Teknik Pengumpulan Data Uji Hipotesis dan Analisis Data

Dimensi profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan tiga indikator pengukuran, yaitu: a. Profit Margin Profit Margin atau margin laba merupakan suatu rasio yang mengukur laba bersih yang didapat dari suatu penjualan yang dihasilkan perusahaan Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 menghitung profit margin dengan menggunakan rumus: � �� � = Laba bersih Penjualan b. Return On Equity Return On Equity atau pengembalian atas ekuitas merupakan rasio yang mengukur tingkat pengembalian dari suatu investasi yang ditanamkan oleh para pemegang saham Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 menghitung return on equity dengan menggunakan rumus: � = Laba bersih Ekuitas biasa c. Return On Asset Return on asset atau pengembalian atas total aset merupakan rasio yang menggambarkan pengembalian atas total aset setelah pengurangan bunga dan pajak dalam laporan keuangan Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 menghitung return on asset dengan menggunakan rumus: � = Laba bersih Total aset Dalam dimensi leverage dapat dihitung dengan menggunakan tiga indikator pengukuran, yaitu: a. Debt Equity Ratio Debt equity ratio atau rasio hutang terhadap ekuitas merupakan rasio yang dihitung dengan membagi total kewajiban dengan total ekuitas pemegang saham. Subramanyam dan Wild 2013 menyatakan bahwa rumus debt equity ratio diformulakan sebagai berikut: = Total kewajiban Ekuitas pemegang saham b. Time Interest Earned Ratio Time Interest Earned Ratio atau rasio kelipatan pembayaran bunga merupakan rasio yang mengukur sejauh mana laba operasional perusahaan dapat mengalami kemerosotan sebelum perusahaan tidak mampu untuk membayar biaya bunga pada setiap tahunnya Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 menghitung time interest earned ratio dengan menggunakan rumus: �� � � = EBIT Beban bunga c. Cash Coverage Cash coverage ratio atau rasio cakupan kas merupakan rasio yang mengukur jumlah kas perusahaan yang akan digunakan untuk memenuhi pembayaran bunga Chandan dan Sengupta, 2011. Chandan dan Sengupta 2011 menghitung cash coverage ratio dengan menggunakan rumus: � ℎ � = EBIT + Depresiasi Beban Bunga Dimensi likuiditas dihitung dengan menggunakan tiga indikator pengukuran, yaitu: a. Current Ratio Current Ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang memberi informasi tentang berapa besar kewajiban lancar dapat dipenuhi dengan aset yang nantinya akan diubah menjadi bentuk kas dalam waktu yang cepat Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 menghitung current ratio dengan menggunakan rumus: � � = Aset lancar Kewajiban lancar b. Quick Ratio Quick ratio atau rasio cepat merupakan rasio yang dihitung dengan mengurangkan persediaan yang ada dalam perusahaan dengan aset lancar lalu dibagi dengan kewajiban lancar Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 menghitung quick ratio dengan menggunakan rumus: � � � = Aset lancar − Persediaan Kewajiban lancar c. Cash Ratio Cash ratio atau rasio kas merupakan rasio perbandingan antara jumlah kas baik kas ditangan maupun kas yang berada di bank dan surat berharga yang dapat diuangkan dengan jumlah hutang lancar Ross et al, 2008. Ross et al. 2008 menghitung cash ratio dengan menggunakan rumus: � ℎ � � = Kas + Efek surat berharga Total hutang lancar Dimensi nilai pasar dapat dihitung dengan menggunakan dua indikator pengukuran, yaitu: a. Price Earning Ratio Price earning ratio atau rasio harga atau laba merupakan rasio yang menunjukkan jumlah dolar yang dibayarkan investor untuk setiap satu dolar laba berjalan Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 merumuskan price earning ratio dengan formula dihitung dengan menggunakan rumus: PER = Harga per saham Laba per saham b. Market Book Value Market book value MBV adalah rasio harga pasar terhadap nilai bukunya Brigham dan Houston, 2014. Brigham dan Houston 2014 merumuskan market book value dengan menggunakan rumus: MBV = Ekuitas biasa Jumlah saham beredar

2. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan sutainability report, pengungkapan sustainability report dimensi ekonomi, pengungkapan sutainability report dimensi lingkungan, dan pengungkapan sutainability report dimensi sosial yang diukur dengan menggunakan index skor atas nilai kinerja sustanaibility report setiap dimensi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan varibel dummy yang mana apabila perusahaan mengungkapkan satu item maka diberi skor 1 dan apabila perusahaan tidak mengungkapkan diberi nilai 0. Selanjutnya, keseluruhan skor yang diperoleh ditotal sehingga didapatkan data skor secara keseluruhan per dimensi. Untuk perhitungan indeks skor setiap dimensi adalah sebagai berikut: � = n k Keterangan: indeks = Indeks skor setiap dimensi n = Jumlah item yang diungkapkan setiap dimensi k = Jumlah item yang diharapkan setiap dimensi

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

Dalam penelitian ini uji kualitas data menggunakan metode uji asumsi klasik yang meliputi:

1. Uji Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan merupakan analisis yang memberi informasi tentang karakteristik data penelitian. Nazaruddin dan Basuki 2016 menyatakan bahwa dari analisis tersebut dapat diketahui beberapa karakter dalam suatu data yaitu, jumlah data, rata-rata, nilai minimal, nilai maksimal, range, standar deviasi, dan variance.

