4
memberikan gagasan baru dan mampu menerapkan dalam menyelesaikan
masalah secara mandiri maupun kelompok.
2. METODE
PENELITIAN a.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam Quasi Experimental
eksperimen semu karena peneliti tidak memungkinkan untuk
memanipulasi dan atau mengendalikan semua variable yang relevan.
Manipulasi variable dalam penelitian ini dilakukan pada variable bebas
yaitu model pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray TSTS, Numbered Heads Together NHT, dan Think
Pair Share TPS dan kreativitas belajar matematika. Sedangkan variable
terikatnya
adalah prestasi belajar matematika. b.
Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
digunakan untuk mengetahui daftar nama siswa dan nilai
ujian. 2.
Tes tersebut digunakan sebagai instrument untuk pengumpulan data
kemampuan siswa setelah dikenai suatu perlakuan.
3. Angket
metode angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kreativitas
belajar matematika. Angket yang digunakan berbentuk pilihan
objektif dengan 4 alternatif jawaban.
3. HASIL
PENELITIAN
a. Perbedaan
hasil belajar matematika ditinjau dari strategi kooperatif tipe Two
Stay Two Stray TSTS, Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair
Share TPS Deskripsi
data hasil penelitian tentang hasil belajar matematika ditinjau
dari strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS,
5
Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair Share TPS adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Deskripsi Data
METODE Mean
Std. Deviation
N TSTS
69.25 14.569
40 NHT
65.25 14.320
40 TPS
65.75 17.670
40 Total
66.75 15.566
120
Berdasarkan table 2 di atas dapat dideskripsikan bahwa hasil
belajar matematika strategi Two Stay Two Stray TSTS mempunyai rata‐
rata sebesar 69,25 dan standar deviasi 14,569, strategi Numbered Heads
Together NHT mempunyai rata‐rata sebesar 65,25 dan standar deviasi
14,320, dan strategi Think Pair Share TPS mempunyai rata‐rata sebesar
65,75 dan standar deviasi 17,670. Hasil ini menunjukkan bahwa dari
besaran nilai rata‐rata mean maka diketahui bahwa metode Two Stay
Two Stray TSTS mempunyai rata‐rata hasil belajar matematika lebih
tinggi daripada dua metode lainnya yaitu Numbered Heads Together
NHT dan Think Pair Share TPS. Berdasarkan uji anava diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil Anava
Source Type
III Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Corrected
Model 380.000
a
2 190.000
.781 .460
Intercept 534667.500
1 534667.500
2198.615 .000
METODE 380.000
2 190.000
.781 .460
Error 28452.500
117 243.184
Total 563500.000
120 Corrected
Total 28832.500
119 a.
R Squared = .013 Adjusted R Squared = ‐.004
Berdasarkan table di atas bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika
ditinjau dari strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS,
Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair Share TPS.
6
b. Interaksi
‐interaksi pembelajaran yang ditinjau dari kreatifitas siswa dengan
strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS, Numbered Heads
Together NHT, atau Think Pair Share TPS. 1
Interaksi kreatifitas siswa dengan hasil belajar matematika strategi
kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS
Berdasarkan uji SPSS dalam output Anava diperoleh hasil
interaksi kreaktifitas siswa dengan hasil belajar matematika stretegi
kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS sebagai berikut:
Tabel 4 Deskripsi Data Tingkat Pengetahuan Strategi TSTS
Pengetahuan_TSTS Mean
Std. Deviation
N Rendah
46.78 4.711
9 Sedang
48.81 4.119
16 Tinggi
52.53 4.486
15 Total
49.75 4.866
40
Tabel 5 Anava Tingkat Pengetahuan Strategi TSTS
Source Type
III Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Corrected
Model 209.774
a
2 104.887
5.437 .009
Intercept 91313.497
1 91313.497
4733.746 .000
Pengetahuan_TSTS 209.774
2 104.887
5.437 .009
Error 713.726
37 19.290
Total 99926.000
40 Corrected
Total 923.500
39 a.
R Squared = .227 Adjusted R Squared = .185
Siswa yang mempunyai pengetahuan rendah mempunyai nilai
rata ‐rata sebesar 46,78 dan standar deviasi 4,711, siswa yang
mempunyai pengetahuan sedang mempunyai nilai rata‐rata sebesar
48,81 dan standar deviasi sebesar 4,119 dan siswa yang
berpengetahuan tinggi mempunyai nilai rata‐rata sebesar 52,53 dan
standar deviasi 4,486. Sedangkan dalam uji Anava diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,000 sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan interaksi kreatifitas
siswa dengan hasil belajar matematika dilihat dari strategi kooperatif
tipe Two Stay Two Stray TSTS.
