2014 hipotesis ini ditolak karena sustainability report dimensi sosial memengaruhi
kinerja keuangan
secara step
by step
sehingga membutuhkan proses yang cukup lama untuk memengaruhi kinerja
keuangan perusahaan.
Tabel 4.19 RINGKASAN HASIL
PENGUJIAN HIPOTESIS
Kode Hipotesis
Hasil H
1
Pengungkapan Sustainability
Report berpengaruh
positif terhadap
Kinerja Keuangan
Ditolak
H
2
Pengungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi berpengaruh positif terhadap Kinerja
Keuangan Ditolak
H
3
Pengungkapan Sustainability Report dimensi lingkungan
berpengaruh positif
terhadap Kinerja Keuangan
Ditolak
H
4
Pengungkapan Sustainability Report dimensi sosial berpengaruh positif terhadap Kinerja
Keuangan Ditolak
Sumber: Diolah peneliti
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap kinerja
keuangan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 30 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2013-2015, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengungkapan Sustainability Report tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
2. Pengungkapan Sustainability Report Dimensi Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
3. Pengungkapan Sustainability Report Dimensi Lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
4. Pengungkapan Sustainability Report Dimensi Sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
B. Implikasi Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa implikasi diberbagai bidang yaitu: 1. Ekonomi
Perusahaan dengan tingkat pengungkapan sustainability report yang tinggi, belum tentu perusahaan akan mendapatkan kinerja keauangan yang
baik. Hal ini dikarenakan sustainability report tidak berdampak langsung terhadap
kinerja keuangan
perusahaan, sehingga
perusahaan harus
mengintegrasikan pengungkapan sustainability report mereka dengan strategi bisnis yang mereka terapkan. Apabila tidak mengintegrasikan hal tersebut,
maka pengaruh sustainability report terhadap kinerja keuangan akan tidak berjalan.
2. Lingkungan Perusahaan dengan tingkat pengungkapan sustainability report yang
tinggi terutama di dimensi lingkungan akan mendapatkan citra yang baik. Hal ini dikarenakan, perusahaan akan dianggap sebagai perusahaan yang peduli
terhadap lingkungan.
Hanya saja
perlu dilakukan
integrasi antara
pengungkapan sustainability report dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan.
3. Sosial Perusahaan dengan tingkat pengungkapan sustainability report yang
tinggi terutama di dimensi sosial akan dianggap sebagai perusahaan yang memiliki rasa simpati terhadap sesama manusia. Dengan mengungkapkan
sustainability report perusahaan akan mendapatkan legalitas untuk terus menjalankan operasi di lingkungan perusahaan tersebut berada.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran perbaikan untuk peneliti selanjutnya sebagai berikut:
1. Memperpanjang tahun sampel penelitian agar sampel bertambah untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih tergeneralisasi.
2. Membedakan mana perusahaan yang besar, sedang, dan kecil agar jarak kinerja keuangan perusahaan tersebut tidak terlalu jauh.
3. Menggunakan variabel moderating ataupun intervening agar hubungan antara sutainability report dengan kinerja keuangan menjadi lebih kuat.
D. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Data yang menjadi sampel dalam penelitian ini relatif kecil, karena dari
seluruh perusahaan non-keuangan dan non-jasa yang terdaftar di BEI periode 2013-2015 tidak semuanya menerbitkan sustainability report secara
konsisten selama 3 tahun berturut-turut dari 2013-2015. 2. Nilai R Square Adjusted untuk kedua model penelitian rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyaso. 2013. Uji Kruskal-Wallis IBM SPSS 23, Diakses melalui website http:bit.ly2hUckk4. pada tanggal 21 Desember 2016 pukul 09.24
WIB. Aulia, A. S., Syam, D. 2013. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap
Praktik Pengungkapan Sustainability Reporting dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Review Akuntansi
dan Keuangan, Vol. 3 No.1 P. 403-414.
Badan Pusat Statistik. 2015. “Data Pencemaran Lingkungan”. Diakses melalui website
http:bit.ly1qAVMjv pada tanggal 21 Mei 2016 pukul 21.56
WIB. Bartlett, B. D. 2012. “The Effect of Corporate Sustainability Reporting on Firm
Valuation”. CMC Senior Theses. Brigham, E. F., Houston, J. F. 2014. Manajemen Keuangan. Buku 1 edisi 11,
Salemba Empat, Jakarta. Brown, H. 2011. “Global Reporting Initiative”. Handbook of Transnational
Governance: Institutions Innovations, Polity Press, Cambridge, UK, p. 281-289. Diakses melalui
http:bit.ly1Oazr7O pada tanggal 25 Mei
2016 pukul 21.23 WIB. Burhan, A. H. N., Rahmanti, W. 2012. “The Impact Of Sustainability
Reporting On Company Performance ”. Journal of Economics,
Business, and Accountancy Ventura, Vol. 15 No. 2 P. 257-272. Chandan. J. S., Segupta. N., 2011. “Essential’s of Strategic Management”.
Book First Edition. Vikas. Publishing House PVT LTD. Diakses melalui
http:bit.ly2ai8miV pada tanggal 29 Juli 2016 pukul 05.00
WIB. Faisal, F.,Tower, G., Rusmin, R. 2012. “Legitimising corporate sustainability
reporting throughout the world ”. Australasian Accounting Business
Finance Journal, Vol. 6 No. 2 P. 19-34. Global Compact
PBB. 2000. “Prinsip-Prinsip Global Impact”. Diakses melalui website
http:bit.ly1WTDbhb pada tanggal 22 Mei 2016 pukul 23.56
WIB. Global Reporting Initiative
. 2013. “Sustainability Reporting Guidelines”, Version 4.0. diakses melalui website
http:bit.ly27pg1lM pada
tanggal 22 Mei 2016 pukul 00.38.