EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC TERHADAP PENINGKATAN KESEJAJARAN TUBUH PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG

(1)

EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC

TERHADAP PENINGKATAN KESEJAJARAN TUBUH

PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY

DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

YUNI ASTUTI NIM. 08060057

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(2)

i

EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC

TERHADAP TINGKAT KESEJAJARAN TUBUH

PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY

DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh :

YUNI ASTUTI NIM. 08060057

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC

TERHADAP TINGKAT KESEJAJARAN TUBUH

PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY

DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

YUNI ASTUTI

NIM. 08060057

Skripsi ini Telah Disetujui

Tanggal 10 Juli 2012

Pembimbing II,

Rohmah Susanto, S.Kep,Ns NIP.UMM.112.0309.0392

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep. NIP.UMM.112.0501.0419 Pembimbing I,

Prof. Dr. Sujono, M.Kes NIP.UMM.131.8770.94


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC

TERHADAP TINGKAT KESEJAJARAN TUBUH

PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY

DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

YUNI ASTUTI

NIM. 08060057

Skripsi ini Telah Diujikan Tanggal 24 Juli 2012

Penguji II,

Rohmah Susanto,S.Kep.,Ns NIP.UMM.112.0309.0392

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304

Penguji I,

Prof. Dr. Sujono,M.Kes NIP.UMM.131.8770.94

Penguji III,

Aini Alifatin, S.Kp, M.Kes NIP.UMM.112.0309.0405

Penguji IV,

Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep. NIP.UMM.112.0501.0419


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yuni Astuti

NIM : 08060057

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Efektifitas Positioning Neurologic terhadap Kesejajaran Tubuh

pada Pasien Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava

Husada Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 10 Juli 2012

Yang Membuat Pernyataan,

Yuni Astuti NIM. 08060057


(6)

v

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan)

yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap.” (Qs. Alam Nasyrah: 7,9)

Jadikan suatu motivasi menjadi suatu prestasi yang akan membekali kita untuk meraih “KESUKSESAN”

Hidup memerlukan pengorbanan Pengorbanan memerlukan perjuangan

Perjuangan memerlukan ketabahan Ketabahan memerlukan keyakinan

Keyakinanlah yang akan menuntun kita menuju KEBERHASILAN Karena semua akan indah pada “WAKTUNYA”

(Yuni Astuti)

MOTTO


(7)

vi

Alhamdulillah, sebuah perjuangan usai sudah dan satu cita telah ku gapai. Namun ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari satu perjuangan. Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Allah SWT

Alhamdullilah, Q panjatkan syukur kepada-Mu Ya Allah karena telah memberikan banyak kemudahan sehingga hamba mampu mengatasi segala kesulitan dalam pengerjaan skripsi ini mulai awal sampai akhir. Terimakasih atas segala karunia yang telah Engkau limpahkan kepadaq karena skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan-Mu Ya Allah. Hanya doa dan ucapan syukur yang mampu Q ucapkan untuk membalas semua kebaikan-Mu Ya Allah,,,

Ayah dan Ibuq Tercinta

Kasih sayang dan pengorbananmu tak pernah padam Tiap cucuran keringat dan tetesan air mata adalah untukku Engkau selalu berjuang demi mewujudkan citaq

Hanya ketegaran dan doa yang selalu kau panjatkan untukku

Membuatku bangkit dan tegar tuk bisa melalui segala kesulitan Aku berjanji untuk membahagiakan kalian

Takkan ku lupakan semua jasamu

Meskipun tak dapat terbayar dengan nilai rupiah

Aku akan berusaha menggantinya dengan sebuah kebahagiaan Menjadi anak yang berbakti kepadamu

Membahagiakanmu dan menjagamu tua kelak

Terimakasih ku ucapkan untukmu Ayah dan Ibu dengan doa dan semangat yang selalu kau berikan untukq akhirnya aq berhasil untuk meraih citaq. Luv U ,,,,,

My lovely Sister “Maidah Idris”

Terimakasih buat kakakq tercinta, terimakasih atas semangat dan doa yang telah kau berikan kepada adikmu ini.

Lembar

Persembahan


(8)

vii

Dukunganmu sangat berarti untukku dalam meraih masa depanQ. Kau yang selalu mengerti aq dalam senang maupun sedihq selalu memotivasiq untuk tetap tegar menjalani hidup. Luv U my sister.

AdikQ tercinta “Anissa dan Rayyan”

Terimakasih buat adikq Nisa dan Rayyan. Meskipun kalian kadang nakal dan selalu bertengkar tiap ketemu tapi takkan q lupakan semangat dari adikq nisa saat menjelang sidang hasil kemarin. Cepat tumbuh dewasa dan jangan menyusahkan orang tua ya. Luv U adikq,,,

 My lovely “Risky Hernawanto”

Terimakasih atas segala perhatian, kasih sayang dan pengorbananmu selama ini. Kamu yang selalu menjadi penyemangat hidupq dan saksi hidup saat aq mengalami kesulitan mulai awal sampai akhir pengerjaan skripsi. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupq untuk saat ini dan berharap masa depan akan terus selalu bersamamu ,,,,,,,,

My lovely friend

Terimakasih Q ucapkan buat sahabatq tercinta Nia, Tety dan Gebril. Takkan q lupakan persahabatan yang telah terjalin selama 4 tahun ini. Kalian sahabat terbaik yang pernah aq punya yang selalu memberikanq semangat untuk terus berjuang demi meraih cita. Jangan pernah lupakan persahabatan ini jika kelak kita berpisah  ,,,,,,,