7
2 Interaksi
kreatifitas siswa dengan hasil belajar matematika strategi kooperatif
tipe Numbered Heads Together NHT Tabel
6. Deskripsi Data Tingkat Pengetahuan Strategi NHT
Pengetahuan_NHT Mean
Std. Deviation
N Rendah
46.57 4.577
7 Sedang
50.92 4.030
25 Tinggi
53.75 6.497
8 Total
50.72 5.079
40
Tabel 7 Anava Tingkat Pengetahuan Strategi NHT
Source Type
III Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Corrected
Model 194.921
a
2 97.460
4.446 .019
Intercept 74300.598
1 74300.598
3389.566 .000
Pengetahuan_NHT 194.921
2 97.460
4.446 .019
Error 811.054
37 21.920
Total 103927.000
40 Corrected
Total 1005.975
39 a.
R Squared = .194 Adjusted R Squared = .150
Siswa yang mempunyai pengetahuan rendah mempunyai nilai
rata ‐rata sebesar 46,57 dan standar deviasi 4,577, siswa yang
mempunyai pengetahuan sedang mempunyai nilai rata‐rata sebesar
50,92 dan standar deviasi sebesar 4,030 dan siswa yang
berpengetahuan tinggi mempunyai nilai rata‐rata sebesar 53,75 dan
standar deviasi 6,497. Sedangkan dalam uji Anava diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,009 sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan interaksi kreatifitas
siswa dengan hasil belajar matematika dilihat dari strategi kooperatif
tipe Numbered Heads Together NHT.
3 Interaksi
kreatifitas siswa dengan hasil belajar matematika strategi kooperatif
tipe Think Pair Share TPS Tabel
8 Deskripsi Data Tingkat Pengetahuan Strategi TPS
Pengetahuan_TPS Mean
Std. Deviation
N Rendah
44.89 3.408
9 Sedang
49.88 4.091
17 Tinggi
50.57 4.146
14
8
Pengetahuan_TPS Mean
Std. Deviation
N Rendah
44.89 3.408
9 Sedang
49.88 4.091
17 Tinggi
50.57 4.146
14 Total
49.00 4.484
40
Tabel 9 Anava Tingkat Pengetahuan Strategi NHT
Source Type
III Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Corrected
Model 199.918
a
2 99.959
6.332 .004
Intercept 87521.589
1 87521.589
5544.252 .000
Pengetahuan_TPS 199.918
2 99.959
6.332 .004
Error 584.082
37 15.786
Total 96824.000
40 Corrected
Total 784.000
39 a.
R Squared = .255 Adjusted R Squared = .215
Siswa yang mempunyai pengetahuan rendah mempunyai nilai
rata ‐rata sebesar 44,89 dan standar deviasi 3,408, siswa yang mempunyai
pengetahuan sedang mempunyai nilai rata‐rata sebesar 49,88 dan
standar deviasi sebesar 4,091 dan siswa yang berpengetahuan tinggi
mempunyai nilai rata‐rata sebesar 50,57 dan standar deviasi 4,146.
Sedangkan dalam uji Anava diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,004
sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan interaksi kreatifitas siswa dengan hasil belajar
matematika dilihat dari strategi kooperatif tipe Think Pair Share TPS.
c. Perubahan
pembelajaran matematika ditinjau dari peningkatan aktivitas melalui
strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS, Numbered Heads
Together NHT, atau Think Pair Share TPS Tabel
10 Perubahan Pembelajaran
Matematika ditinjau
dari peningkatan
aktivitas melalui strategi kooperatif tipe Two Stay Two
Stray TSTS, Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair
Share TPS Strategi
Rata ‐rata Hasil
belajar Rata
‐rata aktivitas siswa
Two Stay Two Stray TSTS
69,25 49,75
Numbered Heads Together
NHT 65,25
50,72 Think
Pair Share TPS 65,75
49,00
9
Terdapat perubahan pembelajaran matematika ditinjau dari
peningkatan aktivitas melalui strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray
TSTS, Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair Share TPS.