2. Uji Asumsi Klasik a.

Uji Normalitas Menurut Nazaruddin dan Basuki 2016, uji normalitas merupakan suatu alat yang digunakan untuk menentukan apakah data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Pada umumnya, Nazaruddin dan Basuki 2016 menyatakan bahwa jumlah data apabila telah lebih dari 30, maka sudah dapat digolongkan data yang berdistribusi normal.

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data

Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini digunakan program aplikasi SmartPLS versi 3.0 yang digunakan untuk menganalisis regresi linear sederhana dan regresi linier berganda, sedangkan untuk menguji beda menggunakan Uji Kruskal-Wallis aplikasi SPSS versi 23. Untuk H 1 digunakan regresi sederhana yang persamaan regresinya yaitu: KK = β0 +βSR + e Keterangan: KK : Kinerja Keuangan SR : Pengungkapan Sustainability Report Untuk H 2 , H 3 , dan H 4 digunakan regresi linier berganda yang persamaan regresinya yaitu: KK = β0 + βEC + βEN + βSO + e Keterangan: KK : Kinerja Keuangan EC : Pengungkapan sustainability report dimensi ekonomi EN : Pengungkapan sustainability report dimensi lingkungan SO : Pengungkapan sustainability report dimensi sosial 1. Uji Kruskal-Wallis Ariyaso 2013 dalam artikelnya yang berjudul Uji Kruskal Wallis IBM SPSS 23 menyatakan bahwa uji beda Kruskal-Wallis disebut juga dengan uji ANOVA satu arah terhadap peringkat yaitu uji non parametrik berbasis peringkat yang dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara dua kelompok atau lebih variabel independen pada variabel dependen. Pada dasarnya uji Kruskal- Wallis ini sama dengan uji one way annova hanya saja yang membedakan adalah one way annova digunakan ketika uji normalitas data terpenuhi, sedangkan uji Kruskal-Wallis digunakan ketika uji normalitas tidak terpenuhi. Untuk menetukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok atau lebih dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. Apabila Asymp. Sig α 0,05 maka dapat dikatakan kelompok tersebut memiliki perbedaan. Sulistyo, 2010. 2. R Square Adjusted Dalam menilai model struktural dengan aplikasi PLS, hal pertama yang dilihat adalah nilai R-Squares Adjusted yang dapat mempresentasikan jumlah variance dari konstruk yang dijelaskan model. Perubahan nilai R- Square Adjusted dapat digunakan untuk menggambarkan seberapa kuat pengaruh variabel independen menjelaskan variasi variabel dependen Ghazali dan Latan, 2012 3. Pengujian Hipotesis Menurut Jogiyanto dan Abdillah 2009 ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan perbandingan nilai T-table dan T-statistic. Jika T-statistic lebih tinggi dibandingkan T-table, maka hipotesis diterima. Dalam aplikasi PLS nilai signifikansi yang digunakan T-table 1,65 level signifikansi = 10; 1,96 level signifikansi = 5; dan 2,58 level signifikansi = 1. Dalam penelitian ini digunakan T-table dengan tingkat signifikansi 1,96 atau 5 sehingga apabila nilai T-statistic 1,96 maka hipotesis diterima sedangkan untuk melihat arahnya dapat dilihat pada kolom Original Sample Estimate, apabila angka menunjukkan angka positif maka arah dari penelitian tersebut positif. Ghazali dan Latan, 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian beserta hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan menggunakan alat analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda dengan software SmartPLS versi 3.0 sedangkan untuk menguji uji beda kruskal-wallis dan uji normalitas menggunakan software IBM Statistical Package for Social Science SPSS Statistic Version 23.0. Adapun penjelasan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

TABEL 4.1 HASIL RINGKASAN PENGAMBILAN SAMPEL Kete rangan Sampel Perusahaan non keuangan dan non jasa yang terdaftar di BEI periode 2013-2015 350 Perusahaan non keuangan dan non jasa yang tidak menerbitkan sustainability report 294 Perusahaan yang tidak konsisten menerapkan sustainability report berlandaskan G4 43 Perusahaan yang tidak menunjukkan profitabilitas positif 3 Total perusahaan 10 Total Sampel 30 Sumber: Data diolah peneliti, 2016 Dalam tabel 4.1 populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan non keuangan dan non jasa yang terdaftar di BEI periode 2013-2015, hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian lebih menggambarkan kondisi saat ini. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan pada metode purposive sampling diperoleh 30 data perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian.