Teman2 Seperjuangan

Teman-teman seperjuangq Ina, Nia, Nety, Nirmala, Sylviana, Dian Rinda, Dian Rahma, Niken, Nande, Wulan, Dedi, Andri, Agus, dan Dewi yang selalu saling menyemangati satu sama lain. Takkan q lupakan perjuangan bersama kalian akhirnya qt berhasil meraih cita bersama-sama.  Teman-teman PSIK B „08

Terima kasih buat semua teman-temanq PSIK B yang tidak bisa kesebutkan satu-persatu. Empat tahun bersama kalian merupakan pengalaman berharga bagiq. Aq bersyukur bisa menjadi bagian dari kalian.  TemanQ KKN 27 Puput dan Diah terimakasih atas semangat dan

dukungannya ,,,,

Terimakasih buat semuanya yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu di lembar persembahanq ini,,,,,


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas Positioning Neurologic terhadap Peningkatan Kesejajaran Tubuh pada Pasien Stroke Stadium

Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :

1. Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini,.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Prof. DR. Sujono, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah sabar dan bijaksana

dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Rohmah Susanto, S.Kep,.Ns selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu

dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. M. Arif Surjadi MMRS, selaku Direktur Rumah Sakit Wava Husada yang

telah memberikan ijin penelitian.

6. Drs. Imam Subakti selaku Kepala Bagian Umum Rumah Sakit Wava Husada

yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Reni Yuliana, Amd, Kep. selaku Kepala Unit Stroke Rumah Sakit Wava Husada


(10)

ix

membimbing saya mulai awal sampai akhir penelitian serta tak lupa saya ucapkan

terimakasih pada Pak Amin selaku fisioterapi dan para perawat Unit Stroke yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu saya selama

penelitian.

8. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

9. Orangtuaku tercinta Bapak Muhammad Idris dan Ibu Ocah serta kakakku Maida

Idris dan adikku Anisa yang tak pernah lelah untuk memberikan motivasi, kasih

sayang serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesan saya.

10. Rekan-Rekan Khususnya teman-teman PSIK B angkatan 2008 yang turut serta

membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari

Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini. Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak

khususnya bidang keperawatan dan Rumah Sakit Wava Husada Malang. Amin…

Malang, 10 Juli 2012


(11)

x

The Effectivities of Positioning Neurologic to Increase Body Alignment on Stadium Recovery of Stroke Patient in Wava Husada Hospital of Malang

Yuni Astuti1, Prof. DR. Sujono,.M.Kes2, Rohmah Susanto, S.Kep.,Ns3

ABSTRACT

Background of Study: Stroke is deviation of brain functions caused by disruption of blood circulation on the brain. It is caused of invalidism number one on the world. On the recovery stadium, spasticity or inelasticity muscles are making complication stand reaction with the result that caused poor body alignment on stroke patient. Nursing interventions is needed to occur good body alignment and abnormal bodies that caused of spasticity on stroke patient can be decrease. Interventions of positioning neurologic is part of NIC (Nursing Intervention Classification) that can be doing to stroke patient on stadium recovery is consist of 12 interventions. It is purpose to optimize body alignment on patient who has neurologis diseases.

Research Method: Design method of this research use Pre-experimental design, One-Group Pretest posttest approach. This research did on Mei – June 2012 in Wava Husada Hospital of Malang. Subject is stroke patient on stadium recovery that was hemiplegia experience (n=27) take use Non-Probability Method, sampling use purposive sampling technique, data analysis use computerized of SPSS 16 with paired t-test.

Result: Score of body alignment had given before positioning neurologic less than 80 as much as 7 people whereas score of body alignment had given after positioning neurologic less than 80 decrease become 3 people. On the result of statistic test, it got t-value on 18,968. It is bigger than t-table (2,056). Because of t-calculation more than t-table, H0 is rejected and H1 is accepted.

Conclusion: Giving intervention positioning neurologic has significan of effectivity on the increasing of body alignment on stadium recovery of stroke patient in the Wava Husada Hospital of Malang.

Keyword: Positioning Neurologic, body alignment, stadium recovery of stroke

1. Student of Nursing Science Program on Faculty of Healthy Science in University of Muhammadiyah Malang

2. Lecturer of Nursing Science Program on Faculty of Healthy Science in University of Muhammadiyah Malang

3. Lecturer of Nursing Science Program on Faculty of Healthy Science in University of Muhammadiyah Malang


(12)

xi

Efektifitas Positioning Neurologic Terhadap Peningkatan

Kesejajaran Tubuh pada Pasieng Stroke Stadium Recovery

di Rumah Sakit Wava Husada Malang

Yuni Astuti1, Prof. DR. Sujono,.M.Kes2, Rohmah Susanto, S.Kep.,Ns3

INTISARI

Latar Belakang: Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak disebabkan gangguan peredaran darah di otak. Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Pada stadium recovery terdapat spastisitas otot yang mengakibatkan gangguan dalam reaksi tegak sehingga menyebabkan kesejajaran tubuh yang buruk pada pasien stroke. Intervensi keperawatan dibutuhkan agar kesejajaran tubuh tetap terjaga dan kecacatan akibat dari spastisitas pada pasien stroke dapat diminimalkan yaitu dengan memberikan intervensi positioning neurologic.

