yang menanggung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo. l.
Kredit Likuiditas Bank Indonesia. Kredit likuiditas adalah kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank yang membutuhkan dana guna
memenuhi penarikan–penarikan yang dilakukan oleh nasabah.
Universitas Sumatera Utara
m. Fasilitas Diskonto. Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek
oleh Bank Indonesia dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank–bank atas dasar diskonto.
n. Dana Sendiri. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemegang saham
maupun dari hasil keuntungan yang diperoleh bank dari operasinya. Dana sendiri secara umum terdiri dari: modal yang disetor, cadangan–cadangan,
laba yang ditahan, laba tahun berjalan, agio saham.
2. Manajemen Dana
Manajemen dana atau biasa dikenal dengan istilah Assets and Liability Management atau Manajemen Aktiva dan Pasiva adalah suatu proses pengelolaan
dana suatu bank. Artinya adalah bagaimana bank menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pemupukan sumber dana, baik pemupukan dari masyarakat atau
dari modal sendiri, disamping kebijakan yang berkaitan dengan pengalokasian atau penempatan dan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tingkat
pendapatan yang optimal serta sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Sentral.
Pentingnya manajemen dana menurut Rivai 2013:165, adalah : 1.
Bank merupakan financial intermediary institution, yaitu lembaga yang mentransfer dana–dana dari unit surplus kepada unit defisit dengan metode
pembiayaan tidak langsung indirect financing model. 2.
Manajemen dana bank selalu dihadapkan pada confict of interest antar likuiditas dan rentabilitas.
3. Prinsip kehati–hatian prudent banking sangat penting dalam manajemen
dana bank, khususnya dalam menetapkan struktur pendanaan yang sehat.
Universitas Sumatera Utara
C. Biaya Dana Cost of Fund
Setiap dana yang berhasil dihimpun oleh bank, tentu saja bank berkewajiban mengeluarkan biaya dana.
Menurut Kasmir 2008:35, “Biaya dana merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk
simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan,
semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus
dikurangi dengan cadangan wajib atau reserve requirement RR yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini besarnya reserve requirement yang telah
ditetapkan pemerintah besarnya 5 ”. Menurut Siamat 2004:122, “Biaya dana pada dasarnya adalah biaya
bunga yang dibayarkan oleh bank atas keseluruhan dana yang dihimpun dari berbagai sumber. Cost of fund dimaksudkan sebagai biaya yang dikeluarkan bank
atas dana yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya ketentuan cadangan likuiditas wajib atau reserve requirement”.
Menurut Hasibuan 2008:21, “Cost of Fund biaya dana adalah suku bunga yang dipikul atas dana yang dikumpulkan bank ”.
Besarnya biaya dana atau suku bunga bank base lending rate dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut Rivai 2013:430, yaitu :
a. Kebutuhan dana, bila bank mengalami kekurangan dana sementara bank
memerlukan sejumlah dana untuk kewajiban segera yang telah jatuh tempo. b.
Komposisi sumber dana atau strukur dana yang berhasil dihimpun.
Universitas Sumatera Utara
c. Jenis dana yang berhasil dihimpun sangat menentukan karena setiap jenis
dana biaya dananya berbeda. d.
Jenis produk bank yang digunakan untuk menghimpun dana, kemampuan inovasi bank dalam menciptakan berbagai produk sangat menentukan
permintaan nasabah dalam menggunakan produkjasa bank untuk kelancaran usahanya.
e. Jangka waktu penempatan sangat menentukan karena umumnya untuk jenis
dana seperti deposito suku bunganya akan berbeda sesuai dengan jangka waktu penempatannya.
f. Jumlah penempatan sangat menentukan dalam kebijakan tarif yang
diterapkan oleh masing–masing bank. g.
Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan sangat menentukan dalam perhitungan biaya dana.
h. Ketentuan cadangan wajib minimum yang jelas diterapkan oleh otoritas
moneter. i.
Persaingan antar bank dalam menarik nasabah untuk menyimpankan dananya pada bank tertentu.
j. Kebijakan pemerintahBank Indonesia.
k. Target laba yang diinginkan bank spread, target laba ini merupakan bagian
terbesar dan menentukan dalam menetapkan besaran suku bunga kredit. l.
Jaminan kredit collateral yang diserahkan nasabah sebagai pengamanan atas kredit.
m. Kualitas kredit bank dan nasabah kolektibilitas.
n. Reputasi usaha bank.
Universitas Sumatera Utara
o. Tingkat efisiensi bank.
p. Reputasi pemilik, pimpinan perusahaan nasabah serta reputasi usaha nasabah.
q. Jenis usaha nasabah.
r. Kekuatan dan kerekatan hubungan bisnis nasabah dengan bank.
s. Biaya–biaya lain yang timbul untuk promosi yang berakibat terjadinya
inefesiensi.
