Pembuatan usus halus kelinci terbalik yang dikeringkan Pembuatan usus halus kelinci tidak terbalik segar Pembuatan usus halus kelinci tidak terbalik yang dikeringkan

25 dan dicuci dengan larutan thyrode dingin. Lalu diangkat dan dibalik dengan menggunakan batang pengaduk berpenampang 2 mm. Lalu diikat pada bagian ujung dengan benang dan dilepaskan dari batang pengaduk, dicelupkan ke dalam larutan Thyrode dingin.

3.5.5.2 Pembuatan usus halus kelinci terbalik yang dikeringkan

Hewan percobaan berupa kelinci jantan dipuasakan selama 20-24 jam. Setelah itu kelinci tersebut dianestesi, kemudian dilakukan pembedahan pada bagian perut tetapi jangan sampai mengenai tulang dada. Setelah usus halus dikeluarkan dan dibersihkan bagian dalamnya dari kotoran dan bagian luar dari jaringan yang mengikat pembuluh darah halus, dan sebagainya dengan bantuan pinset dan gunting, dan dicuci dengan larutan thyrode dingin. Lalu diangkat dan dibalik dengan menggunakan batang pengaduk berpenampang 2 mm. Lalu diikat pada bagian ujung dengan benang dan dilepaskan dari batang pengaduk, dicelupkan ke dalam larutan Thyrode dingin. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan freeze dryer pada suhu -40 °C.

3.5.5.3 Pembuatan usus halus kelinci tidak terbalik segar

Hewan percobaan berupa kelinci jantan dipuasakan selama 20 - 24 jam. Setelah itu kelinci tersebut dianestesi, kemudian dilakukan pembedahan pada bagian perut tetapi jangan sampai mengenai tulang dada. Setelah usus halus dikeluarkan dan dibersihkan bagian dalamnya dari kotoran dan bagian luar dari jaringan yang mengikat pembuluh darah halus, dan sebagainya dengan bantuan pinset dan gunting, dan dicuci dengan larutan thyrode dingin. Lalu diangkat dan diikat pada bagian ujung dengan benang dan dilepaskan dari batang pengaduk, dicelupkan ke dalam larutan Thyrode dingin.

3.5.5.4 Pembuatan usus halus kelinci tidak terbalik yang dikeringkan

26 Hewan percobaan berupa kelinci jantan dipuasakan selama 20 - 24 jam. Setelah itu kelinci tersebut dianestesi, kemudian dilakukan pembedahan pada bagian perut tetapi jangan sampai mengenai tulang dada. Setelah usus halus dikeluarkan dan dibersihkan bagian dalamnya dari kotoran dan bagian luar dari jaringan yang mengikat pembuluh darah halus, dan sebagainya dengan bantuan pinset dan gunting, dan dicuci dengan larutan thyrode dingin. Lalu diangkat dan diikat pada bagian ujung dengan benang dan dilepaskan dari batang pengaduk, dicelupkan ke dalam larutan Thyrode dingin. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan freeze dryer pada suhu -40 °C. 3.5.6 Penentuan absorpsi ibuprofen 3.5.6.1 Penentuan absorpsi ibuprofen dalam usus halus kelinci terbalik dan tidak terbalik segar dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis Usus halus terbalik dan tidak terbalik kelinci dengan panjang efektif masing- masing 7 cm diikat pada kanula dan masing-masing diisi dengan cairan serosa 3 ml ke dalamnya berupa larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis yang tidak mengandung bahan obat. Usus halus dimasukkan ke dalam tabung berisi 75 ml cairan mukosa berupa larutan buffer posfat pH 6,4 isotonis yang mengandung bahan obat ibuprofen baku dengan konsentrasi 2 mmol. Selanjutnya dimasukkan tabung ke dalam termostat dengan temperatur 37 ± 0,5°C. Selama berlangsung percobaan dijaga agar seluruh bagian usus tetap terendam dalam cairan mukosa serta terus menerus dialiri aliran oksigen dengan kecepatan kira-kira 1 gelembung per detik. Pada menit 5, 10, 15, 30, 60, 90, 120, 150 cairan serosa diambil 1 ml melalui kanula dan selanjutnya diencerkan dengan larutan buffer fosfat pH 6,4 isotonis hingga 25 ml. Dimasukkan kembali sebanyak 1 ml untuk setiap pengambilan cairan 27 serosa. Serapan larutan yang diperiksa, diukur pada panjang gelombang maksimum yaitu 222 nm dengan spektrofotometer ultraviolet. 3.5.6.2 Penentuan absorpsi ibuprofen dalam usus halus kelinci terbalik dan tidak terbalik yang dikeringkan dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis Usus halus terbalik dan tidak terbalik kelinci yang telah dikeringkan dengan panjang efektif masing-masing 7 cm diikat pada kanula dan masing-masing diisi dengan cairan serosa 3 ml ke dalamnya berupa larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis yang tidak mengandung bahan obat. Usus halus dimasukkan ke dalam tabung berisi 75 ml cairan mukosa berupa larutan buffer posfat pH 6,4 isotonis yang mengandung bahan obat ibuprofen baku dengan konsentrasi 2 mmol. Selanjutnya dimasukkan tabung ke dalam termostat dengan temperatur 37 ± 0,5 o C. Selama berlangsung percobaan dijaga agar seluruh bagian usus tetap terendam dalam cairan mukosa serta terus menerus dialiri aliran oksigen dengan kecepatan kira-kira 1 gelembung per detik. Pada menit 5, 10, 15, 30, 60, 90, 120, 150 cairan serosa diambil 1 ml melalui kanula dan selanjutnya diencerkan dengan larutan buffer fosfat pH 6,4 isotonis hingga 25 ml. Dimasukkan kembali sebanyak 1 ml untuk setiap pengambilan cairan serosa. Serapan larutan yang diperiksa, diukur pada panjang gelombang maksimum yaitu 222 nm dengan spektrofotometer ultraviolet.

3.6 Analisis Data