Intervensi positioning neurologic merupakan bagian dari NIC (Nursing Intervention Classification) yang berisi 12 intervensi yang dapat diterapkan pada pasien stroke stadium recovery dengan tujuan mengoptimalkan kesejajaran tubuh yang tepat untuk pasien yang mengalami gangguan neurologis.

Metode Penelitian : Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Pre-experimental design dengan pendekatan One-Group Pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012 di Rumah Sakit Wava Husada Malang. Subyek penelitian adalah Pasien stroke stadium recovery yang mengalami hemiplegia (n=27) diambil menggunakan metode Non-Probability sampling dengan tehnik Purposive Sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi SPSS versi 16 dengan Uji T-Test berpasangan (Paired t-test).

Hasil : Sebelum diberikan positioning neurologic, skor kesejajaran tubuh kurang dari 80 sebanyak 7 orang sedangkan setelah diberikan positioning neurologic, skor kesejajaran tubuh kurang dari 80 turun menjadi 3 orang. Pada hasil uji stastistik didapatkan nilai t-hitung sebesar 18,968 ternyata lebih besar dari t-tabel yaitu 2,056 karena t-hitung lebih dari t-tabel, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan : Pemberian intervensi positioning neurologic mempunyai efektifitas yang signifikan terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery

di Rumah Sakit Wava Husada Malang.

Kata Kunci : Positioning Neurologic, Kesejajaran tubuh, Stroke stadium recovery.

1.

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

LEMBAR MOTTO ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRACT ... x

INTISARI ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Bagi Instansi Rumah Sakit ... 5

1.4.2 Bagi Perawat ... 5

1.4.3 Bagi Peneliti ... 6

1.4.4 Bagi Bagi Pasien dan Keluarga... 1.5 Keaslian penelitian ... 6 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Stroke ... 9

2.1.1 Definisi Stroke ... 9

2.1.2 Patofisiologi Stroke ... 9

2.1.3 Klasifikasi Stroke... 10

2.1.4 Faktor Resiko Stroke... 15

2.1.5 Defisit Stroke ... 18

2.1.6 Stroke Hemisfer ... 2.1.7 Stadium Stroke... 21 21 2.2 Konsep Positioning Neurologic... 24

2.2.1 Definisi Positioning Neurologic... 24 2.2.2 Definisi NIC (Nursing Intervention Classification) ... 2.2.3 Intervensi Positioning Neurologic... 2.3 Konsep Kesejajaran Tubuh... 2.3.1 Pengertian kesejajaran Tubuh... 2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kesejajaran Tubuh... 2.3.3 Prinsip Kesejajaran Tubuh... 2.3.4 Kriteria Pengkajian Kesejajaran saat Duduk ... 2.3.5 Gangguan Kesejajaran Duduk...

24 26 31 31 32 35 36 37


(14)

xiii

2.3.6 Pemeriksaan Kesejajaran... 2.4 Efektifitas Positioning Neurologic terhadap Kesejajaran Tubuh Pada Pasien Stroke Stadium Recovery...

38

41

BAB III KERANGKA KONSEP ... 43

3.1 Kerangka Konseptual ... 43

3.2 Hipotesis Penelitian ... 45

BAB IV METODE PENELITIAN ... 46

4.1 Desain Penelitian ... 46

4.2 Kerangka Penelitian ... 46

4.3 Populasi dan Sampel... 48

4.3.1 Populasi ... 48

4.3.2 Sampel ... 4.4 Kriteria Sampel dan Sampling... 4.4.1 Kriteria Sampel... 4.4.2 Sampling... 48 49 49 49 4.5 Variabel Penelitian ... 50

4.6 Definisi Operasional ... 50

4.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

4.8 Instrumen Penelitian ... 51

4.8.1 Instrumen Pengumpulan Data... 51

4.8.2 Alat Ukur Tingkat Kesejajaran Tubuh ... 51

4.9 Prosedur Pengambilan Data... ... 51

4.9.1 Tahap Persiapan ... 51

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 4.9.3 Pengambilan Data... 52 52 4.10 Analisa Data ... 52

4.10.1 Analisa Univariat... 52

4.10.2 Analisa Bivariat ... 53

4.11 Etika Penelitian ... 53

4.11.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)... 53

4.11.2 Tanpa Nama (Annonimity)... 54

4.11.3 Kerahasiaan (Confidentiality)... 54

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 55 5.1 Karakteristik Responden...

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur dan Riwayat Pendidikan... 5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Stroke dan

Hemiplegi yang Dialami dan Lamanya Pemberian

Intervensi... 5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kesejajaran

Tubuh Saat Pre-Test... 5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kesejajaran

Tubuh Saat Post-Test... 5.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Beda (Selisih) Skor

Kesejajaran Tubuh saat Pre-Test dan Post-Test... 55 56 57 58 59 60 5.2 Analisa Data...