Artinya bahwa setiap adanya peningkatan aktivitas siswa dalam strategi
pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Pembahasan
1. Perbedaan
hasil belajar matematika ditinjau dari strategi kooperatif tipe Two
Stay Two Stray TSTS, Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair
Share TPS. Hasil belajar matematika strategi Two Stay Two Stray TSTS
mempunyai rata‐rata sebesar 69,25 dan standar deviasi 14,569, strategi
Numbered Heads Together NHT mempunyai rata‐rata sebesar 65,25
dan standar deviasi 14,320, dan strategi Think Pair Share TPS mempunyai
rata‐rata sebesar 65,75 dan standar deviasi 17,670. Hasil ini menunjukkan
bahwa dari besaran nilai rata‐rata mean maka diketahui bahwa
metode Two Stay Two Stray TSTS mempunyai rata‐rata hasil belajar
matematika lebih tinggi daripada dua metode lainnya yaitu Numbered
Heads Together NHT dan Think Pair Share TPS. Nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar matematika ditinjau dari strategi kooperatif tipe Two
Stay Two Stray TSTS, Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair
Share TPS. 2.
Interaksi kreaktifitas siswa dengan hasil belajar matematika stretegi
kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT diperoleh nilai rata‐rata
sebesar 50,72 dan standar deviasi sebesar 5,079. Dalam uji Anava
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,009 sehingga nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan interaksi
kreatifitas siswa dengan hasil belajar matematika dilihat dari strategi
kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT. Hal ini menunjukkan
10
bahwa hasil belajar matematika pada kelas yang dikenai perlakuan
dengan strategi pembelajaran TPS memberikan hasil belajar matematika
yang lebih baik dibandingkan dengan kelas yang dikenai strategi
pembelajaran NHT. Sejalan dengan penelitian Kusumaningrum, Budiyono,
dan Subanti 2015 menyatakan bahwa penerapan TPS lebih baik dari
penerapan strategi pembelajaran NHT, karena strategi pembelajaran NHT
saat pembagian kelompok siswa susah diatur untuk membentuk
kelompok secara heterogen, saling berebut untuk mendapatkan nomor
kepala yang diinginkan, sehingga proses pembelajaran kurang maksimal.
Ketika siswa berdiskusi, tidak semua siswa aktif dalam diskusi kelompok,
dan kurangnya komunikasi antara siswa dalam memecahkan masalah
sehingga diskusi kelompok kurang maksimal.
3. Perubahan
pembelajaran matematika ditinjau dari peningkatan aktivitas melalui
strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS, Numbered Heads
Together NHT, atau Think Pair Share TPS, ditinjau dari peningkatan
aktivitas melalui strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS,
Numbered Heads Together NHT, atau Think Pair Share TPS. Artinya
bahwa setiap adanya peningkatan aktivitas siswa dalam strategi pembelajaran
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran
TSTS, NHT, dan TPS pada pembelajaran matematika merupakan
salah satu upaya agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan
matematika. Setiap siswa mempunyai kemampuan dalam mengkonstruksi
antara unsur‐unsur baru atau melihat hubungan‐ hubungan
baru antar unsur atau data dari hal‐hal yang sudah ada sebelumnya
dalam matematika
dan menerapkannya
dalam menyelesaikan
masalah matematika. Kreativitas seseorang dapat berkembang,
antara lain berupa motivasi yang kuat dari diri untuk mengembangkannya
dan mempunyai kesadaran bahwa diri pribadi
11
memiliki suatu kelebihan yang perlu dikembangkan dan kelemahan yang
perlu diatasi.
Pada tingkat kreativitas belajar matematika tinggi dan rendah, siswa yang
dikenai model pembelajaran TSTS, NHT, dan TPS mempunyai hasil belajar
matematika sama baiknya. Pada tingkat kreativitas belajar matematika
sedang, siswa yang dikenai model pembelajaran TSTS dan NHT
mempunyai hasil belajar matematika sama baiknya, siswa yang dikenai
model pembelajaran NHT dan TPS mempunyai hasil belajar matematika
sama baiknya, siswa yang dikenai model pembelajaran TSTS mempunyai
hasil belajar matematika lebih baik daripada siswa yang dikenai model
pembelajaran TPS. Pada model pembelajaran TSTS, siswa dengan
kreativitas belajar matematika tinggi dan sedang memiliki hasil belajar
matematika sama baiknya, siswa dengan kreativitas belajar matematika
sedang dan rendah memiliki hasil belajar matematika sama baiknya,
siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai hasil
belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan dengan kreativitas
belajar matematika rendah. Pada model pembelajaran NHT dan TPS,
siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang, dan rendah
mempunyai hasil belajar matematika sama baiknya.
4. KESIMPULAN