Gambaran Umum Daerah Penelitian

26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

a. Letak Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Tengger yang terletak di Kecamatan Sale Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 926 Ha berupa daerah perbukitan dengan jenis tanah gromosol yaitu tanah sifatnya berubah-ubah, mengembang dan mengerut kadar liat yang tinggi yaitu lebih dari 30. Pada saat musim kemarau atau kering, tanah ini akan dalam keadaan keras dan retak- retak sedangkan pada musim penghujan tanah gromosol akan lengket dan mengembang. Curah hujan 1.200 mmtahun, banyaknya hari hujan 125 haritahun, tipe iklim C semith dan ferguson, dan suhu udara 29 C. Letak Desa Tengger berada 111 49’54”BT-111 51’29” BT dan 06 31’12” LS - 06 34’26” LS Sumber: Peta Rupabumi Lembar 1509- 203 Tahun 2001. Desa Tengger mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Timur : Desa Sumberejo Sebelah Selatan : Desa Tahunan Sebelah Utara : Desa Karas Kecamatan Sedan Sebelah Barat : Desa Bitingan 27 Orbitasi atau jarak Desa Tengger Kecamatan Sale Kabupaten Rembang dari pusat pemerintahan desa adalah sebagai berikut : Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 8 km Jarak dari ibu kota Kabupaten : 50 km Jarak dari ibu kota Propinsi : 160 km Jarak dari ibu kota Negara : 644 km Lebih jelasnya letak geografis dari Desa Tengger dapat dilihat pada lampiran. b. Potensi Wilayah Secara umum Desa Tengger merupakan daerah pedesaan dengan sebagian besar wilayahnya digunakan untuk area pertanian berupa sawah dan tegalan 374,5 Ha dan hutan 528 Ha. Menurut jenisnya, pembagian tanah di Desa Tengger dapat dikategorikan menjadi dua yaitu 1 tanah basah, dan 2 tanah kering. Pada area tanah basah ini digunakan untuk area persawahan dengan jenis tanaman yaitu tanaman padi untuk musim penghujan dan tanaman polowijo untuk musim kemarau. Luas tanah basah di Desa Tengger kurang lebih 162,5 Ha sedangkan luas tanah kering yang digunakan untuk area pekarangan seluas 3 Ha dan tegalan kurang lebih 212 Ha. c. Potensi Kependudukan Berdasarkan data monografi Desa Tengger diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Tengger adalah 1.939 jiwa terdiri dari 973 jiwa laki-laki dan 966 jiwa perempuan. Jumlah kepala keluarga di Desa Tengger 527 kepala keluarga Monografi Desa, tahun 2001. 28 Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikannya No Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Taman kanak-kanak 12 orang 2. SD sederajat 1.274 orang 3. SLTP sederajat 58 orang 4. SLTA 16 orang 5. D3 5 orang 6. S1 4 orang Sumber : Monografi Desa Tengger, tahun 2001 Dengan demikian tingkat pendidikannya tergolong masih rendah, karena bila dilihat dari jumlah penduduk sebagian besar tingkat pendidikannya sebatas SD atau sederajat. Tabel 2. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa Tengger No Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani 628 orang 2. Buruh tani 418 orang 3. Berwiraswasta 4 orang 4. Pegawai negeri 17 orang 5. Pedagang 28 orang 6. Tukang 18 orang 7. TNIPOLRI 2 orang 8. Pensiun 10 orang Sumber : Monografi Desa Tengger, tahun 2001 Dilihat dari jenis mata pencahariannya penduduk Desa Tengger mayoritas sebagai petani. Selain sebagai petani juga berprofesi sebagai buruh tani, pedagang dan pegawai negeri. 29 d. Potensi Kelembagaan Kelembagaan pemerintahan Desa di Tengger memiliki jumlah aparat 10 orang, dengan jumlah RW ada 5 dan jumlah RT ada 14. Lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa Tengger yaitu organisasi perempuan dengan jumlah anggota 350 orang, organisasi pemuda dengan jumlah anggota 210 orang dan LKMD dengan jumlah anggota 12 orang. Kelembagaan ekonomi yang ada di Desa Tengger yaitu 1 buah koperasi, 24 warung kelontong, dan 1 buah lumbung desa. Lembaga pendidikan yang ada di Desa Tengger yaitu 3 buah SD dengan jumlah guru 14 dan jumlah murid 274. Dan jumlah anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH sebesar 80 orang.

2. Kondisi Sosial Ekonomi

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) PERUM PERHUTANI PASCA BENCANA ALAM BANJIR DI WILAYAH RESORT POLISI HUTAN LEBAKHARJO BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN DAMPIT (STUDY PADA HUMAS PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) MALANG)

0 5 2

ANALISIS VEGETASI HERBA DI HUTAN SEPUTIH BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN MAYANG KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN JEMBER

0 6 17

Tingkat Pendapatan Usaha Tani Tumpang Sari Hutan di Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro

0 9 128

Sosial Ekonomi Petani Tambak Tumpangsari di Kawasan Perhutani Sosial, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cikiong, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Resort Polisi Hutan (RPH) Cibuaya Suatu Studi Diagnosis

0 4 5

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Model Simulasi Pengelolaan Hutan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor

0 3 48

Tingkat Pendapatan Usaha Tani Tumpang Sari Hutan di Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro

0 8 118

KEBIJAKAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN SARADAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT

1 20 161

PELESTARIAN HUTAN MELALUI PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT DI BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (BKPH) SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN.

0 0 3

PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN KABUPATEN SAMOSIR BERBASIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)

0 0 16