5.2.1 Uji Normalitas... 5.2.2 Uji Hipotesis...

61 62 63


(15)

xiv

BAB VI PEMBAHASAN ... 64

6.1 Interpretasi Hasil... 6.1.1 Karakteristik Responden... 6.1.2 Tingkat Kesejajaran Tubuh Sebelum Pemberian Intervensi Positioning Neurologic... 6.1.3 Tingkat Kesejajaran Tubuh Setelah Pemberian Intervensi Positioning Neurologic.... 6.1.4 Efektifitas Positioning Neurologic Terhadap Peningkatan Kesejajaran Tubuh Pada Pasien Stroke Stadium Recovery... 64 64 66 68 70 6.2 Keterbatasan Penelitian... 72

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 73

BAB VII PENUTUP ... 75

7.1 Kesimpulan ... 75

7.2 Saran ... 7.2.1 Bagi Keperawatan... 7.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya... 7.2.3 Bagi Pasien... 7.2.4 Bagi Rumah Sakit... 76 76 76 76 76 DAFTAR PUSTAKA ... 78


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Intervensi Positioning Neurologic... 27 Tabel 2.2 Pengkajian Kesejajaran Tubuh Saat Duduk... 36 Tabel 4.1 Definisi Operasional... 50 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,

Pekerjaan dan Riwayat Pendidikan Pada Pasien Stroke Stadium

Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 56 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Stroke dan

Hemiplegi Yang Dialami Pada Pasien Stroke Stadium Recovery di

Rumah Sakit Wava Husada Malang... 57 Tabel 5.3 Distribusi Skor Kesejajaran Tubuh saat Pre-Test pada Pasien

Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 60 Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Beda (Selisih) Skor Kesejajaran

Tubuh saat Pre-Test dan Post-test pada Pasien Stroke Stadium

Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 60 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 61 Tabel 5.6 Hasil Uji Paired T-Test... 63 Tabel 6.1 Peningkatan Skor Kesejajaran Tubuh Setelah Pemberian Intervensi

Positioning Neurologic pada Pasien Stroke Stadium Recovery Di Rumah Sakit Wava Husada Malang ... 69


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fisiologi Sistem Motorik ... 19

Gambar 2.2 Patofisiologi Sistem Motorik ... 20

Gambar 2.3 Posisi Terlentang ... 30

Gambar 2.4 Posisi Semi Fowler... 31

Gambar 2.5 Kesejajaran Tubuh Saat Berdiri dan Duduk ... 33

Gambar 2.6 Pemeriksaan SPCM: Alignment ... 40

Gambar 3.1 Rancangan Sistematis Kerangka Konseptual Penelitian... 44

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 47

Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Skor Kesejajaran Tubuh saat Pre-Test Pada Pasien Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 58

Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Skor Kesejajaran Tubuh saat Post-Test Pada Pasien Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 59


(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian... 81

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 82 Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 83

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 84

Lampiran 5 Kuisioner... 85

Lampiran 6 Lembar Observasi... 87

Lampiran 7 Lembar Pelaksanaan Positioning Neurologic... 90

Lampiran 8 Hasil Penelitian... 93

Lampiran 9 Uji Normalitas dan Uji T-Test Skor Kesejajaran Tubuh Pre-Test dan Post-Pre-Test... 96

Lampiran 10 Lembar Konsultasi Skripsi... 97


(19)

xviii Daftar Pustaka

Alimul H., Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

American Heart Association. (2004). Heart Disease and Stroke Statistics. ¶ 3. http://.strokeaha.org.com, diperoleh tanggal 1 Maret 2012.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Auryn, Virzara. (2008). Mengenal dan Memahami Stroke. Yogyakarta: Katahati Ar-Ruzz Media

Astrid, Maria. (2011). Efektifitas Positioning Lengan Terhadap Pencegahan Terjadinya Kontraktur dan Hemiplegic Shoulder Pain pada Pasien Stroke dengan Hemiplegia.

Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang

A. Prince, Sylvia, M.Wilson, Lorraine. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Barlow, Inggrid. (1998). Reliability and Clinical Utility of Selected Outcome Measure With Adult Client of Seating Clinics. London: The University of Western Ontario

B. Battica, Fransisca. (2008). Askep Klien dengan Gangguan Persyarafan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Ginsberg, Lionel. (2005). Lecture Notes: Neurology: Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga

Harrison. (2000). Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Harsono. (2000). Kapita Selekta Neurologi edisi ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Johnstone. (1999). The Stroke Patient: A Team Approach. London: Churchill Livingstone

Junaidi, Iskandar. (2006). Stroke A-Z. Jakarta: PT Buana Ilmu Popular

Kozier, Barbara, B., Erb, Glenora. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Penerbit Salemba Medika


(20)

xix

K.Carr, Elizabeth. (2011). Positioning of Stroke Patient: Evaluation of a Teaching Intervention with Nurses. Journal of The American Heart Association. Hal. 1612-1617

Lumbantobing. (2004). Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Low N., Nancy. (1999). The Relationship of the Vestibular and Propriceptive System to Dysfunction in Verticality Perception, Posture and Movemenet, After Stroke. Australia: University of Queensland.

Mutaqqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem persarafan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika

M., Bahrudin. (2008). Catatan Kuliah Dasar-Dasar Neurologi. Malang: Lab ilmu Penyakit Syaraf FK UMM

M. Bulechek, Gloria, Karl B., Howard, & McCloskey D., Joanne. (2008). Nursing Intervention Classification (NIC). Philadelphia: Mosby Elsever

M.T., Johnson, & J.W., Griffin. (2006). Cerebrovaskuar Disease: Current Therapy in Neurogical Disease. Philadelphia: Mosby Elsever

Nursalam. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto

Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawata Gerontik dan Geriartrik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pradanasari W., Rosiana. (2009). Rehabilitasi Stroke pada Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Majalah Kedokteran Indonesia. Hal. 64-66

Priguna, Sidharta. (2004). Stroke: Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat

Pugh, Sue. (2008). Guide To The Care of Hospitalized patient with Ischemic Stroke: 2nd edition. America: American Heart Association of Neuroscience

P. Barnes, Michael. (2000). Review Management of Spasticity. UK: University of Newscastle upon Tyne

P., Outi. (2007). Reliable Clinical assessment of stroke Patient Postural Control and development of Physiotherapy in Stroke Rehabilitation. Jyvaskyla: University of Jyvaskyla

Raine, Sue, M., Linzi, LE., Mary. (2009). The Bobath Concept: Theory and Clinical Practice in Neurological Rehabilitation. Blackwell Publishing

Reding, MJ., Potes, E. (2000). Rehabilitation Outcome Following Initial Unilateral Hemispheric Stroke. Life Table Approach Stroke


(21)

xx

Roxborough, L., Fife, S., Story, M., & Armstrong, R. (1994). Seated Postural Control Measure manual: Administration and scorina manual (Research ed). Vancouver, Canada: Sunny Hill Health Centre for Children

Smeltzer, S.C. and B. Bare. (2004). Brunner and Suddarth's, Textbook of Medical-Surgical Nursing. 10th Edn. USA: Lippincott Williams and Wilkins

Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta

Sutarto, Prodjodisastro. (2003). Pencegahan Stroke pada Usia Muda: Pencegahan Stroke dan Serangan Jantung pada Usia Muda. Jakarta: Balai Penerbit Fk UI

Sutrisno, Alfred. (2007). Stroke Sebaiknya Anda Tahu Sebelum Anda Terserang Stroke. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Suyono, A. (2002). Gangguan Sensori Motor pada Penderita Hemiplegi Pasca Stroke, Workshop Fisioterapi pada Stroke. Jakarta: IKAFI

Yastroki. (2007). Stroke Pembunuh no.3 di Indonesia. ¶ 5. http://.medicastore.com/stroke/- 33k, diperoleh tanggal 1 Maret 2012


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke merupakan suatu gangguan neurologis yang harus ditangani dengan cepat dan tepat untuk mengurangi komplikasi akibat dari serangan stroke. Menurut pendapat Arif Mutaqqin (2008:234), “stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak disebabkan gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja”.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah jantung koroner. Selain itu, stroke juga merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Lima belas juta orang di dunia mengalami stroke setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 5 juta jiwa meninggal dunia dan 5 juta jiwa lainnya mengalami cacat total permanen. Tekanan darah tinggi sebagai penyebab utama penyebab utama terjadinya stroke pada 12,7 juta jiwa di seluruh dunia (American Heart Association, 2004, ¶ 3, http://www.strokeaha.org diperoleh tanggal 1 Maret 2012).

Data prevalensi (angka kejadian) stroke di Indonesia pada tahun 2007 sebagai berikut:

Menurut riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 terdapat prevalensi (angka kejadian) stroke adalah delapan per seribu penduduk atau 0,8 persen. Dari total penderita stroke di Indonesia, sekitar 2,5% atau 250.000 jiwa meninggal dunia dan siasanya cacat ringan maupun berat. Stroke penyebab utama kematian pada semua umur dengan proporsi 15,4% yang artinya 1 dari 7 orang meninggal karena stroke Penyakit stroke menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker . Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) tahun 2007, menyebutkan bahwa 63,52 per 100.000 penduduk Indonesia berumur 65 tahun diperkirakan terserang stroke. Faktor utama penyebab stroke di Indonesia adalah diabetes mellitus, hipertensi, merokok dan obesitas normal (Yastroki, 2007, ¶ 5, http://www.medicastore.com/stroke/- 33k diperoleh tanggal 1 Maret 2012)

Stroke adalah penyakit yang paling sering menyebabkan kecacatan neurologis maupun fungsinya dengan berbagai derajat yang ada seperti hemiplegi, hemiparesis,


(23)

2

spastisitas, afasia, hilangnya lapang pandang, defisit memori dan perubahan kepribadian. Hemiparesis (kelemahan) dan hemiplegia (kelumpuhan) dijumpai pada 80% pasien stroke (Outy, 2007). Pasien stroke yang mengalami kelumpuhan akan mengalami gangguan baik dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari maupun mengalami penurunan kualitas hidupnya. Sehingga, tidak jarang pasien stroke yang mengalami gangguan mobilisasi (perpindahan) karena kelemahan fisik tersebut sehingga hanya mampu berbaring saja tanpa mampu untuk mengubah posisi.

Stroke terdiri dari tiga stadium, yaitu stadium akut, stadium recovery, dan stadium residual (Junaidi, 2006). Pada stadium akut terjadi edema serebri yang ditandai dengan abnormalitas dari tonus yaitu flaccid. Sedangkan pada stadium recovery

terdapat proses perbaikan atau penyembuhan yang sempurna atau mendekati sempurna. Pada stadium recovery terdapat perubahan tonus yang abnormal yang ditandai dengan peningkatan tonus otot atau spastisitas yang dapat mengakibatkan gangguan dalam reaksi tegak (Suyono, 2002).