B. Uji Kualitas Data

1. Analisis Deskriptif

TABEL 4.2 STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimu m Maximum Mean Std. Deviation EC 30 .33000 1.00000 .6390000 .15777221 EN 30 .06000 1.00000 .3616667 .21951488 SO 30 .08000 .96000 .3523333 .18410423 ITR 30 5.93000 205.37000 42.8600000 61.24704328 RTR 30 4.01000 14.75000 9.1023333 3.01299792 WCP 30 4.79000 351.87000 46.1396667 76.87578873 FAT 30 .49000 36.13000 4.8860000 6.82785805 TATR 30 .34000 1.57000 .8013333 .28445633 PM 30 .04000 .30000 .1263333 .07536044 ROE 30 .02000 .33000 .1780000 .07685185 ROA 30 .02000 .20000 .0963333 .05365813 DER 30 .25000 5.28000 1.1743333 1.27644356 TIE 30 2.55000 395.40000 58.7933333 102.48904154 CC 30 4.69000 788.19000 139.8000000 219.63364280 CR 30 1.06000 4.04000 1.8493333 .71174353 QR 30 .94000 3.34000 1.5723333 .55760994 CCR 30 .12000 2.41000 .9220000 .63225595 PER 30 5.96000 54.08000 16.4150000 9.06887316 MBV 30 .56000 4.20000 2.4083333 1.00119957 Valid N listwise 30 Sumber: Output SPSS 23.0 Pada tahap ini akan dijelaskan tentang hasil analisis deskriptif masing- masing sampel yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi yang ditampilkan pada tabel 4.2. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 dengan analisis sebagai berikut: a. Sustainability Report dimensi Ekonomi EC Variabel sustainability report dimensi ekonomi mempunyai nilai minimum sebesar 0,33000 dengan nilai maksimum 1,00000; nilai rata- rata 0,6390000 serta nilai standar deviasi sebesar 0,51777221. Perusahaan dengan pengungkapan dimensi ekonomi terbanyak adalah perusahaan Bukit Asam sedangkan perusahaan yang terkecil dalam pengungkapan dimensi ekonomi adalah perusahaan Astra. b. Sustainability Report dimensi Lingkungan EN Variabel sustaianabilty report dimensi lingkungan mempunyai nilai minimum sebesar 0,06000 dengan nilai maksimum 1,00000; nilai rata-rata 0,3616667 serta nilai standar deviasi sebesar 0,21951488. Perusahaan dengan pengungkapan dimensi lingkungan terbanyak adalah perusahaan Bukit Asam sedangkan perusahaan yang terkecil dalam pengungkapan dimensi lingkungan adalah perusahaan Telekomunikasi Indonesia. c. Sustainability Report dimensi Sosial SO Variabel sustaianabilty report dimensi sosial mempunyai nilai minimum sebesar 0,08000 dengan nilai maksimum 0,96000; nilai rata- rata 0,3523333 serta nilai standar deviasi sebesar 0,18410423. Perusahaan dengan pengungkapan dimensi sosial terbanyak adalah perusahaan Bukit Asam sedangkan perusahaan yang terkecil dalam pengungkapan dimensi sosial adalah perusahaan PT Vale Indonesia. d. Kinerja keuangan yang diukur dengan inventory turnover ratio ITR Variabel kinerja keuangan yang diukur dengan ITR mempunyai nilai minimum sebesar 5,93000 dengan nilai maksimum 205,37000; nilai rata-rata 42,8600000 serta nilai standar deviasi sebesar 61,24704328. Semakin besar nilai perputaran persediaan maka semakin baik pula kinerjanya. Perusahaan dengan perputaran persediaan tertinggi adalah perusahaan PGN dengan 205,4x per tahun pada tahun 2013 sedangkan untuk perusahaan dengan perputaran persediaan terendah adalah perusahaan United Tractor dengan 5,9x per tahun pada tahun 2015. e. Kinerja keuangan yang diukur dengan receivable turnover ratio RTR Variabel kinerja keuangan yang diukur dengan RTR mempunyai nilai minimum sebesar 4,01000 dengan nilai maksimum 14,75000; nilai rata-rata 9,1023333 serta nilai standar deviasi sebesar 3,01299792. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang maka semakin baik perusahaan tersebut dalam mengelola piutangnya. Perusahaan yang memiliki perputaran piutang tertinggi adalah perusahaan Telekomunikasi Indonesia dengan nilai 14,75x per tahun pada tahun 2013 sedangkan perusahaan dengan perputaran piutang terendah adalah perusahaan United Tractor dengan nilai 4,01x per tahun pada tahun 2015.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI Analisis Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2012

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2014.

0 2 11

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013.

0 3 17

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 9

Hubungan kinerja keuangan dan pengungkapan sustainability report dengan reaksi pasar (studi empiris pada perusahaan Non-Keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014).

5 24 149

Pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap perubahan profitabilitas dan perubahan harga saham perusahaan (studi empiris pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2014).

0 2 102

Hubungan kinerja keuangan dan pengungkapan sustainability report dengan reaksi pasar (studi empiris pada perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 2014)

0 1 147

PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN BERBASIS INTERNET PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

ANALISIS PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Pada Seluruh Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2016)

0 0 15