Fotometri Ekstra oral Proporsi Wajah

memberikan informasi untuk mengevaluasi jaringan lunak. 15 Pada saat ini, fotometri diambil dengan menggunakan kamera digital. Kelebihan kamera digital adalah penggunaannya yang mudah dan efisien. Selain itu, jika hasil gambar yang didapatkan kurang baik, dapat segera diperbaiki dengan image-editing-software. Terdapat dua jenis fotometri yaitu fotometri ekstra oral dan fotometri intra oral. 1,2,7,9,16

2.2.1 Fotometri Ekstra oral

Fotometri klinis ekstra oral merupakan metode yang sangat mudah. Operator hanya perlu menyesuaikan posisi pasien ditempat yang seharusnya dan pengambilan foto dilakukan. Terdapat empat jenis fotometri ekstra oral yaitu fotometri wajah – frontal bibir relaks, fotometri wajah-frontal dalam keadaan tersenyum, profil direkomendasikan dari sudut kanan pasien-bibir relaks, dan profil 45 o juga dikenalidengan profil ¾ dalam keadaan tersenyum. Keempat foto tersebut dapat memberikan informasi keadaan pasien kepada dokter gigi. Selain itu, kegunaanfotometri ekstra oral adalah untuk mengevaluasi hubungan kraniofasial dan proporsi sebelum dan sesudah perawatan, penilaian profil jaringan lunak, studi longitudinal dalam pengobatan dan pasca retensi, memantau kemajuan perawatan, mendeteksi, dan merekam ketidaksimbangan otot-otot serta mendeteksi dan merekam asimetri wajah. Gambar 4 menunjukkan gambaran fotometri ekstra oral. Pengambilan fotometri ekstra oral harus mengikuti guideline yang telah ditetapkan American Board of Orthodontics seperti berikut : 1,2,7,9,16 a. Memperhatikan kualitas cetakan foto, baik foto hitam putih maupun foto berwarna. b. Kepala pasien harus diarahkan tepat pada pada bidang Natural Head Position NHP. c. Pandangan lateral menampilkan sisi kanan wajah dengan ekspresi wajah yang serius dan bibir tertutup relaks untuk memperlihatkan otot-otot yang tidak seimbang dan tidak harmonis. d. Pandangan frontal dengan ekspresi wajah serius atau dengan bibir tersenyum. e. Latar belakang harus bebas dari gangguan. f. Kualitas pencahayaan harus dapat menunjukkan kontur wajah tanpa adanya bayangan pada latar belakang. g. Telinga diperlihatkan untuk tujuan orientasi. h. Mata pasien harus terbuka dan menatap lurus ke depan serta kacamata harus dilepaskan. Gambar 4. Fotometri Ekstra oral. A Foto frontal dengan bibir relaks, B Foto frontal dengan bibir dalam keadaan tersenyum, C Foto lateral dengan bibir relaks, D Foto profil 45 o dengan bibir dalam keadaan tersenyum 16 Posisi kepala pasien merupakan hal yang pentingsaat melakukan evaluasi klinis. Posisi kepala yang tidak benar akan mengakibatkan kesalahan pada diagnosa dan rencana perawatan. Untuk menilai proporsi wajah dengan akurat, pasien seharusnya diperiksa dalam keadaan Natural Head Position NHP. NHP didefinisikan sebagai suatu standar orientasi kepala yang dapat dicapai apabila seseorang diminta untuk melihat jauh ke pada satu titik di depan matanya yang berada pada satu garis lurus yang sejajar. Hal ini memungkinkan garis vertikal ekstrakranial dan garis horizontal yang tegak lurus terhadap vertikal dapat digunakan sebagai garis referensi untuk menganalisis estetika wajah. NHP mula diperkenalkan dalam bidang ortodontik sekitar tahun 1950 oleh Dawn 1956, Bjerin 1957, dan Moorrees dan A B C D Kean 1958. Prosedur menggunakan teknik NHP dalam pengambilan foto klinis wajah foto frontal atau lateral dan radiografi sefalometri menjadi lebih mudah membuat analisis profil wajah menjadi lebih mudahdan baik. Hal ini dikarenakan NHP merupakan posisi alamiah dan hanya menggunakan kerangka eksternal sedangkan garis Frankfort Horizontal FH yang menggunakan kerangka internal atau “Landmarks” yang tidak alami dan sulit untuk diperoleh karena secara biologis kerangka internal ini bervariasi pada setiap individu dan ras. 20,21 Gambar 6 menunjukkan gambaran natural head position NHP. Gambar 5. Natural Head Position NHP 21

2.2.2 Fotometri Intra oral