Masalah ini dirasakan sangat mengganggu oleh sebagian pasien stroke karena dapat mengakibatkan postur tubuh yang buruk akibat adanya spastisitas (Michael, 2000). Akibat dari postur tubuh yang kurang sejajar dapat mengakibatkan penurunan fungsi tubuh pada pasien stroke stadium recovery. Menurut Smeltzer & Bare (2004), pemberian positioning di tempat tidur yang benar sangatlah penting karena dapat membantu kesejajaran tubuh yang baik. Positioning di tempat tidur merupakan bagian dari intervensi positioning neurologic yang merupakan penanganan untuk pasien dengan gangguan neurology. Positioning neurologic merupakan salah satu intervensi yang berdasarkan pada NIC (Nursing Intervention Classification) dan sudah terstandart secara internasional, sehingga positioning neurologic dapat diterapkan di berbagai rumah sakit.


(24)

3

Pada pasien stroke stadium recovery, terdapat spastisitas yang terjadi karena adanya peningkatan tonus otot yang dapat mengganggu kesejajaran tubuh. Menurut Rosiana Pradanasari (2009), spastisitas tidak dapat dihilangkan sepenuhnya akan tetapi perlu dikontrol agar tidak berlebihan dan mengganggu gerak fungsional tubuh sehingga pemberian positioning yang tepat sebagai antisipasi sudah harus dimulai sejak awal pasien memasuki tahap recovery saat pasien masih dalam keadaan flaccid (lumpuh) dan diterapkan dalam seluruh aktivitas. Intervensi Positioning neurologic bisa dijadikan sebagai posisi antisipasi yang dapat diberikan sebelum spastisitas terjadi. Positioning neurologic membantu pasien untuk mengoptimalkan kesejajaran tubuh yang baik saat tidur maupun saat duduk. Sehingga, saat pasien berada pada stadium recovery

diharapkan spastisitas otot dapat diminimalkan dengan menjaga postur tubuh sesuai dengan anatomis tubuh. Dengan demikian, perbaikan kesejajaran tubuh dapat meningkat.

Peran perawat sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan kondisi pada pasien stroke stadium recovery dalam tahap rehabilitasi. Perawat dapat membantu dengan menggunakan intervensi yang sesuai dan dapat menunjang proses pemulihan pada pasien stroke stadium recovery. Dengan melibatkan pasien, perawat harus memberikan edukasi dan pengarahan tentang pengaruh positioning neurologic terhadap kesejajaran tubuh pasien untuk memperbaiki postur tubuh pasien saat pasien masih mengalami deformitas (perubahan bentuk) akibat hemiplegi (kelumpuhan pada sebagian anggota tubuh)sehingga diharapkan saat spastisitas terjadi kesejajaran tubuh tetap baik. Pasien dan perawat dapat bekerjasama dalam proses rehabilitasi pada pasien stroke stadium recovery. Diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut dapat mempercepat proses pemulihan pada pasien stroke, serta kesejajaran tubuh pada


(25)

4

pasien stroke stadium recovery dapat meningkat sehingga kecacatan akibat spastisitas bisa diminimalisasi.

Rumah sakit Wava Husada Malang telah memiliki sarana yang lengkap untuk pasien stroke karena di sana telah terdapat unit stroke. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di unit stroke, data rekam medis mencatat jumlah pasien stroke yang menjalani rawat inap pada tahun 2011sebanyak 361 pasien meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya terdapat 256 pasien. Rumah sakit Wava Husada Malang belum menerapkan NIC (Nursing Intervention Clasiffication) sebagai intervensi keperawatan yang utama namun beberapa intervensi yang ada pada positioning neurologic sudah dilakukan di rumah sakit tersebut tetapi dengan tujuan yang berbeda yaitu untuk mencegah adanya infeksi nosokomial seperti terjadinya Ulcus decubitus.

Sehingga, diharapkan dengan adanya penelitian tentang positioning neurologic ini dapat menjadi masukan bagi rumah sakit Wava Husada Malang untuk dapat diterapkan tidak hanya untuk mencegah adanya Ulcus decubitus tetapi juga untuk memaksimalkan kesejajaran tubuh pada pasien yang mengalami hemiplegi pada stadium recovery.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang“.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : “Bagaimana efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery?”


(26)

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik pasien stroke stadium recovery yang mengalami gangguan kesejajaran tubuh

2. Mengidentifikasi tingkat kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery

sebelum diberikan intervensi positioning neurologic

3. Mengidentifikasi tingkat kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery

setelah diberikan intervensi positioning neurologic

4. Mengetahui efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Instasi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan masukan bagi rumah sakit tentang pemberian intervensi positioning neurologic dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan manajemen mobilisasi pada pasien stroke stadium recovery dan diharapkan intervensi keperawatan ini dapat diterapkan di rumah sakit tersebut.

1.4.2 Manfaat Bagi Perawat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan informasi bagi perawat tentang positioning neurologic pasien stroke stadium recovery dan dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.


(27)

6

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang efektivitas positioning neurologic terhadap pasien stroke stadium recovery. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan keilmuan keperawatan.

