Teknik Pengambilan Sampel Teknik Analisis Data

26 c. Dokumentasi Dokumentasi adalah penelitian terhadap benda-benda tertulis atau dokumen digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian. Data tersebut diperoleh dari majalah seperti majalah Cosmopolitan dan Channel catatan harian, foto, dan sebagainya. Penggunaan dokumentasi ini sebagai upaya untuk menunjang data-data yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian bukanlah sesuatu yang mutlak, artinya sampel yang akan diambil menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, sampel bukan yang mewakili populasi tetapi berfungsi untuk menggali serta menemukan sejauh mungkin informasi yang penting. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sample atau sampel bertujuan. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua adalah untuk menggali informan yang menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul Moleong, 1990:165. Berdasarkan hal tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNS yang memiliki kartu ATM. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 10 orang mahasiswa UNS yang tiap fakultas akan diambil satu atau dua sampel. 27

6. Teknik Analisis Data

Data yang muncul dalam penelitian kualitatif berwujud rangkaian kata- kata, bukan rangkaian angka-angka. Data tersebut mungkin dikumpulkan melalui beraneka macam cara, misalnya dari hasil wawancara, hasil observasi, dokumen, yang kemudian di proses sebelum siap digunakan. Menurut Miles dan Huberman, analisa penelitian kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: Reduksi data, Penyajian data, Penarikan kesimpulan atau verifikasi Y.Slamet, 2006:140. Tiga alur tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. a. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Bahkan sebelum data benar-benar terkumpul, antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi lah tahapan reduksi berikutnya yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat pemilihan data, dan menulis memo. Reduksi data ini berlanjut secara terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu, serta mengorganisasikan data dengan cara sedemikian 28 rupa hingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi. Proses reduksi ini berlangsung terus hingga laporan akhir lengkap tersusun. b. Penyajian Data Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Penyajian yang paling sering digunakan pada masa lalu adalah bentuk teks naratif. Dalam penelitian kita mendapatkan data yang amat banyak. Data tersebut amat lah tidak praktis bila kita sajikan semuanya. Teks tersebut kadangkala masih terpencar-pencar, tidak simultan, tersusun kurang baik, dan kadangkala berlebih-lebihan. Peneliti tidak boleh mengambil kesimpulan yang gegabah, menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu, mengadakan pembobotan, dan menyeleksi. Sama halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari analisisnya. Ia merupakan bagian dari analisis. c. Penarikan KesimpulanVerifikasi Kegiatan analisis yang ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi dan mungkin alur sebab akibat, serta proposisi. Peneliti yang berkompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar, tetap terbuka, dan skeptis. Penarikan kesimpulan adalah hanya sebagian dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, yaitu dengan cara merefleksi kembali apa yang telah ditemukan serta 29 bertukar pikiran dengan teman sejawat untuk memperoleh kebenaran “intersubyektif”. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data harus di uji kebenarannya, kekokohannya, kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Gambar. 1 Skema Model Analisis Interaktif

7. Validitas Data