Proporsi Horizontal Wajah Proporsi Vertikal Wajah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proporsi Wajah

Sejak zaman kuno, proporsi wajah telah dijelaskan oleh seniman Romawi dan Yunani. Yunani kuno mengajarkan bahwa perawakan manusia yang ideal harus sama dengan delapan kali tinggi kepala dan panjang leher pula adalah kira-kira satu setengah dari panjang kepala. Langkah pertama untuk menganalisis proporsi wajah adalah dengan melakukan pemeriksaan wajah dari pandangan frontal. Proporsi wajah dibagi menjadi dua yaitu proporsi horizontal wajah dan proporsi vertikal wajah. 1,9

2.1.1 Proporsi Horizontal Wajah

Bidang horizontal akan terlihat bilateral simetris dengan melakukan pembagian lebar wajah secara vertikal menjadi lima bagian mengikuti “Rules of fifths” yaitu jarak dari medial canthus ke lateral canthus kanan dan kiri lebar kedua mata, jarak inner intercanthus dan jarak dari lateral canthus kanan dan kiri ke helical rim. Lebar inter-pupillary mata harus sama dengan lebar mulut. 1,2,9,17,18 Gambar 1 menunjukkan gambaran proporsi wajah secara horizontal. Gambar 1. Proporsi Horizontal Wajah

2.1.2 Proporsi Vertikal Wajah

Seniman dari zaman Renaisance,da Vinci dan Durer mengemukakan bahwa proporsi wajah harus digunakan untuk melukis anatomi wajah manusia dengan tepat. Mereka menyimpulkan bahwa jarak dari garis rambut trichion ke pangkal hidung glabella, pangkal hidung ke dasar hidung subnasal, dan dari dasar hidung ke dagu menton harus sama dengan ratio proporsi tiggi wajah yang ideal 13:13:13. Penelitian Farkas menunjukkan bahwa ras Kaukasoid modern memiliki sepertiga wajah bawah yang lebih panjang. 9 Sepertiga wajah bawah juga dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu sepertiga atas dari subnasal ke stomion, sepertiga tengah stomion ke lipatan labiomental, dan sepertiga bawah dari lipatan labiomental ke menton. 1,2,9,21 Gambar 2 menunjukkan gambaran proporsi wajah secara vertikal. Gambar 2. Proporsi Vertikal Wajah 17 Proporsi wajah dapat bertambah sebagai hasil dari pertumbuhan. Pengelompokan tipe wajah dengan dimensi diilustrasikan dengan tinggi wajah anterior atas dan tinggi wajah wajah anterior bawah memiliki hubungan dalam masa pertumbuhan. Pada kasus deepbite, tinggi wajah atas bertambah, sedangkan pada kasus openbite tinggi wajah anterior bawah bertambah. Peningkatan tinggi wajah atas, tinggi wajah bawah dan total tinggi wajah lebih banyak terjadi pada wajah hiperdivergen daripada wajah mesiodivergen yang hanya pada tinggi wajah atas dan total tinggi wajah. 26 Hubungan vertikal skeletal dapat membantu dalam menganalisis sudut yang terbentuk antara batas bawah mandibula dan garis horizontal Frankfurt garis antara titik teratas external auditory meatus dan batas bawah orbital. Umumnya kedua bidang tersebut berpotongan pada regio occipital. Jika kedua bidang tersebut melewati region occipital menunjukkan pertumbuhan wajah secara horizontal, dan jika kedua garis ini bertemu di anterior regio occipital menunjukkan pertumbuhan wajah secara vertikal. 1 Gambar 3 menunjukkan gambaran proporsi wajah tidak seimbang. Gambar 3. Proporsi wajah tidak seimbang. Asimetris karena pergerakan vertikal 15 2.2 Fotometri Salah satu faktor penting dalam perencanaan dan penilaian keberhasilan perawatan ortodontik adalah dengan evaluasi jaringan lunak. Fotometri digunakan untuk mengevaluasi jaringan lunak dari pandangan frontal. Kelebihan fotometri antara lain adalah metode yang cepat, harga relatif murah, non-invasive,dan memberikan informasi untuk mengevaluasi jaringan lunak. 15 Pada saat ini, fotometri diambil dengan menggunakan kamera digital. Kelebihan kamera digital adalah penggunaannya yang mudah dan efisien. Selain itu, jika hasil gambar yang didapatkan kurang baik, dapat segera diperbaiki dengan image-editing-software. Terdapat dua jenis fotometri yaitu fotometri ekstra oral dan fotometri intra oral. 1,2,7,9,16

2.2.1 Fotometri Ekstra oral