1.4.4 Manfaat Bagi Pasien dan Keluarga

Untuk menambah pengetahuan dan manfaat bagi pasien dan keluarga, apabila menemui kasus dengan gangguan keseimbangan seperti pada pasien stroke stadium

recovery.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil kajian pustaka, penelitian tentang efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery

belum pernah dilakukan, namun penelitian yang memiliki kemiripan pernah dilakukan seperti tercantum sebagai berukut:

1. Studi yang pernah dilakukan oleh Elizabet K. Carr (1998) berjudul “Positioning of Stroke Patient: Evaluation of a Teaching Intervention With Nurses”, menyatakan bahwa

positioning merupakan strategi untuk mendukung pencegahan terhadap komplikasi fisik seperti penghambat reflek inhibitor dari postur tubuh akibat stroke. Apabila dilakukan secara konsisten memposisikan pasien stroke diduga dapat menghambat reflek inhibitor dan meningkatkan pemulihan fungsional. Metode penelitian ini menggunakan kuasi-eksperimen, 38 pasien stroke dan 59 perawat dengan menggunakan kuisioner tentang pengetahuan perawat terminologi yang digunakan untuk menunjukkan postur dan isu yang berkaitan dengan bergerak dan posisi pasien stroke. Pengetahuan perawat dan posisi pasien digunakan sebagai ukuran utama.


(28)

7

Hasil studi menyatakan bahwa setelah pengajaran formal didapatkan perawat pada kelompok perlakuan memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol pada kuisioner terminologi (P<0,05) dan kuisioner tentang bergerak dan posisi (P<0,001). Positioning pasien dalam kelompok eksperimental meningkat secara keseluruhan setelah mengajar (P<0,05) dan perbaikan yang spesifik pada bagian tubuh yang terkena.

2. Studi yang dilakukan oleh Maria Astrid (2011) berjudul “efektifitas positioning

lengan terhadap pencegahan terjadinya kontraktur dan hemiplegic shoulder pain pada pasien stroke dengan hemiplegic” menyatakan bahwa tujuan penerapan program pengaturan posisi (positioning) lengan untuk pencegahan terjadinya kontraktur abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta hemiplegic shoulder pain pada pasien stroke dengan hemiplegia. Metode yang dalam pelaksanaan EBN ini menggunakan desain Quasi Experiment pre dan post test design. Jumlah sampel pada pelaksanaan EBN ini adalah 15 responden yang dirawat di ruang rawat inap yang sesuai dengan kriteria inklusi. Evaluasi dilakukan pada hari pertama dan hari terakhir (3 minggu).

Hasil yang didapatkan sesudah program positioning pada akhir minggu ke-3, didapatkan rata-rata skor nilai ROM abduksi bahu berada dalam rentang normal yaitu 180o, rata-rata skor nilai ROM rotasi eksternal bahu juga berada dalam rentang normal yaitu 900 dan tidak didapatkan adanya keluhan nyeri sendi bahu. Terlihat bahwa tidak ditemukan adanya penurunan rentang gerak sendi bahu, khususnya ROM abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta tidak adanya keluhan nyeri sendi dari sebelum dan sesudah positioning. Dengan penerapan program positioning lengan atas dapat mencegah terjadinya kontraktur abduksi eksternal bahu yang ditunjukkan dengan tidak adanya penurunan rentang gerak


(29)

8

sendi bahu untuk abduksi dan rotasi eksternal bahu. Selain itu, program

positioning ini juga dapat mencegah terjadinya nyeri sendi bahu yang sering berkembang bersamaan dengan kontraktur.


(1)

Pada pasien stroke stadium recovery, terdapat spastisitas yang terjadi karena adanya peningkatan tonus otot yang dapat mengganggu kesejajaran tubuh. Menurut Rosiana Pradanasari (2009), spastisitas tidak dapat dihilangkan sepenuhnya akan tetapi perlu dikontrol agar tidak berlebihan dan mengganggu gerak fungsional tubuh sehingga pemberian positioning yang tepat sebagai antisipasi sudah harus dimulai sejak awal pasien memasuki tahap recovery saat pasien masih dalam keadaan flaccid (lumpuh) dan diterapkan dalam seluruh aktivitas. Intervensi Positioning neurologic bisa dijadikan sebagai posisi antisipasi yang dapat diberikan sebelum spastisitas terjadi. Positioning neurologic membantu pasien untuk mengoptimalkan kesejajaran tubuh yang baik saat tidur maupun saat duduk. Sehingga, saat pasien berada pada stadium recovery diharapkan spastisitas otot dapat diminimalkan dengan menjaga postur tubuh sesuai dengan anatomis tubuh. Dengan demikian, perbaikan kesejajaran tubuh dapat meningkat.

Peran perawat sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan kondisi pada pasien stroke stadium recovery dalam tahap rehabilitasi. Perawat dapat membantu dengan menggunakan intervensi yang sesuai dan dapat menunjang proses pemulihan pada pasien stroke stadium recovery. Dengan melibatkan pasien, perawat harus memberikan edukasi dan pengarahan tentang pengaruh positioning neurologic terhadap kesejajaran tubuh pasien untuk memperbaiki postur tubuh pasien saat pasien masih mengalami deformitas (perubahan bentuk) akibat hemiplegi (kelumpuhan pada sebagian anggota tubuh) sehingga diharapkan saat spastisitas terjadi kesejajaran tubuh tetap baik. Pasien dan perawat dapat bekerjasama dalam proses rehabilitasi pada pasien stroke stadium recovery. Diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut dapat mempercepat proses pemulihan pada pasien stroke, serta kesejajaran tubuh pada


(2)

pasien stroke stadium recovery dapat meningkat sehingga kecacatan akibat spastisitas bisa diminimalisasi.