1. Komponen Biaya Dana
Di dalam menetapkan biaya dana, yang termasuk ke dalam biaya dana adalah biaya-biaya yang terdapat dalam kegiatan operasional bank, dimana kegiatan
operasional bank bertujuan untuk memperoleh pendapatan. Komponen biaya dana di setiap bank umumnya sama tergantung kebijakan bank itu sendiri. Biasanya
komponen biaya dana dibedakan antara biaya bunga dan biaya non bunga atau biaya operasional. Untuk lebih jelasnya, komponen biaya dana diantaranya
sebagai berikut:
a. Biaya Bunga
b. Biaya Penghapusan Aktiva Produktif
c. Biaya Operasional, terdiri dari:
1. Biaya Administrasi dan Umum
2. Biaya Personalia
3. Biaya Penurunan Nilai Surat Berharga
4. Biaya Transaksi Valas
5. Biaya Promosi
6. Biaya Lainnya
7. Dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
2. Metode Perhitungan Biaya Dana
Metode untuk menghitung biaya dana atas dana yang berhasil dihimpun
menurut Taswan 2006:46-52, adalah sebagai berikut: a. Biaya Dana Rata-rata Historis Historical Average Cost of Fund Method
Metode ini awalnya paling sering digunakan karena dianggap paling mudah. Bank hanya menjumlahkan biaya penghimpunan dana dibagi total dana yang
dihimpun. Namun, apabila dihadapkan dengan suku bunga yang berubah, metode ini tidak aplicable sebab biaya yang diperhitungkan menurut metode
ini adalah biaya masa lampau.
Rumus perhitungannya:
Keterangan: Bdb = Biaya Dana yang Berbiaya
Bdk = Biaya Dana Keseluruhan
b. Biaya Dana Rata-rata Tertimbang The Weighted Average Cost of Fund Method
Dalam pendekatan ini terlebih dahulu memperhatikan peran masing-masing sumber dana yang ditunjukkan melalui besarnya komposisi dana dan faktor
lain yang mempengaruhi besarnya biaya dana misalnya reserve requirement.
1. Metode Biaya Dana Rata-rata Tertimbang Harian The Weighted Daily
Average Method Rumus perhitungannya:
100 Dana
Dana Biaya
Bdk ×
∑ ∑
=
360 100
Days in
Period Running
Rate Interest
Annual Investment
COF ×
× =
100 Berbiaya
Dana Dana
Biaya Bdb
× ∑
∑ =
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Interest Number = Investment x Running Period in days100
Interest Devisor = 360Interest rate in Cost of Fund
= Interest NumberInterest Devisor 2.
Perhitungan COLF dengan Metode Rata-rata Tertimbang Tahunan Share komposisi dana ditentukan dari jumlah masing-masing dana.
Sedangkan Effective Rate ditentukan dari perkalian antara interest rate dengan 10095 dan COLF diperoleh dari Effective Rate dikalikan dengan
share.
c. Metode Biaya Dana Marginal Marginal Cost of Fund Method
Metode ini sering digunakan untuk mengambil keputusan pada saat itu berkaitan dengan kebutuhan penempatan danakredit untuk memenuhi
nasabah prima. Marginal Cost of Fund Method dapat diformulasikan: 1.
Perolehan Dana dari Pasar Uang
2. Perolehan Dana dari Penerbitan Sertifikat Deposito
D. Pendapatan
Menurut Stice dan Skousen 2005:215, “Pendapatan menunjukkan nilai penjualan total kepada pelanggan dalam suatu periode dikurangi retur dan
potongan penjualan atau diskon penjualan. Nilai total ini tidak boleh mencakup tagihan tambahan dan pajak penjualan yang harus dipungut atas nama pemerintah
misalnya pajak pertambahan nilai – PPN”.
100 Dana
Kebutuhan Bunga
Non Biaya
Bunga Biaya
MCOLF ×
∑ +
=
100 quirement
Re Reserve
- 1
Proses Biaya
Perolehan Biaya
Bunga Biaya
MCOLF ×
+ +
=
Universitas Sumatera Utara
Tagihan tambahan diakui sebagai kewajiban jangka pendek. Retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan harus dikurangkan dari penjualan bruto
untuk mendapatkan nilai penjualan bersih. Apabila harga jual meningkat untuk menutupi beban angkut kepada pelanggan dan pelanggan dibebani karenanya,
beban angkut yang dibayar perusahaan ini juga harus dikurangkan dari nilai penjualan dalam mendapatkan nilai penjualan bersih. Apabila beban angkut ini
tidak dibebankan kepada pembeli, beban ini diakui sebagai beban penjualan. Pengakuan pendapatan. Pendapatan dan keuntungan umumnya diakui
apabila : 1.
Telah direalisasi realized atau dapat direalisasikan realizable 2.
Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat dalam proses menghasilkan tersebut.
Pendapatan diakui apabila perusahaan yang menghasilkan pendapatan telah menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan penyelesaikan secara
substansial kepada pelanggan dan ketika pelanggan telah melakukan pembayaran atau setidaknya memberikan janji pembayaran yang pasti dapat direalisasikan
kepada perusahaan. Jadi, perusahaan telah melaksanakan kesepakatan dan konsumen mempunyai kemauan untuk pembayaran.
Supaya pendapatan dan keuntungan direalisasi, persediaan atau aset lain harus diubah menjadi kas atau klaim atas kas, seperti piutang usaha. Pendapatan
dapat direalisasikan apabila aset yang dipegang atau diterima dalam pertukaran telah siap diubah menjadi sejumlah tertentu kas atau klaim atas kas.
Universitas Sumatera Utara
E. Bunga