Rumah sakit Wava Husada Malang telah memiliki sarana yang lengkap untuk pasien stroke karena di sana telah terdapat unit stroke. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di unit stroke, data rekam medis mencatat jumlah pasien stroke yang menjalani rawat inap pada tahun 2011sebanyak 361 pasien meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya terdapat 256 pasien. Rumah sakit Wava Husada Malang belum menerapkan NIC (Nursing Intervention Clasiffication) sebagai intervensi keperawatan yang utama namun beberapa intervensi yang ada pada positioning neurologic sudah dilakukan di rumah sakit tersebut tetapi dengan tujuan yang berbeda yaitu untuk mencegah adanya infeksi nosokomial seperti terjadinya Ulcus decubitus. Sehingga, diharapkan dengan adanya penelitian tentang positioning neurologic ini dapat menjadi masukan bagi rumah sakit Wava Husada Malang untuk dapat diterapkan tidak hanya untuk mencegah adanya Ulcus decubitus tetapi juga untuk memaksimalkan kesejajaran tubuh pada pasien yang mengalami hemiplegi pada stadium recovery.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang“.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : “Bagaimana efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery?”


(3)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik pasien stroke stadium recovery yang mengalami gangguan kesejajaran tubuh

2. Mengidentifikasi tingkat kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery sebelum diberikan intervensi positioning neurologic

3. Mengidentifikasi tingkat kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery setelah diberikan intervensi positioning neurologic

4. Mengetahui efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Instasi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan masukan bagi rumah sakit tentang pemberian intervensi positioning neurologic dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan manajemen mobilisasi pada pasien stroke stadium recovery dan diharapkan intervensi keperawatan ini dapat diterapkan di rumah sakit tersebut.

1.4.2 Manfaat Bagi Perawat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan informasi bagi perawat tentang positioning neurologic pasien stroke stadium recovery dan dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.


(4)

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang efektivitas positioning neurologic terhadap pasien stroke stadium recovery. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan keilmuan keperawatan.

1.4.4 Manfaat Bagi Pasien dan Keluarga

Untuk menambah pengetahuan dan manfaat bagi pasien dan keluarga, apabila menemui kasus dengan gangguan keseimbangan seperti pada pasien stroke stadium recovery.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil kajian pustaka, penelitian tentang efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery belum pernah dilakukan, namun penelitian yang memiliki kemiripan pernah dilakukan seperti tercantum sebagai berukut:

1. Studi yang pernah dilakukan oleh Elizabet K. Carr (1998) berjudul “Positioning of Stroke Patient: Evaluation of a Teaching Intervention With Nurses”, menyatakan bahwa positioning merupakan strategi untuk mendukung pencegahan terhadap komplikasi fisik seperti penghambat reflek inhibitor dari postur tubuh akibat stroke. Apabila dilakukan secara konsisten memposisikan pasien stroke diduga dapat menghambat reflek inhibitor dan meningkatkan pemulihan fungsional. Metode penelitian ini menggunakan kuasi-eksperimen, 38 pasien stroke dan 59 perawat dengan menggunakan kuisioner tentang pengetahuan perawat terminologi yang digunakan untuk menunjukkan postur dan isu yang berkaitan dengan bergerak dan posisi pasien stroke. Pengetahuan perawat dan posisi pasien digunakan sebagai ukuran utama.


(5)

Hasil studi menyatakan bahwa setelah pengajaran formal didapatkan perawat pada kelompok perlakuan memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol pada kuisioner terminologi (P<0,05) dan kuisioner tentang bergerak dan posisi (P<0,001). Positioning pasien dalam kelompok eksperimental meningkat secara keseluruhan setelah mengajar (P<0,05) dan perbaikan yang spesifik pada bagian tubuh yang terkena.

2. Studi yang dilakukan oleh Maria Astrid (2011) berjudul “efektifitas positioning lengan terhadap pencegahan terjadinya kontraktur dan hemiplegic shoulder pain pada pasien stroke dengan hemiplegic” menyatakan bahwa tujuan penerapan program pengaturan posisi (positioning) lengan untuk pencegahan terjadinya kontraktur abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta hemiplegic shoulder pain pada pasien stroke dengan hemiplegia. Metode yang dalam pelaksanaan EBN ini menggunakan desain Quasi Experiment pre dan post test design. Jumlah sampel pada pelaksanaan EBN ini adalah 15 responden yang dirawat di ruang rawat inap yang sesuai dengan kriteria inklusi. Evaluasi dilakukan pada hari pertama dan hari terakhir (3 minggu).

Hasil yang didapatkan sesudah program positioning pada akhir minggu ke-3, didapatkan rata-rata skor nilai ROM abduksi bahu berada dalam rentang normal yaitu 180o, rata-rata skor nilai ROM rotasi eksternal bahu juga berada dalam rentang normal yaitu 900 dan tidak didapatkan adanya keluhan nyeri sendi bahu.

Terlihat bahwa tidak ditemukan adanya penurunan rentang gerak sendi bahu, khususnya ROM abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta tidak adanya keluhan nyeri sendi dari sebelum dan sesudah positioning. Dengan penerapan program positioning lengan atas dapat mencegah terjadinya kontraktur abduksi eksternal bahu yang ditunjukkan dengan tidak adanya penurunan rentang gerak


(6)

sendi bahu untuk abduksi dan rotasi eksternal bahu. Selain itu, program positioning ini juga dapat mencegah terjadinya nyeri sendi bahu yang sering berkembang bersamaan dengan kontraktur.